Berdasarkan data yang saya peroleh klik disini ada beberapa proses dalam
penyusunan proyeksi diantaranya adalah :
Contoh :
Proyeksi Laba Rugi
Di tahun 2011 PT. LisDa menetapkan omzet penjualan naik 15% dari total penjualan
bersih ditahun yang sama adalah 3 Milliar. Total biaya sebesar Rp 500 juta bisa
ditekan 10%, dan biaya bunga bisa ditekan 5% karena deflasi.
Dari data ini maka bisa dibuat table proyeksi :
Laporan L/R PT. LisDa per Laporan L/R Proforma PT. LisDa per
31/12/2011 (Rp) 31/12/2012 (rp)
Penjualan Bersih 3.000.000.000 Penjualan Bersih naik 15% 3.450.000.000
3M + (3M*0.15)
Total Biaya (500.000.000) Total Biaya turun 10% 450.000.000
500 juta – (500juta*0.10)
EBIT 2.500.000.000 EBIT 3.000.000.000
Bunga 10% 250.000.000 Bunga turun 5% 150.000.000
EBT 2.250.000.000 EBT 2.850.000.000
Nah, dari perhitungan diatas sudah jelas bahwa EBT di dalam Laporan L/R tahun 2011
adalah Rp 2.250.000.000 dan ditahun 2012 EBT nya adalah Rp 2.850.000.000. Namun
perlu diingat bahwa hasil realisasi EBT untuk tahun 2012 nanti belum tentu dapat
sebesar angka yang diproyeksikan. Dalam aktulanya angkanya bisa > atau = atau <. Hal
ini tergantung dr kondisi internal dan eksternal perusahaan.
Model proyeksi diatas mungkin bisa dikatakan sangat sederhana. Perusahaan bisa
menargetkan rasio-rasio keuangan untuk menentukan item-item dalam LK,
memerhatikan kapasitas sumberdaya yang dimiliki seperti tenaga kerja, mesin, ruang
kantor dan peralatan dan asumsi yang dibuat harus realistis.
Kesimpulan
1. Perencanaan keuangan mengharuskan perusahaan berpikir tentang masa depan dan
menyusun proyeksi;
2. Penyusunan proyeksi meliputi :
a. Mengembangkan model keuangan perusahaan;
b. Menjelaskan scenario yang berbeda di masa mendatang dari kondisi terbaik;
c. Menggunakan model untuk mengkontruksi proforma LK;
d. Menjalankan model dengan beberapa scenario yang berbeda (analisis sensitivitas);
e. Mengevaluasi implikasi dari perencanaan strategis.