Anda di halaman 1dari 26

PENERAPAN K3 SERTA

SMK3 DI PT. SEMEN


INDONESIA (PERSERO)
TBK
KELOMPOK 6 :
PUTU EVAN RADITYA S (3331200099)
ZEVA BAGAS PERMANA (3331200096)
TUJUAN

• 1. Untuk Menjelaskan Pengertian Dari K3.


• 2. Untuk Menjelaskan Tentang SMK3.
• 3. Untuk Menjelaskan Ruang Lingkup K3.
• 4. Untuk Menjelaskan Tentang Peraturan Dasar K3.
• 5. Untuk Memberikan Contoh Kasus dan Penyelesaiannya
DEFINISI KESEHAHTAN DAN KESELAMATAN
KERJA (K3)
Secara umum, K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan gunamencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.

• Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE), K3 diartikan


sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis
kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja
MENURUT PARA AHLI

• (Ridley John) Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan
yang sehatdan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.

• (Mangkunegara) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga
kerjapada khususnya, dan manusia padaumumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju
masyarakat adil dan makmur.
UNDANG-UNDANG K3 YANG ADA DI INDONESIA

• Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang ini mengatur dengan
jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerjadalam melaksanakan keselamatan kerja.
• Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.Undang- Undang ini menyatakan bahwa
secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan
kemampuan fisik pekerja yang baru maupunyang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala
• Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang ini mengatur mengenai
segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulaidari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti
sampai dengan keselamatan dan kesehatan kerja
TUJUAN MENGEMBANGKAN DAN
MENGAPLIKASIKAN K3 DI PERUSAHAAN
1. Meningkatkan keselamatan dan Kesehatan kerja di perusahaan
2. Melindungi pekerja atau karyawan dari semua gangguan Kesehatan
3. Meningkatkan produktifitas perusahaan
PENTINGNYA MENJALANKAN PROGRAM
KESELAMATAN KERJA
•Mencegah kerugian fisik dan finansial yangbisa diderita karyawan.
•Mencegah terjadinya gangguan terhadap produktivitas perusahaan.
•Menghemat biaya premi asuransi.
•Menghindari tuntutan hukum.
FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN

Terdapat 2 factor penyebab kecelakaan :

1. Faktor Manusia: 2. Faktor Lingkungan:


A Ketidaktahuan
A Tempat kerja yang tidak layak
B Kemampuan yang kurang
B Kondisi peralatan yang berbahaya
C Ketrampilan yang kurang C Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak
D Kurangnya konsentrasi D Transportasi yang tidak memadai
E Bekerja tanpa alat
keselamatan/pelindung
F Mengambil resiko yang tidak tepat
MACAM-MACAM KECELAKAAN KERJA

– Terjatuh
–Tertimpa benda
–Tertumbuk atau terkena benda-benda
–Terjepit oleh benda
–Pengaruh suhu tinggi
–Terkena arus listrik
–Kontak bahan-bahan berbahaya atau radiasi
– Dan lain sebagainya
KECELAKAAN KERJA DAPAT MENYEBABKAN LIMA KERUGIAN (5K)

• 1.KERUSAKAN
• 2.KEKACAUAN ORGANISASI/PERUSAHAAN
• 3.KELUHAN DAN KESEDIHAN
• 4.KELAINAN DAN CACAT
• 5.KEMATIAN
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI TEMPAT KERJA
SISTEM MANAJEMEN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA (SMK3)
• Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang disebut SMK3 adalah bagian
dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, peng-kajian dan pemeliharaan
kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif (Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Nomor. 09 / PER / M / 2008)
DASAR HUKUM PENERAPAN SMK3
Penerapan SMK3 di Indonesia diatur melalui serangkaian Undang – Undang dan turunannya. SMK3 wajib diterapkan kepada
seluruh perusahaan di Indonesia baik itu besar maupun kecil. Dasar Hukum Penerapan SMK3 di Indonesia antara lain:
1. Undang – Undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang – Undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun 2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum; dan
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
TUJUAN & MANFAAT SMK3

Tujuan: Manfaat:
• Meningkatkan efektivitas perlindungan • Melindungi Pekerja
keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, • Patuh Terhadap Peraturan dan Undang-Undang
terukur, terstruktur, dan terintegrasi.
• Meningkatkan Kepercayaan dan Kepuasan Pelanggan
• Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur • Membuat Sistem Manajemen Yang Efektif
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.
• Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
dan efisien untuk mendorong produktivitas.
MANFAAT PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) BAGI PERUSAHAAN

• 1. Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur sistem operasional


sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian
lainnya.
• 2. Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan.
• 3. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3.
• 4. Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3, khususnya
bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit.
• 5. Dapat meningkatkan produktivitas kerja.
CONTOH KASUS DI PT SEMEN INDONESIA
(PERSERO) TBK
• PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk telah
menerapkan beberapa sistem manajemen dalam
menjalankan perusahaan namun masih terjadi
kecelakaan kerja di Pabrik Tuban pada tanggal 3
Juni 2014. Peneliti tertarik untuk menganalisis
upaya yang dilakukan dalam mencegah dan
mengendalikan kecelakaan kerja di Pabrik Tuban
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
ANALISIS KASUS

• Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang berorientasi pada logika induktif
(mendapatkan gagasan dengan meneliti secara induktif dari data spesifik ke data yang lebih umum) dengan
pendekatan observasional dengan menggunakan studi dokumentasi terhadap penerapan upaya pencegahan dan
pengendalian kecelakaan kerja melalui data sekunder dan wawancara mengenai penerapan upaya pencegahan
dan kejadian kecelakaan kerja yang pernah dialami pekerja.

• Pengambilan sample dilakukan dengan purposive sampling. Terdapat dua informan yaitu informan utama dan
informan triangulasi. Informan utama adalah pengelola K3, sedangkan informan triangulasi adalah pekerja di
Pabrik Tuban PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.
ANALISIS KASUS

• Dari hasil wawancara mendalam dengan informan triangulasi menunjukkan bahwa sosialisasi kebijakan yang
telah dibuat kepada pekerja masih kurang.

• Bentuk lain peran manajemen yaitu menyediakan sumber daya untuk mencapai tujuan kebijakan. Salah satu
sumber daya dalam pencegahan kecelakaan kerja adalah dengan menyediakan alat pelindung diri kepada pekerja
maupun pengunjung atau tamu yang datang ke perusahaan.

• Alat pelindung diri yang disediakan diantaranya yaitu safety helmet, masker, safety shoes, sarung tangan atau
gloves, earplug, kacamata, full body harness, welding glass, wear pack, dust respirator, dengan pertimbangan
risiko yang ada di area pekerja berada.
ANALISIS KASUS

• Penilaian risiko dibuat sesuai dengan format IPDK yang dimiliki oleh PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. risiko
dikategorikan menjadi tingkat risiko rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil tersebut merupakan
perkalian antara nilai kemungkinan dan nilai keparahan.
PENILAIAN RISIKO DI PABRIK TUBAN PT. SEMEN
INDONESIA (PERSERO) TBK

Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

• Benda berserakan • Bising • Ketinggian Tidak Ada


• Ceceran (spill) • Debu • Bising
• Tempat kerja yang tidak • Peralatan berputar • Material panas
ergonomis • Material
• Getaran • Gas
• Kebosanan • Uap panas
• Keberadaan orang tak • Debu batu bara
berkepentingan • Ketinggian
• Penggunaan excavator • Ceceran (spill)
• Penggunaan listrik • Tekanan tinggi
• Penggunaan truk pengangkut
personil tidak kompeten
• Radiasi cahaya
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK TUBAN PT. SEMEN
INDONESIA (PERSERO) TBK

• Pada tahun 2014 terjadi satu kecelakaan kerja di Pabrik Tuban PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk yang
mengakibatkan dua orang cedera. Pada saat terjadi kecelakaan, pengelola K3 akan melakukan investigasi
kecelakaan. Investigasi ini dibantu oleh pekerja unit terkait dan kepolisian apabila terjadi kematian atau kejadia
fatal lainnya. Menurut informan, kecelakaan yang terjadi lebih banyak dialami oleh pekerja dari pihak
supporting. Kejadian kecelakaan setelah dilakukan investigasi akan diinformasikan kepada pekerja lain agar bisa
diambil pelajaran. Penyebaran informasi ini melalui jaringan intranet, melalui surat elektronik sesama pekerja,
dan juga safety talk
KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PABRIK TUBAN PT. SEMEN
INDONESIA (PERSERO) TBK

