Anda di halaman 1dari 137

PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN

Hanya Untuk
Keperluan
Internal

10/2018
PETUNJUK PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN

Oktober 2018

Hanya untuk keperluan internal

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PETUNJUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

I. MASALAH UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYUSUNAN LAPORAN


KEUANGAN KONSOLIDASIAN

A. MASALAH UMUM
- Nama Entitas
- Judul Laporan Keuangan
- Laporan Perbandingan
- Pembulatan Angka
- Lain-lain

B. SAMPUL LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

C. DAFTAR ISI

D. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

E. LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLODASIAN

F. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF


KONSOLIDASIAN

G. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

H. LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

I. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

II. ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PENDAHULUAN

Petunjuk ini disusun untuk menyeragamkan laporan keuangan konsolidasian yang diterbitkan oleh
klien kita. Petunjuk harus selalu digunakan oleh semua staf dalam penyusunan laporan keuangan yang
akan diterbitkan oleh klien kita untuk klien audit dan lainnya.

Setiap kali harus selalu diingat bahwa tanggung jawab utama laporan keuangan berserta catatan atas
laporan keuangan klien berserta catatan informasi tambahan dan lampiran adalah manajemen klien.
Segala preferensi yang klien inginkan, sepanjang tidak melanggar Standar Laporan Keuangan yang
berlaku dapat dipertimbangkan. Tanggung Jawab KAP adalah pernyataan opini berdasarkan
audit yang kita lakukan.

Pembahasan petunjuk ini dibagi dalam 2 bagian:


1. Masalah umum yang berhubungan dengan laporan keuangan konsolidasian;
2. Ilustrasi laporan keuangan konsolidasian.

Secara prinsip, pembahasan meliputi situasi umum, Entitas industri dan dagang, tidak banyak
berhubungan dengan laporan khusus, penyajian dan pengungkapan serta Entitas-Entitas industri
tertentu. Petunjuk yang sesuai harus digunakan untuk menentukan pelaporan, penyajian dan
pengungkapan yang dapat diterapkan.

Pembahasan masalah umum yeng berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
a. Masalah umum;
b. Sampul laporan;
c. Daftar isi;
d. Laporan independen auditor;
e. Laporan posisi keuangan konsolidasian;
f. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian;
g. Laporan perubahan ekuitas konsolidasian;
h. Laporan arus kas konsolidasian;
i. Catatan atas laporan keuangan konsolidasian;

Ilustrasi laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam bagian kedua.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
I. MASALAH UMUM YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYUSUNAN LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Masalah umum ini meliputi hal-hal yang berhubungan dan hampir dapat terlihat pada setiap
halaman dari laporan keuangan konsolidasian, dan hal-hal yang berhubungan dengan laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

A. MASALAH UMUM

Meliputi:
1. Nama entitas (harus ditambahkan“dan Entitas Anak” jika merupakan konsolidasian);
2. Judul laporan keuangan (harus dijelaskan apakah entitas tunggal atau konsolidasi);
3. Laporan komparatif;
4. Pembulatan angka;
5. Lain-lain.

1. Nama Entitas
- Nama entitas klien harus selalu disebutkan didalam laporan keuangan, mulai dari sampul
sampai lampiran-lampiran tambahan.

- Nama entitas klien harus sesuai dengan nama hukum entitas. Nama ini dapat diacukan ke
akte pendirian dan dokumen-dokumen hukum lainnya.

- Harus diingat bahwa dalam hal terjadi penggantian nama dalam tahun berjalan, kita harus
selalu menunjukkan nama sebelumnya. Sebagai contoh dalam tahun 20TS, klien
mengubah namanya dari PT Industri Lama menjadi PT Industri Baru.
Contoh:
PT INDUSTRI BARU
(Sebelumnya PT Industri Lama)

2. Judul Laporan Keuangan

Judul laporan keuangan harus dengan huruf besar dan secara umum termasuk berikut ini:
a. Nama entitas (harus mengikuti hal-hal yang diuraikan di atas);
b. Jenis laporan yang disajikan;
c. Tanggal atau periode yang berhubungan dengan laporan;
d. Penjelasan mata uang pelaporan dan pembulatan angka.

Contoh:
PT INDUSTRI CONTOH
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 Desember 20TS
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INDUSTRI CONTOH
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20TS
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT INDUSTRI CONTOH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20TS
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
3. Laporan Komparatif

- Laporan keuangan yang disusun harus diperbandingkan, walaupun tahun sebelumnya


diaudit oleh auditor independen lainnya atau tidak diaudit.

4. Pembulatan Angka

Disarankan angka-angka dalam laporan keuangan dibulatkan sampai Rupiah penuh. Namun
demikian, persetujuan klien harus diperoleh untuk menghindari salah pengertian. Pembulatan
dalam ribuan atau jutaan Rupiah juga harus mendapatkan persetujuan klien.

Penyajian laporan keuangan dengan angka-angka dinyatakan sampai dengan sen terakhir
adalah sangat tidak dianjurkan.

5. Lain-lain

a. Laporan keuangan utama adalah terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas. Salah satu
komponen laporan keuangan tersebut tidak ada harus dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan.

b. Laporan keuangan utama harus disetujui dan ditanda-tangani oleh manajemen Entitas
termasuk stempel Entitas.

c. Kalimat “Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian tidak


terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian” atau kalimat sejenis itu, yang terletak
pada bagian bawah laporan keuangan utama harus digunakan untuk mengacu kepada
catatan atas laporan keuangan.

d. Nama akun-akun dan angka-angka dalam laporan keuangan utama harus sama dengan
yang ada dalam catatan atas laporan keuangan.

e. Nomor catatan yang ada dalam laporan keuangan utama harus sama dengan nomor catatan
pada catatan atas laporan keuangan.

f. Untuk menunjukkan pengurangan terdapat dua cara yang dapat diikuti:


1. Penggunaan kata “kurang” atau “dikurangi”;
2. Penggunaan tanda kurung “( )”.

Jika kita telah menggunakan kata “kurang” atau “dikurangi”, tidak perlu lagi
menggunakan tanda kurung lagi.

Contoh:
Dengan kata “Kurang”
Harga Perolehan xx.xxx.xxx
Kurang: Akumulasi Penyusutan x.xxx.xxx
Nilai Buku xx.xxx.xxx

Dengan menggunakan tanda kurung “( )”


Harga Perolehan xx.xxx.xxx
Akumulasi Penyusutan (x.xxx.xxx)
Nilai Buku xx.xxx.xxx
KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
Untuk semua akun beban digunakan tanda kurung. Untuk laporan komparatif dimana salah
satu tahun menunjukkan rugi, maka untuk membedakan digunakan tanda kurung untuk
rugi. Contoh: Laba (Rugi) bersih, dimana dalam salah satu tahun menunjukkan rugi yang
angkanya ada dalam tanda kurung.

g. Dalam mencetak laporan keuangan, hanya halaman laporan auditor independen yang
menggunakan kop surat KAP. Lembar-lambar lainnya harus dicetak di atas kertas polos.

Selain itu stempel timbul (embossed) hanya digunakan untuk lembar laporan auditor
independen.

h. Secara spesifik untuk kantor, font yang digunakan adalah “ITC Officina Sans Std Book”
dengan ukuran font adalah .. untuk laporan dalam satu bahasa, sedangkan untuk laporan
dengan dua bahasa dapat digunakan ukuran … (atau dapat disesuaikan dengan kondisi
ruang).

B. SAMPUL LAPORAN KEUANGAN

1. Hal-hal yang perlu ditulis dalam sampul adalah sebagai berikut:


a. Nama Entitas klien;
b. Deskripsi laporan, misalnya: Laporan Keuangan
c. Periode laporan yang berhubungan;
d. Ungkapan “dan Laporan Auditor Independen”.

2. Butir (a) sampai (d) diatas harus diposisikan di tengah-tengah jendela sampul.
Contoh:
PT INDUSTRI CONTOH
LAPORAN KEUANGAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 20TS
dan
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

3. Sampul yang diilustrasikan tersebut di atas harus disesuaikan dengan pada situasi yang
sesuai.

4. Sampul klien harus digunakan.

C. DAFTAR ISI

Daftar isi berisikan hal-hal sebagai berikut:


a. Nama entitas klien;
b. Kata-kata “Daftar Isi”
c. Isi laporan keuangan
d. Nomor halaman.
Lihat ilustrasi laporan keuangan pada bagian kedua buku petunjuk ini.

D. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

1. Harus diberikan nomor laporan pada bagian sudut kiri atas;


2. Dibawahnya dituliskan kepada siapa laporan ditujukan;
3. Ungkapan “LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN” dengan huruf besar dan di bold.
4. Selanjutnya adalah bentuk laporan yang disesuaikan pada SA.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
E. LAPORAN POSISI KEUANGAN

Untuk judul harus disesuaikan dengan pembahasan di atas, dan selanjutnya adalah
disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK.
Lihat ilustrasi laporan keuangan pada bagian kedua buku petunjuk ini.

F. LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Untuk judul harus disesuaikan dengan pembahasan di atas, dan selanjutnya adalah
disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK.
Lihat ilustrasi laporan keuangan pada bagian kedua buku petunjuk ini.

G. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Untuk judul harus disesuaikan dengan pembahasan di atas, dan selanjutnya adalah
disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK.
Lihat ilustrasi laporan keuangan pada bagian kedua buku petunjuk ini.

H. LAPORAN ARUS KAS

Untuk judul harus disesuaikan dengan pembahasan di atas, dan selanjutnya adalah
disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK.
Lihat ilustrasi laporan keuangan pada bagian kedua buku petunjuk ini.

I. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Untuk judul harus disesuaikan dengan pembahasan di atas, dan selanjutnya adalah
disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam PSAK.
Lihat ilustrasi laporan keuangan pada bagian kedua buku petunjuk ini.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
Ilustrasi
Laporan Keuangan
Konsolidasian

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PENDAHULUAN

Tujuan

Tujuan dari publikasi ini adalah untuk membantu staf audit dalam penyusunan laporan
keuangan sesuai dengan PSAK. Ini menggambarkan satu format yang mungkin untuk laporan
keuangan didasarkan pada sebuah Entitas Tbk fiktif.

Publikasi ini mencerminkan PSAK yang telah diterbitkan dan untuk diterapkan oleh entitas
dengan awal periode tahunan pada tanggal 1 Januari 2018 (“telah efektif”). PSAK yang efektif
untuk periode tahunan yang dimulai setelah tanggal 1 Januari 2018 (“belum efektif”) (jika ada)
belum diterapkan dini dalam penyusunan ilustrasi laporan keuangan ini.

Publikasi ini tidak menggambarkan persyaratan PSAK 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan
Interim", PSAK 18 (Revisi 2010) dengan Penyesuaian (2014), "Akuntansi dan Pelaporan
Program Manfaat Purnakarya", PSAK 28 (Revisi 2012), "Akuntansi Kontrak Asuransi
Kerugian ", PSAK 36 (Revisi 2012),"Akuntansi Asuransi Jiwa", dan PSAK 64 (2011) dengan
Penyesuaian (2014), "Eksplorasi dan Evaluasi Pada Pertambangan Sumber Daya Mineral".

PSAK dan interpretasinya berubah seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, ilustrasi laporan
keuangan ini tidak boleh digunakan sebagai pengganti acuan pada standar dan interpretasinya.

Referensi

Ilustrasi laporan keuangan ini didahului dengan komentar penjelasan dan catatan pada
persyaratan pengungkapan PSAK. Ilustrasi catatan penjelasan, bagaimanapun juga adalah tidak
dimaksudkan untuk dilihat sebagai ringkasan lengkap dari semua persyaratan pengungkapan
yang berlaku dalam PSAK. Anda mungkin bisa mengacu pada PSAK terkait.

Kebijakan akuntansi yang diungkapkan dalam laporan keuangan ilustrasi ini mencerminkan
fakta dan keadaan dari Entitas fiktif yang mana laporan keuangan ini didasarkan. Mereka tidak
boleh diandalkan untuk pemahaman yang lengkap tentang persyaratan dari PSAK dan tidak
boleh digunakan sebagai pengganti mengacu pada standar dan interpretasi sendiri. Kebijakan
akuntansi yang tepat untuk suatu entitas tergantung pada fakta dan keadaan dari entitas tersebut,
termasuk pilihan kebijakan akuntansi entitas membuat, dan mungkin berbeda dari
pengungkapan yang disajikan dalam laporan keuangan ilustrasi ini.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal


31 Desember 2018
dan

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar Isi

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI (tidak disertakan dalam ilustrasi) x

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN x

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


PADA DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL
31 DESEMBER 2018

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN x

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


KONSOLIDASIAN x

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN x

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN x

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN x

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN*)

Laporan No:
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
PT EMITEN Tbk

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian PT Emiten Tbk dan entitas anaknya terlampir,
yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2018, serta laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang
dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian
yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.

Tanggung jawab auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan konsolidasian
tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan penyajian
material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Prosedur yang dipilih bergantung pada
pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan
keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian
risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan
dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai
dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian
internal entitas. Suatu audit juga mancakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas
penyajian laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan
suatu basis bagi opini kami.
Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan secara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Emiten Tbk dan entitas anaknya tanggal
31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

KANAKA PURADIREDJA, SUHARTONO


Partner
AP :
28 Pebruari 2019

*) Untuk berbagai bentuk opini dan formatnya, anda dapat mengacu pada SA 700, 705, 706, 710

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
CATATAN PENJELASAN ATAS ILUSTRASI LAPORAN POSISI KEUANGAN

1. PSAK 1.45 Penyajian dan klasifikasi pos-pos antar periode dilakukan secara konsisten kecuali perubahan
tersebut diperkenankan oleh suatu PSAK, atau terlihat secata jelas, setelah terjadi perubahan yang
signifikan terhadap sifat operasi entitas atau mengkaji ulang atas laporan keuangan, bahwa
penyajian atau pengklasifikasian yang lain akan lebih tepat untuk digunakan dengan
mempertimbangkan kriteria untuk penentuan dan penerapan kebijakan akuntansi dalam PSAK 25
(Revisi 2009) dengan Penyesuaian Tahunan 2014.

2. PSAK 1.52,55 Pos-pos tambahan, judul dan subtotal disajikan terpisah dalam laporan posisi keuangan jika
penyajian tersebut relevan untuk pemahaman untuk posisi keuangan entitas. Pertimbangan
digunakan didasarkan pada penilaian sifat dan likuiditas aset, fungsi aset dalam entitas, serta jumlah,
sifat dan waktu liabilitas.

PSAK 1.57 PSAK 1 tidak mengatur susunan atau format penyajian pos-pos. Suatu pos disajikan secara terpisah
jika ukuran, sifat atau fungsi dari pos tersebut atau agregasi pos-pos yang sama menyebabkan
penyajian terpisah menjadi relevan untuk memahami laporan posisi keuangan entitas dan penjelasan
dari urutan pos-pos atau agregasi pos-pos yang sama dapat diubah sesuai dengan sifat entitas dan
transaksinya untuk memberikan informasi yang relevan untuk memahami posisi keuangan entitas.

3. PSAK 1.40A Laporan posisi keuangan tambahan dan catatan terkait tambahan disajikan pada awal periode
komparatif paling awal menyusul perubahan kebijakan akuntansi secara retrospektif, koreksi
kesalahan, atau reklasifikasi item dalam laporan keuangan.

4. PSAK 46.76 Kewajiban pajak tangguhan dan aset saling offset jika entitas memiliki hak berkekuatan hukum
untuk offset kewajiban pajak kini dan aset, dan kewajiban pajak tangguhan dan aset berhubungan
dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas pajak yang sama baik:
• entitas kena pajak yang sama, atau
• entitas kena pajak yang berbeda, tetapi entitas berniat untuk menyelesaikan kewajiban pajak kini
dan aset secara neto, atau aset pajak dan kewajiban akan direalisasikan secara bersamaan untuk
setiap periode masa depan di mana perbedaan-perbedaan dibalikkan.

5. PSAK 1. Dalam laporan keuangan ilustratif kami telah menyajikan aset lancar dan tidak lancar, dan
57,58,60,61 kewajiban lancar dan tidak lancar sebagai klasifikasi yang terpisah dalam laporan posisi keuangan.
Entitas dapat menyajikan aset dan kewajiban berdasarkan likuiditas jika penyajian tersebut
memberikan informasi yang lebih relevan dan dapat diandalkan. Apapun metode penyajian yang
digunakan, entitas mengungkapkan dalam catatan jumlah diperkirakan akan dipulihkan atau
diselesaikan setelah lebih dari 12 bulan untuk setiap pos aset dan kewajiban yang menggabungkan
jumlah yang diharapkan akan dipulihkan atau diselesaikan dalam (1) tidak lebih dari 12 bulan
setelah akhir periode pelaporan, dan (2) lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

6. PSAK 1.54(n) Entitas melakukan offset aset pajak kini dan kewajiban pajak kini hanya jika memiliki hak
PSAK 46. 76 berkekuatan hukum untuk saling offset jumlah yang diakui, dan berniat untuk merealisasikan aset
dan menyelesaikan kewajiban secara neto atau secara bersamaan.

7. PSAK 1. 61 Dalam pandangan kami, aset tidak lancar, serta aset dan kewajiban kelompok lepasan,
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau didistribusi diklasifikasikan sebagai aset lancar
pada laporan posisi keuangan seperti yang diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan
dari tanggal klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual atau didistribusi.

PSAK 58.03 Aset diklasifikasikan sebagai lancar sesuai dengan PSAK 1 - Penyajian Laporan Keuangan tidak
akan diklasifikasikan sebagai aset lancar sampai dipenuhinya kriteria dalam PSAK 58.

PSAK 58.40 Komparatif tidak disajikan kembali untuk mencerminkan klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual
atau didistribusikan pada tanggal pelaporan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
CATATAN PENJELASAN ATAS ILUSTRASI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN
1. PSAK 1.10b Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari, sebagai salah satu laporannya adalah laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain selama periode.

PSAK Jumlah pendapatan komprehensif adalah perubahan ekuitas selama periode selain perubahan yang
1.10A,81A&B dihasilkan dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, yang disajikan baik
dalam:
• Satu laporan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; atau
• Dua laporan, yaitu laporan laba rugi terpisah dan laporan yang dimulai dengan laba rugi dan
menampilkan komponen dari pendapatan komprehensif lainnya.
Ilustrasi ini didasarkan pada bentuk satu laporan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain.

2. PSAK 1.99 Entitas menyajikan analisis beban berdasarkan fungsi atau sifat. Pos-pos individu yamg material
diklasifikasikan sesuai dengan sifat atau fungsi, konsisten dengan klasifikasi pos-pos yang tidak
material secara individual. Dalam laporan keuangan ilustratif, analisis ini didasarkan pada fungsi
dalam entitas.

PSAK 1.87 Tidak ada pos-pos pendapatan dan beban dapat disajikan sebagai pos luar biasa. Sifat dan jumlah
pos yang material diungkapkan sebagai pos terpisah dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan.

3. PSAK 1.85 Entitas menyajikan pos tambahan, judul dan subtotal jika ini relevan untuk memahami kinerja
keuangan entitas.

4. PSAK tidak menentukan apakah pendapatan harus disajikan hanya sebagai satu pos dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, atau apakah entitas, juga dapat memasukkan
komponen pendapatan individual dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
dengan subtotal untuk pendapatan dari operasi yang dilanjutkan, dalam laporan keuangan ilustratif,
kami telah menyajikan pendapatan sebagai salah satu pos. Jika tidak ada operasi yang dihentikan,
maka kata-kata “Operasi yang Dilanjutkan” tidak diperlukan.

5. PSAK 15. 15 Entitas menyajikan secara terpisah bagian investor dari entitas asosiasi untuk setiap operasi dalam
penghentian asosiasi.

6. PSAK 58.38 Entitas mengungkapkan pendapatan, beban dan laba sebelum pajak atau kerugian dari operasi yang
dihentikan, Pajak pada laba atau rugi dari operasi yang dihentikan; Laba atau rugi atas pelepasan
pada pelepasan atau pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, dan pajak atas laba atau
rugi tersebut. Dalam laporan keuangan ilustratif, kami mengilustrasikan analisis ini dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam bagian yang diidentifikasikan sebagai terkait
dengan operasi dihentikan. Sebagai contoh, format berkolom mempresentasikan hasil dari operasi
yang dilanjutkan dan operasi dihentikan pada kolom terpisah dapat diterima.

7. PSAK 1. 81A Entitas menyajikan setiap komponen dari pendapatan komprehensif lainnya berdasarkan sifat. Satu-
satunya pengecualian prinsip ini berkaitan dengan investasi dengan metode ekuitas. Bagian entitas
dari pendapatan komprehensif lain dari investee dengan metode ekuitas disajikan sebagai pos
terpisah dari komponen lain dari pendapatan komprehensif lainnya. Dalam laporan keuangan
ilustratif, ekuitas-asosiasi dipertanggungjawabkan hanya memiliki satu item pendapatan
komprehensif lainnya, maka deskripsi yang spesifik untuk pos tersebut.

8. PSAK 1. 82A Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehesif
lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat dan dikelompokkan diantara pos-pos
yang akan atau tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi.

PSAK 1. 93 Entitas dapat menyajikan penyesuaian reklasifikasi langsung dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif atau dalam catatan. Dalam laporan keuangan ilustratif, kita telah
menggambarkan pendekatan yang pertama.

9. PSAK 1. 90 Masing-masing komponen pendapatan komprehensif lainnya dapat disajikan baik setelah dikurangi
pajak terkait, atau jumlah sebelum pengaruh pajak terkait dengan jumlah keseluruhan pajak
penghasilan. Dalam laporan keuangan ilustratif, kita telah menggambarkan pendekatan yang kedua.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
10. PSAK 1. 92 PSAK 1.92 mengharuskan item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi kemudian, ketika
kondisi khusus dipenuhi, harus dikelompokkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain. Hal yang sama, juga item-item yag tidak akan direklasifikasi harus
dikelompokkan juga.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN1, 2
31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2017/31
2017 Desember
(Disajikan 2016
Catatan 2018 kembali)*, 3 (Disajikan
kembali)*, 3

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3h,3i,3r,5,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Investasi jangka pendek 3h,6,41 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang usaha
Pihak ketiga 3h,3r,7,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pihak berelasi 3f,3h,3r,38,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Persediaan 3j,8 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pajak dibayar dimuka 6 3aa,37a xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya dibayar dimuka 3h,3k,9,41 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan
yang dimiliki untuk dijual7
3v,10 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Aset Lancar5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

ASET TIDAK LANCAR


Piutang non-usaha pihak berelasi 3f,3h,3r,38,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Investasi pada entitas asosiasi 3e,11 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Properti investasi 3n,12 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset tetap 3l,3q,13 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset takberwujud dan goodwill 3d,3o,13,14 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset derivatif 3h,15 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kas di bank dan deposito yang dibatasi 3h,3i,3r,16,41,42
penggunaannya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset pajak tangguhan 4 3aa,37d xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset pengampunan pajak 3ag,45 xx.xxx.xxx - -

Jumlah Aset Tidak Lancar5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

JUMLAH ASET xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

* Lihat catatan 46

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)1, 2
31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2017/31
Desember
2017 2016
(Disajikan (Disajikan
Catatan 2018 kembali) * , 3 kembali)*, 3

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga 3h,3r,17,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pihak berelasi 3f,3h,3r,38,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban yang masih harus dibayar 18 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang pajak6 3aa,37b xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Bagian lancar atas liabilitas jangka
panjang:
Pinjaman bank 3h,19,41 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sewa pembiayaan 3m,20 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Liabilitas terkait aset tidak lancar atau
kelompok lepasan yang dimiliki untuk 3v,10
dijual7 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas jangka panjang – setelah
dikurangi bagian jatuh tempo dalam
waktu 1(satu) tahun mendatang:
Pinjaman bank 3h,19,41 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sewa pembiayaan 3m,20 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang non-usaha pihak berelasi 3f,3h,3r,38,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang wesel senior 3h,3r,21,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi 3h,3r,22,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang Sukuk ijarah I 3h,3y,23,41 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi wajib konversi 3h,3r,24,41,42 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Liabilitas imbalan pasca kerja karyawan 3s,26 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Liabilitas pajak tangguhan4 3aa,37e xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Liabilitas pengampunan pajak 3ag,45 xx.xxx.xxx - -
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

JUMLAH LIABILITAS xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


* Lihat catatan 46

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)1, 2
31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari
2017/31
Desember
2017 2016
(Disajikan (Disajikan
Catatan 2018 kembali) *, 3 kembali)*, 3

EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham
Modal dasar - xxxxx saham seri A dan
xxxxx saham seri B pada tanggal 31
Desember 2018 (31 Desember 2017 dan
2016: xxxxx saham seri A dan xxxxx
saham seri B) – nilai nominal Rp xxxxx
per saham seri A dan Rp xxxxx seri B
pada tanggal 31 Desember 2018 (31
Desember 2017 dan 2016: Rp xxxxx per
saham seri A dan Rp xxxxx per saham
seri B)
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
xxxxx saham seri A dan xxxxx saham
seri B pada tanggal 31 Desember 2018
(31 Desember 2017 dan 2016: xxxxx
saham seri A dan xxxxx saham seri B) 27 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Tambahan modal disetor 3u,3w,3ag, xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
28,45
Saham treasuri 3x,29 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Agio saham treasuri 3x,29 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penghasilan komprehensif lain xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Saldo laba yang sudah ditentukan
30
penggunaannya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kepentingan non-pengendali xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Ekuitas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS


xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
* Lihat catatan 46

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN1,2,3
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2017
(Disajikan
Catatan 2018 kembali) *, 3

