Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU PENGAUDITAN 1

RINGKASAN ISA 210, 220 & 240

Disusun Oleh :

Ishak Cindelardo Lungky Tanjaya 18.G1.0052

Kelas : Pengauditan 4.2

Dosen Pemampu

St. Lily Indarto, SE, MM

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020


1) ISA 210
a. Topik : Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit
b. ISA 210 dalam pelaksanaan audit berbasis risiko :
1. Ruang Lingkup ISA 210 :
Berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam menaati syarat perikatan audit dengan
manajemen dan pihak lain yang ikut sera dalam mengurus entitas, termasuk dalam
menetapkan syarat tersebut dalam pengauditan.
2. Tujuan ISA 210 :
Untuk menerima dan melanjutkan suatu penugasan audit hanya jika dasar untuk
melakukan penugasan sudah disetujui dengan :
a) Memastikan bahwa prasyarat untuk suatu audit benar-benar ada.
b) Menegaskan adanya pemahaman yang sama antara auditor dengan manajemen, yang
sesuai dengan TCGW mengenai syarat penugasan.
3. Definisi ISA 210:
Penggunaan suatu kerangka pelaporan yang dapat diterima oleh manajemen dalam
penyusunan laporan keuangan, dimana laporan keuangan harus mendapat persetujuan dari
manajemen sendiri sehingga dapat dipertanggungjawabkannya laporan keuangan tersebut.
4. Persyaratan ISA 210 :
a) Kerangka Pelaporan keuangan akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
yang dapat diterima.
b) Manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya untuk :
1) Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuanagan yang saat
itu berlaku.
2) Pengendalian internal yang hanya diperlukan oleh manajemen untuk menyusun
laporan keuangan yang bebas dari salah saji material baik karena kecurangan
maupun kesalahan.
3) Memberikan auditor dengan akses semua informasi, informasi tambahan dan akses
tak terbatas ke perusahaan yang menurut pendapat auditor diperlukan untuk
mendapatkan bukti audit.
2) ISA 220
a. Topik : Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan
b. ISA 220 dalam pelaksanaan audit berbasis risiko:
1. Ruang Lingkup ISA 220 :
 Memberikan asuransi yang layak yang berarti asuransi yang tinggi, tapi bukan pada
tingkat mutlak untuk laporan hasil audit. Asuransi tersebut dicapai ketika auditor
memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk menekan resiko audit, dimana auditor
memberikan opini yang salah ketika disalah sajikan secara material. Auditor ingin
menekan resiko audit ke tingkat yang rendah.
 Selalu berkonsultasi dengan tim mengenai masalah yang timbul saat mengaudit.
 Tata cara mengaudit perusahaan yang terdaftar pada pasar modal.
 Mengkonsultasikan teman-teman yang dirasa sangat berdampak terhadap KAP, jika
temuan itu menyebabkan KAP meneruskan atau memberhentikan tugasnya.
 Harus bertanggung jawab akan pelaksanaan audit dan sesuai dengan UU yang berlaku.
 Mereview dokumentasi audit sebelum tanggal pelaporan audit apakah sudah tepat untuk
mendukung kesimpulan auditor.
 Evaluasi secara detail tanggapan manajemen mengenai resiko bagaimana manajemen
merancang/melaksanakan pengendalian untuk memitigasi risiko salah saji material dalam
laporan keuangan yang sudah diidentifikasi oleh manajemen atau auditor untuk
menggunakan dengan cara yang profesional, ISA mengharuskan penggunaan dan
pendokumentasian kearifan profesional yang penting oleh auditor selama mengaudit.
2. Tujuan ISA 220 :
Memberikan asuransi yang layak dan menerbitkan laporan audit yang tepat sesuai
dengan keadaan perusahaan saat itu, membahas tentang penugasan tim-tim audit yang
harus selalu berkonsultasi dengan KAP, mereview dan mengevaluasi hasil audit apakah
ada kendala atau kritik saran dari konsumen mengenai auditnya yang sangat berpengaruh
terhadap mutu dan kepercayaan publik terhadap KAP (Kantor Akuntan Publik).
3. Definisi ISA 220:
Dalam ISA 220, mengatur tanggung jawab tertentu auditor dalam memperhatikan
prosedur pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan. Auditor harus
mengembangkan, mengimplementasikan, dan mendokumentasikan prosedur
pengendalian mutunya agar sesuai dan memenuhi persyaratan. Pengendalian mutu
merupakan sistem kendali yang terintegrasi didalam proses dan berfungsi untuk
mencegah terjadinya cacat/kesalahan karena kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
juga membahas hal-hal seperti tingkat risiko, toleransi terhadap risiko.
3) ISA 240
a. Topik : Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas
laporan keuangan
b. ISA 240 dalam pelaksanaan audit berbasis risiko:
1. Ruang Lingkup ISA 240 :
Standar Audit ("SA) terkait dengan tanggung jawab auditor yang terkait dengan
kecurangan, dalam suatu audit atas laporan keuangan. Secara spesifik, SA ini
memperluas bagaimana SA 318 dan SA 330 harus diterapkan yang terkait dengan
risiko kesalahan penyajian material karena kecurangan.
2. Tujuan ISA 240 :
Menetapkan standart dan memberikan panduan tentang tanggung jawab auditor untuk
mempertimbangkan kecurangan pada laporan keuangan.
Tujuan Auditor :
a) Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan.
b) Memperoleh bukti audit yang cukup tepat terkait dengan penilaian risiko kesalahan
penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan, melalui perancangan dan
implementasi respon yang tepat.
c) Memberikan respon terhadap kecurangan/dugaan kecurangan yang diidentifikasi
selama audit.
3. Definisi ISA 240 :
Menjelaskan mengenai tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan kecurangan,
dalam suatu audit atas laporan keuangan. Kecurangan adalah suatu kesengajaan tindakan
satu individu atau lebih dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, karyawan, atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk
memperoleh suatu keuntungan secara tidak adil/melanggar hukum. Faktor Risiko
Kecurangan adalah peristiwa atau kondisi yang menunjukkan adanya insentif/tekanan
untuk melakukan kecurangan/memberikan peluang untuk melakukan kecurangan.
4. Persyaratan ISA 240 :
a) Kerangka Pelaporan keuangan akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
yang dapat diterima.
b) Manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya untuk menyusun laporan
keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang berlaku, pengendalian
internal yang hanya diperlukan oleh manajemen untuk menyusun laporan keuangan
yang bebas dari salah saji material baik karena kecurangan/kesalahan. Memberikan
auditor dengan akses semua informasi, ke perusahaan yang menurut pendapat auditor
diperlukan untuk mendapatkan bukti audit.

Anda mungkin juga menyukai