Anda di halaman 1dari 2

Sebelum melakukan pertolongan hal yang paling penting yaitu kita harus melihat apakah lokasi

tersebut aman bagi korban dan untuk kita sebagai penolong,jika aman kita membawa pasien di
tempat yang lebih aman lagi dan posisikan korban di tempat yang rata,kemudian kita cek
respon/kesadaran dengan cara memanggil korban (pak,pak,pak/bu,bu,bu) jika korban tidak
menunjukan reaksi teriaklah untuk mendapatkan pertolongan terdekat,dan aktifkan sistem
tanggapan darurat melalui perangkat bergerak agar tim medis akan segera ke lokasi kejadian,nah
kemudian kita harus memperhatikan apakah korban dalam keadaan napas terhenti atau
tersenggal,dan periksa denyut (secara bersamaa) dengan cara kita melihat gerakan dada korban
sambil mendengar irama jantung pasien tersebut terasa dalam 10 detik,,Jika pasien bernapas
dengan normal dan ada denyut nadi maka kita harus mempertahankan kondisi korban sampai
tenaga medis tiba di lokasi,namun apabila korban bernafas tidak normal ,ada denyut nadi maka
kita harus memberikan napas buatan dengan cara 1 napas buatan setiap 5-6 x /detik atau sekitar
10-12 napas buatan/menit,dan kita harus mengaktifkan sistem tanggap darurat,setelah itu kita
terus berikan napas buatan,dan memeriksa denyut si korban kurang lebih 2 menit,namun jika
tidak ada denyut maka kita harus memulai tindakan CPR,pemberian CPR ini bertujuan untuk
aliran darah yang mengandung oksigen akan tetap tersalurkan ke otak dan seluruh tubuh yang
benar dengan langka-langkahnya yang pertama kita meletakan korban pada permukaan dasar
dan keras untuk memastikan bahwa korban dapat penekanan yang adekuat,kemudian kita harus
pastikan bagian dada korban terbuka untuk meyakinkan penempatan tangan yang benar dan
untuk melihat recoil dada,selanjutnya letakan tangan di tengah dada korban,tupukan sala satu
pangkal tangan pada daerah dan utntuk melihat recoil dada,kemudian lengan harus lurus 90
derajat terhadap dad korban,setelah itu tekan dada dengan kecepatan 5cm teta[I tidak boleh lebih
dari 6 cm,selama melakukan penekanan,pastikan bahwa dinding dada di berikan kesempatan
untuk mengembang kembali kebentuknya semula,berikan 2 kali bantuan napas setiap selesai
melakukan 30x penekanan dada,dengan durasi selama 1 detik untuk tiap pemberian napas,kita
harus memastika dada si korban mengembang untuk tiap pemberian napas.Sebelum melakukan
CPR yang harus kita perhatikan adalah lihat apakah ada sumbatan atau tidak.Ketika AED sudah
tersedia pastikan tubuh korban dan kondisi di sekitarnya sudah benar-benar kering,nah setelah
menyalakan alat AED alat tersebut akan memberikan paduan dalam bentuk suara mengenai
langkah demi langka yang harus kita lakukan,terdapat dua lempeng ekektroda AED yang harus
ditempelkan ke dada si korban sesuai posisi yang tampak pada gambar di AED,setelah electroda
terpasang,hentikan CPR dan tekan tombol analisis,namun pastikan tidak ada yang menyentuh
tubuh penderita selama AED menganalisa denyut jantung si korban. Selagi melakukan RJP, bisa
memasang monitor atau automated external defibrillator (AED) untuk melihat ritme jantung.
Ritme jantung dibagi menjadi dua, yaitu ritme yang dapat dikejut atau disyok (shockable) dan
ritme yang tidak dapat dikejut atau disyok (non-shockable). Ritme inilah yang menentukan
apakah kita melanjutkan melakukan RJP, atau kita kejut menggunakan defibrillator,Nah jika
ritme dapat di kejut maka kita lanjutkan dengan melakukan RJP selama dua menit. Lalu,
kembali cek monitor ritme jantung, apakah sudah kembali normal atau masih shockable. Jika
ternyata ritmenya sudah non-shockable, bisa melanjutkan RJP biasa. Jika ritme jantung masih
shockable, dikejut terlebih dahulu lalu lakukan RJP selama dua menit, dengan pemberian
epinefrin setiap 3-5 menit. Cek kembali apakah ritme masih shockable atau non-shockable.
Seperti yang tadi, jika non-shockable, bisa melakukan RJP biasa. Sementara jika masih
shockable,lanjutkan terus menerus hingga tenaga ALS mengambil ahli atau korban mulai
bergerak tetapi jika ritme tidak dapat dikejut maka kita segera lanjutkan dengan CPR kurabg
lebih selama 2 menit,hingga AED membolehkan pemeriksaan ritme,lakukan terus menerus
sampai tenaga ALS mengambilahli dan korban mulai bergerak.

Anda mungkin juga menyukai