OPERASI YANG DILANJUTKAN4


Penjualan4 3z,31 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban pokok penjualan2 3z,32 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

LABA (RUGI) BRUTO xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx)

Pendapatan lainnya 3z,33 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban usaha2 3z,34 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Beban lainnya 3z,35 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

LABA USAHA xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Beban keuangan 3z,36 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)


Bagian laba dari entitas asosiasi 5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

LABA DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN


SEBELUM PAJAK xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Manfaat (Beban) pajak: 3aa,


Kini 37c (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Tangguhan 37d,37e xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Jumlah Manfaat (Beban) pajak - bersih (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

LABA DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN -


SETELAH PAJAK xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

OPERASI YANG DIHENTIKAN


Laba tahun berjalan dari operasi yang dihentikan- setelah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
pajak 6 3v,10

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

* Lihat catatan 46

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN1,2,3
(lanjutan)
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017
(Disajikan
Catatan 2018 kembali) *, 3
7
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi dalam
periode berikutnya
Bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas 3e,11
asosiasi7 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pengukuran kembali program imbalan pasti 3s,26 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pajak penghasilan terkait9 3aa,37e (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pos yang Tidak Akan direklasifikasi ke Laba Rugi dalam
Periode Berikutnya - setelah pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi dalam


periode berikutnya
Laba (Rugi) yang belum direalisasi atas aset keuangan
3h,6,41
tersedia untuk dijual xx,xxx,xxx (xx,xxx,xxx)
Porsi efekktif dari laba (rugi) dari instrument derivatif
lindung nilai arus kas8 3h,15 (xx,xxx,xxx) xx,xxx,xxx
Pajak penghasilan terkait9 3aa,37e (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pos yang Akan Direklasifikasi ke Laba Rugi dalam
Periode Berikutnya - setelah pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN –
setelah pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN


BERJALAN xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kepentingan non-pengendali xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Jumlah penghasilan komprehensif tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kepentingan non-pengendali xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
LABA PER SAHAM
Dasar, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada
pemegang saham biasa entitas induk 3ac xxx xxx

LABA PER SAHAM UNTUK OPERASI YANG


DILANJUTKAN
Dasar, laba dari operasi yang dilanjutkan yang dapat
diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk 3ac xxx xxx
* Lihat catatan 46

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk


Penghasilan Komprehensif Lain
Keuntungan Bagian Efektif
Bagian (Kerugian) Belum dari
Modal Penghasilan Direalisasi Keuntungan
Saham Komprehensif Pengkuran atas Efek (Kerugian) Saldo Laba
Ditempatkan Tambahan Agio Lain dari Kembali Tersedia Instrumen Derivatif Sudah Belum
dan Disetor Modal Saham Saham Entitas Program Untuk Lindung Nilai Ditentukan Ditentukan Kepentingan Jumlah
Catatan Penuh Disetor Treasuri Treasuri Asosiasi Imbalan Pasti Dijual Arus Kas Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Non-pengendali Ekuitas

Saldo pada 1 Januari 2017, disajikan kembali xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx

Perubahan ekuitas dalam tahun 2017


Selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak 28 - xx.xxx - - - - - - - - xx.xxx xx.xxx xx.xxx
Dividen 30 - - - - - - - - - (xx.xxx) (xx.xxx) - (xx.xxx)
Laba tahun berjalan - - - - - - - - - xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx
Penghasilan komprehensif lain - - - - xx.xxx xx.xxx (xx.xxx) xx.xxx - - xx.xxx xx.xxx xx.xxx

Saldo pada 31 Desember 2017, disajikan


kembali xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx

Perubahan ekuitas dalam tahun 2018


Dividen 30 - - - - - - - - - (xx.xxx) (xx.xxx) - (xx.xxx)
Laba tahun berjalan - - - - - - - - - xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx
Penghasilan komprehensif lain - - - - xx.xxx xx.xxx xx.xxx (xx.xxx) - - xx.xxx xx.xxx xx.xxx

Saldo pada 31 Desember 2018 xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx xx.xxx

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN1,2
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2017
(Disajikan
Catatan 2018 kembali) *, 3
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pembayaran kas kepada pemasok (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pembayaran kepada karyawan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Kas yang dihasikan dari operasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Penerimaan bunga xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pembayaran bunga (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pembayaran pajak (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pembayaran untuk ativitas operasi lainnya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas


Operasi xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Hasil penjualan aset tetap 3l,13 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pembelian aset tetap 3l,13 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Hasil penjualan properti investasi 3n,12 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pembelian property investasi 3n,12 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Penambahan investasi pada entitas asosiasi 3e,11 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Investasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Hasil dari pelaksanaan opsi saham 3ab,25 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya transaksi penerbitan saham 3w,28 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pembayaran utang sewa pembiayaan 3m,20 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Penerimaan pinjaman bank 19 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pembayaran pinjaman bank 19 (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pembayaran dividen kepada: 30
Pemilik entitas induk (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Kepentingan nonpengendali (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx)

Dampak Perubahan Kurs Terhadap Kas dan Setara Kas xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx)

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun 5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun 5 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


* Lihat catatan 46

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian Entitas

PT Emiten Tbk (“Entitas”) didirikan di Republik Indonesia, pada tanggal 25 Agustus 1993 berdasarkan
Akta No. 75 dibuat dihadapan Hendra SH., Notaris di Jakarta, dalam rangka Undang-undang
Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang kemudian diperbaharui dengan Undang-
undang No. 12 tahun 1970.

Status Entitas mengalami perubahan menjadi Entitas terbuka sebagaimana tertuang dalam Rapat
Umum Pemegang Saham dan telah dibuatkan dalam Akta No. 6 tanggal 7 Pebruari 2006 dari Agus
SH., Notaris di Jakarta. Perubahan tersebut telah dilaporkan kepada Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi
Hukum dalam suratnya No. C-000-123.456.789 HT.01.04.TH, 2006, tanggal 15 Pebruari 2006.

Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir seluruh anggaran
dasarnya telah disusun kembali untuk disesuaikan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) No. IX.J.1 sebagai Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008,
sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 20 tanggal 10 Agustus 2008 dihadapan Agus SH., Notaris di
Jakarta.Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-123456.AH.01.02 Tahun 2008.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas meliputi manufaktur dan
memasarkan produknya baik dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.

Entitas berlokasi di Jakarta dan berkantor pusat di Gedung Putera Lantai 3, Jl. Kemuning, Jakarta
Selatan.

Entitas mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1998 dan mulai ekspansi dengan membuka
cabang-cabang di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Pulai Bali pada tahun 2000.

b. Penawaran Saham Umum Perdana

Pada tanggal 5 Pebruari 2006, Entitas mencatat sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa
Efek Jakarta) melalui Penawaran Umum Perdana Saham Seri B Atas Nama tahun 2006 sebanyak
xx.xxx.xxx lembar saham dengan nilai nominal Rp xxx per lembar saham dengan harga penawaran
sebesar Rp xxx per lembar saham.

Sehubungan dengan Penawaran Umum tersebut, Entitas menerima Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
Bapepam-LK pada tanggal 25 Januari 2006 sesuai dengan Surat No. S-xxx/PM/2006.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran Saham Umum Perdana (lanjutan)

Penawaran Umum Saham Perdana tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa pada tanggal 23 September 2005 dan dituangkan dalam Akta No. 25 dihadapan Bambang SH.,
Notaris di Jakarta.

c. Penawaran Umum Terbatas I

Pada tanggal 13 Pebruari 2008, Entitas memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam-LK
melalui surat No. S-xxx/BL/2008 tanggal 13 Pebruari 2008 atas Penawaran Umum Terbatas I (PUT)
sebanyak-banyaknya xx.xxx.xxx saham Seri B dengan nilai nominal Rp xxx per lembar saham yang
ditawarkan dengan harga penawaran sebesar Rp xxx per lembar saham.

PUT tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 Pebruari
2008 dan dituangkan dalam Akta No. 36 dihadapan Agus SH., Notaris di Jakarta. Pada tanggal 28
Pebruari 2008, PUT tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

d. Struktur Entitas Anak

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Entitas mempunyai Entitas Anak berikut ini, yang
semuanya diperoleh pada tahun 2010 (selanjutnya secara bersama-sama dengan Entitas disebut
“Kelompok Usaha”):
Persentase Kepemilikan Jumlah Aset Sebelum
(Langsung) Eliminasi
31
Bidang 31 Desember 31 Desember Tahun Operasi 31 Desember Desember
Entitas Anak Domisili Usaha 2018 2017 Komersial 2018 2017

PT ABC Jakarta Perdagangan 99,88% 99,88% 2007 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


PT XYZ Jakarta Agrikulutra 95,66% 99,66% 2007 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
PT DEF Jakarta Pabrikan 60,00% 100,00% 2006 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

e. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Entitas pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 adalah
sebagai berikut:
Komisaris Utama : H. Mucthar
Komisaris Independen : Supardi
Komisaris : Yusuf

Direktur Utama : Indra


Direktur : Ineke
: Hartono
:

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

e. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan (lanjutan)

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Entitas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31
Desember 2018 dan 2017 masing-masing adalah sebesar Rp xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx.

Entitas mempunyai 500 dan 502 karyawan tetap dan Entitas Anak mempunyai 300 dan 350 karyawan
tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

f. Pembelian Kembali Saham Entitas (Saham Treasuri)

Pada tanggal 15 Oktober 2008, Dewan Direksi menyetujui pembelian kembali saham Entitas yang
beredar sampai jumlah maksimum sebanyak xx.xxx.xxx lembar saham senilai Rp xx.xxx.xxx atau 20%
dari modal disetor Entitas. Pembelian kembali saham tahap pertama akan dilakukan sebesar-besarnya
xx.xxx.xxx lembar saham atau Rp xx.xxx.xxx dan pembelian kembali saham tahap kedua akan
dilakukan sesuai dengan kemampuan, keperluan dan kondisi Entitas.

Pembelian kembali dilaksanakan dalam periode Oktober dan Nopember tahun 2009, dimana sebanyak
xx.xxx lembar saham telah dibeli kembali, dan dalam tahun 2010, xx.xxx lembar saham telah terjual
kembali (lihat catatan 29).

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN


INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2018)

Dalam tahun berjalan, Kelompok Usaha telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan
intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi termasuk pengesahan amandemen
dan penyesuaian tahunan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan
konsolidasian berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2018.

SAK dan ISAK baru dan revisi termasuk pengesahan amandemen dan penyesuaian tahunan yang
berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:

- Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Peungkapan” yang berlaku efektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen PSAK
No. 2 ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

- Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif” yang berlaku
efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018. Amandemen
PSAK 16 ini mengklarifikasi bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer
plants) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi, pengakuan dan pengukuran
tanaman produktif mengikuti persyaratan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN


INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(lanjutan)

a. Standar yang Diterbitkan dan Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1
Januari 2018) (lanjutan)

- Amandemen PSAK No. 46 ,”Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang belum Direalisasi” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018.

Amandemen PSAK No. 46:


a. Menambahkan contoh ilustrasi untuk mengklarifikasi bahwa perbedaan temporer dapat
dikurangkan timbul ketika jumlah tercatat aset instrumen utang yang diukur pada nilai wajar
dan nilai wajar tersebut lebih kecil dari dasar pengenaan pajaknya, tanpa mempertimbangkan
apakah entitas memperkirakan untuk memulihkan jumlah tercatat instrumen utang melalui
penjualan atau penggunaan, misalnya dengan memiliki dan menerima arus kas kontraktual,
atau gabungan keduanya.
b. Mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan, maka penilaian perbedaan
temporer yang dapat dikurangkan tersebut dilakukan sesuai dengan peraturan pajak.
c. Menambahkan bahwa pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak tangguhan
dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan. Lalu entitas membandingkan
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dengan estimasi laba kena pajak masa depan
yang tidak mencakup pengurangan pajak yang dihasilkan dari pembalikan aset pajak
tangguhan tersebut untuk menilai apakah entitas memiliki laba kena pajak masa depan yang
memadai.
d. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan
beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya jika terdapat bukti yang memadai bahwa
kemungkinan besar entitas akan mencapai hal tersebut.

- PSAK No. 69, “Agrikultur” yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018. PSAK 69 ini mengatur bahwa aset biologis atau produk agrikultur
diakui saat memenuhi beberapa kriteria yang sama dengan kriteria pengakuan aset. Aset tersebut
diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan keuangan pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual. Selisih yang timbul dari perubahan nilai wajar aset diakui dalam laba
rugi periode terjadinya. Pengecualian diberikan apabila nilai wajar secara jelas tidak dapat diukur
secara andal. PSAK 69 juga memberikan pengecualian untuk aset produktif yang dikecualikan dari
ruang lingkup. Pengaturan akuntansi aset produktif tersebut mengacu ke PSAK 16: Aset Tetap.
PSAK 69 tidak mengatur tentang pemrosesan produk agrikultur setelah masa panen.

b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2019)

- ISAK 33, “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”, ISAK 33 mengklarifikasi penggunaan
tanggal transaksi untuk menentukan kurs yang digunakan pada pengakuan awal aset, beban atau
penghasilan terkait pada saat entitas telah menerima atau membayar imbalan di muka dalam valuta
asing.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN


INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(lanjutan)

b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku
Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2019) (lanjutan)

- ISAK 34, “Ketidakpastian dalam Perlakuan Pajak Penghasilan”, ISAK 34 mengklarifikasi dan
memberikan panduan dalam merefleksikan ketidakpastian perlakuan pajak penghasilan dalam
laporan keuangan.

c. Standar yang Diterbitkan Namun Belum Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (pada atau
setelah 1 Januari 2020)

Berikut ini standar baru dan amandemen yang berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020, penerapan
dini diperkenankan.

- Amandemen PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi - Menerapkan PSAK 71: Instrumen Keuangan
dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi”.
Amendemen ini memberikan 2 (dua) pendekatan yang bersifat opsional bagi entitas asuransi, yakni:
a. Deferrral approach: pengecualian temporer dari penerapan PSAK 71 bagi entitas yang
aktivitas utamanya adalah menerbitkan kontrak asuransi sebagaimana dalam ruang lingkup
PSAK 62 (yang diterapkan pada level entitas pelapor); dan
b. Overlay approach: memperkenankan entitas untuk mereklasifikasi beberapa penghasilan atau
beban yang timbul dari aset keuangan yang ditetapkan dari laba rugi ke penghasilan
komprehensif lain.

- PSAK No.71, “Instrumen Keuangan”. PSAK 71 mengatur perubahan persyaratan terkait instrumen
keuangan seperti klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi lindung nilai.

- PSAK No.72, “Pendapatan Dari Kontrak Dengan Pelanggan”. PSAK 72 mengatur model pengakuan
pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, sehingga entitas diharapkan dapat melakukan analisis
sebelum mengakui pendapatan.

- PSAK 73 , “Sewa”, PSAK 73 menetapkan prinsip-prinsip untuk pengakuan, pengukuran, penyajian


dan pengungkapan sewa, dengan tujuan memastikan bahwa lessee dan lessor menyediakan informasi
yang relevan yang dengan setia mewakili transaksi tersebut.

Beberapa dari SAK dan ISAK termasuk amandemen dan peyesuaian tahunan yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Entitas telah diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam “Ikhtisar
Kebijakan Akuntansi yang Penting”.

Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan dengan kegiatan Entitas atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak
yang mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap laporan keuangan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali
bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2017, yaitu
sebagai berikut:

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,
termasuk standar baru dan yang direvisi, amandemen dan penyesuaian tahunan, yang berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2018, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK) No. Kep-347/BL/2012
tanggal 25 Juni 2012 yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada
atau setelah tanggal 31 Desember 2012.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian
Laporan Keuangan”, termasuk PSAK No.1 (Amandemen 2015), “Penyajian Laporan Keuangan
tentang Prakarsa Pengukapan”. PSAK revisi ini mengubah pengelompokkan item-item yang disajikan
dalam penghasilan komprehensif lain (OCI). Item-item yang akan direklasifikasi ke laba rugi akan
disajikan terpisah dari item-item yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Penerapan PSAK ini
hanya berakibat pada penyajian saja dan tidak berdampak pada posisi keuangan dan kinerja Kelompok
Usaha.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar
akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas.

Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang
juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara restrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya maka entitas menyajikan kembali laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif
yang disajikan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 65, "Laporan Keuangan Konsolidasian" secara retrospektif.
PSAK No. 65 menggantikan persyaratan laporan keuangan konsolidasian dalam PSAK No. 4 (Revisi
2009), "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri" dan menggantikan ISAK
No. 7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ".

PSAK ini mensyaratkan entitas induk (entitas yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain) untuk
menyajikan laporan keuangan konsolidasian. Investor menentukan apakah investor merupakan entitas
induk dengan menilai apakah investor mengendalikan satu atau lebih investee. Investor
mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan ketika menilai apakah investor
mengendalikan investee.

Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee .

Dengan demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika, investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (misalnya hak yang ada saat ini yang memberi investor
tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee);
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil.

Pada umumnya, mayoritas hak suara menghasilkan pengendalian. Ketika Entitas memiliki kurang dari
mayoritas hak suara, atau serupa atas investee, investor mempertimbangkan semua fakta dan keadaan
yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
a. pengaturan kontraktual dengan pemegang suara lainnya dari investee;
b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual;
c. hak suara dan hak suara potential investor.

Investor menilai kembali apakah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian.

Prosedur Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian:


- menggabungkan item sejenis seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dari
entitas induk dengan entitas anaknya;
- menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas anak dan
bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak;
- mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas dalam
intra kelompok usaha yang berkaitan dengan transaksi antara entitas-entitas dalam Kelompok
Usaha.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Prosedur Konsolidasi (lanjutan)

Entitas memasukkan penghasilan dan beban entitas anak dalam laporan keuangan konsolidasian dari
tanggal diperolehnya pengendalian sampai dengan tanggal ketika entitas kehilangan pengendalian
atas entitas anak. Penghasilan dan beban entitas anak didasarkan pada jumlah aset dan liabilitas
yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal akuisisi.

Kepentingan Nonpengendali (NCI)

Entitas dan entitas anaknya disyaratkan untuk mempunyai kebijakan akuntansi dan tanggal pelaporan
yang sama, atau konsolidasian berdasarkan informasi keuangan tambahan yang dibuat entitas anak.

Entitas induk menyajikan NCI di laporan posisi keuangan konsolidasiannya dalam ekuitas, terpisah
dari ekuitas pemilik entitas.

Entitas mengatribusikan laba rugi dan setiap komponen dari penghasilan komprehensif lain
kepada pemilik entitas induk dari kelompok usaha dan NCI, meskipun hal tersebut mengakibatkan
NCI memiliki saldo deficit atas dasar kepentingan kepemilikan sekarang.

Perubahan Proporsi Kepemilikan

Perubahan kepemilikan entitas dalam entitas anak yang tidak menghasilkan kehilangan pengendalian di
entitas anak adalah transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai
pemilik). Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh NCI berubah, entitas menyesuaikan jumlah
tercatat kepentingan pengendali dan NCI untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya
dalam entitas anak. Entitas tersebut mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap perbedaan antara
jumlah tercatat NCI yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima, dan
mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.

Kehilangan Pengendalian

Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk:
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi
keuangan konsolidasian;
b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada saat hilangnya
pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang
oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan PSAK lain yang relevan. Sisa
investasi tersebut diukur kembali dan pengukuran kembali tesebut dianggap sebagai nilai wajar
pada saat pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, atau, jika sesuai, biaya perolehan pada
saat pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama;
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat
diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Entitas Investasi – Pengecualian Konsolidasi

Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK No. 22 (Revisi
2009), “Kombinasi Bisnis” ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Ketika
entitas menjadi, atau berhenti, menjadi entitas investasi, entitas menerapkan secara prospektif
perubahan statusnya dari tanggal terjadinya perubahan status tersebut.

Entitas investasi adalah entitas yang:


a. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor
tersebut jasa manajemen investasi;
b. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan
dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya; dan
c. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya yang substansial
berdasarkan pada nilai wajar.

Entitas diyaratkan untuk mempertimbangkan semua fakta dan keadaan apakah entitas merupakan
entitas investasi, termasuk tujuan dan desainnya seperti:
a. memiliki lebih dari satu investasi;
b. memiliki lebih dari satu investor;
c. memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas;
d. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.

Jika tidak terdapat karakteristik khusus tersebut tidak berarti mendiskualifikasikan entitas dari
pengklasifikasian sebagai entitas investasi. Entitas investasi yang tidak memiliki seluruh
karakterisktik khusus tersebut memberikan pengungkapan tambahan yang disyaratkan oleh PSAK
No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

Entitas investasi disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui
laba rugi sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”.

Karena entitas investasi tidak disyaratkan untuk mengonsolidasi entitas anaknya, transaksi pihak
berelasi intra kelompok usaha dan saldo tidak dieliminasi.

Pengecualian terhadap konsolidasi hanya diterapkan pada entitas investasi tesebut. Oleh karenanya
entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya,
termasuk entitas yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi, kecuali
entitas induk itu sendiri merupakan entitas investasi.

Persyaratan pengungkapan untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 67,
“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Sebagaimana diatur dalam PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”, laporan
keuangan tersendiri (entitas induk) dapat disajikan hanya jika laporan tersebut merupakan informasi
tambahan pada laporan keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai lampiran dalam laporan
keuangan konsolidasian. Metode yang digunakan untuk mencatat investasi di entitas anak, asosiasi dan
ventura bersama adalah metode biaya perolehan atau sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Laporan keuangan tersendiri terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan
laporan arus kas.

d. Kombinasi Bisnis dan Goodwill

Kombinasi bisnis diterapkan dengan metode akuisisi. Harga perolehan suatu akuisisi diukur sebagai
imbalan agregat yang dialihkan, diukur dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, dan jumlah setiap NCI
pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, entitas memilih apakah mengukur NCI pada
pihak yang diakuisisi baik nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan NCI atas aset neto yang
teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul sehubungan dengan akuisisi
dibebankan langsung dalam “Beban Umum dan Administasi”.

Ketika entitas mengakuisisi sebuah bisnis, entitas menilai aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil-alih untuk klasifikasi dan penetapan yang sesuai dengan persyaratan
kontraktual, keadaan ekonomi dan keadaan terkait lainnya yang ada pada tanggal akuisisi.

Pada tanggal akuisisi, pengakuan awal goodwill pada awalnya diukur adalah biaya perolehan yang
merupakan selisih lebih (a) atas (b) dibawah ini:
(a) nilai agregat dari
(i) imbalan yang dialihkan yang diukur pada nilai wajar;
(ii) jumlah setiap NCI pada pihak yang diakuisisi; dan
(iii) untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, nilai wajar kepentingan ekuitas
yang dimiliki Entitas sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi.
(b) Selisih jumlah net aset yang teridentifikasi dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi.

Jika nilai agregat dari jumlah (b) melebihi nilai agregat dari jumlah (a), maka perbedaannya diakui
dalam laporan laba atau rugi sebagai keuntungan pembelian dengan diskon setelah penilaian
sebelumnya atas pengidentifikasian dan pengukuran nilai wajar aset teridektifkasi yang diakuisisi dan
liabilities yang diambil-alih dan dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasi dan OCI.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dari tanggal
akuisisi, dialokasikan ke setiap CGU dari entitas yang diharapkan bermanfaat dari kombinasi tersebut,
terlepas apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas CGU tersebut.
Pengakuan penurunan nilai disyaratkan di PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, (lihat catatan 3p).

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

d. Kombinasi Bisnis dan Goodwill (lanjutan)

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu CGU dan operasi tertentu dari CGU tersebut dihentikan,
maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah
tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerigian disposal tersebut. Goodwill yang
dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi CGU yang
ditahan.

Sesuai dengan ketentuan dalam PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, jika akuntansi awal
untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan pada saat kombinasi bisnis terjadi,
entitas melaporkan jumlah provisi item-item yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan
keuangan konsolidasian. Selama periode pengukuran, entitas menyesuaikan secara retrospektif jumlah
provisi yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang
fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada
pengukuran jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

e. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama”, termasuk PSAK No.15 (Amandemen 2015), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura bersama tentang Investasi Entitas Asosiasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”.

PSAK ini menentukan penerapan metode ekuitas atas invetasi pada entitas asosiasi dan ventura
bersama. Amandemen PSAK No. 15 memberikan klarifikasi pada paragraph 36A tentang
pengecualian konsolidasi untuk investasi ketika ktriteria tertentu terpenuhi.

Dampak penerapan PSAK ini bersama-sama dengan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”, dijelaskan
dalam catatan 3ae.

Entitas asosiasi adalah suatu entitas yang mana investor mempunyai pengaruh signifikan. Pengaruh
signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.

Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama
atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu
pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan tentang aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan
dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama
diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat tersebut ditambah atau dikurang untuk mengakui
bagian investor atas aset bersih investee setelah tanggal perolehan. Laba atau rugi investor
mencakup bagian dari laba atau rugi investee dan OCI dari investor mencakup bagian OCI dari
investee. Goodwill terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama terdapat dalam jumlah tercatat
investasi dan tidak diamortisasi maupun dilakukan pengujian penurunan nilai secara individu.
KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

e. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama (lanjutan)

Jika terdapat suatu perubahan yang diakui langsung dalam ekuitas entitas asosiasi atau ventura
bersama, entitas mengakui bagiannya dari perubahan tersebut dan mengungkapkannya, jika relevan,
dalam laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau kerugian belum terealisasi yang
timbul dari transaksi antara entitas dengan entitas asosiasi atau ventura bersama dieliminasi sebatas
kepentingannya dalam entitas asosiasi atau ventura bersama.

Jika bagian entitas atas rugi pada entitas asosiasi atau joint venture sama dengan atau melebihi
kepentingannya pada entitas asosiasi atau ventura bersama, maka entitas menghentikan pengakuan
bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah kepentingan entitas dikurangkan menjadi nol, tambahan
kerugian dicadanghkan, dan liabilitas diakui, hanya sepanjang entitas mempunyai kewajiban hukum
atau konstruktif atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau ventura bersama.

Jika entitas asosiasi atau ventura bersama melaporkan laba pada periode berikutntya, Entitas mengakui
bagiannya atas laba tersebut hanya setelah bagiannya atas laba tersebut sama dengan bagian kerugian
yang tidak diakui.

Laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama disusun untuk periode yang sama dengan
entitas. Jika perlu, penyesuaian dilakukan untuk membawa kebijakan akuntansi yang sama dengan
yang diterapkan entitas.

Setelah penerapan metode ekuitas, entitas menerapkan persyaratan di PSAK No. 55 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, untuk menentukan apakah perlu mengakui
penurunan nilai tambahan sehubungan dengan investasinya dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama. Jika penurunan terindikasi, jumlah dikalkulasi dengan mengacu pada PSAK no. 48 (Revisi
2014), “Penurunan Nilai Aset”, (lihat catatan 3p).

Jumlah tercatat keseluruhan investasi diuji untuk penurunan nilai sebagai suatu aset tunggal, yaitu,
goodwill tidak diuji secara terpisah. Jumlah pemulihan investasi pada entitas asosiasi dinilai untuk
setiap entitas asosiasi atau ventura bersama, kecuali entitas asosiasi atau ventura bersama tidak
menghasilkan arus kas secara independen.

Pada saat hilangnya pengaruh signifikan pada entitas asosiasi atau ventura bersama, entitas mengakui
setiap investasi yang tersisa pada nilai wajar. Perbedaan antara jumlah tercatat entitas asosiasi atau
ventura bersama pada saat hilangnya pengaruh signifikan dan nilai wajar dari investasi yang tersisa dan
hasil dari pelepasan diakui dalam laba atau rugi.

Persyaratan pengungkapan untuk entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan pada
investee dijelaskan dalam PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” (lihat
catatan 3af).

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Kelompok Usaha melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan PSAK No. 7 (Penyesuaian
2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan
juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

PSAK ini juga memberikan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas
transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi
secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan Pemerintah).

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal
berikut:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana
entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam
huruf (a).
(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf (a.i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (lanjutan)

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-
pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

g. Pelaporan Segmen

Kelompok Usaha melaporkan informasi segmen yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen dari entitas yang:


a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat
keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya;
dan
c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

Kelompok usaha melakukan segmentasi pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang digunakan
oleh pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi
sumber daya yang dimilikinya.Segmentasi berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi entitas
legal di dalam kelompok usaha.

Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

h. Instrumen Keuangan

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK
No. 55 (Revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi
2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, termasuk Penyesuaian 2016 PSAK No. 60.
Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam
Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK No. 26 (2014), “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.

PSAK 50 (Revisi 2014) menguraikan persyaratan akuntansi penyajian dari instrumen keuangan,
terutama untuk klasifikasi instrumen tersebut dalam aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen
ekuitas. Standar ini juga memberikan panduan pada klasifikasi terkait dengan suku bunga, dividen dan
keuntungan / kerugian, dan ketika aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat di saling hapus.

Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan
dan kewajiban keuangan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, dan untuk mengungkapkan informasi tentang instrumen keuangan di PSAK No. 60
(Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

PSAK No. 55 (Revisi 2014) berkaitan dengan, antara lain, pengakuan awal dari aset dan liabilitas
keuangan, pengukuran setelah pengakuan awal, penurunan nilai, penghentian pengakuan, dan
akuntansi lindung nilai.

PSAK No. 60 (Revisi 2014) mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif dalam laporan
keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan
atas posisi dan kinerja keuangan, dan sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas adalah terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan dan bagaimana entitas
mengelola risiko-risiko tersebut. Selain itu, standar ini menjelaskan persyaratan untuk pengungkapan
risiko likuiditas.

ISAK No. 26 (Revisi 2014) yang menggantikan ISAK No. 26 (Revisi 2009) menegaskan perlakuan di
PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa entitas harus menilai apakah derivatif melekat disyaratkan untuk
dipisahkan dari kontrak utama dan dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi pihak dalam kontrak
tersebut.

(1) Aset Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Aset keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak
instrumen.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai aset
keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo
(HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS).
Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali klasifikasi aset pada setiap tanggal pelaporan.

Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diklasifikasikan sebagai
FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan atau penerbitan aset keuangan.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

 Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat aset keuangan diperoleh untuk
diperdagangan atau ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL. Aset keuangan
diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli
kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
kecuali aset derivatif tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h Instrumen Keuangan (lanjutan)

(1) Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

 Aset Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba atau Rugi (FVTPL) (lanjutan)

Aset keuangan FVTPL termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain termasuk dividen atau bunga yang
diperoleh dari aset keuangan tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi pada saat
penjualan atau pelepasan lainnya.

 Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) ketika
kelompok usaha mempunyai maksud positip dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan hingga
jatuh tempo.

Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif (EIR).

Metode ini menggunakan EIR untuk estimasi penerimaan kas di masa datang yang didiskontokan
selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
maupun melalui proses amortisasi.

 Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan EIR.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(1) Aset Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

 Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (AFS)

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual
atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Aset keuangan ini
diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk
dilepaskan dalam waktu dua belas bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.

Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar tanpa dikurangi biaya transaksi
yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain, dengan keuntungan atau kerugian yang
belum terealisasi diakui sebagai OCI dalam komponen ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya.

Pada saat tersebut, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas sampai
pengakuannya aset keuangan tersebut dihentikan atau sampai ditetapkan ada penurunan nilainya dan
pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas
harus diakui ke laporan laba rugi dan penghasilam komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian
reklasifikasi.

(2) Liabilitas Keuangan

Pengakuan dan Pengukuran Awal

Liabilitas keuangan diakui pada posisi keuangan ketika entitas menjadi pihak dalam provisi kontrak
instrumen.

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai liabilitas
keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL), liabilitas keuangan pada biaya perolehan
diamortisasi (hutang lain-lain dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai efektif,
mana yang sesuai). Entitas menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak
diklasifikasikan sebagai FVTPL, nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(2) Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:

 Liabilitas Keuangan pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai derivative liabilitas instrumen lindung
nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai liabilitas keuangan FVTPL termasuk liabilitas keuangan
untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai FVTPL disajikan dalam
laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai
wajar diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

 Liabilitas Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode EIR.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode EIR dikurangi dengan
penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut
memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya maupun melalui proses
amortisasi.

(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat
maksud untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi
ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode
pelaporan tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki
pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.

Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-
pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskontokan, atau model penilaian lain sebagaimana
disyaratkan di PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” (lihat catatan 3 ad).

Penyesuaian Risiko Kredit

Kelompok usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya
perbedaan risiko kredit pihak lawan (counterparty) antara instrumen yang diperdagangkan di pasar
tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar
posisi liabilitas keuangan, risiko kredit kelompok usaha terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan

Kelompok usaha pada setiap akhir periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan.

 Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
kelompok usaha menentukan penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara individual atas
penurunan nilai.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian. Penghasilan
bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat EIR
awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait,
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan dimasa depan yang realistis dan semua
jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada kelompok usaha.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)

 Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau
berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun
penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan
tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

 Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual

Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk
dijual (AFS), bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau
penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.

(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset Keuangan

Aset keuangan (atau mana yang lebih sesuai, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat:
(1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau
(2) Kelompok usaha telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal
dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik
(a) Kelompok usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau
(b) Kelompok usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan
atau kadaluarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan
selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(7) Instrumen Derivatif

Instrumen keuangan derivatif pada awalnya diakui berdasarkan nilai wajar pada tanggal kontrak
derivatif itu dimulai dan selanjutnya dinilai kembali berdasarkan nilai wajarnya. Metode untuk
mengakui adanya keuntungan atau kerugian yang terjadi tergantung apakah derivatif itu ditujukan
untuk instrumen derivatif, dan sifat dari objek yang dilindungi nilainya.

Kelompok usaha mengelompokkan tujuan dari derivatif sebagai


(1) suatu lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas aset atau liabilitas yang telah
diakui atau komitmen pasti yang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifikasi dari aset,
liabilitas atau komitmen pasti tersebut, yang diatribusikan pada risiko tertentu dan dapat
mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai atas nilai wajar); atau
(2) suatu lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang
(i) dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas yang telah
diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan prakiraan
transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan
(ii) dapat mempengaruhi laba-rugi (lindung nilai arus kas).

Pada saat terjadinya transaksi, kelompok usaha mendokumentasi hubungan antara instrumen lindung
nilai dan item yang dilindung nilai, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam
melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Kelompok usaha juga mendokumentasikan
penilaiannya, pada saat terjadinya dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan
untuk transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka saling menghapuskan
perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.

Nilai penuh dari derivatif lindung nilai dikelompokan sebagai aset atau liabilitas tidak lancar apabila
jatuh tempo item yang dilindung nilai tersebut melebihi 12 (dua belas) bulan dan sebagai aset atau
liabilitas lancar apabila jatuh tempo item lindung nilai tersebut kurang dari 12 (dua belas) bulan.

(i) lindung nilai atas nilai wajar

Perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan sebagai lindung nilai atas
nilai wajar, dicatat didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, bersamaan dengan perubahan yang terjadi pada nilai wajar aset atau liabilitas
yang dilindung nilai yang dapat diatribusikan pada resiko yang dilindung nilai.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai atas nilai
wajar diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, di
baris yang sama dengan perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(7) Instrumen Derivatif (lanjutan)

(i) lindung nilai atas nilai wajar (lanjutan)

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui di dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian)
Lain-lain -bersih”.

(ii) lindung nilai arus kas

Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan dikualifikasikan
sebagai lindung nilai arus kas, diakui dalam bagian ekuitas, didalam akun “Perubahan Bersih
Nilai Wajar – Lindung Nilai Arus Kas”.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian yang tidak efektif diakui segera di
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dalam akun
“Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain-bersih”. Akan tetapi, ketika prakiraan transaksi yang
dilindungi nilai menimbulkan aset non-keuangan, keuntungan dan kerugian yang sebelumnya
ditangguhkan di ekuitas akan dialihkan dari ekuitas dan dimasukan di dalam pengukuran
awal biaya perolehan aset tersebut.

Jumlah yang diakumulasikan di ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat item yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau
rugi.

Keuntungan atau kerugian yang terkait dengan bagian efektif dari lindung nilai arus kas
diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, di baris
yang sama dengan item yang dilindung nilai.

Ketika instrumen lindung nilai kadaluarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi
kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang ada di ekuitas saat itu tetap
berada di bagian ekuitas dan akan diakui pada saat prakiraan transaksi yang pada akhirnya diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Apabila prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah dicatat di bagian ekuitas segera dialihkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain-bersih”.

Perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif apapun yang tidak ditujukan atau tidak
dikualifikasikan sebagai akuntansi lindung nilai diakui segera dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dalam akun “Keuntungan/(Kerugian) Lain-lain-
bersih”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

h. Instrumen Keuangan (lanjutan)

(8) Reklasifikasi Instrumen Keuangan

Kelompok usaha tidak mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi HTM, jika dalam tahun
berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi
HTM dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari
jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi HTM), kecuali penjualan atau
reklasifikasi tersebut:
- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di
mana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset
keuangan tersebut;
- terjadi setelah kelompok usaha telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau pelunasan dipercepat; atau
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali kelompok usaha, tidak berulang dan tidak
dapat diantisipasi secara wajar oleh kelompok usaha.

Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok HTM ke kelompok AFS dicatat sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian.

i. Kas dan Setara Kas dan Kas yang Dibatasai Penggunaannya

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Kelompok
usaha. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat
dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak
signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan
sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.

Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sehubungan dengan persyaratan
perjanjian pinjaman atau perjanjian lainnya disajikan sebagai “Kas di Bank dan Deposito Berjangka
yang Dibatasi Penggunaannya” sebagai aset tidak lancar.

Kas di bank dan deposito berjangka yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh
tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

j. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto
(lower of cost or net realizable value) dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
tertimbang (weighted-average method). Biaya perolehan terdiri dari bahan baku langsung, jika sesuai,
upah langsung, dan biaya-biaya tidak langsung yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan
kondisi sekarang. Nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dikurangi semua estimasi biaya
penyelesaian dan biaya-biaya yang akan terjadi dalam memasarkan, menjual dan mendistribusi.
Penyisihan persediaan usang dilakukan atas dasar hasil penelaahan terhadap kondisi persediaan pada
akhir tahun.

k. Biaya dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.

l. Aset Tetap

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” termasuk PSAK No. 16
(Penyesuaian 2015), “Aset Tetap” dan Amandemen 2015 PSAK No.16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi
Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Selain itu, Kelompok Usaha juga
menerapkan ISAK No. 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.

PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi paragraf 35 terkait model revaluasi,
bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah
revaluasiannya.

Amandemen PSAK No. 16 memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkiraan keusangan
teknis atau komersial suatu aset dan juga memberikan klarifikasi bahwa penggunaan metode
penyusutan yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap tentang Agrikultur: Tanaman Produktif” mengklarifikasi
bahwa aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plants) masuk dalam ruang
lingkup PSAK 16: Aset Tetap. Definisi, pengakuan dan pengukuran tanaman produktif mengikuti
persyaratan yang ada dalam PSAK 16: Aset Tetap.

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)
selama umur manfaat aset. Taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

l. Aset Tetap (lanjutan)


Tahun
Bangunan 20
Mesin dan peralatan pabrik 10
Kendaraan bermotor 5
Perabot dan peralatan kantor 5

Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa tanah
tersebut mempunyai umur manfaat tertentu. Biaya tertentu sehubungan dengan perolehan tanah pada
saat perolehan pertama kali diakui sebagai bagian perolehan tanah.

Berdasarkan ISAK No. 25 (2011), biaya yang berhubungan dengan perpanjangan hak-hak kepemilikan
tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah
(jika dapat ditentukan), mana yang lebih pendek. Biaya-biaya tersebut disajikan sebagai bagian dari
“Beban Ditangguhkan” dalam kelompok aset takberwujud pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi yang signifikan dikapitalisasi
pada saat terjadinya, dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke kelompok usaha, dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan
jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun
aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Aset dalam penyelesaian disajikan dalam “Aset Tetap” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan.
Akumulasi biaya perolehan untuk aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan
tujuannya.

m. Sewa

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. Selain itu, Kelompok Usaha juga
menerapkan ISAK No. 23 (2011), “Sewa Operasi – Insentif” dan ISAK No. 24 (2011), “Evaluasi
Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

m. Sewa (lanjutan)

Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan
dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum,
jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan
suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan
disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih
pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.

Dalam hal transaksi jual dan sewa-balik (sales and leaseback) merupakan sewa pembiayaan maka
transaksi tersebut harus diperlakukan sebagai dua transaksi yang terpisah yaitu transaksi penjualan dan
transaksi sewa. Selisih lebih hasil penjualan dari nilai tercatat ditangguhkan dan diamortisasi selama
masa sewa.

Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa
operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
dengan dasar garis lurus (straight-line basis).

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas.
Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus
(straight-line method) kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari
manfaat yang dinikmati pengguna.

n. Properti Investasi

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi. dan PSAK No. 13
(Penyesuaian 2015), “Properti Investasi”.

PSAK No. 13 (Penyesuaian 2015) ini memberikan klarifikasi bahwa PSAK No. 13 dan PSAK No. 22
saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK No. 13 untuk membedakan antara properti
investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK No. 22 sebagai
pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis”.

Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai untuk menghasilkan sewa
atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

n. Properti Investasi (lanjutan)

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
properti investasi.

Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk biaya transaksi dikurangi akumulasi
penyusutan dan penurunan nilai, kecuali tanah yang tidak disusutkan. Jumlah tercatat termasuk biaya
penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan
terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi.

Penyusutan bangunan dan prasarana dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method) selama umur manfaat aset antara 10 dan 20 tahun.

Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut
tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan
properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.

Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang
ditunjukkan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau
selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan
hanya jika,terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh
pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.

Properti investasi mencakup juga properti dalam proses pembangunan yang di masa depan akan
digunakan sebagai properti investasi.

o. Aset Takberwujud

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), termasuk PSAK No. 19 (Penyesuaian
2015), “Aset Takberwujud” dan Amandemen 2015 PSAK No. 19, “Aset Takberwujud tentang
Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”. Selain itu Kelompok Usaha juga
menerapkan ISAK No. 14 (2011), “Biaya Situs Web”

PSAK No. 19 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 80 terkait model revaluasi,
bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi, jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah
revaluasiannya.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

o. Aset Takberwujud (lanjutan)

Amandemen 2015 PSAK No. 19 memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah
dasar yang tidak tepat dalam mengukur pemakaian manfaat ekonomi aset takberwujud dapat dibantah
dalam keadaan terbatas tertentu.

Aset takberwujud dapat diakui hanya apabila:


i. kemungkinan besar akan diperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan
ii. biaya perolehan aset tersebut dapat diukur secara andal.

Aset takberwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan atau jumlah yang diatribusikan ke aset
tersebut saat pertama kali diakui, apabila dapat diterapkan.

Kelompok Usaha telah memilih model biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
takberwujudnya.

Aset takberwujud dengan umur manfaat terbatas (finite) diamortisasi secara sistematis selama umur
manfaatnya. Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas (indefinite) tidak perlu diamortisasi,
namun secara tahunan wajib dilakukan perbandingan antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat
dipulihkan.

Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 25, "Hak atas Tanah". Penerapan ISAK ini
hanya mereklasifikasi biaya pengurusan hak atas tanah untuk perolehan awal pada kelompok akun
tanah dan untuk perpanjangan hak pada kelompok akun “Aset Takberwujud”.

Hak atas tanah tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)
selama taksiran masa manfaat hukum atau ekonomis, mana yang lebih cepat.

Beban ditangguhkan lainnya yang mempunyai masa manfaat ekonomis dimasa depan diamortisasi
selama taksiran masa manfaat ekonomis dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method).

p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Aset”. PSAK ini tidak
diterapkan untuk persediaan, aset yang timbul dari kontrak konstruksi, aset pajak tangguhan, aset yang
timbul dari imbalan kerja, aset keuangan, properti investasi pada nilai wajar, aset kontrak asuransi, aset
tidak lancar dimiliki untuk dijual. PSAK ini diterapkan untuk aset tetap, properti investasi pada biaya
perolehan, aset takberwujud dan goodwill, investasi pada entitas anak, entitas asosiasi dan ventura
bersama pada biaya perolehan.

Pada setiap akhir periode pelaporan, kelompok usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara tahunan
penurunan nilai aset diperlukan, maka kelompok usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset
tersebut.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

p. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan (lanjutan)

Jumlah terpulihkan suatu aset atau CGU adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya pelepasan dan nilai pakainya. Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari nilai tercatatnya,
nilai tercatat harus diturunkan menjadi sebesar terpulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui segera
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali berkaitan dengan
aset revaluasian dimana rugi penurunan nilai diperlakukan sebagai penurunan revaluasi di OCI.

Jika jumlah terpulihkan adalah nilai wajar dikurangi biaya pelepasan, tingkat hirarki nilai wajar dimana
pengukuran nilai wajar dikategorikan, teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan dan asumsi utama yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar
pengukuran dikategorikan dalam “level 2” dan “level 3” dari hirarki nilai wajar adalah dengan
mengacu pada PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, (lihat catatan 3 ad).

Jumlah terpulihkan dari jenis aset takberwujud berikut diukur setiap tahunnya apakah terdapat atau
tidak ada indikasi bahwa nilainya mungkin menurun. Dalam beberapa hal, perhitungan rinci jumlah
terpulihkan terkini yang dibuat dalam periode sebelumnya dapat digunakan dalam uji penurunan nilai
atas aset tersebut pada periode berjalan:
- Aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas;
- Aset takberwujud belum tersedia untuk digunakan;
- Goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis.

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan
jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat
aset tidak melebihi jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai
yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui
sebagai keuntungan dalam laporan laba rugi kecuali terkait dengan aset revaluasian dimana pembalikan
diperlakukan sebagai kenaikan revaluasi dalam OCI.

Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan dalam periode mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset revisian, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika keadaan yang mengindikasikan bahwa
nilai tercatat mungkin menurun. Penurunan nilai goodwill ditetapkan dengan menilai jumlah
terpulihkan dari masing-masing unit penghasil kas (CGU) atau kelompok CGU untuk mana goodwill
terkait. Di mana jumlah terpulihkan CGU lebih kecil dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai
diakui. Penurunan yang berkaitan dengan goodwill tidak dapat dibalik di masa mendatang.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

q. Biaya Pinjaman

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”.

Biaya pinjaman, baik secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai suatu proses
pembangunan tertentu yang memenuhi syarat (“aset kualifikasian”), dikapitalisasi hingga saat proses
pembangunannya selesai.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan, konstruksi dan produksi,
suatu aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya aset terkait. Jika tidak, biaya pinjaman
diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Biaya pinjaman terdiri dari bunga dan beban keuangan
lainnya sehubungan dengan peminjaman dana oleh kelompok usaha.
Untuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya
pinjaman yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi ditentukan sebesar biaya pinjaman yang terjadi
selama periode berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.

Untuk pinjaman yang tidak secara khusus digunakan untuk perolehan aset kualifikasian, jumlah biaya
pinjaman yang memenuhi syarat untuk dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi
tertentu terhadap pengeluaran untuk asset kualifikasian tersebut.

Entitas memulai mengkapitalisasi biaya pinjaman sebagai bagian dari biaya aset kualifikasian pada
tanggal dimulainya. Tanggal dimulainya untuk kapitalisasi adalah tanggal ketika entitas pertama
memenuhi semua kondisi berikut:
(i) menimbulkan pengeluaran untuk aset;
(ii) menimbulkan biaya pinjaman; dan
(iii) melakukan kegiatan yang diperlukan untuk mempersiapkan aset untuk tujuan penggunaannya
atau dijual.

Entitas menunda kapitalisasi biaya pinjaman selama periode perpanjangan di mana entitas menunda
kegiatan pembangunan dari aset kualifikasian.

Entitas berhenti mengapitalisasi biaya pinjaman ketika secara substansial seluruh kegiatan yang
diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian sesuai dengan tujuan penggunaannya telah selesai.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

r. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.

Standar ini mengatur pengukuran dan penyajian mata uang suatu entitas di mana pengukuran mata
uang harus menggunakan mata uang fungsional sementara penyajian mata uang dapat menggunakan
mata uang selain mata uang fungsional.

Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. mata uang yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara
yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar menentukan harga jual
dari barang dan jasanya;
b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa;
c. mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang
dan ekuitas) dihasilkan;
d. mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.

Kelompok usaha menggunakan mata uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata uang
pelaporan.

Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
31 Desember 2018 Rp xxx / 1 USD
31 Desember 2017 Rp xxx / 1 USD
31 Desember 2016 Rp xxx / 1 USD

Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan entitas anak dengan mata uang fungsional selain mata
uang fungsional entitas induk dijabarkan ke dalam mata uang fungsional entitas induk dengan
menggunakan berikut ini:
i. aset dan kewajiban, kurs tengah tukar Bank Indonesia pada akhir pelaporan tahun.
ii. pendapatan dan beban, kurs tengah rata-rata tertimbang dari Bank Indonesia selama periode
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Selisih yang timbul dari penjabaran tersebut disajikan sebagai OCI dalam akun “Selisih Kurs karena
Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak” sebagai bagian dari ekuitas dari laporan posisi keuangan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

s. Imbalan Kerja

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja” dan Amandemen 2015
PSAK No. 24 , “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, termasuk Penyesuaian
2016 PSAK No. 24. Selain itu, Kelompok Usaha juga mengadopsi ISAK No. 15, "PSAK 24: Batas
Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya".

PSAK ini memperkenalkan persyaratan untuk sepenuhnya mengakui perubahan dalam kewajiban (aset)
imbalan pasti termasuk pengakuan segera dari biaya imbalan pasti termasuk biaya jasa lalu yang belum
menjadi hak (vested), dan memerlukan pemilahan dari biaya imbalan pasti keseluruhan menjadi
komponen-komponen dan membutuhkan pengakuan pengukuran kembali OCI (menghilangkan
pendekatan “koridor”), meningkatkan pengungkapan tentang program imbalan pasti, modifikasi
akuntansi untuk pesangon, termasuk membedakan antara imbalan yang diberikan dalam pemberian jasa
dan imbalan yang diberikan dalam pemutusan hubungan kerja, dan mengubah pengakuan dan
pengukuran imbalan pesangon.

Amandemen 2015 PSAK No. 24 menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau
pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung
berdasarkan persentase tetap dari gaji.