• Setelah diinvestigasi diketahui bahwa penyebab terjadinya kecelakaan kepada 2 pekerja tersebut adalah dari
ceceran yang menyebabkan 2 pekerja terjatuh dan tergelincir sehingga mengalami cedera.
• Upaya Pencegahan dan Pengendalian Kecelakaan Kerja di Pabrik Tuban I PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
untuk Ceceran, langkah pengendalian yang disusun adalah dengan segera mengevakuasi ceceran material dan
untuk pekerja menggunakan safety shoes. Mengevakuasi ceceran dapat juga mengurangi sumber daya yang
terbuang.
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KECELAKAAN KERJA
DI PABRIK TUBAN PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK

• Program K3 dengan sasaran zero accident yang disusun oleh pengelola K3 PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terdiri dari
program Identifikasi dan Penilaian Dampak Kegiatan, melaksanakan Safety Inspection, Safety Talk, Rekondisi dan melengkapi
rambu Norma K3, pengelolaan dan Penyediaan alat pelindung diri, melakukan penilaian implementasi 5R, kegiatan
pengamanan peralatan (Log out dan Tag out), dan sertifikasi peralatan pabrik. Safety inspection yang meliputi unsafe condition
dan unsafe behavior dilakukan pengelola K3 setiap hari saat mulai bekerja. Safety talk dilakukan sesuai jadwal yang telah
disusun dengan tema sesuai dengan pekerjaan yang dihadapi di area kerja.

• Namun menurut informan triangulasi, safety talk belum dilaksanakan secara merata. Hal ini dikarenakan jumlah personil
pemberi safety talk yang kurang dan safety talk lebih banyak diberikan kepada pekerja yang bekerja dengan tingkat risiko yang
lebih tinggi. Pelaksanaan rekondisi dan pelengkapan rambu didasarkan pada hasil safety inspection dan adanya laporan dari
pekerja yang merasa rambu di area tertentu apabila tidak layak digunakan. Penyediaan alat pelindung diri disesuaikan dengan
pekerjaan yang dilakukan pekerja. PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk juga telah menyediakan form untuk panduan
pelaksanaan penilaian dan penerapan 5R.
KESIMPULAN

• Mampu bersaing membutuhkan efisiensi dan peningkatan produktivitas perusahaan dan


karyawan profesional. Usaha untuk melindungi pekerja dari bahaya saat bekerja sehingga
tingkat kesehatan dan keselamatan yang tinggi tercapai dan meningkatkan kenyamanan
kerja dengan menerapkan SMK3 dan pada akhirnya akan berdampak positif pada
peningkatan produktivitas
SARAN

• Untuk memprioritaskan SMK3 diatas segala hal.


• Untuk meningkatkan kualitas SMK3 berdasarkan perundang-undang.
DAFTAR PUSTAKA

• [1] Harianto, Feri., Wardani, K.M., Wulandari, D.C. 2014. Pengaruh Perilaku Tenaga
Kerja Dan Lingkungan Kerja Yang Dimoderasi Faktor Pengalaman Kerja Dan Tingkat
Pendidikan Terhadap Kecelakaan Kerja Konstruksi Di Surabaya. Seminar Nasional X
2014. Surabaya. Teknik Sipil ITS.
• [2] Hidayat, Sho’im dan Pratiwi, R.O. 2014. Analisis Faktor Karakteristik Individu Yang
Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada Tenaga Kerja Di Perusahaan
Konstruksi Baja. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga. Jurnal
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Vol. 3. No. 2. Jul-Des 2014: 182–191.
• [3] PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Profil Perusahaan. [Online] PT. Semen Indonesia
(Persero) Tbk. [Diakses: 20 Juli 2021] http://www.semenindonesia.com/Profil

Anda mungkin juga menyukai