Anda di halaman 1dari 28

PRINSIP EKONOMI

PRODUKSI
PERTANIAN

Pertemuan Ke 4
POKOK BAHASAN
1. Fungsi Produksi Dan Fungsi Biaya
2. Prinsip-prinsip Minimasi Biaya Dan
Maksimasi Keuntungan
3. Kombinasi Usaha Dan Skala Usaha
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi menunjukkan hubungan
antara faktor-faktor produksi dengan tingkat
produksi yang dihasilkan.

Q = f (A, L, C, E, T, S)
Q = f (K, L, R, T)
Teori produksi dalam ilmu ekonomi terdapat
dua pendekatan:
1. Teori produksi dengan satu faktor peubah
2. Teori produksi dengan dua faktor peubah
Konsep Fungsi Produksi

1. Hubungan antara tingkat produksi yang dapat


dicapai dengan faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk mewujudkan tingkat
produksi tersebut.
2. Suatu kurva yang menunjukkan tingkat
produksi yang dicapai dengan berbagai
jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Teori Produksi Dengan Satu Faktor
Peubah

Teori produksi yang sederhana


menggambarkan hubungan antara tingkat
produksi suatu barang dengan jumlah
tenaga kerja untuk menghasilkan berbagai
tingkat produksi barang.
Dalam proses produksi dikenal hukum
kenaikan hasil yang semakin berkurang
berkurang (The Law of Diminishing Returns)
yang berbunyi sebagai berikut:
 Bila satu faktor produksi ditambah terus dalam
suatu proses produksi (ceteris paribus) maka
mula-mula terjadi kenaikan hasil, kemudian
kenaikan hasil itu menurun, lalu kenaikan hasil
nol dan akhirnya kenaikan hasil negatif.
HUKUM HASIL YANG SEMAKIN BERKURANG
(THE LAW OF DEMINISHING RETUNS)
PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-
RATA, PRODUKSI MARJINAL
Produksi marjinal (MP) adalah tambahan
produksi akibat dari penambahan satu
tenaga kerja.

MP = TP / L
Produksi rata-rata (AP) adalah produksi rata-rata
yang dihasilkan oleh setiap pekerja.

AP = TP / L

Ket: AP = produksi rata-rata


TP = produksi total
L = tenaga kerja
L TP AP= TP / L MP= TP / L

1 2
2 5
3 9
4 12
5 14
6 15
7 15,5
8 14
9 12
10 9
Teori Produksi Dengan Dua Faktor Peubah

Menggambarkan hubungan antara tingkat


produksi suatu barang dengan dua jenis faktor
produksi, misalnya tenaga kerja dan modal
untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi
barang.
ISOQUANT DAN ISOCOST
 Isoquant : suatu kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi input faktor tenaga kerja (L) dan modal (K)
dapat menghasilkan sejumlah output yang sama.

 Isocost : suatu kurva yang menggambarkan gabungan


dua faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
suatu barang yang memerlukan biaya yang sama.
KURVA ISOQUANT
Ciri-ciri isoquant
 Mempunyai kemiringan negatif
 Semakin ke kanan kedudukan isoquant
menunjukkan semakin tinggi jumlah output
 Isoquant tidak pernah berpotongan dengan
isoquant yang lainnya
 Isoquant cembung ke titik origin
KURVA ISOCOST
PRINSIP-PRINSIP MINIMASI BIAYA DAN
MAKSIMASI KEUNTUNGAN
Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi

 Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah


ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan
memaksimumkan produksi?
 Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi
sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang
akan memaksimumkan produksi?
MEMINIMUMKAN BIAYA PRODUKSI
FUNGSI BIAYA

Macam-macam Biaya :
 Biaya Tetap (Fixed Cost : FC) yaitu biaya yang
dikeluarkan tehadap penggunaan faktor produksi yang
tetap dimana besar kecilnya biaya ini tidak dipengaruhi
oleh besar kecilnya output yang dihasilkan.
 Biaya tidak tetap (Variabel cost : VC), yaitu biaya yang
dikeluarkan sebagai balas jasa atas pemakaian variabel
faktor, yang besar kecilnya dipengaruhi langsung oleh
besar kecilnya output.
 Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah
keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.
 Biaya Rata-rata (AverageCost: AC),yaitu biaya
persatu satuan output; baik untuk biaya rata-rata
tetap (average fixed cost) dan biaya rata-rata
variabel (average variable cost) dan rata-rata total
(average total cost), diperoleh dengan jalan
membagi biaya Total dengan jumlah output yang
dihasilkan.

 BiayaMarjinal (Marginal cost: MC), yaitu


biaya tambahan yang diakibatkan dari
penambahan satu-satuan unit output.
 Biaya Tetap Rata-Rata(Average fixed cost:
AFC), biaya hasil bagi biaya tetap dengan
jumlah yang dihasilkan.

 Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable


cost: AVC), diperoleh dengan membagi biaya
variabel dengan jumlah produk yang dihasilkan.
RUMUS :
 Biaya tetap : FC = k(k=konstanta)
 Biaya variabel : VC = f(Q)
 Biaya total : TC = FC + VC
 Biaya tetap rata-rata : AFC = FC / Q
 Biaya variabel rata-rata : AVC = VC / Q
 Biaya rata-rata :AC = TC / Q = AFC + AVC
 Biaya marjinal :MC = TC / Q
KOMBINASI USAHA DAN SKALA USAHA

Bentuk-bentuk Organisasi Perusahaan


1. Perusahaan perseorangan
2. Perusahaan Perkongsian atau Firma
3. Perseroan Terbatas (PT)
4. Perusahaan Milik Negara
5. Koperasi
PERUSAHAAN PERSEORANGAN
 Dikelola oleh perseorangan
 Banyak yang tidak berbadan hukum
 Jumlahnya sangat banyak tetapi
sumbangan produksi secara nasional
relatif kecil
 Pemiliknya mempunyai kebebasan yang
tidak terbatas atas usahanya
 Modal kecil dan sulit akses pinjaman
PERUSAHAAN PERKONGSIAN ATAU
FIRMA
 Dimiliki oleh beberapa orang
 Modal dikumpulkan dari anggota firma
 Setiap anggota bertanggungjawab atas
firma
 Akses pinjaman relatif lebih mudah
 Pengambilan keputusan lebih lamban
dibandingkan dengan perusahaan
perseorangan
PERSEROAN TERBATAS (PT)
 Produksi dan penjualannya mendominasi
perekonomian secara nasional
 Relatif sangat mudah memperoleh
pinjaman
 Modal bisa berasal dari penjualan surat
berharga (saham)
 Antara pemilik dan pengelola
merupakan dua pihak yang terpisah
PERUSAHAAN MILIK NEGARA
 Pengelolaanya sama seperti perseroan
terbatas
 Modal dimiliki oleh negara
 Pengurus perusahaan diangkat dan
diberhentikan oleh pemerintah
 Jenis usahanya biasanya menghasilkan
produk yang sangat penting (pokok) bagi
masyarakat
 Kadang-kadang usahanya bersaing
langsung dengan swasta
KOPERASI
 Tujuan utamanya tidak untuk memperoleh
keuntungan tetapi meningkatkan
kesejahteraan anggota
 Modal berasal dari anggota
 Kekuasaan tertinggi ada pada rapat
anggota
 Usahanya meliputi tiga jenis: produksi,
konsumsi dan perkreditan

Anda mungkin juga menyukai