DINAMIKA SISTEM
PENDAHULUAN
Jika persamaan diferensial memiliki satu peubah tak bebas maka disebut
Persamaan Diferensial Biasa
4
PENDAHULUAN
5
an(x) y + an-1(x) y
n n-1
+ … + a0(x) y = f(x)
dengan an(x) 0 dan an(x), an-1(x), … , a0(x) adalah koefisien PD
• Bila f(x) = 0 disebut PDBL Homogen, sebaliknya jika f(x) 0 disebut
PDBL non homogen
• Orde PDB adalah turunan tertinggi yang terlibat dalam PDB
5
PENDAHULUAN
6
•
Orde 1 dengan N peubah tak bebas dan t peubah
bebasnya
Orde 1 dengan y peubah tak bebas dan x peubah
bebasnya
Orde 2
Orde 2
6
PENDAHULUAN
7
7
PENDAHULUAN
8
•
8
PENDAHULUAN
9
• PDB terpisah
• PDB linier
9
PENDAHULUAN
10
•
PDB Linier
10
PENDAHULUAN
11
•
Penyelesaian:
Kalikan kedua ruas dengan faktor integral
sehingga diperoleh
11
Solusi Umum PDB
PENDAHULUAN
12
•
Selesaikan persamaan diferensial berikut:
Jawab
12
PENDAHULUAN
13
• PDB homogen
• PDB non-homogen
13
PENDAHULUAN
14
PDB Orde II
•
Bentuk umum:
p(x), g(x) disebut koefisien jika r(x)=0, maka persamaan diferensial di atas
disebut homogen, sebaliknya akan disebut non homogen
PDB linier orde II homogen dengan koefisien konstan memiliki bentuk
umum:
•
Diketahui bentuk umum PDB homogen
Misalkan
Persamaan berubah menjadi , sebuah persamaan kuadrat
Jadi kemungkinan akarnya ada 3, yaitu:
1. Akar real berbeda
Memiliki solusi basis dan dan mempunyai solusi
umum:
15
PENDAHULUAN
16
•
2. Akar real kembar (r1,r2; dimana r = r1=r2)
Memiliki solusi basis y1= e dan y2 =x e dan mempunyai solusi
rx rx
umum
y = C1e + C2 x e
rx rx
1. y + 5y + 6y = 0
Persamaan karakteristiknya: ( r + 2 ) ( r + 3 ) = 0
2. y + 6y + 9y = 0
Persamaan karakteristiknya: ( r + 3 ) ( r + 3 ) = 0
17
PENDAHULUAN
18
•
Diketahui bentuk umum PD non homogen
Misalkan
Solusi umum:
Dengan adalah solusi PDB homogen dan adalah solusi PDB non
homogen
Menentukan
1. Metode koefisien tak tentu
18
2. Metode variasi parameter
PENDAHULUAN
19
•
Metode koefisien tak tentu
Pilihlah yang serupa dengan , lalu substitusikan ke dalam persamaan
r(x) yp
mx mx
r(x) = e yp = A e
n n n-1
r(x) = X yp = AnX + An-1X +…….+A1X + A0
r(x) = sin wx yp = A cos wx + B sin wx
r(x) =cos wx yp = A cos wx + B sin wx
ux ux
r(x) = e sin wx yp = e (A cos wx + B sin wx )
ux ux
19 R(x) =e cos wx yp = e (A cos wx + B sin wx )
PENDAHULUAN
20
Diketahui persamaan:
•Jawab
Persamaan karakteristiknya:
20
Jadi solusi umum:
PENDAHULUAN
21
Sistem Statik
Sistem yang memiliki suatu respon keluaran untuk masukan yang tidak berubah
terhadap waktu
Sistem Dinamik
Sistem yang memiliki suatu respon terhadap masukan yang tidak proporsional secara
instan dengan input atau gangguan dan dapat berlanjut setelah input dipertahankan
konstan.
Kondisi Awal
Input Output
SISTEM DINAMIK
Gangguan
Sistem dinamik dapat merespon sinyal masukan, sinyal gangguan, atau kondisi awal.
Sistem dinamik ditemukan di semua disiplin ilmu Teknik dan mencakup sistem mekanik,
listrik, fluida, dan termal.
Sistem mekanik Sistem yang memiliki massa signifikan, inersia, pegas, serta
komponen disipasi energi (damper) yang digerakkan oleh gaya, torsi, perpindahan
tertentu dianggap sebagai sistem mekanis.
Sistem listrik Sistem yang meliputi rangkaian dengan komponen resistif, kapasitif,
atau induktif yang tereksitasi oleh tegangan atau arus.
Sistem fluida Sistem yang menggunakan lubang, pembatasan, katup control,
akumulator (kapasitor), tabung panjang (induktor), dan actuator yang tereksitasi oleh
tekanan atau aliran fluida.
SISTEM DINAMIS
Pemodelan matematika Suatu model matematika biasanya menyatakan sebuah
sistem melalui variable.
SISTEM DINAMIS
Pendekatan yang Digunakan dalam Pemodelan Matematika
29
Sumber Referensi: Ogata, K. (2004)
PEMODELAN MATEMATIKA 30
SISTEM DINAMIS
Prosedur pemodelan matematika
SISTEM DINAMIK
Terdapat 3 istilah dalam tahap analisis dan desain sistem dinamik, yaitu:
Analisis Investigasi kinerja suatu sistem dalam kondisi tertentu. Langkah paling
krusial adalah membuat model matematika.
Desain Proses pencarian suatu sistem yang dapat menyelesaikan tugas tertentu.
Sintesis Pencarian suatu sistem yang akan bekerja dengan cara tertentu.
SISTEM DINAMIK
Prosedur analisis dan desain
Tangki pada awalnya berisi air garam dengan konsentrasi
Kemudian disuplai air murni dengan debit Q. Dan disaat bersamaan
𝑄 keluar air campuran dari tangki dengan debit yang sama.
𝑑𝐶 𝑄 𝐶 𝑄 𝑄
33
𝐶
=− 𝑑𝑡 ⇒ ln
𝑉 𝐶𝑜
=− 𝑡 ⇒ 𝐶=𝐶 𝑜 exp − 𝑡
𝑉 𝑉 ( )
Persamaan Differensial Biasa (PDB) 34
𝑓 =𝑏𝑣 =𝑏
𝑑𝑦
𝑑𝑡
∑ 𝐹=𝑚⃗𝑎
𝑑 𝑦 2
𝑑𝑦 𝑑 𝑦 2
− 𝑓 +𝑊 = 𝑚 ⇒− 𝑏 +𝑚𝑔=𝑚 2
𝑑𝑡
2 𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑦=0 2
𝑑 𝑦 𝑏 𝑑𝑦
2
+ =𝑔
𝑑𝑡 𝑚 𝑑𝑡
Cari dulu solusi dari
2
𝑑 𝑦 𝑏 𝑑𝑦 Solusi homogen:
2
+ =0
𝑑𝑡 𝑚 𝑑𝑡
𝑊 =𝑚𝑔
Misal, Solusi homogen + pelengkap
𝑏 𝑟𝑡2 𝑟𝑡
⇒ 𝑟 𝑒 + 𝑟 𝑒 =0
𝑚
𝑏 𝑏
𝑦 (𝑡) 𝑚
2
⇒ 𝑟 + 𝑟= 0⇒ 𝑟 𝑟 +
𝑚
=0 ( )
atau
34
35
Solusi Lengkap:
Solusi Khusus:
Syarat awal
35
Persamaan Differensial Biasa (PDB) 36
36