0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
22 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas perbandingan prinsip/standar akuntansi di Indonesia melalui 4 fase perkembangannya, yaitu fase PAI, SAK 1995, SAK era krisis ekonomi, dan SAK era IFSR. Fase PAI merupakan awal mula penerapan standar akuntansi di Indonesia yang mengacu pada standar Amerika. Fase SAK 1995 membawa perubahan dengan mengadopsi standar internasional IAS.
Dokumen tersebut membahas perbandingan prinsip/standar akuntansi di Indonesia melalui 4 fase perkembangannya, yaitu fase PAI, SAK 1995, SAK era krisis ekonomi, dan SAK era IFSR. Fase PAI merupakan awal mula penerapan standar akuntansi di Indonesia yang mengacu pada standar Amerika. Fase SAK 1995 membawa perubahan dengan mengadopsi standar internasional IAS.
Dokumen tersebut membahas perbandingan prinsip/standar akuntansi di Indonesia melalui 4 fase perkembangannya, yaitu fase PAI, SAK 1995, SAK era krisis ekonomi, dan SAK era IFSR. Fase PAI merupakan awal mula penerapan standar akuntansi di Indonesia yang mengacu pada standar Amerika. Fase SAK 1995 membawa perubahan dengan mengadopsi standar internasional IAS.
TUGAS INDIVIDU TEORI AKUNTANSI Perubahan yang terjadi pada perkembangan global ini semakin menuntut di hampir seluruh negara di dunia, yang mana ditopang pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin menguasai seluruh bangsa. Membawa perubahan zaman yang seharusnya menjadikan kemajuan dalam sifat transaparansial, akuntable, dan relevansi di segala bidang. Prinsip/Standar akuntansi keuangan adalah sebuah pedoman atau standar umum untuk menyusun laporan keuangan yang merupakan pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang dan berlaku di lingkungan tertentu. Untuk mewujudkan sifat transparansial, akuntable, dan relevansi maka diperlukan suatu pedoman yang disebut standar akuntansi keuangan. Standar akuntansi keuangan dapat diumpamakan sebagai cerminan dari kondisi praktik bisnis yang sebenarnya terjadi. Adapun dalam sejarah perkembangan akuntansi secara lanjutan, terdapat prinsip/standar akuntansi yang memiliki 4 fase. Berikut ini perbandingan prinsip/standar akuntansi di Indonesia berdasarkan 4 fase, yaitu fase PAI, fase SAK 1995, fase SAK era krisis ekonomi, fase SAK era IFSR :
1) Fase PAI (Prinsip Akuntansi Indonesia)
Pada tahun 1955, Indonesia belum mempunyai undang-undang resmi mengenai peraturan tentang standar keuangan. Pada tahun 1974, Indonesia mulai mengikuti Standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh suatu badan yang menyusun standar akuntansi di Indonesia yakni IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang bernama Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). PAI kepanjangan dari Prinsip Akuntansi Indonesia yang mana merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar, seperti investor, kreditor dan lainnya. PAI hanya berlaku di Indonesia, namun penyusunannya juga memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang diakui secara internasional atau umum, yaitu General Agreement Accounting Principles (GAAP). GAAP sendiri yaitu standar umum akuntansi yang telah dikembangkan selama bertahun-tahun, untuk mengatur informasi keuangan menjadi catatan transaksi akuntansi yang ringkas dalam pelaporan keuangan, serta mengungkapkan informasi pendukung tertentu. Sejak tahun 1957 bertepatan dengan berdirinya IAI, perkembangan standar akuntansi dilakukan secara terus-menerus. Dan awal-mula tercetusnya dan terbentuknya Prinsip Akuntansi Indonesia ini ketika menjelang diadakannya pasar modal aktif di Indonesia pada tahun 1973, yang mana pada tahun ini pun terbentuk Panitia Penghimpunan Bahan-Bahan dan Struktur GAAP dan GAAS serta dibentuk pula Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (KPAI) yang bertugas menyusun standar keuangan. Pada tahun 1974, Indonesia mulai mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI bernama Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dengan tujuan untuk memberi dukungan/dorongan pada rencana dibukanya pasar modal. Yang mana dalam pasar modal ini, perlu membutuhkan informasi aset dan liabilitas perusahaan, informasi potensi laba/profit perusahaan, mengetahui perubahan aset dan liabilitas setiap waktunya. PAI sendiri isinya bersifat umum/general, maksudnya ialah bahwa PAI ini tidak terfokus pada praktik akuntansi industri-industri tertentu, melainkan dalam PAI ini terdapat 5 bab yakni aset, utang/liabilitas, modal/ekuitas, pendapatan, dan biaya, sehingga banyak modal asing yang masuk ke Indonesia. Pada fase PAI ini terjadi 2 kali revisi yakni pada tahun 1984 dan merevisi total pada tahun 1994 yang menjadi cikal bakal SAK. Adapun pada fase ini, PAI memadukan/menyatukan antara prinsip, konsep dasar, dan standar menjadi satu, sehingga laporan keuangan setiap perusahaan bersifat luas. Luas di sini dalam artian setiap perusahaan bisa jadi angkanya berbeda jika menggunakan metode yang berbeda karena belum ada standar yang baku.
2) Fase SAK 1995
Pada tahun 1994, IAI telah mengadopsi pernyataan resmi International Accounting Standars Committee (IASC) dan melakukan langkah-langkah harmonisasi dengan menggunakan standar akuntansi internasional dan telah merevisi total juga PAI 1984 dan saat itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan pada 1 Oktober 1994 sebagai standar akuntansi yang baku di Indonesia. SAK ditujukan untuk entitas yang memiliki sifat profit-oriented yang berarti berorientasi pada laba, nirlaba, UKM, dan perusahaan yang menganut prinsip syariah yang berarti aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Pada tahun 1994, IAI mengubah standar akuntansi yang mengacu pada US GAAP menjadi Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berorientasi pada IAS, dan selesai kira-kira 1995 hanya kurang dari satu tahun melalui kongres VII yang terjadi di Kota Bandung. Dalam fase SAK 1995 ini, terjadi 2 kali perubahan atau revisi yakni pada tanggal 1 Oktober 1995 dan 1 Juni 1996 dan menghasilkan 2 buku yakni Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan dan seperangkat Standar Akuntansi Keuangan, yang terdiri dari 35 pernyataan setaraf standar internasional. Adapun dalam fase ini, standar akuntansinya berbasis aturan yang mana prinsip dan konsep dasar dianggap baku dan tidak berubah, tetapi standar dapat berubah sesuai dengan perkembangaan keadaan bisnis. Mengapa? Karena pada PAI masih menyatukan prinsip, konsep dasar, dan standar dimana jika ada perubahan, ketiganya akan ikut berubah. Maka IAI sepakat untuk mengubah PAI menjadi SAK. Lembaga atau badan penyusun yang bertanggung jawab dalm melakukan pengembangan SAK adalah KSAK (Komite Standar Akuntansi Keuangan).
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya