DISUSUN OLEH:
Disusun Oleh :
Dosen Pemampu
Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas untuk Ujian Tengah
Semester kami yang berjudul “Perhitungan Cost Of Service Petugas Donor Darah oleh
Palang Merah Indonesia”. Dengan tugas ini diharapkan kami semua dapat menganalisis
dan mengevaluasi cost of service petugas donor darah oleh Palang Merah Indonesia
(PMI).
Demikian kata pengantar yang kami buat ini, mohon maaf jika dalam
penyusunan tugas ini, terdapat kata ataupun kalimat yang kurang berkenan bagi
pembaca. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan demi
keutuhan dan kelengkapan tugas ini. Atas perhatian dan dukungan pembaca, kami
ucapkan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................................... 3
1.3.1. Tujuan Penelitian......................................................................... 3
1.3.2. Manfaat Penelitian....................................................................... 4
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi kemanusiaan yang berstatus badan
hukum, diundangkan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Kepalangmerahan guna menjalankan kegiatan Kepalangmerahan sesuai dengan
Konvensi Jenewa Tahun 1949, dengan tujuan untuk mencegah dan meringankan
penderitaan dan melindungi korban tawanan perang dan bencana, tanpa membedakan
agama, bangsa, suku bangsa, warna kulit, jenis kelamin, golongan, dan Pandangan
Politik.
1
Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah (tingkat provinsi) dan sekitar
408 PMI Cabang (tingkat kota/kabupaten) di seluruh Indonesia. Salah satunya berada di
Kota Semarang yang terletak di Jl. Mgr Sugiyopranoto No.31, Pendrikan Kidul, Kec.
Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50245. Sebagai suatu lembaga yang
bertugas untuk melayani masyarakat, tentu PMI memiliki beberapa program kerja yang
dapat membantu dan menunjang masyarakat Indonesia dibidang kesehatan. Salah satu
program kerja PMI yang akan kita bahas pada penelitian kali ini adalah program
pelayanan donor darah.
Lebih lanjut, baik dalam UU No. 36/2009 tentang Kesehatan maupun Peraturan
Pemerintah No.7/2011 tentang Pelayanan Darah, dinyatakan bahwa Pemerintah
bertanggung jawab atas pelaksanaan pelayanan darah yang aman, mudah diakses, dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tanggung jawab pemerintah dan pemerintah
daerah (Pemda) meliputi pengaturan, pembinaan, pengawasan dan pendanaan pelayanan
darah untuk kepentingan pelayanan kesehatan. Sesuai penjelasan UU No. 36/2009
tentang Kesehatan Pasal 90 dan PP No. 7/2011 tentang Pelayanan Darah Pasal 46,
jaminan pendanaan pemerintah diwujudkan dalam bentuk pemberian subsidi kepada
UDD dari APBN, APBD dan bantuan lainnya.
Dalam mengelola darah yang didapat dari sukarelawan, tentu PMI membutuhkan
dana untuk mengelola darah tersebut. Dan dana tersebut dapat di sebut dengan Service
Cost. Pengelolaan darah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebut saja, mulai dari
proses awal seperti ketersediaan formulir calon donor, kapas, dan alat untuk mengecek
Hb donor, jarum, selang dan kantong yang digunakan untuk proses donor dan
menyimpan darah, tentu harus dibeli dan harganya tidak murah.
2
Belum lagi berbagai komponen yang diperlukan untuk memeriksa darah di
laboratorium, menyimpan darah di tempat khusus dengan suhu dan kondisi lain yang
terjadi, hingga proses pengecekan kecocokan darah yang tersedia dengan donor darah
sampai dengan proses transfusi, juga membutuhkan biaya. Dan selain itu juga
dibutuhkan biaya untuk petugas pendonoran darah tersebut. Sedangkan aktivitas donor
darah ini tidak memungut biaya sama sekali dari sang pendonor.
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka kelompok tertarik untuk melakukan
penelitian ini dengan judul “PERHITUNGAN COST OF SERVICE PETUGAS
DONOR DARAH OLEH PALANG MERAH INDONESIA”
3
1.3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada
berbagai pihak yang membutuhkannya, antara lain :
1) Bagi pemerintah, penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi
pemerintah berupa penetapan anggaran untuk PMI.
