Anda di halaman 1dari 7

NAMA:NOVITA PERMATASARI

KELAS:XII IPS
BUDAYA MELAYU RIAU
D.jenis jenis sastra Melayu Riau

Prosa Lama
Prosa lama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Isinya biasanya mengenai hal-hal yang bersifat khayal atau fantasi
dan istana sentris.
b. Banyak terdapat kata-kata arab dan kata-kata yang sukar karena
jarang didengar
c. Perbandingan-perbandingan biasanya merupakan kata-kata klise
d. Cara berceritanya biasanya seragam. Biasanya dimulai dengan kata
sahibul hikayat atau konon kabarnya. Pada akhir cerita biasanya
ditutup dengan kalimat wallahu a'lam bi's-sawab (dan Tuhan yang
lebih tahu tentang kebenarannya).
Jenis-jenis prosa lama:
a. Dongeng
Dongeng adalah bentuk prosa lama yang semata-mata berdasarkan khayal
dan disampaikan secara lisan. Dongeng dikelompokkan lagi ke dalam
beberapa jenis sesuai isi dan pesan yang ingin disampaikan, antara lain:
1) Fabel
Dongeng tentang kehidupan binatang untuk dijadikan teladan bagi
kehidupan manusia. Contoh: antara kancil dan buaya, katak hendak jadi
lembu, dan lain-lain
2) Farabel
Dongeng tentang binatang atau benda-benda lain sebagai perumpaman
yang mengandung nilai pendidikan. Contohnya: anak singadan nyamuk
3) Legenda
Legenda adalah dongeng berdasarkan sejarah terjadinya suatu tempat dan
dihubungkan dengan keanehan atau keajaiban alam. Contoh : cerita
Gunung Tangkuban Perahu, Terjadinya Rawa pening
4) Mite
Mite adalah cerita tentang dewa-dewa, roh, atau makhluk halus yang
berhubungan dengan animisme. Contoh: Nyai Roro Kidul, Pontianak
atau
penanggalan.
5) Sage
Sage adalah dongeng kepahlawanan, atau dongeng yang
mengandung unsur sejarah. Contoh: cerita terjadinya kota majapahit,
Damar Wulan.
b. Hikayat
Hikayat adalah karya sastra melayu berbentuk prosa yang berisi
cerita,
undang-undang dan silsilah yang bersifat rekaan, keagamaan,
historis, grafis atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk pelipur lara,
pembangkit semangat juang atau sekedar untuk meramaikan pesta.
c. Tambo
Tambo berasal dari bahasa Sansekerta tambay atau tambe yang berarti
bermula. Kata tambo juga dapat diartikan sebagai sejarah, silsilah keturunan,
riwayat zaman dahulu. Kata tambo digunakan sebagai judul cerita prosa lama
yang disebut sastra sejarah atau
historiografi tradisional, yaitu penulisan sejarah menurut kepercayaan atau
pandangan masyarakat setempat secara turun-tumurun.
d. Epos/Wira Carita (Cerita Kepahlawanan)
Epos adalah cerita kepahlawanan, menceritakan pahlawan ideal yang
menjadi cermin bagi suatu bangsa. Bahan ceritanya diambil dari riwayat dahulu
kala.
Jenis-jenis epos :
1. Epos Autentik (Epos Kebangsaan)
Epos Autentik adalah hikayat pahlawan nusa yang hidup di tengah-tengah
masyarakat dan terpencar dari masyarakat. Contoh: Mahabarata
oleh asa, Ramayana oleh Walmiki.
2. Epos Imitasi (Epos Kebudayaan)
Epos Imitasi adalah hikayat pahlawan nusa yang terpencar dari angan-
angan seseorang pengarang saja.
e. Cerita Jenaka
Cerita jenaka adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, orang malas,
atau orang cerdik yang masing-masing dilukiskan secara humor. Terdapat lima watak jenaka Melayu yang terkenal
yaitu Pak Pandir, Pak Kaduk, Pak Belalang, Si Luncai, dan Lebai Malang.
1) Jenis-jenis Cerita Jenaka, umumnya terbagi dua yaitu:
a) Cerita Jenaka Tempatan
Cerita jenaka yang berorientasi pada isu tempatan. Contoh: Cerita Pak Pandir, Cerita Lebai Malang, Cerita Pak
Kaduk, Pak Belalang dan Si Luncai.
b) Cerita Jenaka Pengaruh Asing
Cerita yang mendapat pengaruh dari asing terutama Arab Parsi. Contoh: Cerita Mat Jenin, Abu Nawas, dan
Musang Berjanggut.
2) Ciri-ciri Cerita Jenaka
a) Latar dalam cerita jenaka berlaku di alam nyata, dalam kalangan masyarakat manusia biasa dan tidak
bercampur dengan alam fantasi
b) Plot cerita bersifat sederhana, mudah, lurus, dan tidak berbelit-belit
3) Fungsi Cerita Jenaka
a) Hiburan
b) Pengajaran
c) Sindiran/kritikan
f. Cerita Rakyat/Legenda
Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat
melalui bahasa tutur yang berhubungan langsung dengan berbagai aspek
budaya, seperti agama dan kepercayaan, undang-undang, kegiatan ekonomi, sistem kekeluargaan dan susunan
nilai sosial masyarakat tesebut. Adapun ciri-ciri cerita
rakyat adalah :
1. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan
2. Bersifat tradisional, yakni hidup dalam suatu kebudayaan dalam waktu yang tidak kurang dari dua
generasi.
3. Bersifat lisan, sehingga terwujud dalam berbagai versi
4. Bersifat anonim, yakni nama penciptanya sudah tidak diketahui lagi maka ia menjadi milik bersama
dalam masyarakat.
5. Mempunyai fungsi tertentu dalam masyarakatnya, misalnya sebagai media pendidikan, pengajaran
moral, hiburan, proses sosial dan sebagainya.
6. Bersifat pralogis, yakni mempunyai logika sendiri dan tidak sesuai dengan logika ilmu pengatahuan.
Misalnya seorang tokoh adalah keturunan dewa atau proses kelahirannya tidak wajar seperti karma
dalam epos Mahabharata yang dilahirkan melalui telinga ibunya.
7. Pada umumnya bersifat sederhana dan apa adanya, terlalu sopan dan kadang kala kelihatan kasar,
seperti yang terlihat pada anekdot dan cerita jenaka. Namun dalam perkembangannya, sebagian cerita
rakyat telah disusun dalam bentuk bahasa yang lebih teratur dan halus.
1) Ciri-ciri cerita rakyat
a) Dikisahkan secara turun temurun
b) Bersifat anonim (tanpa pengarang)
c) Penuh dengan pesan moral
d) Memiliki nilai tradisi
e) Memiliki versi yang berbeda
f) Banyak hal yang tidak bisa diterima dengan akal
g) Tersebar dari mulut ke mulut
h) Dikisahkan secara lisan
i) Sering mirip dengan cerita rakyat daerah lain.

Anda mungkin juga menyukai