Usia : 6 Bulan
Alamat : Balong
3
Identitas Ibu Pasien
Conclusions
- Nama Ibu : Ny. S
- Umur : 34 tahun
- Pekerjaan : IRT
Anamnesis
• Keluhan Utama : BAB terus menerus
5
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Riwayat Alergi
Riwayat Rawat Inap
serupa
disangkal Diakui, 4 bulan yang lalu
MRS dengan pneumonia disangkal
aspirasi dan fimosis
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Serupa keluarga
disangkal DM (-) HT (-)
Riwayat Persalinan
Anak ke 2 dari 2 bersaudara
lahir caesar, kurang bulan, BBL 1500 gram,
Tidak langsung menangis saat lahir.
6
PemeriksaanContents
Fisik of this template
Vital sign
• Suhu : 36,6° C
• HR : 110 x/menit
• RR : 24 x/menit
• SpO2 : 98 %.
Keadaan Umum
Pemeriksaan saraf
perifer
Pemeriksaan saraf perifer menunjukkan bahwa tidak ada
penebalan saraf tepi.
11
Diagnosis Kerja
Diagnosis kerja ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yaitu
Neuritis Morbus Hansen tipe BB disertai
Reaksi Reversal.
12
Diagnosis Banding
13
Tatalaksana
Reaksi Reversal
● edukasi mengenai penyakit dan
● Neuritis (+)
pengobatan.
● Prednison 40 mg/hr
● mengonsumsi makanan yang
● Analgetik Na diclofenac 2x1
bergizi
tab
● istirahat cukup
● antibiotic clindamisin 2x300 mg
● konsumsi obat teratur dan kontrol
● Tablet kombinasi vit. B1, B6, B12
setiap bulan
1X1 tab
14
PEMBAHASAN
LEPRA = MORBUS HANSEN
Kusta merupakan penyakit infeksi kronik
yang disebabkan Mycobacterium leprae
(M. leprae). Kusta menyerang kulit dan
saraf tepi, serta otot, mata, tulang, testis,
dan organ dalam lainnya, kecuali sistem
saraf pusat.
16
Epidemiologi, Etiologi
Mycobacterium leprae
Basil tahan asam
Positif gram
Ukuran 3 – 8 Um x 0,5 Um
Biakan medium artifisial (-)
Masa tunas:
Bervariasi
40 hr – 5 th (Ada yg mengatakan samp 10 th
bahkan bisa samp 40 th)
Penyebaran o/ orang yang terinfeksi
Data WHO tahun 2019 melaporkan dari 161 negara
sebanyak 202.256 kasus kusta baru terdeteksi di 118 negara,
96% terdapat di 23 negara dan sebanyak 79% terdapat di
India, Brasil, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri terjadi
peningkatan kasus kusta dalam 5 tahun terakhir.
17
Patogenesis
Klasifikasi menur
18
Klasifikasi
19
Klasifikasi
Perbedaan tipe PB dan MB menurut klasifikasi
WHO
PB MB
1. Lesi kulit - 1-5 lesi - > 5 lesi
(makula yang - Hipopigmentasi/eritema
datar, papul yang - Distribusi tidak simetris - Distribusi lebih
meninggi, simetris
infiltrat, plak
eritem, nodus).
1. Kerusakan saraf - Hilangnya sensasi yang - Hilangnya
(menyebabkan jelas sensasi kurang
hilangnya jelas
sensasi/kelemah - Hanya satu cabang - Banyak cabang
an otot yang saraf saraf
dipersarafi oleh
saraf yang
terkena
20
Klasifikasi Gambaran klinis
tipe PB
Karakteristik Tuberkuloid Borderline Indeterminate
tuberculoid (BT) (I)
Lesi Makula atau makula Makula dibatasi makula
Tipe dibatasi infiltrate infiltrat saja
Jumlah Satu atau beberapa Satu dengan lesi Satu atau
satelit beberapa
Distribusi Terlokalisasi & asimetris bervariasi
asimetris
Permukaan Kering, skuama Kering, skuama Dapat halus
agak mengkilat
Sensibilitas Hilang Hilang Agak
terganggu
BTA
Pada lesi kulit Negatif Negatif, atau 1+ Biasanya
negatif
Tes Lepromin Positif kuat (3+) Positif (2+) Meragukan
(1+)
21
Klasifikasi Gambaran klinis
tipe MB
Karakteristik Lepromatosa Borderline lepromatosa Mid-borderline (BB)
(BL)
Lesi Makula, infiltrat difus, papul, Makula, plak, papul Plak, lesi bentuk kubah,
Tipe nodus lesi punched-out
Jumlah Banyak, distribusi luas, praktis Banyak, tapi kulit sehat Beberapa, kulit sehat
tidak ada kulit sehat masih ada (+)
Distribusi Simetris Cenderung simetris Asimetris
Permukaan Halus dan berkilap Halus, berkilap Sedikit berkilap,
beberapa lesi kering
Sensibilitas Tidak terganggu Sedikit berkurang Berkurang
BTA
Pada lesi kulit Banyak (globi) Banyak Agak banyak
Pada hembusan Banyak (globi) Biasanya tidak ada Tidak ada
hidung
Tes Lepromin Negatif Negatif Biasanya negatif, dapat
juga (+)
22
Diagnosis
Tanda Kardinal
23
Pemeriksaan Penunjang
24
Tatalaksana
Pembagian:
26
Pengobatan Reaksi Kusta
Reaksi Reversal
Reaksi ENL • Neuritis (+)
Ringan rawat jalan, istirahat • Prednison 40 mg/hr
Berat rawat inap • Analgetik + sedatif
Obat : • Anggota gerak yang
Prednison 40 - 60 mg/hr terkena istirahatkan
berat/ringan reaksi
Klofazimin 200 – 300 mg/hr Neuritis (-)
Thalidomide teratogenik • Kortikosteroid (-)
• Analgetik kalau perlu
27
Secara umum prognosis pasien ini baik. Pengobatan pada reaksi kusta pasien dengan
menggunakan obat anti-kusta dan menghindari faktor pencetus reaksi, diharapkan akan
dapat mengobati reaksi dan penyakit kustanya.
28
Terimakasih
29