R/ DOKTER HEWAN
1
DEFINISI
• Resep adalah permintaan tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter Hewan
kepada Apoteker Pengelola Apotek (APA) untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku (SK Menkes No. 922/Men.Kes/Per/X/1993).
• Resep adalah surat permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada apoteker untuk membuatkan obat dalam bentuk tertentu dan
menyerahkan kepada penderita (pemilik hewan) (Nanizar Zaman Joenoes,
2002).
2
DEFINISI
3
Ada 6 unsur penting dalam definisi R/ diatas yaitu:
•Prescription atau permintaan (Pre: sebelum; scriptum: menulis)
•Dalam bentuk tertulis
•Permintaan berasal dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan
•Kepada ahlinya. Pharmacyst: Apoteker bila R/ ditujukan ke Apotik
manusia, dan apoteker atau dokter hewan penanggung jawab depo obat
bila R/ ke depo obat hewan.
•Membuatkan obat
•Menyerahkan obat ke pemilik hewan (klien)
4
MAKNA & ARTI RESEP
• Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter
(penulis resep), Apoteker (penyedia/pembuat obat, bisa drh di depo
obat hewan) dan penderita/klien (yg menggunakan obat).
• Untuk bisa dilayani R/ harus lengkap, jelas dan komunikatif.
• Resep memesan obat untuk pengobatan refleksi proses
pengobatan resep harus benar & rasional.
• Kertas R/ bersifat sangat individual, berlaku untuk satu penderita
sesuai dengan tujuan pemberian obat
5
Siapa Yang Boleh Menulis Resep?
Profesi legal yang telah memiliki persyaratan yang berlaku disuatu negara, yaitu
sertifikat profesi dan ijin praktik.
•Dokter dlm batas-batas pengobatan penyakit manusia
•Dokter Gigi dlm batas pengobatan penyakit mulut & gigi manusia
•Dokter Hewan dlm batas pengobatan pada hewan
7
BAHASA LATIN DALAM RESEP
• Penulisan resep umumnya menggunakan bahasa latin dikombinasi dengan bahasa
negeri sendiri.
• Bahasa latin mempunyai beberapa keuntungan;
• Merupakan bahasa mati/statis, tdk mengalami perkembangan/ perubahan zaman. ini
menjamin tidak akan ada salah tafsir (menghindari dualisme pengertian)
• Merupakan bahasa universal bidang science kedokteran dan kefarmasian.
• Nama latin pada obat sangat spesifik dan membedakan satu dgn lainnya
• Bahasa latin dapat merahasiakan sesuatu utk kepentingan penderita (penjagaan privasi
klien sbg pemilik hewan pasien).
8
KERTAS RESEP
• Blanko ideal lazimnya berukuran 10-12 x 15-20 cm (setara ¼ kertas F4)
• Warna kertas resep putih, dengan corak kertas polos
• Tulisan cetak kertas resep berwarna hitam, style TNR font 12 (internasional)
• Kertas resep harus disertai dengan duplikat
• Penyimpanan blanko resep kosong dgn baik, agar tidak disalahgunakan
• Kertas resep tidak diberi nomor halaman, dan tidak diberi aroma apapaun.
• Penyimpanan resep di apotik selama 3 tahun (SK Menkes RI No.:280/menkes/sk/v/1981),
setelah itu boleh dimusnahkan disaksikan oleh wakil dari kanwil / dinkes dan membuat
laporan / berita acara pemusnahan.
• Penyimpanan resep di Depo Obat Hewan, pada dasarnya belum ada aturan berapa tahun
harus disimpan, namun sebaiknya disimpan antara 7-8 th.
9
BAGIAN-BAGIAN RESEP
• Bagian-bagian R/ dalam kertas resep memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Bagian/komponen tersebut harus lengkap agar R/ dapat ditebus/dilayani
apotik.
• Menurut Nanizar Zaman Joenoes (2002), terdapat empat bagian resep
yaitu: Inscriptio, Prescriptio, Signatura, Subscriptio.
• Model Joenoes ini yang digunakan di Indonesia.
• Pendapat lain oleh Brander et al. (1982), bagian-bagian R/ yait
Superskripsi, praeskripsi, Subskripsi, Siganatura. Model Brander et al
digunakan secara universal di Eropa dan USA.
10
BAGIAN-BAGIAN RESEP
Incriptio, artinya alamat.
• Identitas dokter penulis resep (nama, surat ijin praktek, alamatpraktek dan no
telepon).
• Bagian tersebut diatas harus ditutup dgn suatu garis.
• Nama kota dan tanggal saat penulisan resep.
• Tanda R/ pembuka resep (invocatio).
Inskripsi
• Nama obat dan jumlah obat, empat bagian utama yaitu basis bahan pengobatan, adjuvansia, bahan pengkoreksi dan
vehikulum.
