Anda di halaman 1dari 18

“ Materi Nilai,Sikap dan Kepuasan

Kerja”
ASSALAMU’ALAIKUM Oleh : Kelompok 4
WR.WB.
Rasni Anita (21951 018)
Fabiola Idan (21951 014)
1. Konsepsi Tentang Nilai
Vijay Sathe dalam Cultura and Related Corporate Realities (1958)
mendefinisikan desirable values sebagai “basic assumtion about what
ideals are desírable or Word striving for”(nilai yang diinginkan sebagai
"asumsi dasar tentang cita-cita apa yang diinginkan atau kata yang
diperjuangkan"). Ia menggunakan konsep ini sepanjang pembicaraan
tentang perubahan budaya.
ungkapan “worth striving for” menunjukkan bahwa pada suatu saat
seseorang rela mengorbankan nyawanya untuk mengejar sesuatu nilai.
Geert Hofstede dalam Culture’s Consequences (1980) mendefinisikan
nilai sebagai“a broad tendency to prefer certain states of affairs over
others (kecenderungan luas untuk lebih memilih keadaan tertentu
dari pada yang lain. Kluckhohn, (Ndraha, 1997).
2. Konsepsi tentang
sikap

Robbins and Judge (2013), menyatakan bahwa sikap


(attitudes) merupakan pernyataan evaluasi, baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan
tentang suatu objek, orang, atau peristiwa. Sikap
mencerminkan bagaimana seseorang merasakan
sesuatu. Ketika saya berkata “saya menyukai pekerjaan
saya” ini berarti saya sedang mengekspresikan sikap saya
tentang pekerjaan saya.
3. Konsepsi Tentang
Kepuasan Kerja

Robbins and Judge (2015), menyatakan bahwa


kepuasan kerja (job satisfaction) mengacu pada sikap
individu secara total terhadap pekerjaannya. Seseorang
dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai
sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang
tidak puas dengan pekerjaannya memiliki sikap negatif
terhadap pekerjaan tersebut.
a) Faktor Yang Menentukan Kepuasan Kerja

• Faktor apa yang berkaitan dengan pekerjaan yang menentukan


kepuasan kerja? Fakta menunjukkan bahwa faktor penting yang lebih
banyak mendatangkan kepuasan kerja adalah pekerjan yang secara
mentalitas memberi tantangan, penghargaan yang layak, kondisi
kerja yang menunjang, dan rekan kerja yang mendukung.
• Karakteristik-karakteristik ini membuat pekerjaan secara mentalitas
menantang. Pekerjaan-pekerjaan yang terlalu kecil tantangannya
menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak tantangan juga
menciptakan frustasi dan perasaan gagal.
Lanjutan....

• Mereka lebih menyukai lingkungan fisik yang aman, nyaman,


bersih dan memiliki tingkat gangguan minimum. Dengan
demikian orang menginginkan sesuatu dari pekerjaan mereka
yang lebih dari pada sekedar uang atau prestasi yang tampak
dimata. Bagi sebagian besar karyawan, bekerja juga dapat
memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi sosial.
• Oleh karenanya memiliki rekan-rekan kerja yang ramah dan
mendukung dapat meningkatkan kepuasan kerja dalam suatu
organisasi/perusahaan.
b) Kepuasan Kerja & Produktivitas

 Pandangan awal mengenai hubungan antara kepuasan dengan


produktivitas pada dasarnya dapat disimpulkan dalam suatu pernyataan,
yaitu “seorang pekerja yang merasa bahagia merupakan seorang pekerja
yang produktif.”

 Sebuah analisis menunjukkan bahwa kalaupun kepuasan memiliki efek


yang positif pada produktivitas, efek tersebut sangat kecil. Namun
dengan diperkenalkannya variabel-variabel baru, hubungan positif antara
kepuasan dan produktivitas telah meningkat. Berdasarkan kajian yang
komprehensif atas bukti-bukti tersebut, terlihat bahwa produktivitas
mungkin lebih memberikan kepuasan dari pada sebaliknya. Jika anda
melakukan pekerjaan dengan baik, anda pada hakekatnya merasa nyaman
TERIMAH KASIH
please ask your questions...
KESIMPULAN
Ungkapan “worth striving for” menunjukkan bahwa pada suatu saat seseorang
rela mengorbankan nyawanya untuk mengejar sesuatu nilai. Geert Hofstede
dalam Culture’s Consequences (1980) mendefinisikan nilai sebagai “a broad
tendency to prefer certain states of affairs over others (kecenderungan luas
untuk lebih memilih keadaan tertentu dari pada yang lain) Kluckhohn, (Ndraha,
1997). Seseorang bisa memiliki ribuan sikap, tetapi Perilaku Organisasai (PO)
memfokuskan diri pada sikap yang berkaitan dengan pekerjaan.
Kepuasan kerja (job satisfaction) mengacu pada sikap individu secara total
terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi
mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang tidak puas
dengan pekerjaannya memiliki sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Cambridge, September . pp. 432 – 438.
R
obbins Stephen P. and Timothy A. Judge, 2013,
Organizational Behavior. 15th Edition, Pearson
Printice All. Person Education Limited.
Chen Li Yueh, 2004. Examining the Effect of
England.
Organization Culture and Leadership
Behaviors on
Robbins Stephen P. and Timothy A. Judge,
2015, Perilaku Organisasi (Organizational
Organizational Commitment, Job
Behavior).
Satisfaction, and Job Performance at Small
and Middle – sized Firms of Taiwan, The
Edisi 16, Terjemahan Ratna Saraswati dan
Journal of American Academy of Business,
Febriella Sirait. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.

https://windaoctviaa.blogspot.com/2018/02/s
ikao-dan-kepuasan-kerja-makalah.html

Anda mungkin juga menyukai