KOMPLEKS
Rizky Gumelar P
Pembimbing: dr. Arifianto, Sp.A
IDENTITAS PASIEN
Data Pasien Ayah Ibu
• Keluhan Utama
• Kejang 4 kali saat demam
Riwayat Penyakit Sekarang
• Setelah kejang, Pasien diberi obat panas sirup yang dibeli di apotek, kemudian demam pasien
dirasakan turun. Tidak lama pasien kembali demam, lalu pasien dibawa ke klinik yang berada
di dekat rumah. Di sana pasien diberi obat penurun panas yang dimasukkan dari dubur. Setelah
mendapatkan obat, demam dirasakan turun. Namun, pasien kembali demam, ketika diukur
suhunya 38,7oC. Pada saat dibawa ke IGD pasien kembali kejang 1x setelah sampai IGD.
• Menurut Ibunya, sejak 2 hari SMRS pasien hanya demam. Tidak ada mual muntah, tidak ada
batuk maupun pilek, dan keluhan perdarahan. BAB dan BAK juga normal, pasien juga tetap
mau makan dan minum seperti biasa.
Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita
Ayah/wali Ibu/wali
Perkawinan ke 1 1
Keadaan kesehatan Epilepsi(-), DM(-), HT(-), TB paru (-) Epilepsi (-),DM(-), HT(-), TB paru (-)
Penyakit, bila ada Tidak ada Pernah kejang saat usia 1th
Riwayat Kehamilan/Kelahiran
KEHAMILAN Morbiditas Kehamilan DM(-), Hipertensi (-)
Perdarahan (-), Ketuban pecah dini (-), Lain-lain (-)
Perawatan Antenatal Rutin kontrol ke klinik bidan 1 bulan sekali dan sudah mendapat imunisasi
vaksin TT 2 kali.
KELAHIRAN Tempat kelahiran Rumah Bersalin
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Normal
Masa Gestasi 9 bulan
Keadaan bayi Berat lahir 3100 gr
Panjang lahir: 48 cm
Lingkar kepala:tidak tahu/lupa
Langsung menangis (+)
Merah (+)
Nilai APGAR: tidak tahu/lupa
Kelainan Bawaan: tidak ada
Riwayat Perkembangan
• Psikomotor
• Tengkurap : 3 bulan (normal: 3-4 bulan)
• Duduk : 6 bulan (normal: 6 bulan)
• Berdiri : 11 bulan (normal: 9-12 bulan)
• Berjalan : 13 bulan (normal: 13 bulan)
• Bicara : sedikit (normal: 9-12 bulan)
• Baca dan Tulis : belum bisa
Riwayat Makanan
0-2 ASI - - -
2-4 ASI - - -
4-6 Formula - + +
6-8 Formula + + +
Riwayat Imunisasi
BCG 1 bulan
CAMPAK - - 9 bulan
MMR - - -
TIFOID - - -
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum:
• Kesan sakit : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos Mentis (cengeng)
• Kesan gizi : Gizi overweight (WHO)
Data Antropometri
3
30 30
28 28
2
26 26
1
24 24
0
22 22
-1
20 20
Weight (kg)
-2
18 18
-3
16 16
14 14
12 12
10 10
8 8
6 6
Height (cm)
WHO Child Growth Standards
Tanda Vital
• Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan
yang tertinggal, pernapasan abdomino-torakal, pada sela iga tidak terlihat adanya
retraksi, tidak ditemukan efloresensi pada kulit dinding dada.
• Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, gerak napas simetris kanan dan kiri.
• Perkusi : Sonor di kedua lapang paru, batas jantung dalam batas normal
• Auskultasi : Suara napas vesikuler, reguler, ronchi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I-II
reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : perut rata, tidak dijumpai adanya efloresensi pada kulit perut
maupun benjolan, gerakan peristaltik (-)
• Palpasi : supel dan tidak teraba adanya massa maupun pembesaran
organ, nyeri tekan (-), turgor kulit baik
• Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut, nyeri ketok abdomen (-)
• Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 4x / menit
Anggota Gerak
Kanan Kiri
• Rangsang meningeal
• Kaku kuduk (-)
• Refleks patologis (-)
• Saraf Cranialis
• Dalam batas normal, tidak ditemukan kelainan pada N II,N III, N IV, N VI, N VII, N IX, N XII
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal 29 Oktober 2017
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI RUTIN
LED 9 mm/jam 0-10
Eritrosit 4,4 juta/ μL 3,6-5,2
Leukosit 25,50 ribu/μL 5,5-15,5
Hemoglobin 11,7 g/dL 10,8-12,8
Hematokrit 34 % 35-43
Trombosit 668 ribu/ μL 229-553
Basofil 0% 0-1
Eosinofil 0% 1-5
Netrofil batang 0% 3-6
Netrofil segmen 72 % 25-60
Limfosit 21% 25-50
Monosit 7% 1-6
KIMIA DARAH
Gula Darah Sewaktu 149 mg/dL <200
ELEKTROLIT
Natrium 141 mmol/L 135-155
Kalium 4,3 mmol/L 3,6-5,5
Klorida 106 mmol/L 98-109
RESUME
• Pasien seorang anak laki-laki berusia 2 tahun 3 bulan datang dengan keluhan kejang saat demam
sejak 2 hari SMRS. Kejang 4x, seluruh tubuh kaku, ± 2-5 menit menit, mata mendelik ke atas,
dengan interval 10 menit – 1 jam, dan tidak ada penurunan kesadaran setelah terjadi kejang, setelah
kejang berhenti pasien menangis.
• Sejak 2 hari SMRS pasien demam tinggi terus menerus, turun jika diberi obat penurun panas.
Demam tidak disertai BAB cair, mual muntah, batuk maupun pilek, dan keluhan perdarahan. Nafsu
makan dan minum pasien masih baik semenjak sakit sampai sekarang.
• Pada pemeriksaan fisik saat pasien sudah di rawat inap didapatkan Keadaan umum Tampak Sakit
Sedang, tampak rewel, status gizi overweight, tinggi normal, T:36,7 ºC, N: 118x/menit,P:
26x/menit,mata cekung -/-, bibir kering (-), defisit neurologis (-). Dari pemeriksaan Laboratorium
didapatkan : Hematokrit: 34 %, Leu: 25,50 rb/uL, Trombosit: 668 ribu/ μL.
DIAGNOSIS BANDING
• EEG
• Urin lengkap
• Feses Lengkap
• Pungsi Lumbal (Kejang demam pertama)
• Cek ulang darah 1x/hari, rutin
DIAGNOSIS KERJA
• Ad vitam : ad bonam
• Ad fungtionam : ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
Tgl S O A P
30/10/17 -Kejang (-) KU/KS: TSS, rewel/CM -Kejang Demam Kompleks -IVFD K1B 14 tpm
Bebas demam -Demam(-) Kepala: normocephali, UUB sudah menutup -Paracetamol 3x 1/2 Cth (bila
1 hari -Muntah (-) Mata: cekung(-/-),CA(-/-) suhu > 380C)
-Batuk (-) Hidung: NCH-/-, secret -/- -Inj Ceftriakson 1 x 800 mg
N:116x/m, -BAB 1x, warna kuning, ampas (-), Mulut: tonsil T1-T1, uvula di tengah,hiperemis(-),bibir kering(-)
regular,isi kendir (-), darah (-). Leher: KGB dan tiroid: ttm, kaku kuduk (-)
cukup,kuat, -BAK kesan cukup Thorax: C/ BJI-II reg, m(-),g(-)
equal -makanan dari rs tidak mau minum baik P/ SNV+/+,rh-/-,wh-/-
T:36,8 ºC -minum susu banyak. Abdomen:supel, BU(+) 5x/menit,turgor baik
RR:26x /m Ekstremitas: CRT< 2”
R. Fisiologis: +/+
R. Patologis: -/-
Defisit Neurologis (-)
FOLLOW UP
31/10/17 -Kejang (-) KU/KS: TSS /CM -Kejang Demam Kompleks -IVFD K1B 14 tpm
Bebas -Demam (-) Kepala: normocephali, UUB sudah menutup -INJ ceftriakson
demam 2 -Muntah (-) Mata: cekung (-/-),CA (-/-) 1x800 mg
hari -Batuk kering (+) Hidung: NCH -/-, secret -/- -Sanmol syr 3x1/2
-BAB 1x/hari kesan normal Mulut: tonsil T1-T1, uvula di tengah,hiperemis (-), bibir cth prn
N:120x/m, -BAK kesan cukup kering (-)
regular, isi -makan rs sedikit, cemilan mau/ Leher: KGB dan tiroid: ttm, kaku kuduk (-)
cukup, kuat, minum baik, susu banyak. Thorax: C/ BJI-II reg, m (-), g (-)
equal P/ SNV +/+, rh -/-, wh -/-
T: 36,6 ºC Abdomen: supel, BU (+) 5x/menit, turgor baik
RR: 28x /m Ekstremitas: CRT< 2”
R. Fisiologis: +/+
R. Patologis: -/-
Defisit Neurologis (-)
FOLLOW UP
Tanggal 30 Oktober 2017
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Urin lengkap
Makroskopik
Warna Kuning Kuning
Berat jenis L 1.008 1.015-1.025
Ph - -
Glukosa - -
Bilirubin
Keton - -
Darah/Hb - -
Protein - -
Urobilinogen - -
Nitrit - -
Leukosit esterase - -
Flowcymetri
Leukosit 3/ μL <6
Eritrosit H 7/ μL <6
Silinder 0.0/ μL < 0,5
Epitel H 4/ μL <4
Kristal 0/ μL < 20
Bakteri 13/ μL <23
kejang adalah cetusan aktifitas
listrik abnormal yang terjadi secara
mendadak dan bersifat sementara di
antara saraf-saraf diotak yang tidak dapat
DEFINISI dikendalikan.
Kejang demam
Riwayat kejang
Masalah pada masa diturunkan secara
Demam demam pada orangtua
neonatus dominan autosomal
atau keluarga
sederhana
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Berlangsung singkat dengan sifat bangkitan kejang dapat berbentuk tonik-klonik bilateral, tonik,
klonik, fokal atau akinetic.
Bentuk kejang yang lain dapat juga terjadi seperti mata terbalik keatas dengan disertai kekakuan atau
kelemahan.
Berlangsung kurang dari 6 menit dan kurang dari 8% berlangsung lebih dari 15 menit.
Pemeriksaan
Imaging
Laboratorium
PENATALAKSANAAN
1 2 3
Fase Akut Intermitten (saat Rumatan
demam) (rekomendasi D,
IDAI)
Fase akut:
PENATALAKSANAAN Diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgBB perlahan-lahan
dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu
lebih dari 2 menit, dengan dosis maksimal 20 mg.
• Kriteria diberikan:
• Kejang fokal
• Kejang lama > 15 menit.
• Kejang yang berlangsung > 15 menit atau berulang > 2x dan terdapat penurunan
kesadaran diantara kejang.
• Kelainan neurologis yang nyata sebelum atau setelah kejang.
RUMATAN
• Bukti ilmiah bahwa kejang demam tidak berbahaya dan penggunaan obat
dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Maka terapi
rumat hanya diberikan pada kasus selektif dan dalam jangka pendek.
As Valproat 15-40 mg/kg/hari
dibagi dalam 2 dosis.