Anda di halaman 1dari 13

Pertemuan Ke-2

Pembentukan
Buah dan Biji
POKOK BAHASAN
I. Pendahuluan : Perspektif Benih dalam Al-Qur’an, Pengertian dan Batasan, Pengadaan dan Klasifikasi Benih.

II. Pembentukan Buah dan Biji :


Struktur Bunga, Proses
Penyerbukan, Pembentukan
III.
Gamet Jantan dan Betina.
Struktur Buah dan Biji : Hubungan Buah dan Biji, Struktur Biji.
IV. Pemungutan dan Pengeringan Hasil Tanaman Sebagai Benih : Cakupan Benih, Pemungutan Produksi, Aspek Pengeringan Benih.
V. Perkecambahan Benih : Pengertian, Faktor yang Mempengaruhi, Proses, tipe Perkecambahan Benih.
VI. Produksi Benih dan Agribisnis di bidang Perbenihan : Produksi Benih Bermutu, Pemungutan Hasil Benih.
VII. Dormansi Benih
VIII. UTS
Pengantar
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari
kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan
kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada
kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan
kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu
sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang
diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi
sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat
bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di
atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan
berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (QS Al-Hajj : 5)
STRUKTUR BUNGA
Bunga merupakan suatu batang atau cabang pendek berdaun dan telah
mengalami perubahan bentuk. Bunga merupakan cabang yang tumbuhnya
terbatas, beruas pendek-pendek dan daun-daunnya telah mengalami
perubahan bentuk menjadi kelopak, tajuk, benang sari dan putik yang
tersusun melingkar rapat sehingga tampak seperti bertumpuk pada sebuah
buku. Untuk dapat mempertahankan kelestarianya, tanaman bereproduksi.
Reproduksi tanaman dapat terjadi secara aseksual maupun seksual.
• Reproduksi secara aseksual dapat dilakukan dengan menggunakan organ
vegetatif tanaman diantaranya dengan menggunakan umbi, rhizome, akar,
daun dan sebagainya yang nantinya akan tumbuh dan berkembang menjadi
tanaman baru atau membentuk biji tanpa melalui proses fertilisasi (biji
apomiksis).
• Reproduksi secara seksual dilakukan dengan menggunakan biji. Bagian
tanaman yang berfungsi sebagai penghasil biji adalah bunga karena di dalam
bunga terdapat organ reproduksi tanaman.
Bagian-bagian Utama Bunga
Proses Penyerbukan
Penyerbukan adalah pemindahan polen dari antera ke stigma yang merupakan
interaksi antara organ jantan dan betina yang pertama dalam proses reproduksi.
Berdasarkan sumber polen, penyerbukan dibedakan menjadi dua, yaitu ;
• Penyerbukan sendiri yaitu penyerbukan yang terjadi apabila polen berasal dari bunga
yang sama atau dari bunga lain pada tanaman yang sama. Penyerbukan sendiri
terjadi karena bunga tidak mekar atau meskipun mekar tetap tertutup oleh bunga
yang lain atau anther pecah sebelum bunga mekar dan terjadi pada tanaman yang
mempunyai hermaprodit dan self-compatible. Tanaman yang menyerbuk sendiri
menghasilkan benih dengan kemurnian tinggi.
• Penyerbukan silang yaitu penyerbukan yang terjadi apabila polen berasal dari
tanaman yang berbeda.
Untuk mendorong terjadinya penyerbukan silang, ada beberapa mekanisme yang
diadopsi tanaman, diantaranya yaitu ;
– Self-incompatibility yaitu adanya penghambatan pertumbuhan tabung polen sehingga tidak
dapat mencapai sel telur dan tidak terjadi fertilisasi.
– Serbuk sari yang dihasilkan oleh gamet jantan steril sehingga polen yang dihasilkan tidak
viable.
– Adanya peristiwa dikogami yaitu pecahnya anthera tidak bersamaan dengan masa reseptif
stigma dan
– Adanya struktur bunga yang heteromorfik yaitu stilus lebih panjang daripada stamen atau
stamen lebih panjang dari stilus).
Proses Penyerbukan Lanjutan
Vector Penyerbukan
1. Angin (anemogami), dengan ciri-ciri : a) Warna bunga pucat/tidak menarik, b) Tidak mengeluarkan bau
yang menarik , c) Serbuk sari berjumlah banyak, menyerupai bubuk, kering, ringan dan mudah
diterbangkan oleh angin, d) Serbuk sari melekat pada benang sari yang bertangkai panjang, e) Polen
kecil dan kering, dapat disebarkan sebagai polen tunggal atau kelompok/gumpalan kecil, kadang-kadang
mempunyai struktur tamabahn uang mempermudah dibawa angin, f) Kondisi cuaca pada saat anther
nasak menetukan keberhasilan produksi benih, g) Struktur tanaman dan struktur bunga jantan
memungkinkan polen dibawa angin dengan mudah dan h) Stigma besar sehingga memungkinkan
pengumpulam polen secara maksimal.
2. Air (hidrogami), dengan ciri-ciri : banyak terjadi pada tanaman air.
3. Serangga (entomogami), dengan ciri-ciri : a) memiliki mahkota dan benang sari yg menarik dan berwarna
cerah, b) Bunga berbau harum, c) Menghasilkan madu, d) Serbuk sari lebih sedikit, berukuran lebih
besar, basah dan mudah menempel pada serangga atau benda yang menyentuhnya dan e) Memiliki putik
yang berukuran lebih kecil dan mudah lengket.
4. Siput (malakogami), terjadi pada tumbuhan yang sering dikunjungi oleh siput.
5. Burung (ornitogami), dengan ciri-ciri : a) Bunga mengandung madu dan air, b) Berwarna merah cerah
atau mengandung unsur warna merah, dan c) Bunga memiiki tabung nektar yg panjang meyerupai
corong dan berukuran sempit.
6. Kelelawar (kiropterogami), dengan ciri-ciri : a) Bunga mekar pada malam hari, b) Berukuran besar, dan
d) Mahkota berwarna cerah dan tidak tersembunyi.
7. Manusia, dengan ciri-ciri : dilakukan pada bunga yg tidak bisa melakukan penyerbukan sendiri dan
dilakukan untuk mendapatkan variasi dan hasil yg lebih baik.
Pembuahan

