Anda di halaman 1dari 6

PENGELOLAAN RUANG

WILAYAH PESISIR DAN


LAUTAN SEIRING DENGAN
PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH
NOMESIO PIETOVIN
F1241201024
 Tujuannya adalah mengembalikan penegasan
wewenang kewenangan daerah atas pengelolaan
sumberdaya alam di wilayahnya. Namun demikian
TUJUAN yang harus disadari, bahwa sumber daya terumbu
karang, mangrove, mineral, jasa lingkungan dan
kepariwisataan
 Pada hal ini lebih menfokuskan pada atau target yang
dikejar adalah ada empat yaitu
☻Sumber dapat pulih (Reneweable Resources)
☻Sumber daya tidak dapat pulih (Non Reneweable
SASARAN Resources)
☻Energi kelautan
☻Jasa – jasa lingkungan kelautan ( Environmental
Services)
 Jadi penyelesaian masalah ini dengan menggunakan
cara “Constraint Based Development”. Dengan
pengertian bahwa disetiap wilayah pesisir, harus
METODE memenuhi segenap kriteria pembangunan
berkelanjutan ( Sustainable Development), yakni
secara ekonomi efisien dan optimal secara social
budaya, berkeadilan dan dapat diterima
€ Sumber daya pesisir dan laut merupakan ekosistem
yang sangat strategis bagi pembangunan nasional,
maka dalam penetapan program dan kebijakannya
harus diupayakan adanya efisiensi dalam pemanfaatan
ruang sumber daya pesisir, peningkatan pendapatan
kesejahteraan masyrakat pesisir, memberdayakan
HASIL masyrakat pesisir, dan memperkaya dan meningkatkan
mutu sumberdaya alam.
€ Desentralisasi kewenangan kepada daerah harus
dipandang sebagai pemberian hak dan kewajiban
untuk melaksanakannya secara bertanggung jawab
dan demi kepentingan masyarakat, bukan pemberian
kedaulautan sehingga terjadi pekapligan laut.
 Dalam pengembangan perlu disusun dalam suatu
struktur tata ruang antar wilayah darat dan pesisir lau
ini. Yang memungkinkan bagi berlangsungnya
KESIMPULAN keterkaitan fungsional antar keduanya. Dalam rencana
ini telah ditentukan sektir- sektornya ( Leading Sectors)
pengembangan dimana sector- sector menyesuaikan
dan mendukungnya.

Anda mungkin juga menyukai