2) Bagi PMI, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai cost of
service pelayanan donor darah yang relevan agar pihak PMI dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat .
3) Bagi akademisi, penelitian ini dapat menambah pengetahuan baru dan
gambaran secara nyata tentang penerapan ilmu yang dipelajari dalam
perkuliahan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PMI terus mengampanyekan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup
(lifestyle). Setiap tahunnya, PMI menargetkan hingga 4,5 juta kantong darah sesuai
dengan kebutuhan darah nasional, disesuaikan dengan standar Lembaga Kesehatan
Internasional (WHO) yaitu 2% dari jumlah penduduk untuk setiap harinya.
Hingga tahun 2012, PMI telah mendirikan UDD sebanyak 1 UDD Pusat di
Jakarta dan 211 UDD di 210 Kabupaten/Kota. Pelayanan darah yang dilaksanakan oleh
UDD PMI meliputi: pengerahan dan pelestarian donor, pengambilan darah, pengolahan
komponen darah, uji saring infeksi, penyimpanan dan pendistribusian darah ke Bank
Darah RS (BDRS) atau Rumah Sakit (RS). Untuk mencapai pemenuhan kebutuhan
darah, PMI telah melakukan peningkatan rekrutmen donor, jejaring penyediaan darah
antar UDD PMI serta ikatan kerjasama antara UDD PMI dengan BDRS.
6
2.2.1c Tahap Pemeriksaan Kesehatan oleh Dokter
Anamnesis
Pengambilan darah
2.2.2 Tarif
7
1.2.3 Koordinasi
PMI yang tugasnya kepalang merahan yang haru selalu siap siaga di
beberapa hal seperti bencana alam dan semacamnya memang sudah menjadi tugasnya.
Salah saru tugasnya yaiutu donor darah juga memiliki prosedur tersendiri yang yang
harus dilakukan, seperti halnya jika seseorang akan melakukan donor darah PMI
sebagai penyalur dan lembaga yang membantu dalam pelayanan masyarakat untuk
melakukan donor darah dan memberikan pelayanan yang tepat agar pelayanan dan
reservasi yang dilakukan baik. Tak hanya itu donor darha juga salah satu pelayanan
darah dalam istilah undang-undang yang berarti melakukan pelayanan dengan car
amendonorkan darah, atau sebagai penyalur dan pihak-pihak terkait. Donor darah
dilakukan dan dibantu oleh petugas yang tak lain PMI sendiri.
2.2.4 Klasifikasi
8
Dengan bantuan pemerintah daerah Semarang sesuai dengan arahan dan juga
kepengurusan pemerintah daerah PMI bergerak untuk semakin memebrikan layanan
masyarakat yang baik baik itu hal-halyang menjadi tugas PMI terutama sebagai bagaina
penyelenggara dan layanan Donor Darah.
kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi
11
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah
(konstan), terlepas dari perubahan tingkat aktivitas dalam kisaran
relevan (relevant range) tertentu (Simamora, 2002:147). Besarnya
biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang,
teknologi dan metode serta strategi manajemen.
Dengan demikian, biaya tetap adalah biaya yang di dalam jarak
kapasitas tertentu totalnya tetap, meskipun volume kegiatan
perusahaan berubah ubah. Jarak kapasitas adalah serangkaian tingkat
volume kegiatan perusahaan yang dapat dicapai tanpa menambah
kapasitas. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa toko, biaya
penyusutan mesin, biaya gaji admin.
b) Biaya Variabel (Variabel Cost)
Menurut Garrison dan Noreen yang diterjemahkan oleh A.Torok
Budi Santoso (2000) menjelaskan, "Biaya variabel adalah biaya yang
berubah secara proporsi dengan perubahan aktivitas.". Aktivitas
tersebut dapat berupa unit yang diproduksi, unit yang terjual,
kilometer, jam kerja, dan masih banyak lagi. Salah satu contohnya
adalah biaya bahan baku langsung. Biaya bahan baku langsung yang
digunakan dalam satu periode akan bervariasi sesuai dengan jumlah
unit yang diproduksi. Biaya variabel merupakan biaya yang berubah
sesuai perubahan output. Biaya variable atau total variable cost, TVC
adalah biaya yang jumlahnya berubah (variabel) sesuai dengan
perubahan tingkat atau volume produksi. Contoh biaya bahan baku,
biaya energi, komisi penjualan, upah tenaga kerja (Noor, 2008 :172).