Pembuahan terjadi di dalam kandung embrio. Pembuahan (fertilisasi) merupakan


suatu peristiwa penyatuan salah satu inti sperma (sperm nucleus) yang dari pollen
tube dengan inti telur (egg nucleus) yang berasal dari embrio sac. Setelah sampai
di kantung embrio,1 inti sperma meleburkan diri dengan inti sel telur
(pembuahan) , dan terbentuk zigot sedangkan inti yang lainya bergabung dengan
dua inti polar untuk membangun endosperm (disebut pembuahan ganda). Zigot
akan tumbuh menjadi embrio (bakal tanaman yg mempunyai calon akar, batang
dan tunas). Embrio yang terbentuk dapat mempunyai satu atau dua helai keping
(cotyledon). Endosperm akan membelah diri berulang kali dan tumbuh menjadi
jaringan besar berisi zat makanan. Apabila suatu tanaman mengalami pembuahan
yang demikian maka disebut pembuahan ganda
Pembentukan Gamet Jantan
Sel yang pertama terbentuk pada proses pembentukan gamet jantan
yaitu mikrospora, mengalami pembelahan sebanyak dua kali.
Pembelahan pertama terjadi di dalam tepung sari yang menghasilkan
satu sel vegetative (tube cell) dengan ukuran lebih besar dan satu sel
generative (sperm cell) dengan ukuran yang lebih kecil. Sperm cell
terdapat di dalam tepung sari yang telah matang (sheding stage of pollen
grain) bersama-sama dengan tube cell yang masing-masing bersifat
haploid. Pembelahan reduksi atau meiosis terjadi sewaktu pembelahan
tetrad dari mikrospora mother cell. Pembelahan mitosisi oleh sperm cell
dimulai dengan cytokinesis, cell plate formation pada saat masih berada
didalam tepung aria tau pada tahap penetrasi. Dengan selesainya
pembelahan sperm cell, maka terbentuklah 2 sperm cell kemudian pada
bagian pangkal pollen tube
Pembentukan Gamet Betina
Pembentukan gamet betina terjadi didalam
ovule yang berasal dari sel embryo sac (sel
megaspora) yang bersifat diploid yang terdapat
didalam nucellus. Sel ini mengadakan
pembelahan meiosis secara sitokinesis
sehingga terbentuk 2 sel haploid. Masing-
masing sel kemudian membelah lagi secara
mitosis sehingga terjadi 4 sel. Tiga dari 4 sel ini
mati dan hanya satu yang berfungsi
(megaspore). Megaspora tersebut kemudian
mengalami pembelahan mitosis sebanyak 3 kali
berturut-turut tanpa sitokinesis sehingga
terbentuk 8 inti (8 nucleic cell). Setelah itu
terjadi migrasi (perpindahan) dari 8 inti ini,
dimana 4 inti masing-masing menuju kutub
sac. Selanjutnya satu inti dari masing-masing
kutub bergerak menuju sentral dan menjadi
polar nuclei sedangkan 3 inti pada salah satu
kutub tetap tinggal disana dan menjadi sel
antipoda (antipodal cells) dan 3 inti pada kutub
yang satu lagi sebuah inti kemudian menjadi
sel telur (egg cell), 2 inti lainnya menjadi sel
sinergids (synergids cell). Dengan ini
terbentuklah embryo sac atau mature female
gametophyte yang berisi 7 sel, yaitu 3
antipodals, 2 synergids, satu egg cell dan satu
sel berisikan 2 polar nuclei.
Bersambung Ke Pertemuan Ke-3 ......

Anda mungkin juga menyukai