Anda di halaman 1dari 15

PENDEKATAN

TRADISIONAL DALAM
PERUMUSAN TEORI
AKUNTANSI
Kelompok 5 :
1) Ishak Cindelardo L.T 18.G1.0052
2) Jessica Grace Prasetyo Soewarto 18.G1.0057
3) Jessica Violita Setiawan 18.G1.0058
4) Ketna Dea Purnomo 18.G1.0059
5) Jesslyn Surya Krishnan 18.G1.0061
6) Angela Indah Sutanto 18.G1.0064
HAKIKAT AKUNTANSI BERBAGAI PANDANGAN
 Akuntansi sebagai seni maupun sebagai aktivitas jasa dan secara tidak langsung menyatakan bahwa
akuntansi mencakup sekumpulan teknik yang dianggap bermanfat untuk suatu bidang tertentu.
 Para akuntan memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang proses akuntansi dalam menguraikan
perbedaan teori-teori akuntansi. Beberapa pandangan tersebut antara lain:
1) Akuntansi sebagai ideologi
• Akuntansi dipandang sebagai suatu fenomena ideology sebagai suatu sarana untuk mempertahankan dan
melegitimasi aturan-aturan social, ekonomi dan politik yang berlaku saat ini.
2) Akuntansi sebagai bahasa
• Akuntansi adalah satu alat mengkomunikasikan informasi suatu bisnis.
• Hal itu mungkin dapat dibuktikan sebagai berikut :
a) Symbol / Karakter Leksikal (makna kata) dari suatu bahasa adalah unit-unit atau kata-kata “yang memiliki
arti” dan dapat diidentifikasikan dalam bahasa mana pun.
b) Aturan tata bahasa dari suatu bahasa mengacu pada pengaturan sintaksis (tata bahasa) pada bahasa apa
pun.
3) Akuntansi sebagai catatan historis
• Umumnya, akuntansi telah dipandang sebagai suatu sarana penyediaan sejarah/historis (history) suatu
organisasi dan transaksi-transaksinya dengan lingkungannya.
4) Akuntansi sebagai realitas ekonomi masa kini
• Tesis (pernyataan) utama dari pandangan ini adalah bahwa baik neraca maupun laporan
laba rugi harus didasarkan pada suatu basis penilaian yang lebih mencerminkan
kenyataan ekonomi daripada biaya historis. Tujuan utama dari gambaran akuntansi ini
adalah penentuan laba yang sebenarnya, suatu konsep yang mencerminkan perubahan
kesejahteraan perusahaan pada suatu periode waktu.
5) Akuntansi Sebagai Sistem Informasi
• Akuntansi sebagai proses yang menghubungkan sumber informasi atau transmitter
(biasanya akuntan), saluran komunikasi, dan sekumpulan penerima (pengguna
eksternal). Pandangan ini memberikan manfaat yang penting baik secara konseptual
maupun secara empiris :
(A) Pandangan ini mengasumsikan bahwa system akuntansi merupakan satu-satunya
system pengukuran formal dalam organisasi.
(B) Pandangan ini memunculkan kemungkinan desain system akuntansi yang optimal yang
memiliki kemampuan untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.
6) Akutansi sebagai komoditas
• Akutansi juga dipandang sebagai suatu komoditas yang merupakan hasil dari suatu
aktivitas ekonomi. Akutansi ada karena terdapat permintaan akan informasi khusus dan
akuntan mau dan mampu untuk menghasilkannya.
7) Akutansi sebagai mitos
 Akutansi menciptakan mitos yang merupakan cara mudah memahami dunia ekonomi dan
menjelaskan fenomena kompleks. Melalui akutansi, suatu fenomena ekonomi kompleks
diterjemahkan bagi para pengguna dengan cara yang lebih mudah dan dapat dimengerti, sehingga
menciptakan lebih banyak mitos dari pada kenyataan.
8) Akutansi sebagai alasan logis
 Akutansi mungkin digunakan untuk melekatkan makna terhadap peristiwa dan karenanya
menyediakan suatu justifikasi bagi kejadian mereka di masa mendatang, dengan adanya
ketidaktepatan dan ketidakpastian yang melingkupi kebanyakan angka akutansi, akutansi mungkin
digunakan sebagai suatu cara untuk melegitimasi pemunculannya.
9) Akuntansi sebagai perumpamaan
 Akuntansi bertindak sebagai suatu gambaran organisasi melalui peristiwa yang telah diseleksi dan
transaksi yang terjadi di organisasi. Konsekuensinya adalah timbul perasaan akan pentingnya
akuntansi dan konsepsi tertentu mengenai realitas organisasi.
10)  Akuntansi sebagai percobaan
 Akuntansi merupakan percobaan terutama ketika ia bersifat sukarela, inovatif dan tentative.
11) Akuntansi sebagai distorsi
Karena akuntansi digunakan untuk mengendalikan atau memengaruhi tindakan-tindakan baik dari
pengguna internal maupun eksternal, akuntansi menjadi sasaran ideal bagi pihak-pihak yang mencoba
untuk memanipulasi arti dari pesan yang akan dilihat oleh pengguna. 
Penyusunan dan Verifikasi Teori

Suatu Teori Akuntansi seharusnya dapat


menjelaskan dan memprediksi fenomena
akuntansi yang ada saat sejumlah fenomena
muncul, fenomena-fenomena tersebut diharapkan
dapat membuktikan kebenaran teori tersebut.
Hakikat Teori Akuntansi
Tujuan utama dari teori akuntansi
adalah memberikan basis bagi peramalan dan
penjelasan perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita
asumsikan, sebagai salah satu pasal dari kepercayaan,
bahwa teori akuntansi adalah suatu hal yang
mungkin. Teori didefinisikan sebagai “ suatu
rangkaian gagasan, difinisi dan usulan yang saling
berhubungan yang melambangkan suatu
pandangan sistematis atas fenomena melalui
penentuan hubungan yang ada diantara variable-
variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena.
Metodologi dalam Perumusan Teori Akuntansi

(1) Teori memberikan suatu kerangka referensi seperti yang disarankan oleh Hendriksen.

