0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori akuntansi, kebijakan akuntansi, dan keseragaman dalam kebijakan akuntansi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan penetapan kebijakan akuntansi nasional untuk mempersempit perbedaan laporan keuangan perusahaan dan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial dari kebijakan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori akuntansi, kebijakan akuntansi, dan keseragaman dalam kebijakan akuntansi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan penetapan kebijakan akuntansi nasional untuk mempersempit perbedaan laporan keuangan perusahaan dan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial dari kebijakan tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori akuntansi, kebijakan akuntansi, dan keseragaman dalam kebijakan akuntansi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan penetapan kebijakan akuntansi nasional untuk mempersempit perbedaan laporan keuangan perusahaan dan mempertimbangkan dampak ekonomi dan sosial dari kebijakan tersebut.
Belkaoui, Edisi 5, Buku 1, Salemba Empat, 2011 2. Teori Akuntansi, Ahmed Riahi Belkaoui, Edisi 5, Buku 1, Salemba Empat, 2011 3. Teori Akuntansi, Suwardjono, Edisi 3, BPFE UGM, 2014 4. Teori Akungtansi, Imam Ghozali, Anis Chariri, Edisi 4, BPFE UNDIP, 2014 4. KEBIJAKAN AKUNTANSI KEBIJAKAN Adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman serta dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada Pemerintahan, Organisasi, Kelompok Sektor Swasta dan Individu. KEBIJAKAN AKUNTANSI Diawali suatu proses pemilihan metode pelaporan alternatif, sistem pengukuran dan teknik pengungkapan tertentu dari antara semua yang mungkin tersedia untuk pelaporan keuangan oleh perusahaan. Beberapa pilihan dibuat perusahaan tertentu berdasarkan alternatif yang tersedia dan penjelasan mengenai pemilihan ini harus dicantumkan di dalam laporan keuangan apabila dianggap signifikan. Kebijakan akuntansi mengacu pada standar akuntansi, pendapat, interpretasi, aturan dan ketentuan yang digariskan oleh Badan Pemerintah atau Badan Swasta yang berwenang untuk menetapkan kebijakan yang dapat diwajibkan dengan berbagai cara. Kebijakan Nasional dimaksudkan untuk mempersempit jurang perbedaan di kalangan perusahaan dalam hal pengungkapan, pengukuran dan metode penyajian informasi keuangan serta untuk mengubah kualitas dan kuantitas informasi di dalam laporan keuangan yang diterbitkan, dengan cara antara lain membatasi jumlah pilihan dan jumlah kebijakan yg tersedia di setiap perusahaan. Mengapa kebijakan akuntansi harus diatur ? Ada kemungkinan bahwa penetapan kebijakan akuntansi dapat dipercayakan seluruhnya pada keputusan perusahaan secara individual. Penetapan kebijakan akuntansi menuntut penetapan sasaran. Penggunaan metode pengukuran, aturan pengungkapan dan bentuk penyajian saja tidak cukup sebagai sasaran, karena keputusan alternatif akan menimbulkan konsekwensi ekonomi dan sosial. Beberapa teori akuntansi dapat berfokus pada tujuan khusus, seperti preferensi manajemen, akuntan, perorangan, pasar atau kelompok lain dalam masyarakat, tetapi kebijakan akuntansi nasional harus mempertimbangkan kesejahteraan sosial yang lebih luas, termasuk preferensi kelompok tertentu di dalam masyarakat. Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam membentuk kerangka kebijakan akuntansi meliputi pengakuan bahwa informasi akuntansi hanyalah salah satu sumber informasi keuangan bagi individu dan pasar. Keputusan mengenai kebijakan akuntansi harus mempertimbangkan sumber alternatif ini dan memungkinkan sumber di luar akuntansi khususnya jika lebih efisien dan biayanya lebih murah. Disamping itu, pembuatan kebijakan akuntansi harus juga mempertimbangkan manfaat dan bebannya. Secara singkat, tujuan kebijakan akuntansi dapat berfokus pada preferensi produsen dan pemakai laporan keuangan. Kesulitan utama dalam penetapan sasaran yang luas bagi penetapan kebijakan akuntansi adalah bahwa sasaran