TVC = f (Q) → TVC adalah fungsi dari output
1) TVC : Total Variabel Cost
Berubah sesuai dengan perubahan dari output
2) AVC: Average Variabel Cost/Unit
Tetap, sepanjang skala / kapasitas produksi dan harga input tidak
berubah. Penggunaan konsep biaya tetap dan biaya variable ini
sangat penting bagi perusahaan.
12
Khususnya untuk perencanaan produksi seperti analisisi pulang
pokok (Break Event point), dan perencanaan laba perusahaan
termasuk kebijakan memberhentikan (shut-down) operasi.
c) Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang total biaya berubah tetapi
perubahannya tidak proporsional terhadap perubahan aktivitas (volume
produksi) dalam rentang yang relevan. Semakin besar aktivitas (volume
produksi) maka semakin tinggi total biaya yang dibebankan dan
sebaliknya, tetapi nilai perubahannya tidak sebanding. Biaya semi
variabel per unit output berubah, tetapi perubahan baiya semi variabel per
unit uot put tidak sebanding. Semakin besar aktivitas (volume produksi)
maka biaya semi variabel per unit output semakin rendah dan sebaliknya,
tetapi nilai perubahannya tidak sebanding.
Contoh : listrik dan telepon, pemeliharaan dan perawatan mesin,
hubungan industrial, pengawasan (inspeksi), asuransi kecelakaan dan
sebagainya.
Berdasarkan karakteristik satuannya, biaya dapat dikelompokkan menjadi :
A. Biaya Total (Total Cost/ TC)
adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan output berupa barang atau jasa.
TC = TFC + TVC
Karena biaya variabel merupakan unsur biaya total, maka biaya total
memiliki sifat seperti biaya variabel, yaitu bahwa besarnya biaya
total berubah-ubah sesuai dengan perubahan jumlah output yang
dihasilkan. Namun, biaya tetap yang merupakan bagian dari biaya
total, nilai eksistensinya tetap tidak berubah.
B. Biaya rata-rata perunit output (Average Total Cost / ATC)
Adalah jumlah dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan dibagi
dengan jumlah output yang dihasilkan. Untuk mencapai keuntungan,
biaya rata-rata per unit produksi ini berguna sebagai informasi dasar
untuk menentukan produksi yang paling efisien.
13
Perusahaan akan berproduksi pada tingkat biaya rata-rata per unit
output (ATC) yang paling rendah .
ATC = TC/Q = TFC/Q + TVC/Q → ATC = AFC + AVC AFC
Biaya tetap rata-rata per unit (Avarage Fixed Cost)
AVC : Biaya variable rata-rata per unit (Avarage Variabel Cost)
C. Biaya Marginal (Marginal Cost / MC)
adalah tambahan biaya yang dikelurkan karena ada tambahan satu unit
output (MCi = TCi – TCi-1)
Berdasarkan relevansinya dengan pengambilan keputusan oleh manajemen,
biaya dapat dikelompokkan menjadi :
1) Biaya Relevan
Menurut Ahmad (2005:115), biaya relevan adalah biaya yang dapat dihindari
atau biaya yang dapat dielakan dan harus dipertimbangkan oleh setiap
pengambil keputusan dalam berbagai alternatif yang dihadapi. Pengertian
biaya relevan menurut RA. Supriyono (2002:389), biaya relevan adalah
meliputi semua biaya yang akan terpengaruh oleh suatu pengambilan
keputusan, karena itu biaya tersebut harus dipertimbangkan di dalam
pengambilan keputusan tertentu tersebut. Dapat disimpulkan bahwa biaya
relevan adalah semua biaya yang dapat dihindari bila menghadapi berbagai
alternatif yang ada dan dapat berpengaruh dalam pengambilan keputusan
seorang manajer. Biaya relevan memiliki karakteristik yakni sebagai berikut:
A) Biaya yang benar-benar akan terjadi dan mengingat biaya masa lalu yang
tidak relevan.
B) Biaya harus benar-benar akan memberikan hasil berbeda jika memilih
alternatif.
Biaya relevan adalah seluruh jenis biaya dengan karakteristik seperti di atas:
Total Fix Cost, Total Variable Cost, Total Cost, Average Fix Cost, Average
Variable Cost, Average Total Cost dan Marginal Cost.
2) Biaya Irrelevan
Biaya irrelevan adalah jenis biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan,
namun tidak relevan dengan pengambilan keputusan dalam bisnis.
14
Biaya tidak relevan ini dikenal juga dengan istilah Sunk Cost. Sunk costs
adalah biaya yang terjadi di masa lalu dimana tidak ada yang dapat
mengubah apa yang telah dikeluarkan maupun apa yang telah terjadi. Oleh
karena itu, sunk costs merupakan informasi yang tidak relevan dalam
pembuatan keputusan.
Menurut Fungsi perusahaan Untuk perusahaan manufaktur yang mempunyai
fungsi utamanya adalah mengelola bahan menjadi produk jadi dan kemudian
menjualnya, ruang lingkup aktivitasnya menjadi lebih kompleks dari pada perusahaan
dagang maupun jasa karena melibatkan bagian produksi, pemasaran, serta administrasi
dan umum. Oleh karena itu, biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya produksi, biaya
pemasaran, serta beban administrasi dan umum, yang mana biaya-biaya tersebut dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi.
a. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di
keluarkan untuk memproduksi suatu barang. Biaya produksi juga
merupakan pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan
faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk
menghasilkan suatu produk.
1) Biaya Bahan Baku
Biaya yang timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku
merupakan harga pokok bahan yang dipakai dalam produksi untuk
membuat barang. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok
barang jadi yang akan dibuat ( Tresno Lesmono, 1998:2 ).
Contoh: Kain pada perusahaan garmen, karet pada perusahaan ban, kayu
pada perusahaan mebel, kulit pada perusahaan sepatu dan sebagainya.
2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan
untuk megolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja
langsung merupakan gaji dan upah yang diberikan tenaga kerja yang
terlibat langsung dalam pengolahan barang.
15
Sedangkan biaya tenaga kerja yang tidak langsung merupakan tenaga
kerja yang tidak langsung terlibat dalam pengelolaan barang ( Tresno
Lesmono, 1993:343 ).
Contoh: karyawan jahit dan obras kain pada perusahaan garmen,
karyawan potong dan serut kayu pada perusahaan mebel, pekerja
samak kulit pada perusahaan sepatu dan sebagainya.
3) Biaya Overhead
Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan ini terdiri dari
biaya bahan tak langsung dan semua biaya yang tidak dapat secara
langsung dibebankan kepada produk ataupun kepada pekerjaan
( Cartner dan Ursy, 2005:411.
a) Biaya bahan penolong adalah biaya dari biaya komponen yang
digunakan dalam proses produksi tetapi nilainya relatif kecil dan
tidak dapat di telusuri atau diidentifikasi secara langsung pada
suatu produk.
Contoh: kancing dan benang pada perusahaan garmen, amplas,
sekrup, dan paku pada perusahaan mebel, lem dan paku pada
perusahaan sepatu dan sebagainya
b) Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya atau pengorbanan
sumber daya atas kinerja karyawan bagian produksi yang tidak
dapat ditelusuri atau diidentifikasi jejaknya atas produk-produk
yang dihasilkan perusahaan.
Contoh: pengawas pabrik, direktur pabrik, operator listrik pabrik
c) Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain biaya bahan
penolong dan biaya tenaga kerja tidak langsung yang terjadi di
bagian produksi yang mana biaya ini tidak dapat ditelusuri atau di
identifikasi jejaknya atas produk-produk yang dihasilkan
perusahaan. Contoh : penyusutan mesin pabrik, reprarasi dan
pemeliharaan peralatan pabrik, listrik dan air pabrik, asuransi
pabrik dan sebagainya.
16
d) Biaya Non Produksi adalah biaya yang dikeluarkan dan tidak
memiliki keterkaitan dengan proses produksi. Biaya non produksi
memiliki dua elemen, yaitu beban pemasaran, serta beban
administrasi dan umum.
1. Beban pemasaran adalah beban yang terkait dengan fungsi
pemasaran dalam rangka memasarkan suatu produk, mulai dari
persiapan, penjualan barang/jasa kepada pelanggan sampai
dengan pascajual.
Contoh: iklan dan promosi, pengiriman, penjualan, komisi dan
sebagainya.
2. Beban administrasi dan umum adalah beban yang terkait
dengan fungsi administrasi dan umum dalam rangka
kelancaran perencanaan, koordinasi, pengarahan, dan
pengendalian suatu perusahaan.
Contoh : gaji presiden direktur, perlengkapan kantor,
listrik dan kantor, gaji bagian keamanan kantor,
penyusutan gedung kantor dan sebagainya.
Menurut Objek Biaya Cara yang paling umum dilakukan untuk membedakan
karakteristik biaya adalah dengan menggolongkan biaya menjadi biaya langsung dan
biaya tidak langsung.
A) Biaya Langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri atau diidentifikasi secara
langsung kedalam objek biaya, sehingga yang menjadi dasar pembebanan
biaya langsung kedalam objek biaya adalah penulusuran biaya (cost tracing).
Contoh: benang pada perusahaan tekstil, tukang jahit pada perusahaan
garmen.
B) Biaya Tidak Langsung adalah biaya yang tidak dapat ditelusuri atau di
identifikasi secara langsung kedalam objek biaya atau manfaat dari biaya
tersebut dinikmati oleh beberapa objek biaya, sehingga yang menjadi dasar
pembebanan biaya tidak langsung kedalam objek biaya adalah alokasi biaya
(cost alocation). Contoh: listrik untuk penerangan suatu produk, satpam
untuk menjaga perusahaan.
17
Menurut Waktu Pembebanan Biaya dapat di klasifikasikan berdasarkan kapan
suatu biaya dibebankan pada pendapatan.
a) Biaya Produk adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh,
mendapatkan, atau memproduksi suatu produk. Biaya produksi pada
perusahaan manufaktur adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memproses bahan menjadi suatu produk, yang terdiri dari biaya bahan, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, sampai pada akhirnya
produk tersebut menjadi persediaan. Dalam hal ini, biaya produk akan
diperlakukan sebagai beban pada saat produk tersebut terjual. Berdasarkan
penjelasan di atas biaya produk disebut juga biaya persediaan.
Contoh: LLDPE (persediaan bahan) untuk produksi plastic kemasan,
Logam kasar (persediaan produk dalam proses) untuk produksi cylinder
head, kotak karton (persediaan produk) untuk produksi karton kemasan.
b) Biaya Periodik adalah seluruh biaya yang tidak termasuk sebagai biaya
produk, yang mana biaya ini akan diperhitungkan dengan pendapatan
penjualan dalam laporan laba rugi berdasarkan periode terjadinya. Beban
pemasaran, serta beban administrasi dan umum termasuk sebagai biaya
periodik karena biaya tersebut tidak terlibat langsung dalam proses produksi,
tetapi terjadi pada saat penjualan dilakukan, sehingga dua jenis biaya ini
dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya pendapatan
penjualan.
Contoh: telepon dan listrik, iklan, gaji karyawan, perawatan dan
pemeliharaan peralatan kantor, alat tulis kantor dan sebagainya.
Proses Produksi Pengumpulan harga produksi sangat ditentukan berdasarkan
proses produksinya. Proses produksi dibagi menjadi 2 macam yaitu :
1) Produksi atas dasar pesanan Perusahaan yang berproduksi berdasarkan
pesanan melaksanakan pembuatan produknya atas dasar pesanan yang
diterima dari pihak luar. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksi
dengan menggunakan harga pokok pesanan (Job order cost method).