Kelompok Usaha mengadopsi program imbalan pasti yang tidak didanai dan mencatat imbalan kerja
untuk memenuhi imbalan di bawah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003.

Pengakuan

Beban imbalan kerja untuk pekerja harus diakui pada periode dimana imbalan diperoleh oleh pekerja,
daripada ketika dibayar atau terutang.

Komponen biaya imbalan pasti diakui sebagai berikut:


1. biaya jasa diatribusikan ke periode sekarang dan masa lalu diakui dalam laporan laba rugi;
2. bunga neto pada liabilitas atau aset imbalan pasti ditentukan dengan menggunakan tingkat
diskonto pada awal periode diakui dalam laporan laba rugi;
3. pengukuran kembali dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari:
- keuntungan dan kerugian aktuarial;
- imbal balik aset program;
- setiap perubahan dalam dampak batas atas aset, tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam
bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto.
diakui di OCI (tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya).

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

s. Imbalan Kerja (lanjutan)

Pengukuran

Pengukuran liabilitas (aset) imbalan pasti bersih mensyaratkan penerapan metode penilaian aktuaria,
atribusi imbalan untuk periode jasa, dan penggunaan asumsi aktuaria. Nilai wajar aset program
dikurangi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dalam menentukan defisit bersih atau surplus.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti Entitas dan biaya jasa terkait ditentukan dengan menggunakan
metode “Projected Unit Credit”, yang menganggap setiap periode jasa akan menghasilkan satu unit
tambahan dari imbalan dan mengukur setiap unit secara terpisah untuk menghasilkan liabilitas akhir.
Hal ini mensyaratkan entitas untuk mengatribusikan imbalan pada periode kini (untuk menentukan
biaya jasa kini) dan periode kini dan periode lalu (untuk menentukan nilai kini liabilitas imbalan pasti).
Imbalan tersebut diatribusikan sepanjang periode jasa menggunakan formula imbalan yang dimiliki
program, kecuali jasa pekerja di tahun tahun akhir akan meningkat secara material dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya, dalam hal ini menggunakan dasar metode garis lurus.

Biaya jasa lalu adalah perubahan liabilitas imbalan pasti atas jasa pekerja pada periode-periode lalu,
yang timbul sebagai akibat dari perubahan pengaturan program dalam periode kini (yaitu
memperkenalkan perubahan program atau mengubah imbalan yang akan dibayar, atau kurtailmen yang
secara signifikan mengurangi jumlah pekerja yang disertakan).

Biaya jasa lalu diakui sebagai beban pada awal tanggal ketika perubahan program atau kurtailmen
terjadi dan tanggal ketika entitas mengakui setiap pesangon, atau biaya terkait restrukturisasi dalam
PSAK No. 57, "Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi".

Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian program imbalan pasti diakui pada saat penyelesaian
terjadi.

Sebelum biaya jasa lalu ditentukan, atau keuntungan atau kerugian pada penyelesaian diakui, liabilitas
imbalan pasti atau aset disyaratkan untuk diukur kembali, namun entitas tidak disyaratkan untuk
membedakan antara biaya jasa lalu yang dihasilkan dari kurtailmen dan keuntungan dan kerugian pada
penyelesaian di mana transaksi ini terjadi bersama-sama.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

t. Provisi dan Kontinjensi

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset
Kontinjensi” dan ISAK No. 30, “Pungutan”. ISAK No. 30 ini merupakan interpretasi atas PSAK
No. 57 yang memberikan klarifikasi akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan, selain dari pajak
penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan” serta denda lain atas
pelanggaran perundang-undangan kepada Pemerintah.

PSAK ini mensyaratkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset
kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah
yang terkait dengan informasi tersebut.

Provisi diakui jika kelompok usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) yang diakibatkan peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik
yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar
tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali
arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil.

Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan jika terdapat
kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”.

Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) ini, kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak akan
menghasilkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan, dan transaksi tidak menghasilkan laba atau
rugi bagi kelompok usaha atau entitas individual dalam kelompok usaha yang sama. Karena entitas
penggabungan usaha entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi kepemilikan, transaksi
dicatat sebesar nilai buku dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan (“pooling of interest”)
dan perbedaan antara harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam ekuitas sebagai “Tambahan
Modal Disetor”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

u. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali

Dalam pelaksanaan metode penyatuan kepentingan, komponen-komponen laporan keuangan disajikan


seolah-olah kombinasi tersebut telah terjadi sejak awal periode terjadi sepengendalian. Selisih yang
timbul antara nilai pengalihan dengan nilai tercatat pada tanggal efektif dicatat sebagai akun
“Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan sisa saldo selisih nilai
transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK 38 (2004) pada tanggal awal
penerapan PSAK ini disajikan di ekuitas dalam akun tambahan modal disetor dan selanjutnya akun
tambahan modal disetor tersebut tidak dapat diakui baik sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba.

v. Aset Tidak Lancar Atau Kelompok Lepasan Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan”. Selain itu, Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No.11,
“Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik”.

Kelompok usaha mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar (termasuk kelompok lepasan; kelompok
yang tediri dari beberapa aset tunggal dan mungkin juga termasuk beberapa liabilitas di dalamnya,
yang akan dijual dalam satu transaksi tunggal) sebagai dimiliki
untuk dijual (termasuk didistribusikan kepada pemilik) jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan
terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut.

Secara umum, kondisi berikut ini harus dipenuhi untuk suatu aset (kelompok lepasan) diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual:
i. manajemen berkomitmen terhadap rencana penjualan aset;
ii. aset harus tersedia untuk segera dijual;
iii. memulai suatu program aktif untuk mencari pembeli;
iv. penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable), dalam waktu 12 bulan setelah
tanggal klasifikasi (tergantung pada pengecualian terbatas);
v. aset harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas sesuai dengan nilai wajar kininya;
vi. adanya tindakan untuk menyelesaikan rencana yang mengindikasikan bahwa tidak mungkin
terjadi perubahan signifikan atau pembatalan rencana.

Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan (abandoned) tidak direklasifikasi sebagai aset tidak lancar
dimiliki untuk dijual jika:
i. jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui pemakaian berlanjut;
ii. tidak dipulihkan melalui penjualan;
iii. digunakan sampai akhir masa manfaat atau ditutup;
iv. tidak termasuk aset yang tidak digunakan sementara;
v. memenuhi kriteria penyajian dan pengungkapan sebagai “operasi yang dihentikan”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

v. Aset Tidak Lancar Atau Kelompok Lepasan Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan (lanjutan)

Ketika aset tidak lancar memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, aset
diukur pada nilai mana yang terendah antara nilai tercatat dengan nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan rugi penurunan nilai diakui jika nilai tercatatnya lebih tinggi, penyusutan dihentikan.

Pengukuran selanjutnya, jika masih memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
dijual, dilakukan pengujian penurunan nilai.Jika terdapat pemulihan maka pemulihan terbatas pada
akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui.

Pada saat aset tersebut terjual (pelepasan akhir), selisih antara nilai tercatat kini dengan harga jual
(proceed) diakui sebagai keuntungan/kerugian pelepasan aset, bukan sebagai penyesuaian atas
penurunan nilai yang diakui sebelumnya.

Jika kriteria sebagai aset tidak lancar dimiliki untuk dijual tidak terpenuhi lagi, maka pada tanggal
keputusan dibuat, aset ini harus dinilai pada nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat awal sesaat
sebelum direklasifikasi (disesuaikan dengan depresiasi, amortisasi atau revaluasi) dan nilai yang dapat
terpulihkan (recoverable amount).

Operasi yang dihentikan (discontinued operation) adalah suatu komponen dalam entitas yang telah
dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:
- mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, atau
- bagian dari rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area geografis operasi
utama yang terpisah, atau
- entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali.

PSAK No. 58 (Revisi 2009) mensyaratkan pengungkapan suatu jumlah tunggal dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian yang terdiri dari jumlah laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang
dihentikan dan laba atau rugi setelah pajak yang diakui dalam mengukur nilai wajar setelah dikurangi
biaya untuk menjual atau pelepasan aset atau kelompok lepasan yang terkait dengan operasi yang
dihentikan, termasuk pengungkapan analisis atas jumlah tunggal tersebut terinci atas sebelum pajak
penghasilan dan beban pajak penghasilan terkait.

w. Biaya Emisi Saham

Seluruh beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Entitas Induk kepada masyarakat
dicatat sebagai pengurang akun “Tambahan Modal Disetor” yang merupakan komponen ekuitas di
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

x. Saham Beredar yang Diperoleh Kembali (Treasury Stocks)

Saham yang dibeli kembali (treasury stock) untuk dikeluarkan lagi dikemudian hari dicatat dengan
metode nilai nominal (par value method).

Berdasarkan metode ini, saham beredar yang diperoleh kembali dicatat sebesar nilai nominalnya dan
disajikan sebagai pengurang akun modal saham. Apabila saham beredar yang diperoleh kembali
tersebut semula dikeluarkan dengan harga di atas nilai nominal, akun tambahan modal disetor akan
disesuaikan. Selisih lebih harga perolehan dari harga penerbitannya akan dikoreksi ke agio saham
beredar yang diperoleh kembali.

y. Biaya Emisi Sukuk Ijarah

Biaya emisi Sukuk Ijarah langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi
neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto
atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu Sukuk Ijarah tersebut dengan metode garis lurus
(straight line method).

z. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” ”, termasuk PSAK No.23
(Penyesuaian 2014). PSAK ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan,
sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul
dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria
mengenai pengakuan pendapatan.

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha
dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima
atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabat volume dan pajak
pertambahan nilai (PPN).

Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepada
pelanggan atau jasa telah diserahkan.

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

aa. Pajak Penghasilan

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2013), Pajak Penghasilan”. Selain itu,
Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No. 20, “Pajak Penghasilan: Perubahan Dalam Status Pajak
Entitas atau Para Pemegang Saham”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

aa. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pengakuan

Jumlah pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya, yang belum dibayar, diakui sebagai
liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode kini dan periode-periode
sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka
selisihnya diakui sebagai aset.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak kecuali jika timbul
perbedaan temporer kena pajak yang berasal dari:
a. pengakuan awal goodwill ; atau
b. pada saat pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang
i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak (rugi
pajak).
c. perbedaan temporer kena pajak terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, dan bagian partisipasi dalam pengaturan bersama, tetapi hanya sepanjang bahwa
entitas mampu mengontrol waktu pembalikan perbedaan dan besar kemungkinan pembalikan
tidak akan terjadi pada perkiraan masa mendatang.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer dapat dikurangkan, kerugian fiskal
dan kredit pajak yang belum dimanfaatkan sepanjang besar kemungkinan akan ada laba kena pajak
akan tersedia dalam jumlah yang cukup memadai sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan kecuali jika timbul perbedaan
temporer dapat dikurangkan yang berasal dari:

a. pengakuan awal aset atau pengakuan awal liabilitas dalam transaksi yang:
i. bukan dari transaksi kombinasi bisnis; dan
ii. pada saat transaksi, tidak mempengaruhi baik laba akuntansi maupun laba kena
pajak (rugi pajak).
b. perbedaan temporer dapat dikurangkan yang ditimbulkan dari entitas anak, cabang dan entitas
asosiasi, serta bagian partisipasi dalam ventura bersama sepanjang dan hanya sepanjang
kemungkinan besar terjadi:
i. perbedaan temporer akan terpulihkan pada masa depan yang dapat diperkirakan; dan
ii. laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai sehingga perbedaan
temporer dapat dimanfaatkan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

aa. Pajak Penghasilan (lanjutan)

Pengukuran

Liabilitas (aset) pajak kini untuk periode kini dan periode sebelumnya diukur sebesar jumlah yang
diharapkan untuk dibayar (direstitusi) kepada otoritas perpajakan, yang dihitung menggunakan tarif
pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada periode
pelaporan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan harus diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan
akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu dengan tarif pajak (dan
peraturan pajak) ya ng telah berlaku atau secara substantif berlaku pada periode pelaporan.

Aset dan Liabilitas pajak tangguhan tidak boleh didiskontokan.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan harus ditinjau kembali pada akhir periode pelaporan. Entitas
mengurangi jumlah tercatat aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan laba kena pajak tidak
lagi tersedia dalam jumlah yang cukup memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan tersebut. Pengurangan jumlah tercatat aset pajak tangguhan dilakukan
pembalikan apabila kemungkinan besar laba kena pajak yang tersedia jumlahnya cukup memadai.

Alokasi

Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui dalam laba rugi, setiap pengaruh pajak terkait juga
diakui dalam laba rugi. Untuk transaksi atau peristiwa lainnya yang diakui diluar laba rugi (baik dalam
OCI maupun langsung dalam ekuitas), setiap pengaruh pajak
terkait juga diakui diluar laba rugi (baik dalam OCI maupun langsung dalam ekuitas, masing-masing).
Demikian juga, pengakuan aset dan liabilitas pajak tangguhan dalam kombinasi bisnis mempengaruhi
jumlah goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis tersebut atau keuntungan dari pembelian dengan
diskon.

Saling Hapus

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika, dan hanya jika, memiliki hak
secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait entitas kena pajak yang sama, atau entitas berniat
untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

ab. Pembayaran Berbasis Saham

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” dan
PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015), “Pembayaran Berbasis Saham”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ab. Pembayaran Berbasis Saham (lanjutan)

PSAK No. 53 (Revisi 2010) ini tidak diterapkan untuk transaksi dimana entitas memperoleh barang
sebagai bagian dari aset bersih yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang diatur dalam PSAK No.
22 (Revisi 2010) dan untuk transaksi dimana entitas memperoleh barang atau jasa berdasarkan
kontrak yang masuk dalam lingkup PSAK No. 50 dan PSAK No. 55.

PSAK No. 53 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah
memberikan definisi kondisi kinerja dan kondisi jasa.

Transaksi pembayaran berbasis saham adalah transaksi yang mana entitas:


i. menerima barang atau jasa dari pemasok barang atau jasa tersebut (termasuk karyawan)
dalam pengaturan pembayaran berbasis saham, atau
ii. menimbulkan kewajiban untuk menyelesaikan transaksi dengan pemasok dalam pengaturan
pembayaran berbasis saham jika kelompok entitas lain menerima barang atau jasa tersebut.

Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan instrumen ekuitas dimana entitas:
i. menerima barang atau jasa sebagai imbalan atas instrumen ekuitasnya (termasuk saham dan
opsi saham), atau
ii. menerima barang atau jasa tetapi tidak memiliki kewajiban untuk menyelesaikan transaksi
dengan pemasok.

Transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan dengan kas adalah transaksi pembayaran
berbasis saham dimana entitas memperoleh barang atau jasa dengan menimbulkan liabilitas untuk
mentransfer kas atau aset lainnya kepada pemasok barang atau jasa tersebut dengan jumlah yang
didasarkan pada harga (atau nilai) instrumen ekuitas (termasuk saham dan opsi saham) entitas atau
instrumen ekuitas kelompok usaha.

ac. Laba Bersih per Saham Dasar dan Dilusian

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”. PSAK No. 56 (Revisi
2011) ini menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya
banding kinerja antar entitas berbeda pada periode pelaporan sama dan antar periode pelaporan
berbeda untuk entitas yang sama.

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
(entitas induk) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama
periode berjalan setelah dikurangi dengan saham yang diperoleh kembali.

Saham biasa dapat diterbitkan atau jumlah saham biasa dapat berkurang, tanpa disertai perubahan
pada arus kas atau aset lain atau pada liabilitas. Perubahan tersebut dapat berbentuk dividen saham,
saham bonus, pemecahan saham atau penggabungan saham.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ac. Laba Bersih per Saham Dasar dan Dilusian (lanjutan)

Untuk perhitungan laba per saham, perubahan tersebut dianggap seolah-olah sudah terjadi pada awal
tahun laporan keuangan konsolidasian yang disajikan.

Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Tidak terdapat efek dilusi per 31 Desember 2018 dan 2017 karena tidak ada efek berpotensi saham
biasa yang beredar.

Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas (Entitas Induk) untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rpxxx dan Rpxxx. Jumlah rata-rata
tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah xxx dan xxx saham masing-masing untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

ad. Pengukuran Nilai Wajar

Kelompok Usaha menerapkan secara prospektif PSAK No.68, “Pengukuran Nilai Wajar”. dan PSAK
No. 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”.

PSAK ini menetapkan satu sumber untuk pengukuran nilai wajar di bawah PSAK. Beberapa standar
membutuhkan item-item yang akan diukur pada nilai wajar atas dasar berkelanjutan atau “nilai wajar
secara berulang (recurring)”, beberapa memerlukan nilai wajar hanya dalam keadaan tertentu atau
“nilai wajar pada secara tidak berulang (non-recurring)”, beberapa memerlukan nilai wajar hanya
pada pengakuan awal dari item.

PSAK ini berlaku untuk semua transaksi dan saldo (apakah keuangan atau non-keuangan) yang mana
Pernyataan (PSAK) lain mensyaratkan atau mengizinkan pengukuran nilai wajar dengan
pengecualian:
- transaksi pembayaran berbasis saham dalam lingkup PSAK No. 53 (Revisi 2010),
“Pembayaran Berbasis Saham”;
- transaksi sewa dalam lingkup PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”;
- pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan
nilai wajar, seperti nilai realisasi neto dalam PSAK No. 14, “Persediaan” atau nilai pakai
dalam PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Aset”.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

PSAK ini memberikan keringanan dari persyaratan pengungkapan sehubungan item berikut:
- aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2013),
“Imbalan Kerja”;
- penilaian investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan
PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”;
- untuk aset yang nilai pemulihannya adalah nilai wajar dikurangi biaya pelepasan sesuai dengan
PSAK No. 48 (Revisi 2013), "Penurunan Nilai Aset";
- pengukuran nilai wajar yang hanya disyaratkan pada pengakuan awal, seperti pengukuran
berikutnya atas aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis.

PSAK No. 68 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang
memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan
secara neto, diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup
PSAK No. 55.

Tujuan dari pengukuran nilai wajar adalah untuk memperkirakan harga di mana transaksi teratur
(orderly transaction) untuk menjual suatu aset atau untuk mengalihkan suatu liabilitas akan
berlangsung antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar
saat ini yaitu harga keluaran (exit price).

Pengukuran nilai wajar yang sesuai mensyaratkan entitas untuk menentukan semua hal berikut:
- aset tertentu atau liabilitas yang merupakan subjek dari pengukuran (konsisten dengan unit
akun);
- pasar utama (Principal market) atau pasar yang paling menguntungkan (most advantageous
market) untuk aset atau liabilitas;
- untuk aset non-keuangan, penggunaan tertinggi dan terbaik dari aset (highest and best use) dan
apakah aset tersebut digunakan dalam kombinasi dengan aset lainnya atau secara berdiri
sendiri (standing alone).
- teknik penilaian yang sesuai untuk pengukuran, mempertimbangkan ketersediaan data yang
dapat digunakan untuk mengembangkan input yang mewakili asumsi-asumsi yang mana
pelaku pasar (market participants) akan menggunakan ketika menentukan harga aset atau
liabilitas dan hirarki tingkat nilai wajar di mana input yang dikategorikan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Pengukuran

Kelompok usaha mempertimbangkan hal-hal berikut pada pengukuran nilai wajar:


a. memperhitungkan karakteristik aset atau liabilitas jika pelaku pasar (market participants) akan
memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada
tanggal pengukuran (misalnya kondisi dan lokasi aset dan pembatasan, jika ada, atas penjualan
dan penggunaan aset);
b. pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan dalam
suatu transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) untuk
menjual aset atau mengalihkan liabilitas pada tanggal pengukuran berdasarkan kondisi
pasar saat ini;
c. pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan
liabilitas terjadi di pasar utama (principal market) untuk aset atau liabilitas tersebut; atau
jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan (most advantageous
market) untuk aset atau liabilitas tersebut.
d. pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan penggunaan
tertinggi dan terbaiknya (highest and best use).
e. pengukuran nilai wajar dari liabilitas keuangan atau liabilitas non-keuangan atau instrumen
ekuitas milik entitas sendiri mengasumsikan bahwa hal itu dialihkan ke pelaku pasar (market
participants) pada tanggal pengukuran, tanpa penyelesaian, pelunasan, atau pembatalan pada
tanggal pengukuran;
f. nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasi (non-performance risk) yaitu risiko
entitas tidak akan memenuhi liabilitas, termasuk risiko kredit entitas dan mengasumsikan
risiko wanprestasi (non-performance risk) sama sebelum dan sesudah pengalihan liabilitas;
g. pengecualian berlaku opsional untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan posisi
saling hapus di pasar atau risiko risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk), sepanjang
kondisi terpenuhi yaitu entitas telah melakukan seluruh hal berikut:
i. mengelola kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan berdasarkan eksposur
neto entitas terhadap risiko pasar tertentu atau terhadap risiko kredit dari pihak
lawan (counterparty credit risk) tertentu sesuai dengan risiko manajemen atau
strategi investasi entitas yang terdokumentasi;
ii. menyediakan informasi atas dasar tersebut, mengenai kelompok aset keuangan dan
liabilitas keuangan kepada anggota manajemen kunci entitas, sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”; dan
iii. disyaratkan atau telah menentukan untuk mengukur aset keuangan dan liabilitas
keuangan tersebut pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan pada setiap
akhir periode pelaporan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Pasar Utama (Principal market) atau paling menguntungkan (most advantageous)

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas kepada pelaku pasar dalam transaksi teratur (orderly
transaction) di pasar utama (principal market, pasar dengan volume dan frekuensi aktivitas
terbanyak untuk aset atau liabilitas tersebut). Jika tidak terdapat pasar utama (principal market),
harga dalam pasar yang paling menguntungkan (most advantageous market) digunakan yaitu pasar
dimana entitas bias mencapai harga yang paling menguntungkan.

Sebaliknya, dengan tidak adanya bukti, pasar di mana entitas biasanya bertransaksi akan dianggap
menjadi pasar utama (principal market) atau pasar yang paling menguntungkan (most advantageous
market). Jika lokasi (premise) merupakan karakteristik dari aset, harga harus disesuaikan untuk
biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk mengangkut aset ke atau dari pasar utama atau pasar paling
menguntungkan (most advantageous market). Namun, biaya transaksi tidak akan disertakan dalam
pengukuran nilai wajar karena biaya tersebut bukan merupakan karakteristik dari aset atau liabilitas.

Penggunaan Tertinggi dan Terbaik (Highest and Best Use)

Pengukuran nilai wajar aset nonkeuangan diukur atas dasar penggunaan tertinggi dan terbaik (highest
and best use) dari aset oleh pelaku pasar. Dalam menentukan penggunaan tertinggi dan terbaik
(highest and best use), entitas harus memperhitungkan apakah penggunaan aset adalah
penggunaan yang “secara fisik dimungkinkan (phycically possible), secara hukum diijinkan (legally
permissible) dan secara keuangan layak (financially feasible)”. Kecuali pasar atau faktor lain
menyarankan sebaliknya, penggunaan aset oleh entitas saat kini dianggap sebagai penggunaan
tertinggi dan terbaik (highest and best use).

Beberapa entitas secara sengaja mungkin memutuskan untuk tidak menggunakan aset pada
penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use) (misalnya ketika entitas memegang aset
defensif untuk mencegah orang lain menggunakannya). Dalam keadaan seperti itu, standar tetap
mensyaratkan pengukuran berdasarkan penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use) dan
juga membutuhkan pengungkapan fakta bahwa aset tersebut tidak digunakan dengan cara tersebut.

Dalam keadaan di mana penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use) dari aset dalam
kombinasi dengan kelompok aset tetapi unit akun adalah aset individu, nilai wajar aset tersebut
diukur dengan asumsi bahwa pelaku pasar memiliki, atau dapat memperoleh, aset atau liabilitas
pengganti.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Liabilitas dan Instrumen Ekuitas Milik Sendiri

Pengukuran nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas sendiri ditentukan dengan
mengasumsikan bahwa instrumen tersebut akan dialihkan pada tanggal pengukuran, tetapi tetap
beredar (yaitu nilai transfer, bukan nilai penghentian atau biaya penyelesaian).

Standar ini memberikan metode hirarki untuk mendapatkan nilai wajar tersebut, menyatakan bahwa
ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau ekuitas milik entitas sendiri tidak tersedia,
nilai wajar dari liabilitas atau instrumen ekuitas dari perspektif pelaku pasar yang memiliki item
tersebut sebagai aset digunakan dalam preferensi untuk nilai yang ditentukan dengan menggunakan
teknik penilaian.

Terlepas dari metode yang digunakan, nilai wajar liabilitas harus memperhatikan risiko wanprestasi
termasuk risiko kredit entitas sendiri.

Saling Hapus Risiko Pasar dan Risiko Kredit Pihak Lawan

Standar ini mengijinkan pengecualian terbatas pada prinsip-prinsip dasar pengukuran nilai wajar
untuk entitas pelapor yang memiliki kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan posisi
saling hapus risiko pasar tertentu sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 60 (Revisi 2014),
“Instrumen Keuangan: Pengungkapan” atau risiko kredit pihak lawan (counterparty credit risk) dan
mengelola kepemilikan tersebut atas dasar eksposur neto entitas untuk risiko tersebut. Pengecualian
ini memungkinkan entitas pelapor, jika kriteria tertentu terpenuhi, untuk mengukur nilai wajar aset
neto atau liabilitas neto dengan cara yang konsisten dengan bagaimana pelaku pasar akan
memberikan harga posisi risiko neto.