ini sulit untuk diimplementasikan atas dasar penelitian yang sehat dan bukti yang positif. Untuk itu, penetapan kebijakan akuntansi cenderung disederhanakan dengan kembali pada sasaran prosedural seperti konsisten dengan prosedur akuntansi tradisional. Keseragaman di kalangan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan sering dianggap sebagai sasaran yang diinginkan untuk kepentingan sendiri. Artinya, sasaran keseragaman sering menyiratkan penyajian laporan keuangan oleh berbagai jenis perusahaan dengan menggunakan prosedur akuntansi, konsep pengukuran, klasifikasi dan metode pengungkapan yang sama serta formasi dasar laporan yang serupa. Padahal, yang dimaksudkan adalah adanya keterbandingan yang layak dan bukan keseragaman yang kaku. KESERAGAMAN, PRO DAN KONTRA Dasar pertimbangan pihak Pro Keseragaman : a. Berbagai macam praktek yang dapat diterima mengakibatkan keterbandingan di kalangan perusahaan yang berbeda sulit dilakukan. b. Kebebasan manajemen untuk memilih metodenya sendiri dapat mengakibatkan bias dengan memanipulasi laporan keuangan agar sesuai dengan tujuan mereka. c. Jika sektor swasta tidak mengambil langkah untuk mencapai keseragaman, maka Pemerintah berkewajiban untuk menetapkan dan harus dipatuhi. Dasar pertimbangan yang Kontra Keseragaman : a. Keseragaman akan membatasi hak dan kebebasan azasi manajemen. b. Keseragaman akan menempatkan akuntansi dalam peraturan dan prosedur kaku yang mengakibatkan laporan keuangan kurang dapat diperbandingkan. c. Keseragaman akan menghalangi kemajuan dan mencegah perubahan yang diinginkan. KONSEKUENSI SOSIAL DAN EKONOMI a. Semua keputusan mengenai kebijakan akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi, meliputi perbaikan informasi yang tersedia bagi investor dan pemakai lain dengan hasil yang memungkinkan adanya keputusan ekonomi lebih sehat atau pengurangan biaya pengumpulan informasi bagi para pemakai. Jika tidak, maka tidak ada alasan untuk mengambil keputusan kebijakan. Akan tetapi, tidak semua konsekuensi dapat diantisipasi dan tidak semua konsekuensi diinginkan. b. Para investor dan kreditor merupakan pemakai terpenting informasi keuangan eksternal, oleh karena itu dampak ekonomi yang diharapkan dari kebijakan akuntansi akan membantu mereka mengambil keputusan keuangan, yang pada gilirannya membantu mereka mencapai portofolio yang lebih efisien dan mempengaruhi alokasi sumber daya di dalam perekonomian melalui mekanisme pasar. c. Terdapat beberapa konsekuensi yang dapat mempengaruhi para investor dan kreditor, antara lain biaya pengumpulan informasi dan penganalisaan informasi keuangan. d. Berapa besar beban yang harus dikenakan pada perusahaan dan berapa yang harus ditanggung para investor dan kreditor ? e. Terdapat pengaruh yang kurang berasal dari fakta bahwa banyak kontrak hubungan ekuitas dan ketentuan hukum dalam perjanjian kredit sering dinyatakan dalam angka akuntansi atau rasio laporan keuangan. Jika perubahan akuntansi mempengaruhi arti angka dan rasio ini, maka hubungan ekonomi berubah dari yang dimaksudkan semula, misalnya : kapitalisasi leasing jangka panjang dapat mempengaruhi debt equity ratio. f. Dalam beberapa hal, perubahan kebijakan akuntansi memerlukan biaya yang signifikan, baik untuk biaya awal maupun biaya tahunan, misalnya : usulan mengenai pelaporan jenis usaha dan akuntansi karena pengaruh inflasi membutuhkan biaya besar untuk menghasilkan informasi yang tidak tersedia sebelumnya, bahkan di dalam perusahaan itu sendiri. g. Kebijakan akuntansi sangat berpengaruh dalam mencapai sasaran nasional dengan menyediakan informasi untuk pasar surat berharga atau untuk maksud lain. Secara tradional, sistem pasar diharapkan akan memungkinkan pengalokasian sumber daya secara efisien di dalam negara dengan campur tangan Pemerintah sekecil mungkin. Akan tetapi, kepentingan politik dan sosial semakin terbawa dalam proses pemerintahan guna membantu pasar mencapai sasaran ekonomi tertentu atau sasaran sosial non ekonomi.