18
2) Produksi masa Perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa
melaksanakan pengolahan produknya untuk memenuhi persediaan di
gudang. Perusahaan ini mengumpulkan biaya produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok proses (Process cost method). Dalam
metode ini, biaya-biaya produksi dalam periode tersebut dan harga pokok
produk per satuan produk yang dihasilkan dalam periode tersebut,
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah satuan
produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) jenis data,
antara lain :
a. Data Primer
Data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Pada
penelitian ini, kami memperoleh beberapa informasi langsung dari salah
seorang petugas donor darah oleh Palang Merah Indonesia Cabang Kota
Semarang.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari berbagai sumber. Dalam penelitian ini, kami
memperoleh beberapa informasi dari artikel dan situs web di internet
yang mendukung dan berkaitan dengan penelitian ini.
20
Informasi yang kami peroleh dari artikel dan situs web internet yang
mendukung penelitian kami ini yakni web resmi dari Palang Merah
Indonesia sebagai informasi umum dan informasi terinci.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan
kuantitatif.
a. Data Kualitatif
b. Data Kuantitatif
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data. Pada penelitian ini, data diperoleh melalui sumber dan jenis
data dengan menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut
a. Metode Dokumentasi
Data dokumentasi pada penelitian ini diperoleh dari artikel dan situs web pada
internet mengenai Undang-Undang yang mengatur tentang kepalangmerahan,
peraturan pemerintah tentang pelayanan darah, dan Undang-Undang tentang
kesehatan.
21
b. Metode Wawancara
Untuk mendukung hasil temuan kami yang diperoleh dari artikel dan situs pada
internet, kami juga mengadakan wawancara singkat dengan salah seorang
petugas donor darah oleh Palang Merah Indonesia Cabang Kota Semarang untuk
memperoleh informasi tambahan dan memastikan hasil temuan yang diperoleh
dari artikel dan situs pada internet.
Objek penelitian adalah isu atau permasalahan yang dibahas, dikaji, diteliti dalam
penelitian sosial. Objek penelitian ini adalah cost of service atau biaya jasa petugas
donor darah oleh Palang Merah Indonesia Cabang Kota Semarang.
Menetapkan biaya (cost driver) yang digunakan sebagai ukuran kegiatan yang
menimbulkan biaya. Cost driver ditetapkan per aktivitas yang menimbulkan biaya.
Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung dapat ditelusur atau di
identifikasi ke dalam objek biaya, sehingga menjadi dasar pembebanan
biaya langsung ke dalam objek biaya adalah penelusuran biaya atau yang
disebut juga dengan cost tracing. Komponen biaya pelayanan yang
termasuk ke dalam biaya langsung, yaitu :
22
b) Biaya Bahan Bakar Mobil PMI
Mobil PMI merupakan kendaraan yang wajib digunakan oleh petugas
donor darah saat menjalankan tugasnya. Mobil PMI ini menggunakan
bahan bakar kendaraan jenis solar. Berikut bahan bakar yang dikeluarkan
oleh aktivitas kinerja mobil PMI :
Total Jarak Tempuh Kendaraan x Harga Solar per Liter
Jarak Tempuh per Liter
c) Biaya Suntikan
Suntikan merupakan barang habis pakai yang digunakan untuk
mengambil darah saat proses darah darah berlangsung. Berikut
perhitungannya :
Biaya Suntikan =
3.6.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung
a) Biaya Gaji Petugas Donor Darah
Gaji yang diberikan kepada petugas donor darah yang bertugas
dan melakukan kegiatan donor darah pada saat donor darah di
Semarang.
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐺𝑎𝑗𝑖 = 𝐺𝑎𝑗𝑖 petugas x jumlah kantong yang didapat
b) Biaya Pegawai PMI
Setiap pegawai atau yang sudah bekerja di PMI dapat diangkat
dalam pangkat tertentu berdasarkan pendidikan, jabatan,
pengalaman kerja, dan syarat lain yang ditentukan oleh pengurus.
1. Pekarya I
Golongan ruang AI bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki surat tanda tamat belajar Sekolah Dasar (SD).
2. Pekarya II
Golongan ruang AII bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki surat tanda tamat belajar Sekolah Menengah
Pertama (SMP).
23
3. Pelaksana I
Golongan ruang BI bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki surat tanda tamat belajar Sekolah Menengah Atas
(SMA).
4. Pelaksana II
Golongan ruang BII bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki ijazah diploma I (D-I) atau Diploma II (D-II).
5. Pelaksana III
Golongan ruang BIII bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki ijazah diploma III (D-III).
6. Penata I
Golongan ruang CI bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki ijazah diploma IV (D-IV) atau Strata I (S-I).
7. Penata II
Golongan ruang CII bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki ijazah Strata II (S-II) atau Sarjana Kedokteran
(profesi) atau Sarjana Apoteker (profesi).
8. Penata III
Golongan ruang CIII bagi mereka yang sekurang-kurangnya
memiliki ijazah Strata III (S-III)
Rumus :
Gaji Pegawai PMI Pekarya I xxx
Gaji Pegawai PMI Pekarya II xxx
Gaji Pegawai PMI Pelaksana I xxx
Gaji Pegawai PMI Pelaksana II xxx
Gaji Pegawai PMI Pelaksana III xxx
Gaji Pegawai PMI Penata I xxx
Gaji Pegawai PMI Penata II xxx
Gaji Pegawai PMI Penata III xxx +
Total Gaji Sementara xxx
24
Biaya Pegawai PMI = Total Gaji Sementara x Jumlah pegawai
Biaya tidak lamgsung atau biaya overhead adalah biaya yang tidak dapat
ditelusuri atau di identifikasi secara langsung ke dalam objek biaya atau
manfaat dari biaya tersebut dinikmati oleh beberapa objek biaya, sehingga
yang menjadi dasar pembebanan biaya tidak langsung ke dalam objek biaya
adalah alokasi biaya (cost alocation). Komponen biaya pelayanan yang
termasuk kedalam biaya tidak langsung yakni :
25
3.6.2.1 Biaya Penyusutan Mobil PMI
Jenis mobil yang digunakan oleh PMI yaitu seperti mobil elf. Mobil
PMI digunakan oleh petugas donor darah dalam menjalankan layanan
donor darah, yang mana mobil PMI ini dikendarai oleh seorang supir
yang benar-benar sudah handal dalam mengemudikan jenis mobil PMI.
Mobil PMI merupakan aset yang memiliki masa manfaat atau umur
ekonomis seehingga harus disusutkan dengan metode garis lurus
(straight-line).
Biaya Penyusutan Mobil PMI = Harga Perolehan Mobil – Nilai Residu
Umur Ekonomis
26
3.6.2.4 Biaya Penyusutan Komputer
Komputer dalam layanan donor darah digunakan untuk menginput data-
data relawan yang mendonorkan darah serta untuk membaca dan
memeriksa data tersebut apakah darah relawan tersebut cocok atau tidak
bagi pasien yang membutuhkan. Komputer juga merupakan aset tetap
yang memiliki masa manfaat /umur ekonomis dan harus disesuaikan
dengan metode garis lurus (straight-line).
Biaya Penyusutan Komputer = Harga Perolehan Komputer – Nilai Residu
Umur Ekonomis
27
3.7 Unit Ekuivalen dan Perhitungan Unit Cost/Cost Of Service
Oleh karena itu, 1 kali layanan donor darah ini yang menjadi salah satu
pembagian dalam menghitung Unit Cost of Service per pelayanan yang
diberikan yakni donor darah oleh PMI Cabang Kota Semarang.
Kemudian untuk mencari Unit Cost of Service per orang yang menerima
layanan tersebut, maka terdapat tambahan pembagi yakni jumlah
penduduk yang terdapat di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik Semarang, per 10 Agustus 2017 update
terakhir sensus penduduk Kota Semarang terdapat 1.555.984 penduduk
di Semarang. Jadi untuk Unit Ekuivalen Unit Cost of Service Badan
Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Semarang dalam layanan
donor darah adalah [1 kali layanan donor x 1.555.984 penduduk
Semarang] = 1.555.984, maka akan ditemukan Unit Cost of Service per
orang per donor darah.
28
Sehingga,
Unit Ekuivalen
29