Anda di halaman 1dari 12

PUSAT-PUSAT PERADABAN

KEKHALIFAHAN ABBASIYAH
OLEH KELOMPOK 6:
1. DAYU ROIZATUN NAILA
2. KHOIRUN NISAK
3. NUNIK DWI PRIHARTINI
4. ROHMATIN NUR CHAFIDA
Peradaban Islam Di Kota Kuffah
 Kuffah merupakan ibukota pertama bagi kerajaan Abasiyah pada waktu
diumumkan berdirinnya kekhalifahan Abassiyah. Golongan Abassiyah
menyadari bahwa Kuffah merupakan basis pendukung Ali dan
keturunannya, oleh karena itu untuk menghindari konfrotansi dan melihat
banyaknya penduduk Kuffah yang tidak setia serta tidak jujur dalam
mengakui kekhalifahan Abassiyah, maka Khalifah Abu Abbas As Saffah
memindahkannya ke kota Hirah sebagai pusat kerajaan Abasiyah untuk
sementara.
Peradaban Islam Di Kota Anhar
(Hasyimiyah)
 Kota Anbar adalah kota tua yang dibangun oleh salah seorang raja
Persia yang bergelar Heraklius. Pada saat Abasiyah berdiri maka khalifah
pertama Abu Abas assafah memperbaiki kota ini dan mengganti
namanya menjadi kota Hasyimiyah.
 Pada saat di Hasyimiyah inilah orang-orang Rawandiyah melakukan
pemberontakan pada saat al-Mansur menjadi khalifah kedua, dan hari
terjadinya pemberontakan dikenal dengan hari Hasyimiyah.
 Merasa dirinya tidak aman , karena pernah mendapat ancaman dari
lawan politik, maka khalifah selalu pesimis tinggal di kota ini. Selanjutnya
khalifah al Mansur merancang untuk mendirikan kota baru yang
namanya Baghdad.
 Meskipun ibu kota Abasiyah di pindahkan ke Bagdad di wilayah bekas
kekuasaan Romawi timur yang terkenal dengan Babilonia akan tetapi
Hasyimiyah tetap menjadi salah satu pusat peradaban Islam Abasiyah
sampai sekarang.
 Selama 4 tahun Abu Abas menjadi khalifah kota ini menjadi pusat ibu
kota Abasiyah. Pada saat perkembangan peradaban Abasiyah mengalami
masa puncak kejayaan, Hasyimiyah termasuk salah satu pusatnya
pegembangan ilmu pengetahuan.
Peradaban Islam Di Kota Baghdad
 Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, yaitu Al-Manshur pada
tahun 763 M dan dijadikan sebagai ibukota pemerintahannya. Baghdad terletak
di pinggir Sungai Tigris. Menurut cerita rakyat, daerah ini sebelumnya adalah
tempat peristirahatan Kisra Anusyirwan di musim panas. Kisra adalah seorang
raja Persia yang masyhur. Baghdad sendiri mempunyai arti “Taman Keadilan”.
 Di tengah-tengah kota terdapat Al-Qashar Al-Zahabi yang merupakan istana
khalifah dengan seni arsitektur Persia. Dilengkapi dengan bangunan
masjid,tempat pengawal istana, polisi, dan tempat tinggal putra-putri dan
keluarga khalifah. Di sekitar istana dibangun pasar tempat perbelanjaan dan
jalan raya. Pengeluaran membangun kota baghdad itu konon mencapai
4.000.833 dirham.
 Dalam bidang ilmu pengetahuan, Al-Manshur memerintahkan untuk

menerjemahkan buku-buku ilmiah dan kesusastraan dari bahasa Inggris, India,

Yunani lama, Bizantium, Persia, dan Syiria ke dalam bahasa Arab. Sehingga

sejak awal berdirinya, kota ini sudah menjadi kota peradaban dan kebangkitan

ilmu pengetahuan dalam Islam. Sehingga julukan sebagai kota intelektual pun

diberikan dari Philip K. Hitti terhadap Kota Baghdad. Para peminat ilmu dan

kesusastraan segera berbondong-bondong datang ke kota ini.