(2) Teori mencakup tiga elemen : pengodean fenomena ke dalam penyajian


simbolis, manipulasi atau kombinasi yang mematuhi aturan tertentu, dan penerjemahan
kembali ke fenomena dunia nyata.

 Akuntansi deskriptif adalah suatu seni yang tidak dapat diformalisasikan dan bahwa
metodologi yang digunakan dalam formulasi suatu teori akuntansi secara
tradisional adalah usaha untuk menjustifikasikan apa yang telah terjadi dengan
memodifikasikan praktek-praktek akuntansi. 

 Akuntansi normative adalah teori akuntansi berusaha untuk menjustifikasikan apa yang
seharusnya terjadi, bukan apa yang terjadi.
 Pendekatan Tradisional Untuk Perumusan Teori
Akuntansi
 Pendekatan-pendekatan tradisional ini meliputi :
1. Non Teoritis, praktis, atau pragmatis
2. Teoritis :
                   a) Deduktif
                   b) Induktif
                   c) Etis
                   d) Sosiologi
                   e) Ekonomi
                    f) Selektif
I) Pendekatan Nonteoretis

Adalah suatu pendekatan pragmatis (praktis) dan


pendekatan kekuasaan. 
Pendekatan pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori
yang ditandai oleh kesamaan dengan praktik di dunia nyata
yang berguna dalam artian memberikan solusi yang sifatnya
praktis. Sedangkan pendekatan kekuasaan untuk
merumuskan suatu teori akuntansi yang terutama
dipergunakan oleh organisasi professional terdiri atas
penerbitan pernyataan sebagai regulasi dari praktik-praktik
akuntansi.
Pendekatan teori akuntansi merasionalisasikan pilihan dari teknik-
teknik akuntansi yang berdasarkan atas pemeliharaan
persamaan akuntansi. Pernyataan neraca biasanya dinyatakan
sebagai :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

Persamaan laba akuntansi biasanya dinyatakan sebagai:


LABA AKUNTANSI = PENDAPATAN –BEBAN

—PENDEKATAN NON TEORIS —


II) Pendekatan Deduktif
Diawali dengan dalil dasar
dan diteruskan dengan
pengambilan kesimpulan
logis mengenai subjek yang
dipertimbangkan.
4 Langkah
Pendekatan Deduktif 

2) Memilih “postulat” 3) Menghasilkan 4) Mengembangkan


1) Menentukan tujuan
(anggapan dasar) “prinsip” dari “teknik” dari
dari laporan keuangan
dari akuntansi akuntansi akuntansi.
II) Pendekatan Induktif
Teori diawali dengan
observasi dan
pengukuran serta
berlanjut pada
kesimpulan umum. 4 Langkah
Pendekatan Induktif 

1) Mencatat 2) Menganalisis 3) Penurunan induktif dari


generalisasi & prinsip akuntansi 4) Menguji
seluruh dan
observasi mengklasifikasi- dari observasi yang generalisasi.
kan observasi menggambarkan hubungan
berulang. 
Pendekatan Etis dan Pendekatan Sosiologi
4) Pendekatan Etis
Terdiri dari konsep kewajaran, keadilan, ekuitas
dan kenyataan. Konsep tersebut merupakan kriteria
utama dari D.R Scott untuk perumusan teori
akuntansi.
 berpusat pada suatu konsep dari kewajaran yang
lebih luas, kesejahteraan sosial.
5) Pendekatan Sosiologi
Pendekatan sosiologi bagi perumusan teori
akuntansi menekankan pengaruh social dari
teknik akuntansi. 
 prinsip atau teknik akuntansi yang ada dievaluasi
untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya
terhadap seluruh kelompok dalam komunitas.
6) Pendekatan ekonomi
Merumuskan suatu teori
Modern PowerPoint Presentation
akuntansi menekankan
pada pengendalian perilaku
dari indikator-indokator
makro ekonomi yang
Pendekatan dihasilkan oleh adopsi dari
Ekonomi???
berbagai teknik akuntansi.
Berfokus pada suatu konsep
dari “kesejahteraan ekonomi
umum”.
7) Pendekatan Selektif untuk Perumusan Teori TERIMA KASIH
Akuntansi 
 Gabungan/kombinasi dari berbagai
pendekatan yang memebrikan peningkatan
kepada pendekatan baru yang sedang
diperdebatkan dalam literature :
-. pendekatan peraturan
-. pendekatan perilaku
-. pendekatan kejadian, prediksi, dan positif.

 Pendekatan tradisional telah berubah


secara perlahan menjadi pendekatan
selektif dan mulai digantikan oleh
pendekatan-pendekatan yang lebih
baru. Apapun pendekatan yang dipilih,
penting untuk diingat bahwa suatu teori
akuntansi harus dikonfirmasikan untuk
dapat diterima.

Anda mungkin juga menyukai