Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS

HUBUNGAN
DAN KONTRIBUSI
Banyak kejadian di dunia yang
merupakan kejadian yang saling
menyebabkan. Kejadian yang
saling menyebabkan adalah suatu
kejadian yang keterjadiannya
akan menyebabkan keterjadian
kejadian yang lain.
Contoh :
Adanya pengangguran
menyebabkan meningkatnya
jumlah kriminalitas, kenaikan
jumlah uang beredar akan
menyebabkan kenaikan inflasi,
kelangkaan barang akan
menyebabkan kenaikan harga.
Untuk mengetahui
hubungan suatu kejadian
atau variabel dengan
kejadian atau variabel yang
lain, digunakan teknik
analisis yang disebut
dengan korelasi.
Tingkat Signifikansi Korelasi
• Jika sig > 0,05 maka Ho ditolak artinya tidak terdapat
hubungan
• Jika sig < 0,05 maka Ho diterima artinya terdapat
hubungan
Koefisien korelasi memiliki nilai antar -1 hingga +1
 Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X1
mengalami kenaikan maka variabel X2 juga akan
megalami kenaikan, atau sebaliknya.
 Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel X1
mengalami penurunan maka variabel X2 akan
megalami kenaikan, atau sebaliknya.
Tingkat Hubungan Keeratan Korelasi

Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sbb:


1. 0,00 s/d 0,20 > tingkat keeratan sangat lemah
2. 0,21 s/d 0,40 > tingkat keeratan lemah
3. 0,41 s/d 0,70 > tingkat keeratan sedang
4. 0,71 s/d 0,90 > tingkat keeratan kuat
5. 0,91 s/d 0,99 > tingkat keeratan sangat kuat
6. 1 berarti korelasi sempurna
1. Analisis Korelasi Sederhana

Analisis korelasi
sederhana digunakan untuk
mencari hubungan antara dua
variabel. Hasil analisis dari
korelasi adalah koefisien
korelasi yang menunjukkan
kekuatan atau kelemahan dari
suatu hubungan.
Nilai koefisien korelasi ini
akan berada pada kisaran
angka minus satu (-1)
sampai plus satu (+1).
Koefisien korelasi minus
menunjukkan hubungan yang
terbalik, dimana hubungan
yang terjadi adalah hubungan
negatif.
Dalam hubungan yang negatif ini, kenaikan
suatu variabel akan menyebabkan penurunan
variabel lain, sedangkan penurunan suatu
variabel akan menyebabkan kenaikan variabel
lain.
Var 1

Var 2
Gambar Hubungan Negatif Dua Variabel
Seperti dilihat pada
gambar, korelasi ditunjukkan
dengan garis dari kiri atas ke
kanan bawah yang
merupakan perpotongan
antara variabel satu dan
variabel dua.
Berdasarkan gambar tersebut
terlihat bahwa kenaikan dalam
variabel satu akan
menyebabkan penurunan dalam
variabel dua. Sebaliknya
penurunan dalam variabel satu
akan menyebabkan kenaikan
dalam variabel dua.
Koefisien korelasi positif
menunjukkan hubungan yang searah
dari dua variabel, di mana kenaikan
suatu variabel akan menyebabkan
kenaikan variabel yang lain dan
sebaliknya penurunan suatu variabel
akan menyebabkan penurunan pada
variabel yang lain.
Bentuk hubungan yang searah
tersebut dapat dilihat pada Gambar
berikut:
Var 1

Var 2
Gambar Hubungan Searah Dua Variabel
Sebagaimana terlihat pada gambar tersebut,
kenaikan dalam variabel satu akan
menyebabkan kanaikan dalam variabel dua.
Sebaliknya, penurunan dalam variabel satu akan
menyebabkan penurunan pada variabel dua.
Berdasarkan gambar terlihat bahwa
garis perpotongan antara Var 1 dan Var
2 merupakan garis yang linear dari kiri
bawah ke kanan atas.
Koefisien korelasi sebesar nol
menunjukkan tidak adanya hubungan
antara dua variabel, korelasi sebesar
nol menunjukkan bahwa kenaikan atau
penurunan dari suatu variabel tidak
mempengaruhi variabel yang lain.
Bentuk hubungan antarvariabel jika
koefisien korelasinya nol adalah seperti
pada Gambar berikut:
Var 1

Var 2
Gambar Koefisien Korelasi Nol
Berdasarkan gambar tersebut
terlihat bahwa perubahan dalam
nilai variabel dua tidak
mempengaruhi nilai variabel satu
karena nilainya yang tetap
berapapun perubahan yang
terjadi dalam nilai variabel dua.
Contoh:

Berikut adalah data


tentang nilai ekspor (dalam
triliyun) dan pendapatan
nasional (dalam triliyun)
selama tahun 2006 sampai
2016 Tabel di bawah.
Tabel Ekspor dan Pendapatan Nasional (Dalam
Triliyun)

Pendapatan
Tahun Nilai Ekspor
Nasional
2006 11,6 331
2007 12,9 351
2008 13,4 366
2009 13,4 368
2010 15,7 400
2011 15,1 414
2012 14,8 427
2013 16,5 458
2014 17,2 482
2015 18,8 517
2016 21,4 559
Berdasarkan data tersebut,
ujilah apakah ada hubungan
antara peningkatan nilai ekspor
dengan kenaikan dalam
pendapatan nasional ataukah
sebaliknya.
Perhatikan prosesnya dengan
menggunakan program SPSS.
Outputnya sebagai berikut :
INTERPRETASI
Berdasarkan hasil tersebut terlihat
bahwa koefisien korelasi antara nilai ekspor
dan pendapatan nasional adalah sebesar
0,981. Koefisien korelasi yang mendekati
satu dan positif memberikan indikator
hubungan yang sangat kuat antara nilai
ekspor dengan pendapatan nasional dimana
kenaikan dalam nilai ekspor akan menaikkan
jumlah pendapatan nasional atau
sebaliknya.
Korelasi ganda
output
Keputusan Ekonomi :
Tingkatkan ekspor karena
meningkatkan pendapatan
nasional serta kurangi impor
karena menurunkan
pendapatan nasional.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai