Anda di halaman 1dari 5

LATIHAN UAS PAK OKKI

SOAL 2
 Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam
menyiapkan laporan keuangannya, yang mana substansi hubungan tidak hanya dalam
bentuk hukum.
 Contoh pihak-pihak berelasi adalah :
a) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries),
mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian
bersama, dengan perusahaan pelapor.
b) Perusahaan asosiasi (associated company)
c) Perorangan yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki suatu
kepentingan hak suara di perusahaan pelapor.
d) Karyawan kunci.
 Dalam contoh konkretnya, bisa dalam PT. TELKOM, yang pihak yang berelasi
contoh PT.TELKOM diantaranya :
a) Pemerintah RI cq menteri keuangan : pemegang saham utama
b) BUMN lain ( BNI, Bank Mandiri, PT PLN, PT Jamsostek) : entitas
sepegendali
c) Patrakom : entitas asosiasi
d) Direksi dan Komisaris : karyawan kunci
e) Yakes Telkom : entitas dibawah pengaruh signifikan
 Relasi tersebut dalam bentuk transaksi dan saldo. Yang mana, transaksinya tersebut
berdampak atas posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan pelapor. Hal ini
disebabkan pada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat melakukan
transaksi yang tidak akan dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa.
 Alasan perlu dijelaskan pengungkapan pihak berelasi dan pihak segmen :
a) Untuk pengungkapan pihak berelasi, dikarenakan laporan posisi keuangan dan
laba rugi, serta transaksi dan saldo dipengaruhi oleh keberadaan pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan komitmen dengan pihak tersebut.
b) Sedangkan untuk pengungkapan pihak segmen, dikarenakan pengungkapan
tersebut diharuskan harus dibuat untuk setiap tahun pelaporan keuangan,
dimana tersaji informasi yang meliputi :
 Pendapatan :
 Jumlah pendapatan non afiliasi
 Jumlah pendapatan non afiliasi
 Rekonsiliasi jumlah pendapatan seluruh segmen dengan
pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi
perusahaan
 Basis akuntansi untuk penjualan dan transfer antar segmen
 Uraian kegiatan setiap segmen industri indikasi mengenai komposisi
setiap wilayah geografis yang dilaporkan.
 Pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar perusahaan dan
pendapatan dari segmen lain.
 Hasil segmen
 Aktiva segmen yang digunakan
 Hubungan antara jumlah dari informasi pada segmen-segmen
individual dan informasi agregat dalam laporan keuangan.
 Contoh dasar segmentasi adalah :
a) Penjualan kepada pelanggan yang tak mempunyai hubungan istimewa,
memberi peluang dasar segmentasi dasar segmentasi jenis-jenis pendapatan
sebesar 10 persen ke atas.
b) Apabila laba operasi merupakan hal yang penting, maka laba operasi atau rugi
operasi 10 persen ke atas disajikan terpisah.
c) Apabila penggunaan aktiva adalah penting, makaaktiva segmen berjumlah 10
persen ke atas dari jumlah aktiva entitas dilaporkan terpisah.

SOAL 3

 Penyusutan diperlukan karena suatu aset akan kehilangan nilai residunya selama
periode waku tertentu. Jadi nilai aset tetap akan selalu berkurang dengan didasarkan
pada umur manfaat/umur ekonomis aset tetap dan bisa dibilang lama dan bahkan
lebih dari setahun. Maka dari itu untuk mencatat biaya aset dalam neraca keuangan
dan mengetahui nilai sebenarnya dari suatu aset maka dilakukanlah penyusutan nilai
aset tetap secara berkala dengan peiode waktu tertentu.
 Contoh masa manfaat :
 Komputer : 4 tahun
 Alat angkutan darat bermotor : 7 tahun
 Instalasi air kotor : 30 tahun
 Bangunan gedung tempat kerja : 50 tahun
 Metode yang digunakan adalah :
a) Garis Lurus : Menghasilkan pembebanan yang tetap sepanjang umur manfaat
selagi nilai residu tidak berubah.
b) Saldo Menurun : Menghasilkan pembebanan yang menurun sepanjang umur
manfaat
c) Jumlah Unit : Menghasilkan pembebanan berdasarkan penggunaan
 Pelaporan niilai buku aset tetap dalam LK masing-masing yaitu dilihat dan
disesuaikan berdasarkan penyusutan yang terjadi pada masing-masing metode
penyusutannya, yang mana dalam setiap metode penyusutan yang ada tersebut
memiliki perhitungan sebagai berikut :
a) Garis Lurus
b) Saldo Menurun

c) Jumlah Unit/Jumlah Angka Tahun


 Impairment (penurunan nilai) aset adalah kondisi ketika nilai tercatat dari aset
(carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable amount).
Secara periodik perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi penurunan
nilai (test of impairment). Jika terdapat indikasi, maka perusahaan harus menaksir
recoverable amount dari aset tersebut
Aset tetap dapat mengalami impairment (penurunan nilai), maka dari itu diperlukan
adanya revaluasi (penilaian kembali). Revaluasi dapat dilakukan perusahaan dengan
menggunakan pendekatan fair value based dengan beberapa metode sebagai berikut:
- Current Cost : Aset tetap dinilai dari kas/setara kas yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan jika aset yang sama diperoleh saat ini.
- Replacement Cost : Aset tetap akan dinilai dari kas/setara kas yang akan diterima
oleh perusahaan jika aset yang sama dijual saat ini.
- Present Value : Aset tetap dinilai dari selisih antara cash inflow dengan cash
outflow yang didiskontokan dengan tingkat bunga/inflasi yang berlaku saat ini.
- Historical Cost : Harga perolehan aset tetap dinilai dari harga beli.

Anda mungkin juga menyukai