Anda di halaman 1dari 13

TREND DAN ISU DALAM KEPROFESIAN TERKAIT

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kelompok 10
Siti Nurain Dunggio
Sri Elisa Nento
Sri Sintiyas Y. Pipi
Sultika Kaluku
Windrawati Ismail
Latar Belakang
 Di era modern saat ini banyak penyakit yang timbul disebabkan oleh
perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan, pola
aktivitas, serta kebiasaan lain seperti merokok dan konsumsi obat-
obatan. Sebagai akibatnya berbagai masalah kesehatan sekarang ini
banyak terjadi di masyarakat seperti hipertensi, gagal ginjal, diabetes
mellitus, kanker, berbagai penyakit kelainan darah atau yang sekarang
ini kita kenal dengan penyakit tidak menular. Pada masa ini berbagai
fasilitas kesehatan telah menyediakan pelayanan kepada masyarakat
untuk mencari pengobatan baik secara medis, non medis termasuk
pengobatan komplementer.
 Profesi keperawatan mengembangkan layanan praktik mandiri
keperawatan kepada masyarakat dalam mencari solusi terhadap
masalah kesehatannya. Pelayanan praktik mandiri perawat
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai dengan
wewenang seorang perawat professional.
Trend dan Issu Keperawatan Komunitas
 Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang di kedepankan
untuk di tangani atau desus desus dalam ruang lingkup keperawatan
komunitas. Keperawatan komunitas di tunjukan untuk
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta memberikan
bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar keahlihanya
dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masayarakat
dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya
dalam kehidupan sehari hari (effendi, 2009).
 Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara
terus menerus dan terlibat dalam masayrakat yang berubah, sehingga
pemenuhan dan metode keperawatan kesehatan berubah, karna gaya
hidup masayarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Defenisi dan filisofi terkini
dari keperawatan memiliputi perkembangan di berbagai tempat
praktik dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar.
Trend dan Issu dalam Profesi Keperawatan
Komunitas
 Trend dan issu dalam profesi keperawatan komunitas sama seperti jenjang
pendidikan keperawatan. Yang dominan dalam keprofesian keperawatan
komunitas adalah pada program akademik dan profesi dalam program tersebut
sudah banyak dibuka peminatan pada keperawatan komunitas seperti Ners, S2,
S3, dan Spesialis. Bagi jurusan S3 Keperawatan Komunitas hanya berada di
Universitas Indonesia saja.
 Trend lebih sering dan banyak dibicarakan adalah tentang gaji perawat. Banyak
perawat mengeluh tentang penerimaan gaji yang kecil dan berbeda
dibandingkan dengan institusi lainnya, sedangkan pekerjaan yang mereka
lakukan sama beratnya. Sehingga mereka terkadang merasa iri dengan gaji
perawat lain yang memiliki gaji lebih besar. Dengan adanya aturan dari Mentri
Kesehatan Republik Indonesia gaji perawat diberikan berdasarkan jenjang
pendidikannya, pada setiap provinsi dan institusi kesehatan/ Rumah sakit
berbeda- beda. Semakin tinggi tingkat jenjang pendidikan semakin tinggi gaji
yang mereka peroleh. Tunjangan pada PNS lebih besar dari pada gaji pokok.
Pemberian gaji juga berdasarkan pada lamanya pengalaman pekerjaan sang
perawat.
Lanjutan...
 Perkembangan/ pelatihan pada keperawatan komunitas dapat
dikatakan masih jarang dan masih minim, tetapi pelatihan sangat
diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
masalah penyakit serta meningkatkan mutu pelayanan puskesmas.
Maka dalam komunitas diperlukan suatu pelatihan pada puskesmas
tentang peningkatan pelayanan kesehatan dan pemberian konseling
kepada kader dan masyarakat tentang masalah kesehatan yang sering
terjadi pada lingkup masyarakat.
 Kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat dan puskesmas
karena meningkatkan wawasan bagi masyarakat serta mampu
menurunkan morbiditas dan mortalitas pada desa yang memiliki angka
kejadian tinggi. Sebaliknya untuk desa yang memiliki angka kejadian
rendah dapat mempertahankannya agar tidak memiliki kurva
morbiditas dan mortalitas yang meningkat.
Konsep Praktik Mandiri Perawat
 Menurut konsorsium ilmu – ilmu kesehatan (1992) praktek
keperawatan profensional atau ners melalui kerjasama yang bersifat
kolaboratif baik dengan klien maupun tega kesehatan lain dalam upaya
memberikan asuhan keperawatan yang holistic sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawanya pada berbagai tatanan, termasuk
praktik keperawatan individu dak berkelompok.
 Menurut undangan – undang keperawatan (UKK) No. 38 Tahun 2014
pengertian Pratik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan
oleh perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
 Pasal 28 ayat 2 UKK No. 38 tahun 2014 menyebutkan bahwa Praktik
Keperawatan terdiri atas praktik keperawatan mandiri dan praktik
keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Lanjutan...
 Dasar hokum praktik mandiri perawat diatur dalam :
 Undang – undangan Keperawatan No. 38 tahun 2014, antara lain:
 Pasal 28 ayat 1 dan 2, yaitu:
 Praktik keperawatan dilaksankan di fasilitas pelayanan kesehatan dan
tempat lainnya sesuai dengan klien sasarannya.
 Praktik keperawatan sebagaimana dimaksut pada ayat (1) terdiri atas
praktik keperawatan mandiri dan praktik keperawatan di fasilitas
pelayanan kesehatan.
 Pasal 21 UU keperawatan tahaun 2014, pasal 47 UU kesehatan tahun
2014 : dalam melakukan praktek mandiri keperawatan, seorang
perawat wajib memasang papan nama praktik keperawatan.
 Peraturan menteri kesehatan (Permenkes) No. 17 tahun 2013, antara
lain:
 Pasal 2 ayat 3 : perawat yang menjalankan praktik mandiri
berpendidikan minimal Diploma III (D III) keperawatan.
 Pasal 3 ayat 2 : setiap perawat yang menjalankan praktik keperawatan di
praktik mandiri wajib memiliki SIPP.
 Pasal 5A : perawat hanya dapat menjalankan praktek keperawatan
maksimal di dua tempat yaitu pada fasilitas pelayanan kesehatan dan
praktek mandiri perawat.
 Syarat untuk melakukan praktik mandiri perawat
 Menurut UU Keperawatan No. 38 tahun 2014 syarat untuk dapat
melakukan praktik mandiri perawat, yaitu:
 Perawat berpendidikan vokasi (D III) keperawatan dan profesi (Ners &
Ners spesialis).
 Perawat yang memiliki surat tanda registerasi ( STR).
 Dalam UUK no. 38 tahun 2014 pasal 18 ayat 3, persyaratan pembuatan STR
meliputi :
 Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan.
 Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi.
 Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental.
 Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji profesi
 Membuat pernyatan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
 Perawat yang memiliki surat izin praktek perawat (SIPP). Dalam UUK no. 38
tahun 2014 pasal 19, SIPP diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota atas
rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat
Perawat menjalankan praktiknya. Untuk mendapatkan SIPP Perawat harus
melampirkan: salinan STR yang masih berlaku, Rekomendasi dari Organisasi
Profesi Perawat; dan Surat pernyataan memiliki tempat praktik atau surat
keterangan dari pimpinan Fasilitas Pelayanaan Kesehatan.
 Persiapan sebelum melakukan Praktik Mandiri Perawat.
 Alat yang disiapkan sebenarnya tergantung dari kekhususan dari masing-masing
klinik sesuai bidang keahlian teman-teman, misalnya perawat yang mempunyai
sertifikat wound care dan memiliki pengalaman sebagai perawat luka, bisa
membuka klinik keperawatan luka, atau mungkin ada yang sudah mendapatkan
pelatihan keperawatan paliatif, bisa berpikir untuk membuka klinik keperawatan
khusus palliative care.
 Sementara itu fasilitas dasar yang harus ada adalah:
 Perlengkapan untuk tindakan asuhan keperawatan dan kunjungan rumah,
antara lain: Alat untuk mengukur tanda-tanda vital, timbangan, meteran
badan. Alat untuk mengukur gula darah, asam urat dan kolesterol jika ingin
menambahkan, tergantung kemampuan finansial masing-masing.
 Obat-obatan
 Ingat, hanya boleh obat bebas dan obat bebas terbatas.
 Perlengkapan administrasi, meliputi formulir catatan tindakan asuhan
keperawatan serta formulir rujukan dan formulir persetujuan tindakan
keperawatan (inform consent).
 Kewenangan perawat dalam praktek mandiri
 Melaksanakan proses keperawatan antara lain: pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
 Merujuk pasien ke rumah sakit.
 Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompensi.Misalnya memberikan bantuan hidup dasar,atau penanganan
pertama pada keselakaan.
 Berkolaborasi dengan dokter jika ada kasus yang tidak bisa ditangani sendiri
 Memberikan penyuluhan kesehatan dan konseling.
 Contohya perawat yang sudah memiliki sertifikat konselor laktasi,dapat
memberikan konseling bagi ibi-ibu yang mengalami masalah pada saat
menyusui
 Memberikan obat sesuai resep dokter.Pasien tuborkulosis rawat jalan yang harus
mendapatkan obat injeksi setiap hari selama dua bulan,bisa mendatangi klinik
kita.
 Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas
 Hal-hal penting yang harus diperhatikan
 Praktik keperawatan mandiri yang kita jalankan harus berdasarkan pada kode
etik,standar pelayanan,standar profesi dan standar prosedur operasional(SPO).
 Perawat berhak menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan
dengan kode etik,standar pelayanan,standar profesi dan standar prosedur
operasional.
 Rujuk pasien yang tidak dapat ditangani kepada perawat lain,atau tenaga
kesehatan lain yang lebih kompeten.
 Jangan melakukan pekerjaan tenaga medis,karenakita tidak berwenang,kecuali
jika sudah ada pendelegasian tertulis dari dokter yang bersangkutan.
 Pasien berhak memberi persetujuan atau menolak tindakan keperawatan yang
akan diterimanya,jadi sebelum melakukan tindakan apapun itu sebaiknya minta
surat persetujuan atau inform consent.
Kesimpulan
Isu keperawatan komunitas adalah suatu masalah yang dikedepankan untuk
ditangani atau desas – desus dalam ruang lingkup keperawatan komunitas. Tren
dan isu yang sedang dibicarakan dalam keperawatan komunitas. Pengaruh politik
terhadap keperawatan professional, Pengaruh perawat dalam aturan dan praktik
keperawatan Puskesmat Idaman.
Kegiatan praktik keperawatan komunitas meliputi tahap persiapan, pelaksanan
dan evaluasi. Area praktik keperawatan kesehatan komunitas yaitu unit pelayanan
kesehatan, rumah , sekolah tempat kerja atau industri , barak penampungan,
kegiatan puskesmas keliling , panti atau kelompok khusus lain serta pelayanan
pada kelompok resiko tinggi. Sasaran keperawatan kesehatan komunitas antara
lain individu , keluarga , kelompok dan masyarakat. Prinsip dasar dalam praktik
perawatan kesehatan komunitas, Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan
kesehatan masyarat, Sasaran terdiri dari individu ,keluarga , kelompok dan
masyarakat. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bekerja untuk
masyarakat. Pendekatan praktik keperawatan komunitas meliputi problem
solving approach, dan Community approach. Faktor yang mempengaruhi praktik
keperawatan komunitas antar lain IPTEK yang baru, pergeseran nilai masyarakat ,
aspek legal dan etik, ekonomi serta politik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai