Anda di halaman 1dari 11

Pengantar Pariwisata dan Hospitality

By
Osland H. Lingga, M.Si
Politeknik Pariwisata Medan
Dasar : UU No. 10 tahun 2019 tentang
kepariwisataan

 Bahwa keadaan alam, flora, dan fauna, peninggalan purbakala, peninggalan


sejarah, seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber
daya dan modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat
 Berwisata merupakan bagian dari hak asasi manusia
 Kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang
dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan, dan
bertanggung jawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-
nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu
lingkungan hidup, serta kepentingan nasional.
Lanjutan…………..
 Kepariwisataan : mendorong pemerataan kesempatan berusaha dan
memperoleh manfaat serta mampu menghadapi tantangan perubahan
kehidupan lokal, nasional, dan global.
 Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
 Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau
lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata,
fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang
saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan
Lanjutan ……………….
 Kepariwisataan diselenggarakan berdasarkan asas:
 a. manfaat;
 b. kekeluargaan;
 c. adil dan merata;
 d. keseimbangan;
 e. kemandirian;
 f. kelestarian;
 g. partisipatif;
 h. berkelanjutan;
 i. demokratis;
 j. kesetaraan; dan
 k. kesatuan
lanjutan……………………..
 Kepariwisataan diselenggarakan dengan prinsip:
 Menjunjung tinggi norma agama dan nilai budaya : keseimbangan hubungan antara manusia
dan Tuhan Yang Maha Esa, hubungan antara manusia dan sesama manusia, dan hubungan
antara manusia dan lingkungan;
 Menjunjung tinggi hak asasi manusia, keragaman budaya, dan kearifan lokal;
 Memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat, keadilan, kesetaraan, dan proporsionalitas;
 Memelihara kelestarian alam dan lingkungan hidup;
 Memberdayakan masyarakat setempat;
 Menjamin keterpaduan antarsektor, antardaerah, antara pusat dan daerah yang merupakan
satu kesatuan sistemik dalam kerangka otonomi daerah, serta keterpaduan antarpemangku
kepentingan;
 Mematuhi kode etik kepariwisataan dunia dan kesepakatan internasional dalam bidang
pariwisata; dan
 Memperkukuh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Lanjutan…………….

Pembangunan kepariwisataan meliputi:


 Industri pariwisata;
 Destinasi pariwisata;
 Pemasaran;
 Kelembagaan kepariwisataan.
Lanjutan……………
Usaha pariwisata meliputi, antara lain:
 Daya tarik wisata;
 Kawasan pariwisata;
 Jasa transportasi wisata;
 Jasa perjalanan wisata;
 Jasa makanan dan minuman;
 Penyediaan akomodasi;
 Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
 Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
 Jasa informasi pariwisata;
 Jasa konsultan pariwisata;
 Jasa pramuwisata;
 Wisata tirta;
 Spa.
Kode etik Pariwisata Dunia/ Global Code of
Ethics forTourism
Terdiri dari 10 (Sepuluh) Pasal, yaitu :
 Kontribusi pariwisata untuk membangun saling pengertian dan saling menghormati antarmanusia
dan masyarakat
 (Pariwisata sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan kualitas hidup baik secara
perseorangmaupun secara kolektif 
 Pariwisata sebagai faktor pembangunan berkelanjutan
 Pariwisata sebagai pemakai warisan budaya kemanusiaan serta sebagai
penyumbang pengembangan warisan budaya itu sendiri
 Pariwisata adalah kegiatan yang menguntungkan bagi masyarakat dan negara penerimawisatawan
 Kewajiban para pemangku kepentingan pembangunan kepariwisataan 
 Hak dasar berwisata
 Kebebasan bergerak wisatawan
 Hak para pekerja dan pengusaha dalam industri pariwisata
 Penerapan prinsip-prinsip Kode Etik Pariwisata Dunia
Hospitality

 Secara etimologi, kata hospitality berasal dari bahasa Proto-Italic (yang


merupakan cikal bakal bahasa latin) “hospes”. Kata “hospes” tersebut
merupakan gabungan kata “hostis” yang berarti orang asing dan “postis” yang
berarti tuan rumah.
 Hospitality adalah sikap keramah-tamahan dalam artian merujuk pada
hubungan antara guest/tamu dan host/tuan rumah/penyedia jasa dan juga
merujuk pada aktivitas/kegiatan keramahtamahan yaitu : penerimaan tamu,
dan pelayanan untuk para tamudengan kebebasan dan kenyamanan (Yudik B).
 Hospitality adalah sikap keramah-tamahan dalam artian merujuk pada
hubungan antara guest/tamu dan host/tuan rumah/penyedia jasa dan juga
merujuk pada aktivitas/kegiatan keramahtamahan yaitu : penerimaan tamu,
dan pelayanan untuk para tamudengan kebebasan dan kenyamanan (Yudik B).
Industry Hotel dan Hospitality

 Menurut Hotel Proprietors Act, 1956 dalam Yoeti (2007) Hotel adalah
perusahaan ang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan
makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang
sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang
wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima.
Jenis Hotel
 Tipe hotel dapat dibagi menjadi beberapa aspek sebagai berikut.
1. Berdasarkan lama tinggal, hotel dibedakan menjadi seperti berikut ini.
a. Transient Hotel
b. Semi residential Hotel (s/d 30 hari)
c. Residential Hotel (lebih 30 hari)
2. Berdasarkan lokasi, hotel dibedakan menjadi seperti berikut ini.
a. City Hotel
b. Resort Hotel
c. Suburb Hotel
d. Airport Hotel
 3. Berdasarkan ukuran dan jumlah kamar, hotel dibedakan menjadi :
 a. Hotel kecil atau small hotel dengan kapasitas kurang dari 150 kamar.
 b. Hotel medium atau average hotel dengan kapasitas sekitar 150-299 kamar.
 c. Hotel di atas rata-rata atau above average hotel dengan kapasitas sekitar 300-600 kamar.
 d. Hotel besar atau large hotel dengan kapasitas lebih dari 600 kamar.

Anda mungkin juga menyukai