Anda di halaman 1dari 27

PSIKO

SOSI
AL D
AN B
KONS U DAYA
EP D
IR I

SEKO
LAH
SUAK TING
A INS GI ILM
BANJ AN U KE
SEHA
ARM TAN
AS I N
Nama & Nim kelompok :
• Afie Anari : 113063C1120035
• Fina Ayu Andanie : 113063C1120041
• Marianus Koa : 113063C1120047
• Putri Rizky Amalia : 113063C1120053
• Wilibrodus Teme : 113063C1120065
Konsep Diri
Konsep diri menurut beberapa ahli
• Robert Bruce Burns berpendapat bahwa self concept adalah relasi antara sikap dan keyakinan mengenai diri
individu itu sendiri.

• Budi Anna Keliat mengatakan bahwa self concept atau konsep diri adalah cara pandang individu dalam
memandang dirinya, baik secara utuh, fisikal, intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial.

• Potter and Perry memandang bahwa self concept atau konsep diri adalah gambaran subjektif dari diri individu dan
perpaduan yang kompleks, mulai dari perasaan, persepsi sadar dan bawah sadar, hingga sikap. Self concept atau
konsep diri memberi individu kerangka rujukan yang memengaruhi self management akan situasi dan hubungan
individu dengan orang lain.
Kesimpulannya : konsep diri menurut kelompok kami yaitu cara pandang kita untuk introspeksi diri dari gambaran
diri kita sendiri baik secara emosional, perasaan, persepsi sadar atau bawah sadar dan sikap ataupun tingkah laku
Konsep Diri
Konsep diri adalah penilaian remaja tentang diri sendiri yang bersifat fisik, psikis, sosial dan
emosional.
• Konsep diri fisik adalah gambaran remaja tentang penampilannya, dengan seksnya, arti
penting tubuhnya dalam hubungannya dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan
tubuhnya di mata orang lain.
• Konsep diri psikis adalah gambaran remaja tentang kemampuan dan
ketidakmampuannya, harga dirinya dan hubungannya dengan orang lain.
• Konsep diri sosial adalah gambaran remaja tentang hubungannya dengan orang lain,
dengan teman sebaya, dengan keluarga, dan lain-lain.
• Konsep diri emosional adalah gambaran remaja tentang emosi diri, seperti kemampuan
menahan emosi, pemarah, sedih, atau riang-gembira, pendendam, pemaaf, dan lain-lain.
Komponen Konsep
Diri / Self Concept

1. CITRA DIRI (SELF IMAGE)


CITRA DIRI ATAU GAMBARAN DIRI INI BIASA DIKENAL SEBAGAI SELF IMAGE ADALAH PERILAKU
INDIVIDU SECARA FISIK PADA DIRINYA SENDIRI, BAIK DISADARI MAUPUN TAK DISADARI.
KOMPONEN SELF IMAGE MENCAKUP PERSEPSI ATAU TANGGAPAN, BAIK DI MASA LALU MAUPUN
SEKARANG, TERKAIT UKURAN DAN BENTUK TUBUH SERTA KEMAMPUAN PADA DIRINYA (FISIK).
CONTOH:

2. IDEAL DIRI
IDEAL DIRI ADALAH PERSEPSI SEORANG INDIVIDU MENGENAI BAGAIMANA INDIVIDU TERSEBUT
SEMESTINYA BERPERILAKU BERDASAR PADA STANDAR PRIBADINYA DAN TERKAIT DENGAN CITA-CITANYA.
PEMBENTUKAN IDEAL DIRI INI MULAI ADA SEJAK INDIVIDU ITU BERADA PADA MASA ANAK-ANAK DAN
DIPENGARUHI PULA OLEH INDIVIDU LAIN YANG BERADA DI SEKITAR DIRINYA.
IDEAL DIRI DISEBUT JUGA SEBAGAI PENGHARAPAN ATAS DIRINYA SENDIRI. HAL INI SEPERTI HARAPAN
ATAS KEMUNGKINAN MENJADI APA DIRINYA KELAK SESUAI DENGAN IDEALISME DIRINYA.
CONTOH:
3. Harga Diri (Self Esteem)
Harga diri atau biasa disebut sebagai self esteem ini adalah persepsi seorang individu akan hasil yang
dicapainya dengan menelaah seberapa banyak kesesuaian perilakunya dengan ideal dirinya. Self esteem ini
memang terbentuk sejak kecil sebab adanya perhatian dan penerimaan dari individu dan lingkungan sekitarnya.
CONTOH:

4. Peran Diri
Peran diri adalah segenap bentuk sikap atau tingkah laku, nilai, dan tujuan yang diharapkan oleh suatu
kelompok sosial terkait dengan fungsi dan peran individu di dalam masyarakat atau kelompok sosial tersebut.
CONTOH:
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kepekaan individu terhadap dirinya yang dihasilkan dari pengamatan
dan penilaian dirinya dengan menyadari bahwa dirinya itu memiliki perbedaan dengan
individu lain. Komponen self concept ini mulai terbentuk dan berkembang pada diri
individu sejak masa kanak-kanaknya.
CONTOH:
Karakteristik Konsep
Diri / Self Concept
Secara umum, seorang individu dalam melakukan penilaian atas dirinya sendiri, terdapat dua kemungkinan. Ada yang
menilai dirinya positif dan ada pula yang menilai dirinya negatif. Dengan kata lain, individu tersebut mempunyai self
concept positif, akan tetapi tak menutup kemungkinan bahwa ada pula individu yang mempunyai self concept negatif.

1. Self Concept Positif
Self concept positif sebagai pandangan seorang individu memiliki konsep positif pada dirinya yang
memudahkannya dalam beradaptasi dengan beberapa atau banyak keadaan. Individu tersebut memandang di
samping hal-hal buruk atau negatif pasti ada hikmah yang bisa diambil dan bukanlah akhir dari segalanya.
Biasanya, Individu yang memiliki self concept seperti ini akan lebih optimis, percaya diri, dan selalu berpikir bahwa
setiap masalah ada solusinya.

CONTOH: SEORANG WANITA MEMILIKI WAJAH YANG ACNE PRONE (RENTAN JERAWAT, BRUNTUSAN DAN
KEMERAHAN) AKAN TETAPI DIA TIDAK SAMA SEKALI MALU DI TEMPAT UMUM DIA MERASA WAJAHNYA TETAP
TERLIHAT CANTIK BAGI DIRINYA SENDIRI.
2. Self Concept Negatif
Self concept negatif biasanya terjadi pada individu yang tidak banyak tahu informasi
akan dirinya sendiri dan tak melihat dirinya secara utuh. Contohnya, ia hanya melihat
kelemahan pada dirinya atau bahkan kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya.
CONTOH: SEORANG WANITA YANG ACNE PRONE KEHILANGAN RASA PEDE NYA BERADA DI
TENGAH2 ORANG YANG TERLIHAT MULUS WAJAHNYA, MENURUT PENILAIAN DIRINYA
SENDIRI DIA ORANG YANG JELEK KARENA MEMILIKI WAJAH YANG ACNE PRONE.
Individu yang mempunyai self concept negatif, cenderung lebih pesimis dan
merasa sulit untuk melihat kesempatan dalam kesulitan tersebut. Terlebih, dirinya
merasa kalah sebelum mencoba. Pun apabila tidak berhasil dan dikatakan gagal,
individu dengan self concept seperti ini akan menyalahkan keadaan yang ada,
individu lain, bahkan dirinya sendiri.
KEMATANGAN EMOSI DAN KONSEP DI

Kematangan emosi merupakan proses dimana pribadi individu


secara terus menerus berusaha mencapai suatu tingkatan emosi
yang sehat, baik secara intrafisik maupun interpersonal.

Kematangan emosi adalah kemampuan remaja dalam


mengekspresikan emosi secara tepat dan wajar dengan
pengendalian diri, memiliki kemandirian, memiliki konsekuensi
diri, serta memiliki penerimaan diri yang tinggi.
Sambungan
Konsep diri terbentuk dan berkembang berdasarkan
pengalaman dan inteprestasi dari lingkungan, penilaian
orang lain, atribut, dan perilaku diri. Pengembangan konsep
diri berpengaruh terhadap perilaku yang ditampilkan,
sehingga bagimana orang lain memperlakukan dan apa yang
dikatakan orang lain tentang individu akan dijadikan acuan
untuk menilai diri sendiri (Shavelson & Roger, 1982).
Sambungan
Fitts (dalam Purwanti, 1996) menyatakan jika individu ingin mendapatkan persepsi yang tepat tentang dirinya, ada empat
aspek konsep diri yang harus terintegrasi dalam dirinya, yaitu:

• Aspek konsep diri kritik


jika ingin memiliki rasa mampu yang realistis, individu harus terbuka terhadap kelemahan diri, harus bersedia menerima
umpan balik dari orang lain sebagai suatu kritik yang membangun, bukan sebagai kritik untuk menjatuhkan;

• Aspek harga diri


adalah komponen yang penting dan domain dalam konsep diri individu. Harga diri berperan sebagai penilaian bagian-
bagian diri yang menghasilkan rasa suka, tidak suka, puas, tidak puas, dll.

• Aspek integrasi diri


menunjuk pada kemampuan individu dalam membuat kesesuaian antara penilaian dan kenyataan yang ada. Individu
akan memiliki integrasi diri yang baik jika dapat memenuhi kesesuaian penilaian dan kenyataan, karena mencoba realistis
dalam membuat penilaian diri;
• Aspek keyakinan diri
menggambarkan sejauh mana keyakinan individu
dalam menilai diri sendiri. Individu yang tidak akan
yakin akan dirinya, siapa dan bagaimana keadaannya,
akan mempunyai gambaran diri yang tidak tepat.
Pengembangan Konsep Diri
• Konsep diri diartikan sebagai suatu anggapan yang mengarah
kepada pribadi seseorang yang membuat ia dapat
mengatakan pada dirinya siapa sebenarnya diriya. Selain itu
konsep diri pada hakikatnya tidak terlepas dari dirinya sendiri
dan upaya ia dalam memahami dunianya (Surna, 2014:56).
Menurut Muawanah (2012:8) anggapan seseorang tentang
diri sendiri yang sifatnya sosial, psikis, fisik, emosi dan lain
sebagainya adalah pengertian dari konsep diri.
Sambungan
• Puspitasari (2007), mengatakan bahwa konsep diri merupakan sebuah proses yang berkelanjutan, proses
menilai yang bersifat organismik, bukan lagi bersifat statis tetapi mampu untuk menyesuaikan kembali dan
berkembang sebagai pengalaman-pengalaman baru yang terintegrasikan. Konsep diri berkembang sesuai
dengan perkembangan diri jiwa seseorang, maupun dari pengalaman-pengalaman yang seseorang temukan.

• Menurut Symonds (2008), mengatakan bahwa persepsi tentang diri tidak langsung muncul pada saat
kelahiran, tetapi mulai berkembang secara bertahap dengan munculnya kemampuan perseptif. Persepsi
tentang diri yang ada pada remaja akan berkembang sesuai dengan tahapan.

• Kesimpulan : Menurut kelompok kami, konsep diri yang dimiliki manusia tidak terbentuk secara instan,
melainkan dengan proses belajar sepanjang hidup manusia. Ketika individu lahir, individu tidak memiliki
pengetahuan tentang dirinya, tidak memiliki harapan yang ingin dicapainya serta tidak memiliki penilaian
terhadap dirinya. Konsep diri berasal dan berkembang sejalan pertumbuhan, terutama akibat hubungan
dengan individu lain.
Sambungan
 Manfaat mengembangkan konsep diri
• 1.      Rasa Percaya Diri
• 2.      Semangat dan Gairah Hidup
• 3.      Keberanian
• 4.      Kebebasan
• 5.      Harga Diri ( Self-Esteem )
• 6.      Kedamaian dan Kebahagiaan
• 7.      Keberhasilan dalam hidup
Sambungan
 Hambatan Dalam Membangun Konsep Diri
• Potensi yang dimiliki seseorang bisa berkembang atau tidak, itu tergantung pada pribadi yang bersangkutan
dan lingkungan dia berada. Beberapa hambatan yang sering terjadi dalam pengembangan potensi diri adalah
sebagai berikut:
• Hambatan yang berasal dari lingkungan
• Lingkungan merupakan salah satu faktor penghambat dalam pengembangan potensi diri. Hambatan ini antara
lain disebabkan sistem pendidikan yang dianut, lingkungan kerja yang tidak mendukung semangat
pengembangan potensi diri, dan tanggapan atau kebiasaan dalam lingkungan kebudayaan.
• Hambatan yang berasal dari individu sendiri
• Penghambat yang cukup besar adalah pada diri sendiri,misalnya sikap berprasangka, tidak memiliki tujuan
yang jelas, keengganan mengenal diri sendiri, ketidak mampuan mengatur diri, pribadi yang kerdil,
kemampuan yang tidak memadai untuk memecahkan masalah, kreativitas rendah, wibawa rendah,
kemampuan pemahaman manajerial lemah, kemampuan latih rendah dan kemampuan membina tim yang
rendah.
Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan, tahap


ini merupakan dasar dalam mengidentifikasi kebutuhan
keperawatan klien.
Pengkajian yang sistematis dengan pengumpulan data dan di
evaluasi untuk mengetahui status kesehatan klien. Pengkajian yang
akurat, sistematis dan kontinu akan membantu menentukan
tahapan selanjutnya dalam proses keperawatan (Olfah, 2016).
Sambungan
Diagnosa
keperawatan

Diagnosa keperawatan merupakan tahap selanjutnya setelah proses


pengkajian. Diagnosa keperawatan merupakan dasar dalam penyusunan
rencana tindakan asuhan keperawatan.
Sambungan
Intervensi

Perencanaan keperawatan adalah kegiatan penentuan langka-langkah


untuk mencegah, mengurangi, atau mengoreksipemecahan masalah
dan prioritasnya, perumusan tujuan, rencana tindakan dan penilaian
asuhan keperawatan terhadap klien berdasarkan anlisa data dan
diagnosa keperawatan (Olfah, 2016).
Sambungan
Sambungan
Kesimpulan
Self concept adalah pandangan dan penilaian individu pada
dirinya sendiri. Hal ini berguna sebagai landasan berperilaku dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 
Reski, Niko, Taufik Taufik, and Ifdil Ifdil. "Konsep diri dan kedisiplinan belajar
siswa." Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia 3.2 (2017): 85-91.

Muawanah, Lis Binti. "Kematangan emosi, konsep diri dan kenakalan


remaja." Persona: Jurnal Psikologi Indonesia 1.1 (2012).

https://www.gramedia.com/best-seller/konsep-diri/

Anda mungkin juga menyukai