0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut merangkum 3 standar audit (ISA), yaitu:
1. ISA 210 mengenai persetujuan ketentuan perikatan audit
2. ISA 220 mengenai pengendalian mutu audit
3. ISA 240 mengenai tanggung jawab auditor terkait kecurangan dalam audit laporan keuangan
Dokumen tersebut merangkum 3 standar audit (ISA), yaitu:
1. ISA 210 mengenai persetujuan ketentuan perikatan audit
2. ISA 220 mengenai pengendalian mutu audit
3. ISA 240 mengenai tanggung jawab auditor terkait kecurangan dalam audit laporan keuangan
Dokumen tersebut merangkum 3 standar audit (ISA), yaitu:
1. ISA 210 mengenai persetujuan ketentuan perikatan audit
2. ISA 220 mengenai pengendalian mutu audit
3. ISA 240 mengenai tanggung jawab auditor terkait kecurangan dalam audit laporan keuangan
1) ISA 210 a. Topik : Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit b. ISA 210 dalam pelaksanaan audit berbasis risiko : 1. Ruang Lingkup ISA 210 : Berkaitan dengan tanggung jawab auditor dalam menaati syarat perikatan audit dengan manajemen dan pihak lain yang ikut sera dalam mengurus entitas, termasuk dalam menetapkan syarat tersebut dalam pengauditan. 2. Tujuan ISA 210 : Untuk menerima dan melanjutkan suatu penugasan audit hanya jika dasar untuk melakukan penugasan sudah disetujui dengan : a) Memastikan bahwa prasyarat untuk suatu audit benar-benar ada. b) Menegaskan adanya pemahaman yang sama antara auditor dengan manajemen, yang sesuai dengan TCGW mengenai syarat penugasan. 3. Definisi ISA 210: Penggunaan suatu kerangka pelaporan yang dapat diterima oleh manajemen dalam penyusunan laporan keuangan, dimana laporan keuangan harus mendapat persetujuan dari manajemen sendiri sehingga dapat dipertanggungjawabkannya laporan keuangan tersebut. 4. Persyaratan ISA 210 : a) Kerangka Pelaporan keuangan akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima. b) Manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya untuk : 1) Menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuanagan yang saat itu berlaku. 2) Pengendalian internal yang hanya diperlukan oleh manajemen untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji material baik karena kecurangan maupun kesalahan. 3) Memberikan auditor dengan akses semua informasi, informasi tambahan dan akses tak terbatas ke perusahaan yang menurut pendapat auditor diperlukan untuk mendapatkan bukti audit. 2) ISA 220 a. Topik : Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan b. ISA 220 dalam pelaksanaan audit berbasis risiko: 1. Ruang Lingkup ISA 220 : Memberikan asuransi yang layak yang berarti asuransi yang tinggi, tapi bukan pada tingkat mutlak untuk laporan hasil audit. Asuransi tersebut dicapai ketika auditor memperoleh bukti yang cukup dan tepat untuk menekan resiko audit, dimana auditor memberikan opini yang salah ketika disalah sajikan secara material. Auditor ingin menekan resiko audit ke tingkat yang rendah. Selalu berkonsultasi dengan tim mengenai masalah yang timbul saat mengaudit. Tata cara mengaudit perusahaan yang terdaftar pada pasar modal. Mengkonsultasikan teman-teman yang dirasa sangat berdampak terhadap KAP, jika temuan itu menyebabkan KAP meneruskan atau memberhentikan tugasnya. Harus bertanggung jawab akan pelaksanaan audit dan sesuai dengan UU yang berlaku. Mereview dokumentasi audit sebelum tanggal pelaporan audit apakah sudah tepat untuk mendukung kesimpulan auditor. Evaluasi secara detail tanggapan manajemen mengenai resiko bagaimana manajemen merancang/melaksanakan pengendalian untuk memitigasi risiko salah saji material dalam laporan keuangan yang sudah diidentifikasi oleh manajemen atau auditor untuk menggunakan dengan cara yang profesional, ISA mengharuskan penggunaan dan pendokumentasian kearifan profesional yang penting oleh auditor selama mengaudit. 2. Tujuan ISA 220 : Memberikan asuransi yang layak dan menerbitkan laporan audit yang tepat sesuai dengan keadaan perusahaan saat itu, membahas tentang penugasan tim-tim audit yang harus selalu berkonsultasi dengan KAP, mereview dan mengevaluasi hasil audit apakah ada kendala atau kritik saran dari konsumen mengenai auditnya yang sangat berpengaruh terhadap mutu dan kepercayaan publik terhadap KAP (Kantor Akuntan Publik). 3. Definisi ISA 220: Dalam ISA 220, mengatur tanggung jawab tertentu auditor dalam memperhatikan prosedur pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan. Auditor harus mengembangkan, mengimplementasikan, dan mendokumentasikan prosedur pengendalian mutunya agar sesuai dan memenuhi persyaratan. Pengendalian mutu merupakan sistem kendali yang terintegrasi didalam proses dan berfungsi untuk mencegah terjadinya cacat/kesalahan karena kebijakan dan prosedur pengendalian mutu juga membahas hal-hal seperti tingkat risiko, toleransi terhadap risiko. 3) ISA 240 a. Topik : Tanggung jawab auditor terkait dengan kecurangan dalam suatu audit atas laporan keuangan b. ISA 240 dalam pelaksanaan audit berbasis risiko: 1. Ruang Lingkup ISA 240 : Standar Audit ("SA) terkait dengan tanggung jawab auditor yang terkait dengan kecurangan, dalam suatu audit atas laporan keuangan. Secara spesifik, SA ini memperluas bagaimana SA 318 dan SA 330 harus diterapkan yang terkait dengan risiko kesalahan penyajian material karena kecurangan. 2. Tujuan ISA 240 : Menetapkan standart dan memberikan panduan tentang tanggung jawab auditor untuk mempertimbangkan kecurangan pada laporan keuangan. Tujuan Auditor : a) Mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan. b) Memperoleh bukti audit yang cukup tepat terkait dengan penilaian risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan, melalui perancangan dan implementasi respon yang tepat. c) Memberikan respon terhadap kecurangan/dugaan kecurangan yang diidentifikasi selama audit. 3. Definisi ISA 240 : Menjelaskan mengenai tanggung jawab auditor yang berkaitan dengan kecurangan, dalam suatu audit atas laporan keuangan. Kecurangan adalah suatu kesengajaan tindakan satu individu atau lebih dalam manajemen, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola, karyawan, atau pihak ketiga, yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh suatu keuntungan secara tidak adil/melanggar hukum. Faktor Risiko Kecurangan adalah peristiwa atau kondisi yang menunjukkan adanya insentif/tekanan untuk melakukan kecurangan/memberikan peluang untuk melakukan kecurangan. 4. Persyaratan ISA 240 : a) Kerangka Pelaporan keuangan akan diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan yang dapat diterima. b) Manajemen mengakui dan memahami tanggung jawabnya untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka laporan keuangan yang berlaku, pengendalian internal yang hanya diperlukan oleh manajemen untuk menyusun laporan keuangan yang bebas dari salah saji material baik karena kecurangan/kesalahan. Memberikan auditor dengan akses semua informasi, ke perusahaan yang menurut pendapat auditor diperlukan untuk mendapatkan bukti audit.