Anda di halaman 1dari 18

TEORI AKUNTANSI

1. Teori Akuntansi, Ahmed Riahi


Belkaoui, Edisi 5, Buku 1, Salemba
Empat, 2011
2. Teori Akuntansi, Ahmed Riahi
Belkaoui, Edisi 5, Buku 21, Salemba
Empat, 2012
3. Teori Akuntansi, Suwardjono, Edisi 3,
BPFE UGM, 2014
4. Teori Akuntansi, Imam Ghozali, Anis
Chariri, Edisi 4, BPFE UNDIP, 2014
2. PENDEKATAN TEORI AKUNTANSI
a. Pendekatan Tradisional
b. Pendekatan Regulator
c. Pendekatan Keperilakuan
d. Pendekatan Peristiwa
e. Pendekatan Prediksi
f. Pendekatan Positif
a. PENDEKATAN TRADISIONAL
a.1. Pendekatan Non Teoritis
a.1.a. Pragmatis / Praktis
a.1.b. Otoriter
a.2. Pendekatan Teoritis
a.2.a. Deduktif
a.2.b. Induktif
a.2.c. Etis
a.2.d. Sosiologis
a.2.e. Ekonomis
a.2.f. Eklektik / Gabungan
a.1.a. PENDEKATAN PRAGMATIS/PRAKTIS

Terdiri dari penyusunan teori yang ditandai


dengan penyesuaian terhadap praktik
sesungguhnya, yang bermanfaat untuk memberi
saran solusi praktis.
Menurut pendekatan ini, teknik dan prinsip
akuntansi seharusnya dipilih atas dasar
manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi
dan keterkaitannya dengan proses pembuatan
keputusan.
a.1.b. PENDEKATAN OTORITER
Umumnya digunakan oleh organisasi profesi,
terdiri dari penyajian sejumlah peraturan praktik
praktik akuntansi.
Pendekatan ini juga berupaya untuk menyajikan
solusi praktis, sehingga mudah diidentifikasi
sebagai pendekatan pragmatis.
a.2.a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dimulai dengan asumsi atau dalil
dasar akuntansi dan konklusi logis yang
diperoleh dari sejumlah prinsip akuntansi untuk
menyajikan petunjuk dan dasar bagi
pengembangan teknik selanjutnya.
Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang
bersifat umum (asumsi dasar tentang
lingkungan akuntansi) ke kondisi spesifik
(pertama : prinsip akuntansi dan kedua : teknik
akuntansi).
a.2.b. PENDEKATAN INDUKTIF
Pendekatan ini dimulai dengan serangkaian
pengamatan terhadap informasi keuangan dari
bisnis perusahaan, selanjutnya akan diperoleh
rumusan gagasan serta prinsip akuntansi dari
pengamatan tersebut, dengan menggunakan
dasar hubungan yang terjadi secara berulang.
Pendekatan ini bergerak dari kondisi khusus
(informasi akuntansi yang menggambarkan
hubungan secara berulang-ulang) ke kondisi
umum (dalil dan prinsip akuntansi).
a.2.c. PENDEKATAN ETIS
Pendekatan etis mengacu pada konsep :
a. Kewajaran (fairness), yaitu penyajian yang wajar,
tidak bias dan tidak memihak.
b. Keadilan (justice), yaitu perlakuan yang seimbang
kepada seluruh pihak yang berkepentingan.
c. Keseimbangan (equity), yaitu seimbang antara
pendapatan dengan beban, benefit dengan cost.
d. Kebenaran (truth), yaitu pelaporan keuangan
yang akurat dan benar tanpa adanya kesalahan
interpretasi.
a.2.d. PENDEKATAN SOSIOLOGIS
Pendekatan sosiologis menekankan pada akibat
sosial yang ditimbulkan oleh teknik akuntansi
dan pada dasarnya merupakan pengembangan
dari konsep kewajaran yang dinamakan
kesejahteraan sosial.
Berdasarkan pendekatan ini, prinsip atau teknik
akuntansi yang tersedia dievaluasi berdasarkan
kesesuaiannya dengan akibat yang dilaporkan
oleh berbagai kelompok masyarakat.
a.2.e. PENDEKATAN EKONOMIS
Menekankan pada perilaku indikator ekonomi
makro yaitu konsep kesejahteraan ekonomi
secara umum yang diakibatkan oleh berbagai
praktek akuntansi.
a.2.f. PENDEKATAN EKLEKTIK/GABUNGAN

Merupakan suatu hasil utama berbagai upaya


individu, profesi maupun organisasi
pemerintahan dalam partisipasinya untuk
menetapkan konsep atau prinsip dalam
akuntansi, yang mengakibatkan pendekatan
baru antara lain pendekatan regulator,
pendekatan keperilakuan, pendekatan peristiwa,
pendekatan prediksi, pendekatan positif.
b. PENDEKATAN REGULATOR
Menekankan bahwa informasi akuntansi
merupakan suatu produk yang bersifat
ekonomis, yang merupakan subyek kekuatan
permintaan dari para pengguna dan disediakan
oleh para penyaji, dan hasilnya adalah jumlah
pengungkapan informasi yang optimal pada
tingkat harga yang optimal, dengan demikian
pendekatan ini juga sebagai pendekatan pasar
bebas dan dirinci sebagai berikut :
b.1. Pendekatan Sektor Swasta
Pendekatan ini menggunakan asumsi dasar
bahwa kepentingan publik terhadap akuntansi
akan terlayani dengan baik apabila penyusunan
standar diserahkan kepada sektor swasta.
b.2. Pendekatan Sektor Publik
Pendekatan ini menggunakan asumsi dasar,
kepentingan publik terhadap akuntansi akan
terlayani dengan baik apabila penyusunan
standar diserahkan kepada badan pemerintah
c. PENDEKATAN KEPERILAKUAN
Pendekatan ini menekankan pada perilaku
manusia, karena terkait dengan informsi dan
masalah akuntansi.
d. PENDEKATAN PERISTIWA
Pendekatan ini menekankan bahwa menjadi
tanggung jawab akuntan untuk menyediakan
informasi mengenai peristiwa yang terjadi, dan
memberikan kepada pengguna peristiwa yang
sesuai dengan model keputusan mereka, dan
menjadi tanggung jawab pengguna untuk
menggabungkan dan menetapkan bobot maupun
nilai, bagi data yang dihasilkan oleh peristiwa yang
sesuai dengan fungsi utilitas mereka masing-masing.
e. PENDEKATAN PREDIKSI
Pendekatan ini menggunakan kriteria
kemampuan prediktif dimana memilih diantara
opsi akuntansi, tergantung pada kemampuan
metode tertentu untuk memprediksi peristiwa
yang menjadi perhatian pengguna.
f. PENDEKATAN POSITIF
Pendekatan ini menekankan bahwa teknik
akuntansi dapat dibenarkan atas dasar
penggunaan mereka yang telah teruji, atau
manajemen memainkan peran sentral dalam
menentukan teknik yang akan
diimplementasikan.

Anda mungkin juga menyukai