• Pada inskripsi tidak ada perintah pembuatan bentuk sediaan tertentu
Subskripsi
• Unsur perintah seperti campur dan buatlah menjadi obat sebanyak…..
Signatura 13
1.Nama dan alamat dokter, Surat ijin praktek, nomor telepon/fax dan jam
praktik.
2.Kota dan tanggal resep ditulis
3.Tanda R/ pada setiap penulisan permintaan obat
4.Nama setiap obat/komponen obat, serta jumlah/dosis dan kekuatan obat,
bentuk sediaan yang diinginkan
5.Aturan pakai, umumnya dengan singkatan latin
6.Tanda penutup R/, paraf dan atau tanda tangan dokter
7.Nama hewan dan jenis hewan, serta nama dan alamat pemilik hewan
14
TATA CARA PENULISAN RESEP
9. Menggunakan singkatan latin sesuai kelaziman, dan tidak menyingkat sesuka hati,
dan hidari penulisan singkatan yang meragukan.
10. Satuan gram ditulis g.
11. Bila tidak diberi satuan artinya untuk berat dalam satuan gram
12. Berikan perintah sesuai bentuk sediaan yang akan dibuat/dikehendaki
13. Tutup penulisan resep, dan tulis nama hewan dan pemilik
14.Paraf dan tanda tangan dokter, periksa kembali sebelum diserahkan
15.Penyimpanan duplikat resep
Note.: Dalam satu kertas resep dapat meminta lebih dari satu resep (R/)
16
OBAT DALAM RESEP
1. Obat Patent
•Obat jadi yang dimiliki oleh industri farmasi/pabrikan tertentu dan nama obat atau nama dagang tidak
terdaftar dalam farmakope. Namun deskripsi obat-obat generik penyusun obat jadi ada dalam
farmakope.
2. Obat standard
•Jenis obat-obat generik yang kekuatan dan komposisinya telah terbukti, dan telah
dibakukan/tercantum pada buku-buku resmi farmakope (official books)
3. Obat racik saji
•Merupakan racikan beberapa obat untuk pengobatan individual berdasarkan pemeriksaan klinik oleh
drh.
•Obat racik saji tidak tercantum dalam farmakope, merupakan implementasi kasus situsasional.
•Formula racik saji dapat berasal dari gabungan obat paten dan obat standard 17
FUNGSI OBAT DALAM RESEP
1. Remidium Cardinale
adalah obat yg berfungsi menyembuhkan penyebab terjadinya penyakit.
Contoh: Antibiotika pd infeksi bakteri, Chloroquin pd kasus malaria
4. Remidium Constituen
adalah obat berfungsi sbg pelarut (vehikulum/ pengisi).
Contoh: Pelarut : Aquadest, Saccharum lactis, Vaseline, Ol. caccao 19
APOGRAPH (Turunan R/ atau Copy R/)
• Etiket wadah obat warna dasar putih untuk • Etiket wadah obat warna dasar biru untuk
obat dalam obat luar
APOTEK RSHP UNUD APOTEK RSHP UNUD
Jl. Raya Sesetan No.1 Denpasar, Telp. 0361-245xxx Jl. Raya Sesetan No.1 Denpasar, Telp. 0361-245xxx
APA: Ni Luh Wayan, Apt. APA: Ni Luh Wayan, Apt.
SP : KP.01.02.0xxxxx SP : KP.01.02.0xxxxx
OBAT LUAR
25
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP
26
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP
27
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP
29
SINGKATAN LATIN DALAM RESEP
2. Hadimoelja, S. (2004). Formulasi Bentuk Sediaan Veteriner. Diterjemahkan dari Formulation of Veterinary Dosage,
Forms, by Blodinger, Jack. Airlangga University Press
3. Joenes, NZ. (2002). Ars Prescribendi Resep Yang rasional (1). Airlangga University Press.
4. Joenes, NZ. (2002). Ars Prescribendi Resep Yang rasional (2). Airlangga University Press.
5. Joenes, NZ. (2002). Ars Prescribendi Resep Yang rasional (3). Airlangga University Press.
6. Lazuardi, M. (2010). Biofarmasetik dan Farmakokinetika Klinik Medis Veteriner. Ghalia Indonesia.
8. Lazuardi, M. (2018). Bagian Khusus Ilmu Farmasi Veteriner. University Airlangga Press.
9. Katzung, BG. (2001). Basic & Clinical Pharmacology. Eight Ed. Lang Medical Book. McGraw-Hill Medical Publising
Division, NY.
10. Lestari, C.S., Rahayu, S., Rya, H., dan Maisunah. (2001). Seni Menulis Resep, Teori dan Praktik. P.T. Perca Jakarta.
32