 Berdiri banyak akademi, sekolah tinggi dan sekolah biasa di kota ini.

Diantaranya Perguruan Nizhamiyyah yang didirikan oleh Nizham Al-Mulk,

seorang wazir Sultan Seljuk pada abad ke-5 H. perguruan Mustanshiriyah

yang didirikan oleh Khalifah Al-Mustanshir Billah


 Dalam bidang sastra, Kota Baghdad terkenal dengan hasil karya yang
indah dan disukai banyak orang. Diantaranya Alf Lailah wa Lailah atau
Kisah Seribu Malam. Para saintis , ulama, filosof, dan sastrawan islam
yang terkenal banyak muncul dari kota ini, seperti al-Khawarizmi, al-
Khindi, al-Razi, al-Farabi, Abu Hanifah, Syafi’I, Ahmad ibn Hambal, al-
Ghazali, Abdul Qadir al-Jilani, Ibnu Muqaffa’, dan lain-lain.

 Kota terindah dan termegah di dunia pada masanya itu, mencapai masa
kegemilangannya sebelum dihancurkan oleh Tentara Mongol, kota ini
memperlihatkan pemandangan yang indah, sehingga diabadikan dalam
Syair Gubahan Anwari.
 Semua keindahan Kota Baghdad hanya tinggal kenangan yang seolah-olah
hanyut dibawa arus Sungai Tigris, setelah dibumihanguskan oleh Tentara
Mongol di bawah pimpinan Hulagu Khan tahun 1258 M. Semua bangunan
kota, termasuk istana emas tersebut dihancurkan. Pasukan Mongol juga
meruntuhkan perpustakaan yang merupakan gudang ilmu dan membakar
buku-buku yang terdapat di dalamnya. Pada tahun 1400 M, kota ini
diserang pasukan Timur Lenk, dan tahun 1508 M oleh Tentara Kerajaan
Safawi. Kota Baghdad yang sekarang menjadi ibukota Irak dengan lokasi
yang sama tetapi tidak mencerminkan kemajuan Kota Baghdad lama.
Peradaban Islam Di Kota Karkh
 Kota Karkh di bangun oleh khalifah al Mansur dengan tujuan
menjadikan kota Karkh sebagai kota bayangan bagi Baghdad yang
menjadi kota pusat pemerintahan. Hal ini disebabkan karena Kota
Baghdad sudah terlalu sesak dengan berbagai bangunan, Masjid, istana,
madrasah, maktab dan bagunan fasilitas pemerintahan lainnya, maka
kota Karkh oleh khalifah al Mansur memindahkan pusat-pusat
perniagaan dipindahkan dari kota Baghdad ke kota Karkh.
 Perniagaan yang dominan adalah perniagaan minyak wangi, tukang-
tukang besi, , tukang-tukang kayu, perniagaan-perniagaan pakaian dan
senjata, serta perniagaan bunga, dan perniagaan alat musik.
Peradaban Islam Di Kota Samarra
 Asal kata Samarra dri bahasa arab yang artinya = siapa yang
melihat pasti senang. Kota ini di bangun di timur sungai
Dajlah/Tigris, dan berada di bagian utara kota Baghdad sejauh 124
km. di bagian timur berbatasan dengan Kirkuk, utara dengan
Nainawa, barat dengan propinsi Anbar.
 Karena alasan keberadaan tentara Turki yang bertugas menjaga keamanan
kekuasaan Al-Mu’tashim jumlahnya sangat besar dan kota Baghdad tidak
dapat menampung seluruh tentara Turki, serta agar masyarakat tidak
terganggu maka pada tahun 221 H pada masa Al-Mu’tashim ibu kota ke
khalifahan dipindah ke Samarra sampai tahun 276 H, karena pada saat Al
—Mu’tamid ’Alallah ibu kotanya dipindah lagi ke Baghdad.
 Di antara bangunan-bagunan besar yang indah di kota samarra ialah
mahligai khalifah al Mutawakkil khalifah ke 10 yang diberi nama
mahligai al–Arus selanjutnya di bangun mahligai-mahligai Khalifah
berikutnya, al Mukhtar dan al Walid.
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai