Pemasok
01 Pemasok bahan
mentah
02 barang
jadi
Pemasok barang
03 setengah jadi
PT. Perkebunan Nusantara
VII (BUMN)
4. Curah hujan
Berdasarkan tabel nilai KMO yang dihasilkan sebesar 0,664 (> 0,5) dan
nilai extraction masing- masing variabel sudah diatas 0,5 yang
menunjukkan bahwa variabel yang diajukan adalah valid.
Analisis Produksi Lateks
Tabel 2. Hasil uji multikolinearitas model lateks Unit Usaha Way Berulu
Runs Test
Unstandarized Residual
Test Valuea 0,031
Cases < Test Value 30,000
Cases >= Test Value 30,000
Total Cases 60,000
Number of Runs 29,000
Z -0,521
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,602
Uji run test (tabel 3) dengan = 0,05 memperoleh Asymp.Sig(2-tailed) =
0,602. Artnya tidak terdapat masalah autokorelasi pada model.
Keterangan:
Px = harga representatif foktor produksi P2
P3 = Harga rata-rata faktor ke2,3
X2,X3 = rata-rata penggunaan faktor produksi ke 2,3
Sumber: El-Dairi & House. 2019
Dcreasing return to scale merupakan kondisi dimana penambahan satuan input akan
menurunkan output dari produksi lateks. Penggunaan faktor produksi pupuk urea
dan SEM belum efisiesn secara ekonomi, hal ini ditunjukkan oleh nisbah antara
NPMxi dan BKMxi masing-masing variabel tidak sama dengan 1 (tabel 5). Model
fungsi produksi hasil penelitian memiliki jumlah koefisien regresi 0,746 (kurang dari
1). Yang artinya produksi lateks di kebun Unit Usaha Way Berulu berada pada
keadaan decreasin return to scale.
TERIMA
KASIH