Ketika suatu entitas telah memilih kebijakan untuk menerapkan pengecualian untuk portofolio di
mana risiko pasar yang disaling-hapuskan secara substansial sama, entitas harus menerapkan harga
dalam bid-ask spread yang paling merepresentasikan nilai wajar kepada eksposur neto entitas untuk
risiko pasar.

Standar ini juga mengindikasikan bahwa ketika menyelesaikan secara neto eksposur risiko kredit
dengan pihak lawan (counterparty) tertentu dalam pengukuran nilai wajar, entitas harus
mempertimbangkan apakah pelaku pasar (market participants) akan memperhitungkan setiap
pengaturan yang ada yang mengurangi eksposur risiko (misalnya perjanjian induk untuk
menyelesaikan secara neto (master netting agreement)) dalam hal gagal bayar.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Teknik Penilaian

PSAK No. 68 menjelaskan tiga teknik penilaian suatu entitas mungkin digunakan untuk menentukan
nilai wajar, sebagai berikut:
1. pendekatan pasar (market approach) - entritas menggunakan harga dan informasi relevan
lain yang dihasilkan oleh transaksi pasar yang melibatkan aset, liabilitas atau
sekelompok aset atau liabilitas (seperti suatu bisnis) yang identik atau sebanding (yaitu
serupa).

2. pendekatan penghasilan ( income approach) - entitas mengkonversikan jumlah masa


depan (contohnya arus kas atau penghasilan dan beban) ke suatu jumlah tunggal kini
(yaitu didiskontokan), mencerminkan nilai yang diindikasikan oleh harapan pasar saat ini
mengenai jumlah masa depan tersebut.

3. pendekatan biaya (cost approach) - entitas menentukan nilai yang mencerminkan jumlah
yang akan dibutuhkan saat ini untuk menggantikan kapasitas manfaat (service capacity) suatu
aset (biaya pengganti kini (current replacement cost)).

Entitas menggunakan teknik penilaian yang sesuai dalam keadaan dan dimana data yang memadai
tersedia untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang
relevan dan meminimalkan penggunaan input tidak dapat diobervasi.

Dalam beberapa kasus, penggunaan teknik penilaian tunggal akan sesuai, dalam kasus
lainnya penggunaan beberapa teknik penilaian akan sesuai.

Premi dan Diskon

Standar mengijinkan premi atau diskon untuk dimasukkan dalam pengukuran nilai wajar hanya bila
konsisten dengan unit akun untuk item tersebut. Ini berarti bahwa premi atau diskon yang
mencerminkan ukuran sebagai karakteristik dari pemilik entitas bukan sebagai karakteristik dari
aktiva atau kewajiban (misalnya premi pengendali (control premium) ketika mengukur nilai wajar
dari suatu kepentingan pengendalian) adalah tidak termasuk.

Nilai Wajar pada Saat Pengakuan Awal

Jika harga transaksi untuk item ditentukan menjadi nilai wajarnya pada tanggal tersebut, maka setiap
teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi harus disesuaikan untuk
menunjukkan bahwa nilai wajar pada saat pengakuan awal, sehingga memastikan bahwa pengukuran
kembali masa depan hanya mencerminkan perubahan nilai berikutnya untuk pengakuan awal.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ad. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Nilai Wajar pada Saat Pengakuan Awal (lanjutan)

Jika sebaliknya, nilai wajar pada saat pengakuan awal berbeda dari harga transaksi,
keuntungan atau kerugian yang dihasilkan harus diakui dalam laporan laba rugi kecuali
PSAK lain menentukan perlakuan yang berbeda.

PSAK No. 68 mensyaratkan pengungkapan kuantitatif dan kualitatif tentang pengukuran nilai wajar.
Berikut ini adalah tiga level hirarki nilai wajar atas dasar input untuk teknik penilaian:
- Input level 1:
Input level 1 adalah secara penuh dapat diobservasi (yaitu harga kuotasian tanpa penyesuaian
di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada
tanggal pengukuran.

- Input level 2:
Input level 2 adalah input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.

- Input level 3:
Input level 3 adalah input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.

Identifikasi Kelas

Di mana pengungkapan disyaratkan harus disediakan untuk setiap kelas aset atau liabilitas, entitas
menentukan kelas yang sesuai atas dasar sifat, karakteristik dan risiko dari aset atau liabilitas, dan
level hirarki nilai wajar dimana pengukuran nilai wajar tersebut dikategorikan.

Menentukan kelas aset dan liabilitas yang sesuai untuk pengungkapan tentang pengukuran nilai
wajar yang perlu untuk disediakan membutuhkan pertimbangan. Kelas aset dan liabilitas
seringkali membutuhkan pemisahan yang lebih besar daripada pos yang disajikan dalam
laporan posisi keuangan. Jumlah kelas mungkin perlu lebih besar untuk pengukuran nilai wajar
dikategorikan dalam level 3.

Beberapa persyaratan pengungkapan berbeda tergantung pada apakah perhitungan nilai wajar
dilakukan pada pengukuran nilai wajar secara berulang (recurring) dan tidak berulang (non-
recurring) aset dan liabilitas, sebagai berikut:

a. Secara berulang (recurring) - untuk PSAK lain yang mensyaratkan atau mengizinkan dalam
laporan posisi keuangan pada akhir setiap periode pelaporan.
b. Secara tidak berulang (Non-recurring)- untuk PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan
dalam laporan posisi keuangan dalam keadaan tertentu.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ae. Pengaturan Bersama

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama” dan Amandemen 2015 PSAK
No. 66, “Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dan Operasi Bersama”.

Amandemen 2015 PSAK No. 66 ini mensyaratkan bahwa seluruh prinsip kombinasi bisnis dalam
PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” dan PSAK lain beserta persyaratan pengungkapannya diterapkan
untuk akuisisi pada kepentingan awal dalam operasi bersama dan untuk kepentingan akuisisi
tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam
PSAK No. 66.

Prinsip inti dari PSAK No.66 adalah bahwa suatu pihak pada pengaturan bersama menentukan jenis
pengaturan bersama di mana para pihak terlibat dengan menilai hak dan kewajiban dan mencatat hak
dan kewajiban tersebut sesuai dengan jenis pengaturan bersama. Sebuah pengaturan bersama adalah
pengaturan yang dua pihak atau lebih memiliki pengendalian bersama.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu
pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan mengenai aktivitas relevan mensyaratkan
persetujuan dengan suara bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.

Sebelum menilai apakah suatu entitas memiliki pengendalian bersama atas pengaturan, entitas
terlebih dahulu menaksir apakah seluruh pihak, atau sekelompok pihak, mengendalikan atas
pengaturan secara kolektif (sesuai dengan definisi pengendalian dalam PSAK No. 65, “Laporan
Keuangan Konsolidasian”).

Setelah menyimpulkan bahwa seluruh pihak, atau sekelompok pihak, mengendalikan pengaturan
secara kolektif, entitas menaksir apakah entitas tersebut memiliki pengendalian bersama atas
pengaturan.

Persyaratan untuk persetujuan dengan suara bulat berarti bahwa pihak apapun dengan pengendalian
bersama atas pengaturan dapat mencegah pihak lain, atau sekelompok pihak, dari pembuatan
keputusan sepihak (mengenai aktivitas relevan) tanpa persetujuannya.

Pengaturan bersama mempunyai karakteristik sebagai berikut:


a. para pihak terkait dengan perjanjian kontraktual, dan
b. pengaturan kontraktual memberikan pengendalian kepada dua atau lebih pihak dalam
pengaturan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ae. Pengaturan Bersama (lanjutan)

Jenis Pengaturan Bersama

Pengaturan bersama adalah dapat berupa operasi bersama ataupun ventura bersama.

Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas,
terkait dengan pengaturan tersebut.

Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang memiliki
pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut.

Struktur Pengaturan Bersama

Sebuah pengaturan bersama di mana aset dan liabilitas yang berkaitan dengan pengaturan diadakan
dalam kendaraan terpisah dapat berupa ventura bersama atau operasi bersama.

Sebuah pengaturan bersama yang tidak dibentuk melalui kendaraan terpisah adalah merupakan
operasi bersama. Dalam kasus tersebut, pengaturan kontraktual membentuk hak para pihak atas aset,
dan kewajibannya terhadap liabilitas, yang terkait dengan pengaturan, dan hak para pihak atas
pendapatan dan kewajibannya untuk beban terkait.

Laporan Keuangan Para Pihak dalam Pengaturan Bersama

Operasi Bersama

Operator bersama mengakui hal berikut terkait dengan kepentingannya dalam operasi bersama:
a. aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang dimiliki bersama;
b. liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun yang terjadi secara bersama;
c. pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang dihasilkan dari operasi bersama;
d. bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh operasi bersama; dan
e. beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang terjadi secara bersama.

Pihak yang berpartisipasi dalam, tetapi tidak memiliki pengendalian bersama atas, operasi
bersama juga mencatat kepentingannya dalam pengaturan sesuai dengan di atas jika pihak
tersebut memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan operasi
bersama.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ae. Pengaturan Bersama (lanjutan)

Laporan Keuangan Para Pihak dalam Pengaturan Bersama (lanjutan)

Ventura Bersama

Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam ventura bersama sebagai investasi dan
mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK No. 15
(Revisi 2014), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, kecuali entitas
dikecualikan dari penerapan metode ekuitas seperti yang ditentukan dalam Pernyataan tersebut.

Pihak yang berpartisipasi dalam, tetapi tidak memiliki pengendalian bersama atas, ventura
bersama mencatat kepentingannya dalam pengaturan bersama sesuai dengan PSAK No. 55,
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengkuran”, kecuali pihak yang berpartisipasi tersebut
memiliki pengaruh signifikan atas ventura bersama, maka
dalam hal ini pihak tersebut mencatat kepentingannya sesuai dengan PSAK No. 15 (Revisi 2014),
“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.

af. Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” dan
Amandemen 2015 PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”. Amandemen 2015 PSAK No. 67 ini memberikan
klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.

Tujuan PSAK No. 67 adalah untuk mensyaratkan pengungkapan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi:
a. sifat dan risiko yang terkait dengan kepentingannya dalam entitas lain; dan
b. dampak dari kepentingan tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus
kas entitas.
Jika pengungkapan yang disyaratkan oleh Pernyataan ini, bersama dengan pengungkapan yang
disyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) lain, tidak memenuhi tujuannya, entitas
mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tersebut.

Kepentingan dalam entitas lain mengacu pada keterlibatan kontraktual dan nonkontraktual yang
mengekspos entitas pelapor terhadap variabilitas imbal hasil dari kinerja entitas lain. Kepentingan
dalam entitas lain dapat dibuktikan dengan, tetapi tidak terbatas pada, kepemilikan instrumen ekuitas
atau instrumen utang sebagaimana bentuk keterlibatan lainnya seperti penyediaan dana, dukungan
likuiditas, peningkatan kualitas kredit dan jaminan. Hal tersebut mencakup cara entitas memiliki
pengendalian atau pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas lainnya. Entitas
belum tentu memiliki kepentingan dalam entitas lain semata-mata hanya karena hubungan
pemasok pelanggan yang khusus.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

af. Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain (lanjutan)

PSAK No. 67 ini diterapkan oleh entitas yang memiliki kepentingan dalam apapun dari hal
berikut:
a. entitas anak;
b. pengaturan bersama (yaitu operasi bersama atau ventura bersama);
c. entitas asosiasi;
d. entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.

Pernyataan ini tidak diterapkan untuk program imbalan pascakerja yang telah diatur dalam
PSAK No.24 (Revisi 2014), “Imbalan Kerja”, laporan keuangan tersendiri yang telah diatur dalam
PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Tersendiri” (kecuali dalam kaitannya dengan struktur entitas yang
tidak dikonsolidasidan entitas investasi dalam beberapa kasus), kepentingan yang dimiliki oleh
entitas dalam ventura bersama, tetapi tidak memiliki pengendalian bersama, dan kepentingan
mayoritas dalam entitas lain yang dicatat sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

ag. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak

Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.

PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan akuntansi untuk entitas yang mengakui aset dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pengampunan pajak berdasarkan Surat
Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) atau Surat Keterangan
Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP).

Pilihan akuntansi alternatif adalah:


a. Menggunakan standar yang berlaku yang sudah ada dalam Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia ("PSAK") (Pendekatan Umum) sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 6 dari
PSAK No. 70; atau
b. Menggunakan ketentuan-ketentuan khusus dalam paragraf 10-23 dari PSAK No. 70
(Pendekatan Opsional).

Pada awalnya entitas mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas pengampunan
pajak di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor. Jumlah tersebut tidak dapat diakui sebagai laba
rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba kemudian.

Entitas mengakui uang tebusan (uang yang dibayar sesuai dengan UU Pengampunan Pajak) dalam
laba rugi pada periode SKPP diterima.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ag. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (lanjutan)

Entitas melakukan penyesuaian atas saldo tagihan (klaim), aset pajak tangguhan dan provisi dalam
laba rugi pada periode Surat Keterangan diterima sesuai UU Pengampunan Pajak sebagai akibat
hilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak
tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak sebelum menerapkan
PSAK ini.

a. Pendekatan Umum

Pengakuan dan Pengukuran

Entitas mengakui dan mengukur, baik pada pengukuran awal maupun pengukuran setelah
pengukuran awal serta penghentian pengakuan dan penyajian atas aset dan liabilitas pengampunan
pajak, jika pengakuan aset dan liabilitas tersebut disyaratkan oleh Standar Akuntansi keuangan
(SAK) yang relevan dan pengukuran, penghentian dan penyajian mengikuti masing-masing SAK
terkait yang relevan.

Pada pendekatan ini, ketentuan dalam paragraf 41-53 dari PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” harus diterapkan.

b. Pendekatan Opsional

Pengakuan

Kriteria pengakuan sesuai dengan yang ada pada standar akuntansi harus diterapkan pada aset dan
liabilitas pengampunan pajak dengan cara yang serupa dengan Pendekatan Umum. Pendekatan ini
memberikan pengecualian spesifik, alternatif, dan persyaratan tertentu dalam hal pengukuran,
penyajian, dan pengungkapan aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan ketentuan dalam
paragraf 10-23 pada PSAK No. 70.

Pengukuran Awal

Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak, jumlah yang
dilaporkan pada SPHPP atau SKPP dan merupakan biaya perolehan awal (deemed cost).

Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar biaya kontraktual untuk menyerahkan kas dan setara
kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan aset pengampunan
pajak.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ag. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (lanjutan)

Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan Awal

i. Pengukuran kembali opsional


Entitas dapat, namun tidak disyaratkan, untuk mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
pada tanggal SKPP. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal SKPP dengan
biaya perolehan aset dan liabilitas pengampunan pajak yang telah diakui sebelumnya
disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor. Nilai pengukuran kembali tersebut menjadi
dasar baru bagi entitas dalam menerapkan ketentuan pengukuran setelah pengakuan awal.

ii. Pengukuran Kembali Mandatory


Jika entitas menyimpulkan bahwa pengampunan pajak ini mengakibatkan entitas memperoleh
pengendalian atas investee sesuai dengan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan konsolidasian”,
entitas disyaratkan untuk mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan pajak pada tanggal
SKPP, selama periode pengukuran kembali yaitu dimulai setelah tanggal SKPP sampai dengan
tanggal 31 Desember 2017. Entitas menerapkan prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK No.
65 sejak dilakukannya pengukuran kembali. Sejak tanggal SKPP sampai dengan pengukuran
kembali dilakukan, entitas disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak dengan
menggunakan metode biaya.

Dalam hal investee bukan merupakan entitas sepengandali maka entitas menerapkan ketentuan
pengukuran dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” pada tanggal SKPP.

Jika investee merupakan entitas sepengendali maka entitas menerapkan ketentuan pengukuran dalam
PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” pada tanggal SKPP.

Penghentian Pengakuan

Aset dan liabilitas pengampunan pajak dihentikan pengakuannya sesuai dengan ketentuan dalam
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masing-masing jenis aset dan liabilitas tersebut.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ag. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak (lanjutan)

Penyajian

Aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika tidak menerapkan pengukuran kembali, disajikan secara
terpisah dari aset dan liabilitas lainnya (baris yang berbeda dengan akun aset dan liabilitas lain)
dalam laporan posisi keuangan.

Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka entitas dapat menyajikan secara
terpisah aset pengampunan pajak lancar dan tidak lancar serta liabilitas pengampunan pajak jangka
pendek dan jangka panjang, jika, dan hanya jika, entitas memiliki informasi yang memadai untuk
melakukan pemisahan klasifikasi tersebut. Jika dasar pemilihan klasifikasi tersebut bersifat arbitrer,
maka entitas menyajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang dalam
laporan posisi keuangan.

Jika entitas menerapkan pengukuran kembali baik pengukuran kembali opsional maupun pengukuran
kembali mandatory, maka entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan pajak yang
sebelumnya disajikan secara terpisah, kedalam pos aset dan liabilitas serupa. Entitas menyajikan
kembali laporan keuangan periode terdekat sebelumnya, hanya jika laporan keuangan tersebut adalah
setelah tanggal Surat Keterangan.

Entitas tidak melakukan saling hapus Antara aset dan liabilitas pengampunan pajak.

Pada pendekatan opsional ini, penerapan ketentuan dalam PSAK No. 70 diterapkan secara prospektif
dan penyajian kembali laporan keuangan untuk periode sebelumnya tidak diperlukan.

Entitas telah memilih pendekatan opsional dan tidak mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak dan meyimpulkan tidak adanya perolehan pengendalian atas investee, kombinasi
bisnis ataupun kombinasi bisnis entitas sepengendali yang timbul dari pengampunan pajak.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

ah. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang menyediakan tambahan informasi
mengenai posisi keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasian.

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen Kelompok Usaha untuk membuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban,
aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang
memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk
periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.

Kelompok Usaha mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin
berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian:

Alokasi Harga Pembelian dan Penurunan Nilai Goodwill

Goodwill harus dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun dan bilamana ada indikasi bahwa goodwill
tersebut mungkin menurun nilainya. Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai
yang dapat dipulihkan dan dapat menyebabkan beban penurunan nilai masa depan dalam PSAK No. 48
(Revisi 2013), "Penurunan Nilai Aset".

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Menentukan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana Kelompok Usaha
beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan harga
pokok penjualan dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling sesuai mewakili dampak
ekonomi yang mendasari transaksi, peristiwa dan kondisi.

Pengaturan Bersama

Pertimbangan diperlukan untuk menentukan ketika Kelompok Usaha memiliki pengendalian bersama atas
suatu pengaturan, yang memerlukan penilaian terhadap kegiatan yang relevan dan ketika keputusan
sehubungan dengan kegiatan tersebut mensyaratkan persetujuan suara bulat.

Kelompok Usaha menentukan bahwa kegiatan yang relevan untuk pengaturan bersama adalah mereka
yang berkaitan dengan keputusan keuangan, operasi dan modal dari pengaturan. Pertimbangan dibuat
dalam menentukan pengendalian bersama adalah serupa dengan yang diperlukan untuk menentukan
pengendalian terhadap Entitas Anak, sebagaimana tercantum dalam dalam PSAK No. 65, “Laporan
Keuangan Konsolidasian”.

Pertimbangan juga diperlukan untuk mengklasifikasikan pengaturan bersama. Mengklasifikasikan


pengaturan mengharuskan Kelompok Usaha untuk menilai hak dan kewajiban yang timbul dari
pengaturan. Secara khusus Kelompok Usaha mempertimbangkan:
- Struktur pengaturan bersama - apakah pengaturan bersma tersebut terstruktur melalui
kendaraan terpisah.
- Ketika pengaturan terstruktur melalui kendaraan terpisah, Kelompok Usaha juga
mempertimbangkan hak dan kewajiban yang timbul dari:
i. bentuk hukum dari kendaraan terpisah.
ii. persyaratan kontraktual dalam pengaturan.
iii. fakta lain yang relevan dan keadaan.

Penilaian sering membutuhkan pertimbangan yang signifikan. Sebuah kesimpulan yang berbeda tentang
pengendalian bersama dan apakah pengaturan adalah operasi bersama atau ventura bersama, dapat
mempengaruhi akuntansi secara material.

Menentukan Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014)
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada catatan 3h dan catatan 41.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan

Kelompok Usaha mencatat aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar dan pada biaya
perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen
signifikan atas pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan amortisasi biaya
perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau
amortisasi dapat berbeda bila Kelompok Usaha menggunakan metodologi penilaian atau asumsi yang
berbeda. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Kelompok Usaha.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 41.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat
memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha menggunakan pertimbangan
berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan
hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga
yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan
terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi
yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang.Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 41.

Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-Keuangan

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar,
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang
diestimasi.

Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya
mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup
perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin
memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian
penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi

Kelompok Usaha mengestimasi masa manfaat ekonomis asset tetap dan properti investasi berdasarkan
utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukungdengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar.

Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan properti investasi adalah berdasarkan penelaahan Kelompok
Usaha terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset yang setara.

Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi
berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis
atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari aset serta perkembangan teknologi.

Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan dari operasi dapat dipengaruhi secara material
oleh perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan
di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap dan properti investasi antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum
diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 13 untuk aset tetap dan catatan 12 untuk properti investasi.

Menentukan Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan
usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak
mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas
perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks
serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Menentukan Pajak Penghasilan (lanjutan)

Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti, Kelompok
Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah
cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan
Aset Kontijensi”. Kelompok Usaha membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak
penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.

Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai
tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi
sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan
tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang
sesuai.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 37.

Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas atas pensiun dan kewajiban imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada
pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.

Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian dan tingkat
pengembalian aset program yang diharapkan.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan
signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha
dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban
imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam catatan 26.

Mengevaluasi Provisi dan Kontijensi

Kelompok Usaha terlibat dalam berbagai proses hukum dan pajak. Manajemen melakukan penilaian untuk
membedakan antara provisi dan kontijensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum
Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan
provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan
kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen mengambil risiko dan
ketidakpastian.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Kelompok Usaha tidak yakin bahwa proses-proses tersebut
akan berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan
dalam catatan 39.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Pengukuran Nilai Wajar dan Proses Penilaian

Beberapa aset dan kewajiban Kelompok Usaha diukur pada nilai wajar untuk tujuan pelaporan keuangan.
Dewan Direksi Kelompok Usaha telah membentuk sebuah komite penilaian, yang dipimpin oleh Chief
Financial Officer dari Kelompok Usaha, untuk menentukan teknik penilaian yang sesuai dan input untuk
pengukuran nilai wajar.

Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Kelompok Usaha menggunakan pendekatan pasar -
data yang dapat diobservasi sepanjang tersedia. Dimana input level 1 tidak tersedia, Kelompok Usaha
terlibat dengan penilai pihak ketiga yang memenuhi syarat untuk melakukan penilaian. Komite penilaian
bekerja sama dengan penilai eksternal yang memenuhi syarat untuk menetapkan model teknik penilaian
dan input yang sesuai. Chief Financial Officer melaporkan temuan komite penilaian kepada Direksi
Kelompok Usaha setiap kuartal untuk menjelaskan penyebab fluktuasi nilai wajar aset dan liabilitas.

5. KAS DAN SETARA KAS

Saldo kas dan setara kas terdiri dari:


2018 2017

Kas
Rupiah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dolar AS xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Jumlah Kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
PT Bank OCBC NISP Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dolar AS
PT Bank Mega Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
PT Bank Permata Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Bank xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

Setara kas
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dolar AS
PT Bank Permata Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Deposito Berjangka xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Kas dan Setara Kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Tingkat bunga tahunan deposito berjangka adalah


sebagai berikut:
Rupiah 6,00% - 6,25% 6,00% - 6,25%
Dolar AS 0,25% - 0,75% 0,25% - 0,75%

6. INVESTASI JANGKA PENDEK

Saldo investasi jangka pendek terdiri dari:


2018 2017

Efek tersedia untuk dijual


PT Insight Investment Management xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Laba yang belum direalisasi atas kenaikan nilai xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Nilai Wajar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Deposito berjangka
PT Bank OCBC NISP Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

a. Penempatan pada PT Insight Investment Management, sebagai manager investasi, merupakan


penempatan dalam efek yang tersedia untuk dijual. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga terkini
dari pasar aktif pada tanggal pelaporan. Laba (rugi) yang belum direalisasi atas kenaikan (penurunan)
nilai dicatat sebagai bagian dalam kelompok ekuitas.

b. Investasi jangka pendek pada PT Bank OCBC NISP Tbk merupakan deposito berjangka dengan jangka
waktu 6 (enam) bulan dalam Rupiah. Tingkat bunga tahunan investasi jangka pendek dalam deposito
berjangka adalah 6,00% - 6,25%.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG USAHA

Saldo piutang usaha terdiri dari:

2018 2017

Pihak ketiga xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Pihak berelasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dikurangi:
Penyisihan penurunan nilai xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

JumlahBersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:


2018 2017

Sampai dengan 30 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Lebih dari 30 hari – 60 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Lebih dari 60 hari – 90 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Lebih dari 90 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rupiah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dolar AS xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Mutasi penyisihan penurunan nilai atas piutang usaha adalah sebagai berikut:

2018 2017

Saldo awal tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Penyisihan penurunan nilai xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penghapusan piutang usaha (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Pemulihan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Saldo Akhir Tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Manajemen melakukan penyisihan kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha berdasarkan penelitian
secara periodik atas kondisi saldo piutang usaha secara individu.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Piutang usaha dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk sebagaimana
dijelaskan dalam catatan 19.

8. PERSEDIAAN

Saldo persediaan terdiri dari:

2018 2017

Barang jadi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Barang dalam proses xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Bahan baku xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Bahan pembantu xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi: Penyisihan keusangan persediaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Manajemen melakukan penyisihan keusangan atas persediaan berdasarkan penelaahan kondisi persediaan
pada akhir tahun.

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan keusangan persediaan adalah cukup sesuai dengan kondisi
berdasarkan penelaahan pada akhir tahun.

Persediaan dijadikan sebagai jaminan dengan penyerahan hak secara fidusia atas pinjaman dari PT Bank
OCBC NISP Tbk sebagaimana dijelaskan dalam catatan 19.

Seluruh persediaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap risiko kebakaran,
pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Saldo biaya dibayar dimuka terdiri dari:


2018 2017

Sewa ruang kantor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Sewa gerai xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Iklan dan promosi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Asuransi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)

Pada tanggal 1 Oktober 2017, Entitas Anak melakukan perjanjian sewa menyewa ruang kantor untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang berakhir pada tanggal 30 September 2018 dan kemudian diperpanjang
lagi untuk jangka waktu satu tahun lagi.

Pada tanggal 1 Juli 2017, Entitas Anak melakukan perjanjian sewa gerai di Mall Ambasador untuk
digunakan sebagai ruang pamer produk untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan kemudian diperpanjang
lagi untuk jangka waktu satu tahun lagi.

Iklan dan promosi adalah biaya pembuatan iklan billboard untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung
mulai tanggal 5 Januari 2017 dan kemudian diperpanjang lagi untuk jangka waktu satu tahun lagi.

10. ASET TIDAK LANCAR ATAU KELOMPOK LEPASAN DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN

Aset dan liabilitas terkait dengan PT ABC (bagian dari segmen operasi) disajikan sebagai dimiliki untuk
dijual setelah adanya persetujuan manajemen Kelompok Usaha dan pemegang saham pada tanggal 25
April 2017 untuk menjual PT ABC.Tanggal penyelesaian transaksi ini diharapkan pada bulan Januari
2019.

2018 2017
Arus kas operasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Arus kas investasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Arus kas pendanaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Arus Kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

(a)Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual:

2018 2017
Aset tetap xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset takberwujud xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Persediaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset lancar lainnya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

(b) Liabilitas terkait aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki
untuk dijual:
2018 2017
Utang usaha dan utang lain-lain xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Liabilitas lancar lainnya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Provisi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TIDAK LANCAR ATAU KELOMPOK LEPASAN DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN
OPERASI YANG DIHENTIKAN (lanjutan)

(c) Analisis dari operasi yang dihentikan dan hasil pengakuan dari pada pengukuran kembali aset atau
kelompok lepasan adalah sebagai berikut:

2018 2017
Pendapatan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Laba dari operasi yang dihentikan – sebelum
pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pajak penghasilan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Laba dari operasi yang dihentikan - setelah
pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Laba (Rugi) pengukuran kembali ke nilai wajar
bersih terkait asset atau kelompok lepasan –
sebelum pajak (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
Pajak penghasilan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Laba pengukuran kembali ke nilai wajar bersih
terkait asset atau kelompok lepasan - setelah
Pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Laba Operasi yang Dihentikan - Setelah Pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

Ringkasan informasi keuangan dan penyertaan pada Entitas Asosiasi adalah sebagai berikut:

2018
Laba
Domisili Aset Liabilitas Pendapatan (Rugi) %

PT Alfa Jakarta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx 25%


PT Omega Jakarta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx 30%
PT Delta Jakarta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx 40%

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

2017
Laba
Domisili Aset Liabilitas Pendapatan (Rugi) %

PT Alfa Jakarta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx 25%


PT Omega Jakarta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx 30%
PT Delta Jakarta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx 40%

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI (lanjutan)

Mutasi investasi pada Entitas Asosiasi adalah sebagai berikut:

2018
Saldo Awal Bagian laba bersih Dividen Saldo akhir

PT Alfa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx


PT Omega xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
PT Delta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

2017
Saldo Awal Bagian laba bersih Dividen Saldo akhir

PT Alfa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx


PT Omega xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
PT Delta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Goodwill yang terbentuk melekat pada nilai investasi. Manajemen melakukan pengujian penurunan nilai
investasi dengan membandingkan nilai terpulihkan dengan nilai tercatatnya dan Manajemen berpendapat
bahwa tidak terdapat penurunan yang signifikan atas nilai tercatat investasi.

12. PROPERTI INVESTASI

2018
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir
Harga perolehan
Tanah xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Bangunan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah Harga Perolehan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Akumulasi penyusutan
Bangunan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Akumulasi Penyusutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Nilai Tercatat xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)

2017
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir

Harga perolehan
Tanah xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Bangunan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah Harga Perolehan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Akumulasi penyusutan
Bangunan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) - (xx.xxx.xxx)

Jumlah Akumulasi Penyusutan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) - (xx.xxx.xxx)

Nilai Tercatat xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Properti investasi adalah milik PT XYZ, Entitas Anak. Pendapatan sewa properti investasi yang diakui
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp xx.xxx.xxx dan Rp
xx.xxx.xxx disajikan sebagai bagian dari penghasilan sewa perkantoran pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing sebesar Rp
xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx disajikan sebagai bagian pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.

Properti investasi dijadikan jaminan sebagai jaminan atas utang sukuk ijarah yang diterbitkan oleh PT
XYZ, Entitas Anak, sebagaimana dijelaskan dalam catatan 23.

Manajemen melakukan penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari properti investasi
dan berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang
mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP

Rincian saldo aset tetap adalah sebagai berikut:


2018
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir
Harga perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Bangunan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Mesin dan peralatan pabrik xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Perabot dan peralatan kantor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Aset dalam pelaksanaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Jumlah Harga Perolehan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Akumulasi penyusutan
Kepemilikan langsung
Bangunan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Mesin dan peralatan pabrik xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Perabot dan peralatan kantor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Jumlah Akumulasi Penyusutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Nilai Tercatat xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

2017
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir
Harga perolehan
Kepemilikan langsung
Tanah xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Bangunan xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Mesin dan peralatan pabrik xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Perabot dan peralatan kantor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Aset dalam pelaksanaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx


Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah Harga Perolehan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP (lanjutan)

2017 (lanjutan)

Akumulasi penyusutan
Bangunan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Mesin dan peralatan pabrik xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Perabot dan peralatan kantor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan bermotor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah Akumulasi Penyusutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Nilai Tercatat xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Alokasi beban penyusutan selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017

Beban pokok penjualan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban umum dan administrasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Penjualan aset tetap selama tahun 2018 dan 2017 adalah sebagai berikut:

2018 2017

Harga perolehan xx.xxx.xxx -


Akumulasi penyusutan (xx.xxx.xxx) -

Nilai Buku xx.xxx.xxx -


Harga jual xx.xxx.xxx -

Laba Penjualan Asset Tetap xx.xxx.xxx -

Aset dalam pelaksanaan merupakan pembangunan perluasan fasilitas pabrik yang telah dimulai sejak
bulan Maret 2017 dan diperkirakan akan selesai pada bulan April 2019. Penambahan aset dalam
pelaksanaan termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam aset tersebut (aset kualifikasian) sebesar
Rp xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018 dan
2017.

Tanah dan bangunan dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank OCBC NISP Tbk
sebagaimana dijelaskan dalam catatan 19.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. ASET TETAP (lanjutan)

Beban perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai aset takberwujud. (lihat
catatan 14).

Manajemen Kelompok Usaha telah mengkaji ulang nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan,
dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Manajemen berpendapat bahwa tidak ada
perubahan signifikan yang harus dilakukan.

Aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan pada PT Asuransi Tangguh berdasarkan suatu paket polis
terhadap risiko bencana alam, risiko kebakaran dan risiko lainnya, dengan jumlah nilai pertanggungan
masing-masing sebesar Rp xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx pada 31 Desember 2018 dan 2017.
Manajemen Kelompok Usaha berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko atas aset yang dipertanggungkan.

Berdasarkan penilaian manajemen Kelompok Usaha, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-
perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2018
dan 2017 sebagaimana yang dimaksud dalam PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Aset”.

14. ASET TAKBERWUJUD DAN GOODWILL

Rincian saldo aset takberwujud dan goodwill adalah sebagai berikut:

2018 Saldo awal Penambahan/ Pengurangan/


Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo akhir
Harga perolehan
Perpanjangan hak atas tanah xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Perangkat lunak xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Goodwill xx.xx.xxx - - xx.xxx.xxx

Jumlah Harga Perolehan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx


Akumulasi amortisasi dan rugi
penurunan nilai
Perpanjangan hak atas tanah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Perangkat lunak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Rugi penurunan nilai-Goowdill - xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah Akumulasi Amortisasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Nilai Tercatat xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. ASET TAKBERWUJUD DAN GOODWILL (lanjutan)

Penambahan/ Pengurangan
2017
Saldo awal Reklasifikasi Saldo akhir
Harga perolehan
Perpanjangan hak atas tanah xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Perangkat lunak xx.xxx.xxx - - xx.xxx.xxx
Goodwill xx.xx.xxx - - xx.xxx.xxx

Jumlah Harga Perolehan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Akumulasi amortisasi
Perpanjangan hak atas tanah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Perangkat lunak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx
Rugi penurunan nilai-Goowdill - xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah Akumulasi Amortisasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Nilai Tercatat xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Perpanjangan hak atas tanah merupakan pemisahan biaya perpanjangan tanah dari harga perolehan tanah
yang ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atas tanah atau umur ekonomis tanah,
mana yang lebih pendek.

Perangkat lunak merupakan harga perolehan pembuatan perangkat lunak oleh pihak ketiga dan
pembelian perangkat lunak sistem operasi untuk mendukung kegiatan usaha dan diamortisasi selama 3
(tiga) tahun.

Goodwill timbul sebagai akibat dari akuisisi Entitas Anak.

15. ASET DERIVATIF

Entitas menghadapi risiko pasar atas perubahan nilai tukar mata uang asing dan menggunakan instrumen
derivatif untuk mengurangi risiko tersebut. Entitas tidak memiliki atau mengeluarkan instrumen
keuangan derivatif untuk tujuan perdagangan.

Entitas mengadakan perjanjian kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing untuk melindungi
Entitas terhadap risiko nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat.

Nilai nosional merupakan nilai yang digunakan untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo
berdasarkan kontrak valuta berjangka pertukaran mata uang asing. Nilai nosional merupakan nilai
nominal dari setiap transaksi dan menyatakan volume dari transaksi tersebut, akan tetapi bukan
merupakan suatu alat ukur exposure.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. ASET DERIVATIF (lanjutan)

Pada tanggal 11 Mei 2016, Entitas menandatangani sebuah kontrak “Extinguishable USD/IDR Call
Spread” dengan Credit Suisse International (CS) dengan jumlah nosional sebesar USD xx.xxx dimana
tujuan dari Entitas adalah untuk melakukan lindung nilai arus kas atas pembayaran pokok Wesel Senior
yang diuraikan dalam catatan 21 dari fluktuasi nilai tukar USD/IDR. Berdasarkan kontrak tersebut,
Entitas akan membayar premi swap setiap 6 (enam) bulan yang dimulai pada tanggal 8 November 2016
dan terakhir pada tanggal 7 Mei 2021 dengan tingkat premi 3,43% per tahun.

Berdasarkan kontrak tersebut, pada tanggal 7 Mei 2021, CS akan membayar dalam mata uang dolar AS
kepada Entitas dengan jumlah yang dihitung sebagai berikut:

a. Jika kurs yang berlaku pada saat itu lebih kecil dari pada Rp 13.500/USD, tidak ada pembayaran.
b. Jika kurs yang berlaku pada saat itu lebih besar atau sama dengan Rp 13.500/USD dan lebih kecil atau
sama dengan Rp 14.000/USD, CS akan membayar jumlah nosional dikalikan dengan (kurs yang
berlaku dikurangi Rp 13.500) dan dibagi dengan kurs yang berlaku.
c. Jika kurs yang berlaku pada saat itu lebih besar dari pada Rp 14.000/USD, CS akan membayar jumlah
nosional dikalikan dengan (Rp 14.000 dikurangi Rp 13.500) dan dibagi dengan kurs yang berlaku.

Perubahan nilai wajar dari aset derivatif untuk tujuan lindung nilai arus kas dari pada Wesel Senior dalam
mata uang USD adalah efektif dan dicatat sebagai bagian dari ekuitas.

2018
Jumlah yang
Dilindung Nilai Nilai Wajar
(USD) (Rp)

Extinguishable USD/IDR Call Spread xx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx xx.xxx.xxx

2017
Jumlah yang
Dilindung Nilai Nilai Wajar
(USD) (Rp)

Extinguishable USD/IDR Call Spread xx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. KAS DI BANK DAN DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

Berdasarkan perjanjian perwalian dengan The New York Bank (NYB) sehubungan dengan penunjukan
NYB sebagai wali amanat agen pembayaran dan pelaku pendaftaran “11,5% Guaranteed Senior Notes
Due 2021” (selanjutnya disebut sebagai “Wesel Senior”) sebagaimana dijelaskan dalam catatan 21, Entitas
melakukan penempatan kas yang dibatasi penggunaannya pada NYB yang akan digunakan untuk
pembayaran bunga Wesel Senior.

Berdasarkan perjanjian pinjaman yang dikordinir oleh CS, cabang Singapura, penempatan kas yang
dibatasi penggunaanya sehubungan dengan fasilitas kredit yang diperoleh Entitas. Akun ini akan
digunakan untuk pembayaran bunga pinjaman bank.

Jumlah kas yang dibatasi penggunaannya pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 masing-masing
sebesar USD xx.xx dan USD xx.xx atau setara dengan Rp xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx.

17. UTANG USAHA

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:


2018 2017

Pihak ketiga xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut:


2018 2017

Sampai dengan 30 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Lebih dari 30 hari – 60 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Lebih dari 60 hari – 90 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Lebih dari 90 hari xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rupiah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dolar AS xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Rincian beban yang masih harus dibayar adalah sebagai berikut:

2018 2017

Bunga xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Listrik dan air xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Telepon xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

19. UTANG BANK JANGKA PANJANG

2018 2017

PT Bank OCBC NISP Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu 1


(satu) tahun mendatang:
PT Bank OCBC NISP Tbk xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bagian Jangka Panjang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

PT Bank OCBC NISP Tbk

Berdasarkan perjanjian kredit No. xx/xx/2016 tertanggal 2 September 2016, Entitas memperoleh
pinjaman berupa kredit investasi dari PT Bank OCBC NISP Tbk yang digunakan untuk perluasan pabrik
sebesar maksimum Rp xx.xxx.xxx, yang akan jatuh tempo pada tanggal 2 September 2020, dengan
pembayaran cicilan tengah tahunan selama 4 tahun. Pinjaman ini dikenakan bunga tetap sebesar 6,00% -
9,10% per tahun. Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang, persediaan dan tanah dan bangunan milik
Entitas.

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

2018 2017
a. Berdasarkan jatuh tempo:
Kurang dari satu tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Antara satu dan dua tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Lebih dari dua tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Jumlah pembayaran minimum sewa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi: jumlah yang merupakan beban bunga xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Nilai sekarang pembayaran minimum sewa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dikurangi: bagian jatuh dalam waktu 1 (satu)
tahun mendatang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bagian Jangka Panjang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

2018 2017

b. Berdasarkan lessor:
PT Orix xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
PT BII Finance xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Utang Sewa Pembiayaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Pada tanggal 29 Juli 2017, Entitas memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dengan hak opsi dari PT Orix
untuk 1 (satu) unit kendaraan Mitsubishi Pajero Sport tahun 2017 sebesar Rp xx.xxx.xxx. Pinjaman
dicicil selama 35 kali angsuran sebesar Rp xx.xxx.xxx dan akan berakhir pada bulan Juli 2020.

Pada tanggal 24 Agustus 2017, Entitas memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dengan hak opsi dari PT
BII Finance untuk 1 (satu) unit kendaraan Suzuki Grand Vitara tahun 2017 sebesar Rp xx.xxx.xxx.
Pinjaman dicicil selama 35 kali angsuran sebesar Rp xx.xxx.xxx dan akan berakhir pada bulan Agustus
2020.

21. UTANG WESEL SENIOR

Pada tanggal 11 Mei 2016, PT ABC, Entitas Anak, menerbitkan “11.5% Guaranteed Senior Notes due
2021” (Selanjutnya disebut “Wesel Senior”) sebesar USD xx.xxx dengan jangka waktu lama 5 (lima)
tahun yang berakhir pada tanggal 11 Mei 2021, yang terdaftar di Singapore Exchange Securities Trading.
Wesel Senior tersebut dibebani tingkat bunga sebesar 11,5% per tahun yang akan dibayarkan per
semester pada setiap tanggal 11 Mei dan 11 Nopember dimulai pada tanggal 11 Nopember 2016. Wesel
Senior tersebut dijamin oleh Entitas sebagai entitas induk penjamin.

Credit Suisse (Singapura) Limited (CS), Singapura dan Merill Lynch (Singapura) Pte. Ltd, Singapura
bertindak sebagai pembeli awal (initial purchasers) dengan CS sebagai kordinator global tunggal. The
New York Bank (NYB) ditunjuk sebagai wali amanat, agen pembayaran dan pelaku pendaftaran
sedangkan Standard Chartered Bank, cabang Jakarta, ditunjuk sebagai agen penjamin Indonesia
sehubungan dengan saham yang dijaminkan.

Sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian penerbitan Wesel Senior, Kelompok Usaha diharuskan
mematuhi batasan-batasan tertentu. Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, Manajemen Kelompok
Usaha berkeyakinan bahwa seluruh batasan pinjaman telah terpenuhi.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. UTANG WESEL SENIOR (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo Wesel Senior adalah sebagai berikut:

2018 2017

Wesel Senior (USD xx.xxx) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Premi Wesel Senior (USD xx) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi: biaya transaksi yang belum diamortisasi (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

22. UTANG OBLIGASI

Pada tanggal 10 Pebruari 2016, PT ABC, Entitas Anak, menerbitkan “Obligasi yang Dijamin dan
Bersifat Senior” sebesar USD xx.xxx, jatuh tempo 10 Pebruari 2021. Obligasi ini ditawarkan pada
97,942% dari nilai nominal dengan tingkat bunga tetap sebesar xx,xx% per tahun, dimana utang pokok
obligasi dibayarkan setiap tanggal 10 Pebruari dan 11 Agustus dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2016.
Obligasi ini tercatat di Singapore Exchange Securities Trading.

Obligasi ini dijamin dengan saham PT ABC yang dimiliki oleh Entitas dan seluruh aset tetap milik PT
ABC, termasuk tanah dimana tempat pabrik PT ABC berada.

PT ABC dapat membeli kembali seluruh atau sebagian obligasi tersebut setiap saat sebelum tanggal 10
Pebruari 2021 dengan harga 100% dari nilai nominal dengan premi tertentu dan bunga terutang sampai
dengan tanggal pembelian kembali.

Dana yang diperoleh digunakan untuk melunasi pinjaman jangka panjang dari PT Bank Central Asia
milik PT ABC dengan saldo per tanggal 10 Pebruari 2016 sebesar Rp xx.xxx.xxx.

“Obligasi yang Dijamin dan Bersifat Senior” memiliki tingkat bunga tetap sehingga Kelompok Usaha
terekspos terhadap risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk).Tingkat bunga efektif
dari obligasi tersebut adalah 14,81%.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, PT ABC tidak melanggar ketentuan yang ada pada perjanjian
obligasi.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang obligasi adalah sebagai berikut:

2018 2017

Obligasi yang dijamin dan bersifat senior (USD


xx.xxx pada tahun 2018 dan 2017) – nilai nominal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi: beban emisi ditangguhkan (setelah
dikurangi amortisasi tahun berjalan sebesar Rp xx.xx
tahun 2018 dan Rp xx.xxx tahun 2017) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. UTANG OBLIGASI (lanjutan)

Rincian beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai
berikut:

2018 2017

Beban emisi ditangguhkan - obligasi yang dijamin dan bersifat


senior xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi: akumulasi amortisasi beban emisi ditangguhkan
(termasuk amortisasi tahun berjalan sebesar Rp xx.xx tahun
2018 dan Rp xx.xxx tahun 2017) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

23. UTANG SUKUK IJARAH I

Pada tanggal 25 Juni 2014, PT XYZ, Entitas Anak, menerbitkan Sukuk Ijarah I dengan nilai nominal
sebesar Rp xx.xxx.xxx, dengan pembayaran cicilan imbalan ijarah sebesar Rp xx.xxx.xxx terutang untuk
5 tahun. Pembayaran cicilan dilakukan setiap tiga bulan di belakang. Sukuk Ijarah Iakan jatuh tempo
pada tanggal 25 Juni 2019.

Sukuk Ijarah I dijamin dengan properti investasi milik PT XYZ, Entitas Anak (lihat catatan 12).

Pada tahun 2016, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), agen pemeringkat efek di Indonesia,
memberikan peringkat id A-sy (single A minus, stable outlook) atas obligasi dan Sukuk Ijarah I tersebut.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah I pada tanggal 5 Agustus 2014, para
pemegang obligasi dan Sukuk Ijarah I menyetujui 70% dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi dan
Sukuk Ijarah I akan digunakan untuk memperoleh tanah dengan cara mengakuisisi PT DEF (catatan 1c)
dan sekitar 30% digunakan untuk modal kerja.

Berdasarkan perjanjian perwaliamanatan dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Entitas diwajibkan
untuk memenuhi beberapa ketentuan, antara lain:

a. Menjaga rasio-rasio keuangan sebagai berikut:


(1) perbandingan antara hutang berbunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 3:1
(2) perbandingan antara EBITDA terhadap beban bunga tidak kurang dari 2,5:1
(3) perbandingan antara nilai jaminan yang telah dinilai setiap tahun oleh perusahaan penilai yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan hutang obligasi tidak kurang dari 1:1.

PT XYZ telah memenuhi semua rasio keuangan yang ditetapkan dalam perjanjian tersebut.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. UTANG SUKUK IJARAH I (lanjutan)

b. Entitas tidak diperbolehkan untuk:


(1) melakukan transaksi merger atau akuisisi;
(2) mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor penuh Entitas;
(3) menjaminkan aset dan pendapatan Entitas;
(4) mengalihkan aset Entitas yang nilainya melebihi 15% dari seluruh aset;
(5) memberikan kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain;
(6) memberikan jaminan Entitas kepada pihak lain;
(7) mengubah kegiatan usaha utama Entitas;
(8) melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah (khusus untuk
Sukuk Ijarah).

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, PT XYZ tidak melanggar ketentuan yang ada pada perjanjian
Sukuk Ijarah.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang Sukuk Ijarah I adalah sebagai berikut:

2018 2017

Sukuk Ijarah I (Rp) – nilai nominal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dikurangi: beban emisi ditangguhkan (setelah
dikurangi amortisasi tahun berjalan sebesar Rp
xx.xx tahun 2018 dan Rp xx.xxx tahun 2017) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Rincian beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai
berikut:

2018 2017

Beban emisi ditangguhkan – sukuk ijarah I xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dikurangi: akumulasi amortisasi beban emisi
ditangguhkan (termasuk amortisasi tahun berjalan
sebesar Rp xx.xx tahun 2018 dan Rp xx.xxx tahun
2017) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. UTANG OBLIGASI WAJIB KONVERSI

Pada tanggal 28 Nopember 2017, Entitas dengan Accion Diversified Strategies Fund SPC (Accion)
(“Pemegang Obligasi”) menandatangani Perjanjian “Obligasi Wajib Konversi (Mandatory Convertible
Agreement)” untuk dan atas nama Alpha Segregated Potfolio. Berdasarkan perjanjian tersebut, Entitas
menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK dengan nilai nominal sebesar USD xx.xxx.xxx dengan nilai
kurs yang disepakati Rp 12.500 per USD 1. Dana yang diterima dari MCB digunakan untuk pembelian
mesin-mesin produksi.

Biaya transaksi sehubungan dengan penerbitan OWK ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan
OWK dikonversi menjadi saham.
Syarat dan Ketentuan OWK:
a. OWK menjadi saham baru Entitas dalam periode 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal perjanjian
atau pada tanggal efektif Penawaran Umum Terbatas saham Entitas;
b. OWK tersebut tidak dikenakan bunga; kecuali jika Penawaran Umum Perdana saham Entitas tidak
terjadi sampai dengan tanggal jatuh tempo dari obligasi tersebut. Dalam hal ini, Entitas akan
membayar kepada Pemegang Obligasi sebesar nilai prinsipal dari OWK bersama dengan tingkat
pengembalian (internal rate of return) sebesar 18% per tahun dari jumlah nominal OWK, tidak lewat
10 (sepuluh) hari sejak tanggal OWK tersebut telah jatuh tempo;
c. OWK tersebut tidak akan dinilai (rating);
d. OWK tersebut tidak akan dipasarkan, diregistrasi atau dikuotasi (quoted) dalam pertukaran atau
register atau dapat dipasarkan kepada publik.

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, saldo utang obligasi wajib konversi adalah sebagai berikut:
2018 2017

Obligasi Wajib Konversi (USD) – nilai nominal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dikurangi: beban emisi ditangguhkan (setelah
dikurangi amortisasi tahun berjalan sebesar Rp
xx.xx tahun 2018 dan Rp xx.xxx tahun 2017) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Rincian beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
2018 2017

Beban emisi ditangguhkan – Obligasi Wajib


Konversi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi akumulasi amortisasi beban emisi
ditangguhkan (termasuk amortisasi tahun berjalan
sebesar Rp xx.xx tahun 2018 dan Rp xx.xxx tahun
2017) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM

Opsi saham diberikan kepada direksi dan pekerja tertentu. Harga eksekusi opsi yang diberikan sama
dengan harga pasar dikurangi dengan x% pada tanggal pemberian grant. Opsi tergantung pada
penyelesaian masa kerja selama tiga tahun (periode vesting). Opsi dapat dieksekusi sejak tiga tahun dari
tanggal pemberian, tergantung pada pencapaian target pertumbuhan laba per saham Kelompok Usaha
selama periode sebesar inflasi ditambah x%; opsi memiliki jangka waktu kontraktual selama lima tahun.
Kelompok Usaha tidak memiliki kewajiban hukum atau konstruktif untuk membeli kembali atau
menyelesaikan opsi dalam bentuk kas.

Pergerakan jumlah opsi saham yang masih ada dan harga eksekusi rata-rata tertimbang adalah sebagai
berikut:
2018 2017
Harga eksekusi
Harga eksekusi rata-rata per
rata-rata per lembar dalam
lembar dalam Rp Opsi Rp Opsi
Pada awal tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Diberikan (Granted) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Tidak dieksekusi (forfeited) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dieksekusi (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Kadaluarsa (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Pada akhir tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Dalam tahun 2018 dan 2017, dari opsi yang masih ada sebanyak x dan x opsi untuk tahun 2018 dan 2017,
sebanyak x dan xx opsi untuk tahun 2018 dan 2017 telah dieksekusi. Opsi yang dieksekusi di tahun 2018
dan 2017 menghasilkan x dan xx lembar saham untuk tahun 2018 dan 2017 yang diterbitkan pada harga
rata-rata tertimbang sebesar Rp xxx per lembarnya (2017: Rp xxx). Harga saham rata-rata tertimbang
pada saat eksekusi adalah sebesar Rp xxx (2017: Rp xxx) per lembar. Biaya transaksi yang terkait sebesar
Rp xxx (2017: Rp xxx) telah dikurangkan dari penerimaan.

Opsi saham yang masih ada pada akhir tahun berjalan memiliki tanggal kadaluwarsa dan harga eksekusi
berikut ini:

Saham
Harga eksekusi
Tanggal per lembar dalam
kadaluasa Rp 2018 2017

2012 - 2015 2015 xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


2013 - 2016 2016 xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
2014 - 2017 2017 xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
2015 - 2018 2018 xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
2016 - 2019 2019
xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM (lanjutan)

Nilai wajar rata-rata tertimbang opsi yang diberikan selama tahun berjalan yang ditentukan dengan
menggunakan model penilaian Black-Scholes adalah sebesar Rp xxx per opsi (2017: Rp xxx).

Input model yang signifikan adalah harga saham rata-rata tertimbang sebesar Rpxxx (2017: Rp xxx) pada
tanggal pemberian, harga eksekusi seperti ditunjukkan di atas, volatilitas sebesar x% (2017: x%), hasil
dividen x% (2017: x%), usia opsi yang diharapkan selama tiga tahun dan tingkat bunga bebas risiko
tahunan sebesar x% (2017: x%). Volatilitas diukur dengan standar deviasi atas imbal hasil saham yang
terus dimajemukkan yang didasarkan pada analisis stastisik atas harga saham harian selama tiga tahun
terakhir. Lihat catatan 34 mengenai total beban yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian untuk opsi saham yang diberikan kepada direksi dan pekerja.

26. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN

Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan pasca kerja karyawan sebesar Rp xx.xxx.xxx dan Rp
xx.xxx.xxx masing-masing pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

Beban imbalan pasca kerja karyawan yang dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian adalah sebesar Rp xx.xxx.xxx dan Rp xx.xxx.xxx masing-masing
selama tahun 2018 dan 2017, dan disajikan dalam akun “Beban Gaji dan Tunjangan Karyawan” (lihat
catatan 34).

Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan pasca kerja karyawan untuk periode 2018 dan tahun 2017
berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Aktuaria, yang dalam laporannya
masing-masing tertanggal 13 Januari 2019 dan 10 Januari 2018, menggunakan metode “Projected Unit
Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
2018 2017

Tingkat diskonto tahunan xx.xx% xx.xx%


Tingkat kenaikan gaji tahunan xx.xx% xx.xx%
Tingkat mortalitas Table mortalitas Table mortalitas
Indonesia Indonesia
Usia pensiun 55 tahun 55 tahun

Tabel berikut menyajikan komponen liabilitas kewajiban imbalan pasca kerja karyawan yang diakui
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Rincian liabilitas atas kewajiban
imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2018 2017

Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja karyawan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban bunga (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Nilai wajar aset program (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Liabilitas Diakui dalam Laporan Posisi Keuangan


Konsolidasian - bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. LIABILITAS ATAS IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Mutasi liabilitas atas imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2018 2017

Saldo awal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban imbalan pasca kerja karyawan selama tahun berjalan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pembayaran selama tahun berjalan (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Saldo Akhir Liabilitas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Total beban imbalan pasca kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2018 2017

Beban jasa kini xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban jasa masa lalu xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban bunga xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Beban Imbalan Pasca Kerja xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Karyawan

Sejak bulan September 2015, Kelompok Usaha mengadakan perjanjian pengelolaan asuransi jiwa
dwiguna “Pesangon Plus” dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) dimana Manulife
ditunjuk untuk mengelola dana yang diperoleh dari kontribusi Kelompok Usaha. Manulife adalah bukan
Entitas pihak berelasi. Manfaat program ini adalah pertanggungan asuransi atas pesangon seluruh
karyawan tetap yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal maupun mengalami cacat tetap. Beban
premi asuransi ditanggung oleh Kelompok Usaha dan dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tahun 2018 dan 2017, Kelompok Usaha membayar beban premi kepada Manulife masing-masing
sebesar Rp xxx dan Rp xxx dan disajikan dalam “Beban Umum dan Administrasi” (lihat catatan 34).

Asumsi aktuaria yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto,
kenaikan gaji yang diharapkan dan kematian. Analisis sensitivitas di bawah ini telah ditentukan
berdasarkan perubahan asumsi masing-masing yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan,
sementara semua asumsi lain diasumsikan konstan.

Jika tingkat diskonto adalah 100 basis poin lebih tinggi (lebih rendah), liabilitas imbalan pasti untuk
tahun 2018 akan menurun sebesar Rp xx.xxx.xxx (meningkat Rp xx.xxx.xxx); 2017 menurun sebesar
Rp xx.xxx.xxx (meningkat Rp xx.xxx.xxx).

Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan meningkat atau menurun sebesar 1%, liabilitas imbalan pasti
untuk tahun 2018 akan meningkat Rp xx.xxx.xxx (menurun sebesar Rp xx.xxx.xxx); 2017 meningkat Rp
xx.xxx.xxx (menurun sebesar Rp xx.xxx.xxx).

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. LIABILITAS ATAS PASCA IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Jika tingkat harapan hidup meningkat atau menurun satu tahun untuk pria dan wanita, liabilitas imbalan
pasti untuk tahun 2018 akan meningkat Rp xx.xxx.xxx (menurun sebesar Rp xx.xxx.xxx); 2017
meningkat Rp xx.xxx.xxx (menurun sebesar Rp xx.xxx.xxx).

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam
liabilitas imbalan pasti karena tidak mungkin bahwa perubahan asumsi akan terjadi dalam isolasi satu
sama lain karena beberapa dari asumsi dapat berkorelasi.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini liabilitas imbalan pasti telah
dihitung dengan menggunakan metode unit credit diproyeksikan (projected unit credit) pada akhir
periode pelaporan, yang mana adalah sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas imbalan
pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Tidak ada perubahan dalam metode dan asumsi yang digunakan dalam penyusunan analisis sensitivitas
dari tahun sebelumnya.

27. MODAL SAHAM

Modal dasar Entitas terdiri dari:

2018 dan 2017


Jumlah Saham Nominal Jumlah
Jenis Saham Modal Dasar (Rp) (Rp)

Saham biasa seri A xx.xxx.xxx xxx xx.xxx.xxx


Saham biasa seri B xx.xxx.xxx xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MODAL SAHAM (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, rincian dan komposisi pemegang saham adalah sebagai
berikut:
2018 dan 2017
Jumlah
Saham
ditempatkan
dan Disetor Persentase
Pemegang Saham Penuh Kepemilikan Jumlah Modal
Saham biasa seri A
PT XXX xx.xxx.xxx xx,xx% xx.xxx.xxx
Masyarakat xx.xxx.xxx xx,xx% xx.xxx.xxx

Sub Jumlah xx.xx.xxx 100,00% xx.xxx.xxx

Saham biasa seri B


PT XXX xx.xxx.xxx xx,xx% xx.xxx.xxx
Masyarakat xx.xxx.xxx xx,xx% xx.xxx.xxx

Sub Jumlah xx.xx.xxx 100,00% xx.xxx.xxx

Jumlah saham biasa seri A dan


seri B
PT XXX xx.xxx.xxx xx,xx% xx.xxx.xxx
Masyarakat xx.xxx.xxx xx,xx% xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xx.xxx 100,00% xx.xxx.xxx

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017 berdasarkan catatan yang dibuat
oleh PT Registrar, Biro Administrasi Efek.

28. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Melalui penawaran umum perdana pada tanggal 5 Pebruari 2006, Entitas telah menerima sebesar Rp
xx.xxx.xxx untuk penawaran xx.xxx.xxx lembar saham seri B atas nama dengan nilai nominal sebesar Rp
xxx dengan harga penawaran sebesar Rp xx.xxx. Selisih harga penawaran dengan harga nominal sebesar
Rp xx.xxx.xxx dicatat sebagai tambahan modal disetor.

Melalui penawaran umum terbatas I pada tanggal 13 Pebruari 2008, Entitas menerbitkan xx.xxx.xxx
lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp xxx per lembar saham yang ditawarkan dengan harga Rp
xxx per lembar saham. Selisih harga penawaran dengan harga nominal sebesar Rp xx.xxx.xxx dicatat
sebagai tambahan modal disetor.

Melalui pembelian kembali saham beredar sebanyak xx.xxx lembar saham dalam bulan Oktober dan
Nopember 2009, akun tambahan modal disetor disesuaikan kembali sebesar Rp xx.xxx.xxx dan biaya
emisi saham dicatat sebagai pengurang akun tambahan modal disetor.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)

Selain itu, sisa saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada tanggal
31 Desember 2013 telah direklasifikasi sebagai “Tambahan Modal Disetor” karena penerapan PSAK 38
(Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengedali”.

PT ABC, Entitas Anak, telah mendeklarasikan aset dan liabilitas pengampunan pajak sehubungan
dengan program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 melalui Surat
Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) tertangal 20 September
2016 dan telah memperoleh Surat Keterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP) No.
xx/xxx/xxx tertanggal 27 September 2016. Aset pengampunan pajak yang dideklarasi berjumlah Rp
xx.xxx.xxx dan liabilitas pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset pengampunan pajak
berjumlah Rp xx.xxx.xxx, selisih antara aset dan liabilitas pengampunan pajak diakui di ekuitas
sebagai tambahan modal disetor.

Rincian akun tambahan modal disetor adalah sebagai berikut:


2018 dan 2017
Tambahan
Tambahan Biaya emisi modal disetor -
Keterangan modal disetor saham bersih
Penerbitan saham melalui
penawaran umum perdana xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
Penerbitan saham melalui xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
penawaran terbatas I
Penyesuaian saham treasuri xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
Selisih antara aset pengampunan
pajak dan liabilitas terkait aset
pengampunan pajak xx.xxx.xxx - xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. SAHAM TREASURI

Transaksi saham beredar yang diperoleh kembali adalah sebagai berikut:

2018 dan 2017


Jumlah Harga
Keterangan Periode Saham Realisasi Nominal
Disetujui dalam rapat Direksi
(catatan 1f) 2008 xx.xxx
Pembelian kembali 2009 x.xxx xx% xx.xxx.xxx
Penerbitan kembali 2010 (x.xxx) (xx.xxx.xxx)

Saldo xx.xxx xx.xxx.xxx

Selisih antara harga perolehan saham treasuri tersebut dengan semula dikeluarkan dengan harga di atas
nilai nominal, disesuaikan ke akun tambahan modal disetor sebesar Rp xx.xxx.xxx dan selisih sisanya
dikoreksi ke agio saham treasuri sebesar Rp xx.xxx.xxx dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

30. SALDO LABA

Dalam Rapat Umum Tahunan Para Pemegang Saham pada tanggal 22 Mei 2018 dan 27 Juni 2017,
pemegang saham Entitas menyetujui pembagian dividen kas masing-masing sebesar Rp xx.xxx atau Rp x
per saham dan Rp xx.xxx atau Rp x per saham, kepada pemegamg saham yang namanya terdaftar
masing-masing pada tanggal 25 Juni 2018 dan 25 Juli 2017.

31. PENJUALAN

Pendapatan penjualan terdiri dari:


2018 2017

Penjualan lokal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Penjualan impor xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Tidak terdapat transaksi penjualan yang dilakukan dengan satu pelanggan dengan jumlah penjualan
kumulatif selama tahun berjalan melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasian.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:


2018 2017

Bahan baku yang digunakan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Upah langsung xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban pabrikasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah biaya produksi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Saldo barang dalam proses, awal tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Saldo barang dalam proses, akhir tahun (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Beban pokok produksi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Saldo barang jadi, awal tahun xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Saldo barang jadi, akhir tahun (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Beban pokok penjualan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Tidak terdapat transaksi pembelian yang dilakukan dengan satu pemasok dengan jumlah pembelian
kumulatif selama tahun berjalan melebihi 10% dari pembelian bersih konsolidasian.

33. PENDAPATAN LAINNYA

Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut:


2018 2017

Laba penjualan aset tetap xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Laba bersih selisih kurs atas aktivitas operasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

34. BEBAN USAHA

Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:


2018 2017
Beban penjualan
Gaji dan tunjangan karyawan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Promosi dan iklan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pengangkutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Perjalanan dinas dan transportasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Sewa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 juta) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Beban Penjualan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34. BEBAN USAHA (lanjutan)

2018 2017
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan tunjangan karyawan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Imbalan pasca kerja karyawan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Perjalanan dinas dan trasnportasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban profesional xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Telepon, listrik dan air xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pajak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyusutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan penurunan nilai piutang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan keusangan persediaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Rugi penurunan nilai goodwill xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Asuransi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Sumbangan dan hadiah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Representasi dan jamuan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Uang tebusan pengampunan pajak xx.xxx.xxx -
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 juta) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Beban Umum dan Administrasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Beban Usaha xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

35. BEBAN LAINNYA

Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut:

2018 2017

Rugi bersih selisih kurs atas aktivitas operasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Lain-lain xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

36. BEBAN KEUANGAN

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:

2018 2017

Beban administrasi bank xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban bunga dan amortisasi beban keuangan neto xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban bunga sewa pembiayaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Premi lindung nilai xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Dimuka


2018 2017

Pajak pertambahan nilai xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

b.Utang Pajak
2018 2017
Pajak penghasilan
Pasal 21 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pasal 23 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pasal 26 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pasal 29 xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

c. Pajak Penghasilan
2018 2017
Entitas:
Kini xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Tangguhan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

2018 2017
Entitas Anak:
Kini xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Tangguhan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

2018 2017
Kelompok Usaha:
Kini xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Tangguhan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak (laba fiskal) adalah
sebagai berikut:

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Pajak Penghasilan (lanjutan)

2018 2017
Laba sebelum beban pajak menurut laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
konsolidasian
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan –
Entitas Anak (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Eliminasi untuk konsolidasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Laba sebelum pajak penghasilan – Entitas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Perbedaan temporer:
Perbedaan antara penyusutan aset tetap
komersial dengan fiskal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Perbedaan antara amortisasi aset
takberwujud dan goodwill komersial dengan
fiskal xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan imbalan pasca kerja karyawan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan penurunan nilai piutang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan penurunan nilai keusangan
persediaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Perbedaan tetap:
Penghasilan bunga kena pajak final xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban yang tidak dapat dikurangkan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Taksiran penghasilan kena pajak - Entitas


xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Pajak penghasilan – kini tahun berjalan:


Entitas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Dikurangi: Pajak dibayar dimuka (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Kurang bayar (PPh pasal 29) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Entitas Anak xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Dikurangi: Pajak dibayar dimuka (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Kurang bayar (PPh pasal 29) xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Surat Pemberitahuan Tahunan ("SPT") PPh Badan untuk tahun fiskal 2018 akan dilaporkan dan
untuk tahun fiskal 2017 telah dilaporkan berdasarkan peraturan perpajakan oleh Entitas dan
Entitas Anak yang berlaku sesuai dengan penghitungan di atas.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Pajak Penghasilan (lanjutan)

PT ABC, Entitas Anak, telah memanfaatkan Program Pengampunan Pajak sesuai dengan Undang-
Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Sehubungan dengan itu, tidak terdapat
klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum
dikompensasi, dan provisi pajak yang harus disesuaikan atau dihapuskan (lihat catatan 45).

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perkalian laba teoritis sebelum pajak
penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2018 2017

Laba sebelum pajak penghasilan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Penghasilan bunga kena pajak final (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Beban yang tidak dapat dikurangkan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Beban pajak penghasilan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

d. Beban Pajak Tangguhan dan Liabilitas Pajak Tangguhan

Dibebankan
(Dikreditkan)
1 Januari ke Laporan 31 Desember
2018 Laba Rugi 2018

Penyisihan imbalan pasca kerja xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Penyusutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Amortisasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Laba penjualan asset tetap (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Penyisihan penurunan nilai piutang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan penurunan nilai keusangan persediaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Rugi penurunan nilai - goodwill xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Transaksi sewa pembiayaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Liabilitas Pajak Tangguhan xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Beban Pajak Tangguhan dan Liabilitas Pajak Tangguhan (lanjutan)

Dibebankan
(Dikreditkan)
1 Januari ke Laporan 31 Desember
2017 Laba Rugi 2017

Penyisihan imbalan pasca kerja xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Penyusutan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Amortisasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Laba penjualan asset tetap (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Penyisihan penurunan nilai piutang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penyisihan penurunan nilai keusangan
persediaaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Rugi penurunan nilai - goodwill xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Transaksi sewa pembiayaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Liabilitas Pajak Tangguhan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

e. Pajak Penghasilan atas Penghasilan Komprehensif Lainnya


Manfaat
Sebelum (Beban ) Setelah
2018 Pajak Pajak Pajak
Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi
dalam periode berikutnya:
Bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
Pengukuran kembali aktuarial program imbalan
pasti xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi


dalam periode berikutnya :
Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi
atas aset keuangan tersedia untuk dijual xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
Porsi efektif dari keuntungan (kerugian)
dari instrument derivatif lindung nilai arus
kas (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Pajak Penghasilan atas Penghasilan Komprehensif Lainnya (lanjutan)

Manfaat
Sebelum (Beban ) Setelah
2017 Pajak Pajak Pajak
Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi:
Bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
Pengukuran kembali aktuarial program imbalan
pasti xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi:


Keuntungan (Kerugian) yang belum direalisasi
atas aset keuangan tersedia untuk dijual (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)
Porsi efektif dari keuntungan (kerugian)
dari instrument derivatif lindung nilai arus
kas xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx
xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

38. TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usahanya, Kelompok Usaha mengadakan transaksi dengan pihak pihak berelasi, terutama
meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Lihat Catatan 11 untuk
rincian entitas anak dan entitas asosiasi.

(a) Sifat hubungan dan transaksi

Tabel berikut ini adalah ikhtisar pihak-pihak berelasi yang bertransaksi dengan Entitas, termasuk
sifat hubungan dan sifat transaksinya:

Pihak berelasi Sifat Hubungan Sifat Transaksi

Penjualan barang dan pemberian


PT Alfa Entitas asosiasi pinjaman
Penjualan barang dan pemberian
PT Omega Entitas asosiasi pinjaman
PT Delta Entitas asosiasi Pembelian bahan baku
Dewan komisaris dan dewan direksi Manajemen kunci Kompensasi dan remunerasi,
Entitas pinjaman tanpa bunga
Program imbalan Pembayaran kontribusi Kelompok
Dana pensiun pasca kerja Usaha atas program iuran pasti.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

(b) Penjualan barang

2018 2017
% Rp % Rp
PT Alfa x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx
PT Omega x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Jumlah x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Persentase penjualan kepada pihak berelasi adalah dari jumlah penjualan bersih Entitas.
Penjualan barang dilakukan berdasarkan daftar harga dan syarat-syarat yang sama seperti transaksi
dengan pihak ketiga.

(c) Pembelian bahan baku

2018 2017
% Rp % Rp
PT Delta x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Jumlah x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Persentase pembelian dari pihak berelasi adalah dari jumlah pembelian bersih.
Bahan baku yang dibeli dari PT Delta berdasarkan syarat-syarat komersial.

(d) Kompensasi manajemen kunci

Kompensasi yang dibayar pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:

2018 2017
Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris dan
Direksi Direksi
% Rp % Rp
Gaji dan imbalan jangka pendek
lainnya x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx
Pesangon pemutusan hubungan
kerja x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx
Imbalan pasca kerja x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx
Imbalan jangka panjang lainnya x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx
Pembayaran berbasis saham x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Jumlah x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38. TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

(e) Program imbalan pasca kerja

2018 2017
% Rp % Rp
Kontribusi yang dibayarkan
kepada dana pensiun Entitas x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Jumlah x% xx.xxx.xxx x% xx.xxx.xxx

Persentase pembayaran ke dana pensiun Entitas adalah dari jumlah keseluruhan pembayaran
kontribusi.

(f) Berikut ini adalah rincian saldo piutang/utang pihak berelasi:

Piutang usaha – pihak berelasi


2018 2017

PT Alfa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


PT Omega xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Utang usaha – pihak berelasi


2018 2017

PT Delta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Piutang non usaha – pihak berelasi


2018 2017

PT Alfa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


PT Omega xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Utang non usaha – pihak berelasi


2018 2017

PT Delta xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Piutang dan utang non-usaha kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI

a. Entitas mempunyai komitmen untuk pembelian aset tetap sebesar Rp xx.xxx.xxx dan pembelian
persediaan sebesar Rp xx.xx.xxx pada tanggal 31 Desember 2018 (2017: Rp xx.xxx.xxx dan Rp
xx.xxx.xxx masing-masing untuk pembelian aset tetap dan persediaan) dari PT Ada.

b. Entitas telah menandatangani perjanjian dengan PT Mega Manunggal Property untuk sewa
gudang di Cikarang selama 10 tahun terhitung sejak 1 Nopember 2018. Nilai sewa per tahun
adalah sebesar Rp xx.xxx.xxx.

c. Kelompok usaha tidak mempunyai liabilitas kontinjensi (liabilitas bersyarat) yang signifikan pada
tanggal 31 Desember 2018 dan 2017.

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Pengelolaan Modal

Kebijakan pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan bahwa rasio modal selalu
dalam keadaan kondisi sehat agar dapat mendukung kinerja usaha dan memaksimalkan nilai dari
pemegang saham.

Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan


dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya.

Kelompok Usaha secara hati-hati (prudent) melakukan diversifikasi sumber permodalan untuk
mengantisipasi rencana strategis jangka panjang dan mengalokasikan modal secara efisien pada segmen
bisnis yang memiliki potensi untuk memberikan profil pengembalian risiko (risk return) yang optimal,
termasuk penempatan pada Entitas Anak dalam rangka memenuhi ekspektasi pemegang kepentingan
(stakeholder). Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti pada tahun-
tahun sebelumnya.

Manajemen memantau modal dengan menggunakan beberapa ukuran leverage keuangan seperti rasio
utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio). Tujuan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio
utang terhadap ekuitas sebesar maksimum x,xx pada tanggal 31 Desember 2018.

Pada tanggal 31 Desember 2018, akun-akun Kelompok Usaha yang membentuk rasio utang terhadap
ekuitas adalah sebagai berikut:

Utang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun xx.xxx.xxx

Utangjangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun xx.xxx.xxx

Jumlah Utang xx.xxx.xxx

Jumlah ekuitas xx.xxx.xxx

Rasio Utang Terhadap Ekuitas xx,xx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Manajemen Risiko Keuangan

Kelompok Usaha dipengaruh oleh berbagai risiko keuangan, termasuk risiko kredit, risiko mata uang
asing, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara keseluruhan
adalah untuk secara efektif mengendalikan risiko-risiko ini dan meminimalisasi pengaruh merugikan
yang dapat terjadi terhadap kinerja keuangan Kelompok Usaha. Manajemen meriviu dan menyetujui
kebijakan untuk mengendalikan setiap risiko, yang diringkas dibawah ini, dan juga memantau risiko
harga pasar dari semua instrumen keuangan.

a. Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Kelompok Usaha gagal
memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Kelompok Usaha. Risiko kredit terutama berasal dari
piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan.

Kelompok Usaha telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit.
Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Kelompok Usaha mempertimbangkan
”Probability of Default” (PD) pelanggan atas kewajiban dan kemungkinan rasio pemulihan atas
kewajiban yang telah wanprestasi (“Loss Given Default”) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin
untuk membandingkan dengan hasil aktualnya.

LGD merupakan ekspektasi Kelompok Usaha atas besarnya kerugian dari suatu piutang pada saat
wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. LGD
biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang
telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan
nilai).

Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini
disebabkan keragaman pelanggan.

Risiko kredit yang timbul dari asset keuangan lainnya mencakup kas dan setara kas, investasi jangka
pendek, kas yang dibatasi penggunaannya dan jaminan. Risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha
timbul karena wanprestasi dari pihak lain. Kelompok Usaha mengelola risiko kredit yang terkait
dengan simpanan di bank dan aset derivatif dengan memantau reputasi, peringkat kredit dan
membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur adalah
sebesar nilai tercatat.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko kredit timbul dari wanprestasi pihak lain, dengan eksposur
maksimum setara dengan nilai tercatat dari instrumen berikut ini:

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

a. Risiko Kredit (lanjutan)

2018 2017

Kas dan setara kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Investasi jangka pendek xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang usaha - neto xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kas yang dibatasi penggunaannya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing

Kelompok Usaha melakukan transaksi bisnis di berbagai mata uang asing dan karena itu terkena risiko
nilai tukar.

Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang relevan
terhadap mata uang fungsional. Risiko ini muncul disebabkan aset dan liabilitas dan transaksi
operasional Kelompok Usaha didenominasi oleh mata uang asing sehingga penguatan atau pelemahan
mata uang asing terhadap mata uang fungsional yang relevan tersebut dapat mempengaruhi
pendapatan dan kinerja Kelompok Usaha.

Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen
keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi
tingkat mata uang asing Kelompok Usaha terutama berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan utang bank yang
didenominasi dalam mata uang asing.

Untuk mengatur risiko mata uang asing, Kelompok Usaha telah melakukan kontrak swap valuta asing
atau kontrak berjangka yang digunakan sebagai instrumen lindung nilai atas sebagian besar liabilitas
yang rentan terhadap risiko tersebut seperti utang bank dalam mata uang asing. Untuk liabilitas lainnya
seperti utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar tidak dilakukan lindung nilai
karena jumlahnya tidak signifikan.

Kontrak ini akan dicatat sebagai transaksi lindung nilai arus kas, dimana perubahan atas nilai tukar
akan masuk dalam kelompok ekuitas pada laporan laba posisi keuangan konsolidasian tahun berjalan.

Pada akhir periode pelaporan, saldo aset moneter dan liabilitas moneter yang didenominasi dalam mata
uang selain mata uang fungsional Kelompok Usaha diungkapkan dalam catatan 42.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing (lanjutan)

Analisis Sensitivitas Untuk Risiko Mata Uang Asing

Berikut ini diberikan rincian sensitivitas terhadap peningkatan dan penurunan 10% mata uang asing
yang relevan terhadap mata uang fungsional Kelompok Usaha. 10% adalah tingkat sensitivitas
digunakan ketika melaporkan risiko mata uang asing secara internal kepada manajemen kunci dan
mewakili penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar asing.

Analisis sensitivitas ini hanya mencakup item moneter yang beredar dalam mata uang asing dan
melakukan penyesuaian atas penjabarannya pada akhir periode untuk perubahan 10% dalam tingkat
mata uang asing. Analisis sensitivitas meliputi pinjaman eksternal serta pinjaman untuk operasi di luar
negeri dari Kelompok Usaha di mana pinjaman tersebut dapat menimbulkan dampak pada laba rugi
dan/atau ekuitas Kelompok Usaha.

Jika mata uang asing yang relevan yang melemah sebesar 10% terhadap mata uang fungsional
Kelompok Usaha dengan semua variable lainnya tetap konstan, laba rugi dan ekuitas untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2018 dan 2017 akan meningkat (menurun) sekitar Rp xxx (Rp xxx) dan Rp xxx
(Rp xxx) masing-masing.

Jika mata uang asing yang relevan menguat sebesar 10% terhadap mata uang fungsional Kelompok
Usaha dengan semua variable lainnya konstan, laba rugi dan ekuitas untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2018 dan 2017 akan meningkat (menurun) sekitar Rp xxx (Rp xxx) dan Rp xxx (Rp xxx)
masing-masing.

Hal ini terutama disebabkan eksposur saldo kas dan setara kas dan saldo piutang dan hutang, pinjaman,
hutang obligasi, obligasi konversi wajib dibayarkan dan wesel bayar pada akhir periode pelaporan.

c. Risiko Tingkat Suku Bunga

Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik
atas risiko nilai wajar maupun arus kas.

Eksposur Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat suku bunga terutama sehubungan dengan pinjaman
serta aset dan liabilitas berbunga. Kebijakan Kelompok Usaha adalah mendapatkan tingkat suku bunga
yang paling menguntungkan.

Pada tanggal 31 Desember 2018, Kelompok Usaha tidak memiliki saldo aset dan liabilitas dengan
tingkat suku bunga mengambang yang material, kecuali akrual hedge Fees. Berdasarkan estimasi
manajemen dengan mempertimbangkan perubahan dari tanggal 31 Desember 2018 sampai dengan
tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, sampai dengan tanggal pelaporan berikutnya
pada tanggal 31 Maret 2019, fluktuasi dari 6 (enam) bulan yang diacu dalam kontrak lindung nilai
mungkin tidak signifikan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

c. Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjutan)

Analisis Sensitivitas Untuk Risiko Tingkat Suku Bunga

Sensitivitas analisis di bawah ini telah ditentukan berdasarkan eksposur suku bunga untuk baik
derivatif maupun instrumen non-derivatif pada akhir periode pelaporan dan perubahan yang
ditetapkan berlangsung di awal tahun pelaporan keuangan dan terjadi konstan sepanjang periode
pelaporan dalam kasus instrumen yang memiliki tingkat bunga mengambang.

Kenaikan atau penurunan 50 basis poin digunakan ketika melaporkan risiko suku bunga secara
internal kepada manajemen kunci dan mewakili penilaian manajemen terhadap perubahan yang
mungkin terjadi dalam suku bunga.

Jika suku bunga telah menjadi lebih tingggi atau lebih rendah 50 basis poin dan semua variabel
lainnya tetap konstan, laba Kelompok Usaha dan ekuitas untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2018 dan 2017 akan meningkat (menurun) sebesar Rp xxx (Rp xxx) dan Rp xxx (Rp xxx ) masing-
masing.

Hal ini terutama disebabkan eksposur pinjaman yang diberikan dan pijaman yang diterima dengan
suku bunga variable Kelompok Usaha.

d. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Kelompok Usaha tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat
jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara
kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu.

Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber
pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga serta memastikan tersedianya
pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar.
Kelompok Usaha mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat
dari pemberi pinjaman yang andal.

Tabel dibawah menunjukkan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha dalam
rentang waktu yang menunjukkan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan non-
derivatif dan derivatif dimana jatuh tempo kontraktual sangat penting untuk pemahaman terhadap
arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto
(termasuk pembayaran pokok dan bunga).

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

d. Risiko Likuiditas (lanjutan)

Jumlah Arus kas Kurang dari Antara 1 Lebih dari


tercatat kontraktual 1 tahun dan 2 tahun 2 tahun
Utang usaha
dan utang
lain-lain xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya yang
masih harus
dibayar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang bank xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utangjangka
panjang xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Obligasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

41. INSTRUMEN KEUANGAN

Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, investasi
jangka pendek, piutang usaha - neto dan piutang lain-lain - neto yang timbul dari kegiatan usahanya.
Liabilitas keuangan Entitas dan entitas anak meliputi utang usaha, utang lain-lain, liabilitas yang masih
harus dibayar, utang derivatif, pinjaman jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan
pinjaman jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang tujuan
utamanya untuk pembiayaan kegiatan usaha.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar instrumen keuangan Kelompok
Usaha yang dinyatakan dalam posisi keuangan konsolidasian 31 Desember 2018 dan 2017:

2018
Aset Keuangan Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas dan setara kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Investasi jangka pendek xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang usaha - neto xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang non usaha - neto xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya dibayar dimuka xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset derivatif xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kas di bank dan deposito yang dibatasi penggunaannya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

2018 (lanjutan)

Liabilitas Keuangan Nilai Tercatat Nilai Wajar


Utang usaha xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Beban yang masih harus dibayar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang non usaha xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang derivatif xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pinjamanbank jangka panjang - lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sewa pembiayaan - lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pinjamanbank jangka panjang setelah dikurangi bagian
lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang wesel senior xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sukuk Ijarah I xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi wajib konversi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

2017
Aset Keuangan Nilai Tercatat Nilai Wajar
Kas dan setara kas xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Investasi jangka pendek xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang usaha - neto xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Piutang non usaha - neto xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Biaya dibayar dimuka xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Aset derivatif xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Kas di bank dan deposito yang dibatasi penggunaannya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Liabilitas Keuangan Nilai Tercatat Nilai Wajar

Utang usaha xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx


Beban yang masih harus dibayar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang non usaha xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang derivatif xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pinjaman bank jangka panjang - lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sewa pembiayaan - lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi bagian
lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian lancar xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Wesel senior xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang sukuk Ijarah I xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi wajib konversi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Berdasarkan PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” dan PSAK No. 68,
“Pengukuran Nilai Wajar” terdapat tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
a. harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (level
1);
b. input selain harga kuotasi yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau
liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi
dari harga) (level 2); dan
c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input
yang tidak dapat diobservasi) (level 3).

Nilai wajar untuk instrumen yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar
pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Kelompok Usaha untuk aset keuangan adalah
harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price).
Instrumen keuangan ini masuk dalam level 1.

Nilai wajar dari obligasi yang diterbitkan oleh Entitas yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan
dengan mengacu pada harga pasar yang berlaku.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi
sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input
signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam level 2, antara lain
dengan mendiskontokan arus kas masa depan menggunakan suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar
yang dapat diamati untuk instrument dengan persyaratan, risiko kredit dan jatuh tempo yang sama.

Instrumen keuangan jangka pendek dengan jatuh tempo satu tahun atau kurang (kas dan setara kas,
piutang usaha, kas yang dibatasi penggunaannya, investasi jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain
dan beban yang masih harus dibayar) sangat mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan yang
tidak signifikan.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka
instrumen tersebut masuk kedalam level 3.

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan disajikan dalam jumlah di mana instrumen tersebut dapat
dipertukarkan dalam transaksi kini antara pihak-pihak yang berkeinginan (“willing parties”), bukan dalam
penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok
instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:

1. Kas dan setara kas, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha -neto, piutang non usaha – neto

Seluruh aset keuangan di atas merupakan aset keuangan jangka pendekyang akan jatuh tempo dalam
waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat asset keuangan tersebut telah mencerminkan nilai
wajar dari aset keuangan tersebut.

2. Investasi jangka pendek, wesel senior, utang obligasi, utang sukuk Ijarah I

Investasi jangka pendek diukur pada nilai wajar yang memiliki kuotasi dipasar aktif. Wesel senior,
utang obligasi dan utang sukuk Ijarah I yang diterbitkan Entitas dan diperdagangkan di pasar aktif
ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang berlaku.

3. Utang usaha, utang non usaha dan beban yang masih harus dibayar

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan liabilitas jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam
waktu dua belas (12) bulan sehingga nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut telah mencerminkan nilai
wajar dari liabilitas keuangan tersebut.

4. Pinjaman bank jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan pinjaman bank jangka panjang
setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Seluruh liabilitas keuangan di atas merupakan pinjaman yang memiliki suku bunga variabel dan tetap
yang disesuaikan dengan pergerakan suku bunga pasar sehingga nilai tercatat kewajiban keuangan
tersebut telah mendekati nilai wajar.

5. Utang obligasi wajib konversi

Liabilitas keuangan ini diukur pada nilai wajar dengan menggunakan arus kas yang didiskontokan pada
suku bunga pasar yang dapat diobservasi untuk yang setara dengan obligasi tanpa fitur konversi.

6. Utang derivatif

Nilai wajar dari liabilitas keuangan ini diestimasi dengan menggunakan teknik penilaian yang wajar
dengan nilai input pasar yang dapat diobservasi.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang
asing adalah sebagai berikut:

2018 2017
Mata Setara Mata Setara
Uang dengan uang dengan
Asing Rp Asing Rp
Aset
Kas dan setara kas (USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx
Piutang usaha – neto (USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx
Aset derivatif (USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx
Kas yang dibatasi penggunaannya
(USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Aset x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx

Liabilitas
Utang usaha (USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx
Wesel senior (USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi (USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx
Utang obligasi wajib konversi
(USD) x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx

Jumlah Liabilitas x.xxx xx.xxx.xxx x.xxx xx.xxx.xxx

43. INFORMASI SEGMEN

Manajemen telah menentukan segmen operasi berdasarkan laporan yang ditelaah oleh pejabat
eksekutif tertinggi yang digunakan untuk mengambil keputusan strategis.

Maksud dan tujuan Kelompok Usaha antara lain berusaha dalam bidang produksi, pemasaran dan
distribusi produk. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Kelompok Usaha menjalankan
usahanya secara terintegrasi.

Bisnis Kelompok Usaha dikelompokkan menjadi dua bidang produk utama sebagai berikut:
- Kelompok produk A
- Kelompok produk B
Informasi segmen yang diberikan kepada pejabat eksekutif tertinggi untuk setiap segmen
dilaporkan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebagai
berikut:

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2018
Kelompok Kelompok
Produk A Produk B Eliminasi Jumlah

Penjualan x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Beban pokok penjualan (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx) xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx)

Laba kotor x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Pendapatan lainnya yang tidak


dapat dialokasikan xx.xxx.xxx
Beban usaha yang tidak dapat
dialokasikan (xx.xxx.xxx)
Beban lainnya yang tidak dapat
dialokasikan (xx.xxx.xxx)

Laba usaha xx.xxx.xxx


Beban keuangan yang tidak dapat
dialokasikan (xx.xxx.xxx)
Bagian laba rugi dari entitas
asosiasi dan/atau ventura bersama xx.xxx.xxx

Laba dari operasi yang dilanjutkan


sebelum pajak xx.xxx.xxx

Beban pajak penghasilan (xx.xxx.xxx)

Laba tahun berjalan dari operasi


yang dilanjutkan – setelah pajak xx.xxx.xxx

Laba (Rugi) dari tahun berjalan


dari operasi dihentikan xx.xxx.xxx

Laba tahun berjalan x.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2017
Kelompok Kelompok
Produk A Produk B Eliminasi Jumlah

Penjualan x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Beban pokok penjualan (x.xxx.xxx) (x.xxx.xxx) xx.xxx.xxx (xx.xxx.xxx)

Hasil segmen x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx

Pendapatan lainnya yang tidak dapat


dialokasikan xx.xxx.xxx
Beban usaha yang tidak dapat
dialokasikan (xx.xxx.xxx)
Beban lainnya yang tidak dapat
dialokasikan (xx.xxx.xxx)

Laba usaha xx.xxx.xxx

Beban keuangan yang tidak dapat


dialokasikan (xx.xxx.xxx)
Bagian laba rugi dari entitas asosiasi
dan/atau ventura bersama xx.xxx.xxx

Laba dari operasi yang dilanjutkan


sebelum pajak xx.xxx.xxx

Beban pajak penghasilan (xx.xxx.xxx)


Laba tahun berjalan dari operasi
yang dilanjutkan – setelah pajak xx.xxx.xxx

Laba tahun berjalan dari operasi


dihentikan xx.xxx.xxx

Laba tahun berjalan x.xxx.xxx

2018
Kelompok Kelompok
Produk A Produk B Eliminasi Jumlah

Aset segmen x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx


Aset yang tidak dapat dialokasikan xx.xxx.xxx

Jumlah Aset xx.xxx.xxx

Liabilitas segmen x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx


Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan xx.xxx.xxx

Jumlah liabilitas xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

2017
Kelompok Kelompok
Produk A Produk B Eliminasi Jumlah

Aset segmen x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx


Aset yang tidak dapat dialokasikan xx.xxx.xxx

Jumlah Aset xx.xxx.xxx

Liabilitas segmen x.xxx.xxx x.xxx.xxx (xx.xxx.xxx) xx.xxx.xxx


Liabilitas yang tidak dapat
dialokasikan xx.xxx.xxx

Jumlah liabilitas xx.xxx.xxx

Informasi segmen yang menyangkut segmen geografis Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:
2018 2017
Penjualan:
Pulau Jawa xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pulau Sumatra xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pulau Kalimantan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pulau Sulawesi xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pulau Bali xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Pulau lainnya xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Jumlah xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

Eliminasi (xx.xxx.xxx) (xx.xxx.xxx)

Jumlah Bersih xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx

44. PENGUKURAN NILAI WAJAR

Komite Penilaian Kelompok Usaha menentukan kebijakan dan prosedur baik untuk pengukuran nilai
wajar secara berulang, seperti property investasi dan aset keuangan AFS selain harga kuotasian dan
untuk pengukuran secara tidak berulang seperti aset yang dimiliki untuk distribusi dalam operasi yang
dihentikan.

Komite Penilaian terdiri kepala segmen properti investasi, kepala dari tim merger dan akuisisi internal
Kelompok Usaha, kepala departemen manajemen risiko, kepala petugas keuangan dan manajer dari
masing-masing properti.

Penilai eksternal terlibat untuk penilaian aset yang signifikan, seperti properti dan aset keuangan AFS,
dan liabilitas yang penting, seperti pertimbangan kontingen. Keterlibatan penilai eksternal diputuskan
setiap tahun oleh Komite Penilaian setelah berdiskusi dengan dan disetujui oleh Komite Audit Entitas.
Kriteria seleksi meliputi pengetahuan pasar, reputasi, independensi dan apakah standar profesional
dipertahankan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44. PENGUKURAN NILAI WAJAR (lanjutan)

Penilai biasanya dirotasi setiap tiga tahun. Komite Penilaian memutuskan, setelah berdiskusi dengan
penilai eksternal Kelompok Usaha, yang mana teknik penilaian dan input yang akan digunakan untuk
setiap kasus.

Pada setiap tanggal pelaporan, Komite Penilaian menganalisis pergerakan nilai aset dan kewajiban.

Kelompok Usaha menentukan nilai wajar dari berbagai aset keuangan dan kewajiban keuangan dengan
cara sebagai berikut:

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan Kelompok Usaha yang diukur pada nilai
wajar secara berulang (recurring)

Beberapa aset keuangan dan kewajiban keuangan Kelompok Usaha diukur pada nilai wajar pada akhir
setiap periode pelaporan. Tabel berikut memberikan informasi tentang bagaimana nilai wajar aset
keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan (khususnya, teknik penilaian dan input yang digunakan).

Nilai Wajar pada Hubungan


31 Desember, 2018 Input yang
Tidak Dapat
Hirarki Input Signifikan yang diobservasi
Aset Liabilitas Nilai Teknik Penilaian Tidak dapat dengan Nilai
Aset/Liabilitas (Rp) (Rp) Wajar dan Input Kunci diobservasi Wajar

Instrumen Ekuitas xxx - Level 3 Pendekatan Tingkat pertumbuhan Semakin tinggi


AFS, PT Insight penghasilan (Income penghasilan jangka tingkat
Investment Approach) – dalam panjang, pertumbuhan
Management pendekatan ini, arus mempertimbangkan penghasilan,
kas yang pengalaman manajemen semakin tinggi
didiskontokan dan pengetahuan kondisi nilai wajar.
digunakan untuk pasar industri khusus,
mendapatakan nilai berkisar 5,5 - 6,1% per
kini manfaat ekonomi tahun.
masa depan yang
diharapkan berasal
dari kepemilikkan
investee ini.
Margin operasi jangka Semakin tinggi
panjang sebelum pajak margin operasi,
mempertimbangkan semakin tinggi
pengalaman manajemen nilai wajar.
dan pengetahuan kondisi
pasar industry khusus,
berkisar 4,3% per tahun.

Biaya modal rata-rata Semakin tinggi


tertimbang, ditentukan biaya modal
menggunkan model rata-rata
Capital Asset tertimbang,
Pricing, berkisar 13,1 – semakin tinggi
14,5 % per tahun nilai wajar.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan Kelompok Usaha yang diukur pada
nilai wajar secara berulang (recurring)
Nilai Wajar pada Hubungan
31 Desember, 2018 Input yang
Tidak Dapat
Hirarki Input Signifikan yang diobservasi
Aset Liabilitas Nilai Teknik Penilaian Tidak dapat dengan Nilai
Aset/Liabilitas (Rp) (Rp) Wajar dan Input Kunci diobservasi Wajar

Diskon untuk kekurangan Semakin tinggi


kemampuan pasar, diskon,
ditentukan dengan semakin rendah
mengacu pada harga saham nilai wajar.
untuk emiten dalam
industry sejenis, berkisar 7
– 12% per tahun.

Aset derivatif xxx - Level 2 Arus kas yang N/A N/A


didiskontokan, arus
kas masa depan
diestimasi
berdasarkan kurs
pertukaran forward
(dari kurs pertukaran
forward yang dapat
diobservasi pada akhir
periode pelaporan)
dan kurs forward,
didiskontokan pada
kurs yang
mencerminkan risiko
kredit berbagai pihak
lawan (counterparty).

Liabilitas - xxx Level 2 Arus kas yang N/A N/A


derivatif didiskontokan, arus
kas masa depan
diestimasi
berdasarkan kurs
pertukaran forward
(dari kurs
pertukaran forward
yang dapat
diobservasi pada
akhir periode
pelaporan) dan kurs
forward,
didiskontokan pada
kurs yang
mencerminkan
risiko kredit
berbagai pihak
lawan
(counterparty).

Utang wesel - xxx Level 1 Harga kuotasian N/A N/A


dalam pasar aktif,
terdaftar di SES.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan Kelompok Usaha yang diukur pada
nilai wajar secara berulang (recurring)
Nilai Wajar pada Hubungan
31 Desember, 2018 Input yang
Tidak Dapat
Hirarki Input Signifikan yang diobservasi
Aset Liabilitas Nilai Teknik Penilaian Tidak dapat dengan Nilai
Aset/Liabilitas (Rp) (Rp) Wajar dan Input Kunci diobservasi Wajar

Utang Sukuk - xxx Level 1 Harga kuotasian N/A N/A


Ijarah I dalam pasar aktif,
obligasi syari’ah,
nilai wajar terdapat
dalam Indonesia
Bond Pricing
Agency (IBPA).

Utang obligasi - xxx Level 1 Harga kuotasian N/A N/A


dalam pasar aktif,
terdaftar di SES.

Utang obligasi - xxx Level 2 Arus kas yang N/A N/A


wajib konversi didiskontokan, arus
kas masa depan
diestimasikan
berdasarkan suku
bunga pada pasar
yang dapat
diobeservasi untuk
obligasi serupa tanpa
fitur konvesri.

45. ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK

PT ABC, Entitas Anak, telah memanfaatkan program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) sebagaimana
diatur dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

PT ABC telah mengajukan Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta
(SPHPP) pada tanggal 20 September 2016 dan telah memperoleh Surat Keterangan Pengampunan
Pajak/Surat Keterangan (SKPP) dengan No xx/xxx/xxx tertanggal 27 September 2016.

Berdasarkan SPHPP dan SKPP, PT ABC mendeklasrasikan aset pengampunan pajak sebesar Rp
xx.xxx.xxx dan liabilitas pengampunan pajak terkait dengan perolehan aset pengampunan pajak sebesar
Rp xx.xxx.xxx dengan uang tebusan (jumlah yang dibayar sesuai dengan Undang-Undang
Pengampunan Pajak) sebesar Rp x.xxx.xxx.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46. PENYAJIAN KEMBALI INFORMASI KOMPARATIF

Akun-akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2017 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan tahun 2018, dan oleh karenanya laporan posisi keuangan per 1 Januari
2017/31 Desember 2016 juga disajikan kembali, sebagai berikut:

Dilaporkan Diklasifikasikan
sebelumnya kembali Jumlah Alasan

31 Desember
2017
Piutang usaha Biaya dibayar dimuka xx.xxx.xxx Reklasifikasi untuk
disesuaikan dengan
penyajian laporan
keuangan tahun 2018.
1 Januari
2017/31
Desember 2016
Piutang usaha Biaya dibayar dimuka xx.xxx.xxx Reklasifikasi untuk
disesuaikan dengan
penyajian laporan
keuangan tahun 2018.

47. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Pada tanggal 18 Januari 2019, Entitas mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham dengan agenda antara
lain:
 Menyetujui rencana Entitas untuk melakukan Penambahan Modal Saham Tanpa Memesan Efek
Terlebih Dahulu sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham Entitas yang telah ditempatkan dan
disetor penuh;
 Menyetujui pengunduran diri Sdri Ineke sebagai Direktur I;
 Menyetujui pengangkatan Sdr Bambang sebagai penggantinya.

48. PENGUNGKAPAN INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS

2018 2017
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus
kas:
Kapitalisasi biaya pinjaman ke aset dalam
pelaksanaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Reklasifikasi aset dalam pelaksanaan ke aset xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
tetap
Penambahan aset tetap melalui utang sewa
pembiayaan xx.xxx.xxx xx.xxx.xxx
Penambahan aset dan liabilitas pengampunan
pajak melalui akun tambahan modal disetor - xx.xxx.xxx

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018
PT EMITEN Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2018
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah
diotorisasi oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 28 Februari 2019. *)

*) Penjelasan ini dapat dihilangkan karena sudah ada surat pernyataan direksi atau jika masih tetap ingin dicantumkan maka
tanggalnya harus sama dengan surat pernyataan.

KPS/TBS/konsol/bi/10-2018

Anda mungkin juga menyukai