Anda di halaman 1dari 13

Iman, Islam dan Ihsan

dalam membentuk Insan


Kamil

Dosen Pengampuh: Ainun Nadlif, S.Ag. M.Pd. I.


Kelompok 3
TEMA: IMAN, ISLAM DAN
IHSAN DALAM MEMBENTUK
INSAN KAMIL

• Surya Adi Fermansyah ( 2038211052 )


• Tabina Sabbah Shidqi ( 2038211044 )
• Daniel Naufal Okky Ihza Mahendra ( 2038211045 )
• Ardian Zaky Nafisa ( 2038211065 )
Konsep Iman, Islam, dan
Ihsan
Iman
Iman memiliki arti ketentraman dan kedamaian kalbu yang
dari kata itu bisa muncul kata al-amanah (amanah: dapat
dipercaya).
Islam Ihsan

Islam sendiri secara bahasa memiliki banyak pengertian, beberapa diantaranya:


Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang
1. Berserah diri (Aslama)
artinya adalah berbuat baik, sedangkan bentuk
2. Tunduk patuh (Istislam) masdarnya adalah ihsanan, yang artinya
3. Bersih/suci (Saliim) kebaikan.
4. Selamat/sejahtera (Salama) Ihsan juga merupakan puncak ibadah dan akhlak
5. Perdamaian (Silmu) yang senantiasa menjadi target seluruh hamba
Allah Swt. .
Lima rukun islam:

1. Mengucapkan dua kalimat syahadat

2. Mendirikan Shalat

3. Berpuasa di bulan Ramadhan

4. Membayar Zakat

5. Pergi Haji (jika mampu)


Insan Kamil
Menurut Khan menurut Ibn Araby Menurut al-Jili,
Sahib Khaja Khan
Insan Kamil adalah
ada dua tingkatan dia yang berhadapan
Dalam Insan Kamil, manusia dalam dengan Pencipta dan
Tuhan bukanlah mengimani Tuhan. pada saat yang sama
sebuah layar bagi Pertama, tingkat insan juga dengan makhluk.
makhluk-Nya, dan kamil. Mereka Insan Kamil atau
makhluk tidak akan terhalang dari mengimani Tuhan manusia sempurna
Khalik. Ia menjadi seimbang dalam dengan cara merupakan quib atau
kedua arah. penyaksian. Kedua, axis, tempat segala
manusia beragama sesuatu berkeliling
pada umumnya. dari mula hingga
Mereka mengimani akhir.
tuhan dengan cara
pendefinisian.
Insan kamil pada umumnya diartikan
sebagai manusia yang sempurna baik
dari segi wujud dan pengetahuannya.
Kesempurnaan dari segi wujudnya ialah
karena dia merupakan manifestasi
sempurna dari citra Tuhan, yang pada
dirinya tercermin nama-nama dan sifat
Tuhan secara utuh. Adapun
kesempurnaan dari segi
pengetahuannya ialah karena dia telah
mencapai tingkat kesadaran tertinggi,
yakni menyadari kesatuan esensinya
dengan Tuhan, yang disebut makrifat.
insan kamil di bagi atas tiga
tingkatan. yaitu:

1 . T I N G K ATA N P E R M U L A A N ( A L - B I D Ā YA H ) .

Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat merealisasikan asma dan
sifat-sifat ilahi pada dirinya.
2. Tingkat menengah (at-tawasuth) 3. Tingkat terakhir (al-khitām)

Pada tingkat ini insan kamil telah dapat merealisasikan citra Tuhan
Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit kehalusan sifat
secara utuh. Ia pun telah dapat mengetahui rincian dari rahasia
manusia yang terkait dengan realitas kasih Tuhan. penciptaan takdir,
Pengetahuan yang dimiliki oleh insan kamil pada tingkat ini Insan kamil pada umumnya diartikan sebagai manusia yang
telah meninngkat dari pengetahuan biasa. karena sebagian hal- sempurna baik dari segi wujud dan pengetahuannya.
hal yang gaib telah dibukakan Tuhan kepadanya. Kesempurnaan dari segi wujudnya ialah karena dia merupakan
manifestasi sempurna dari citra Tuhan, yang pada dirinya tercermin
nama-nama dan sifat Tuhan secara utuh. Adapun kesempurnaan
dari segi pengetahuannya ialah karena dia telah mencapai tingkat
kesadaran tertinggi, yakni menyadari kesatuan esensinya dengan
Tuhan, yang disebut makrifat.
Pengaruh iman, Islam, dan ihsan dalam
membentuk insan kamil

Kaum muslimin menetapkan adanya tiga unsur penting dalam


agama islam yakni, iman, Islam, dan ihsan sebagai kesatuan
yang utuh. Para ulama mengembangkan ilmu-ilmu Islam guna
memahami ketiga unsur tersebut.
Kaum muslimin di Indonesia lebih mengenal istilah akidah, syariat, dan akhlak sebagai tiga unsur pokok ajaran islam. Akidah

merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar iman; syariat merupakan cabang ilmu agam untuk memahami pilar

Islam dan akhlak merupakan cabang ilmu agama untuk memahami pilar ihsan.
Implementasi
dalam kehidupan
sehari-hari
Bersumber dari
Alquran dan As
Sunnah
A D A B E B E R A P A I M P L E M E N T A S I YA N G B I S A
D I T E R A P K A N D A L A M K E H I D U PA N S E H A R I - H A R I

Memiliki sikap kritis dan Memiliki kemampuan Memahami urgensi Iman,


wawasan yang luas aktualisasi diri Islam dan Ihsan dalam nilai-
nilai spiritualitas

Memahami korelasi Iman, Memahami relasi Manusia Sebagai bentuk penghambaan


Islam dan Ihsan dengan Allah SWT, Manusia dan diri kepada Allah SWT.
Lingkungan
Ada pertanyaan?

Kirimkan kepada kami! Semoga Anda


mempelajari sesuatu yang baru.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai