Anda di halaman 1dari 1

Apa itu Riya’?

Judul : Menghindari Bahaya Riya’


Pengarang :- Ust. Maftuh Ahnan
-Ustdz. Lailatus Sa’adah, S.Pd.I
Penerbit : Delta Prima Press
Kota terbit : Solo
Tahun terbit : 2011
Jumlah halaman / Cetakan ke- : viii+160 / 1
Buku ini dikarang oleh Ust. Maftuh Ahnan dan Ustdz. Lailatus Sa’adah dan diterbikan
oleh Delta Prima Press pada tahun 2011 untuk cetakan pertamanya. Buku setebal 160 halaman
ini berisi tentang apa saja bahaya riya’ atau pamer amal. Buku ini juga berisi bagaimana cara
menghindari riya’.
Riya’ berasal dari kata Bahasa Arab Roya-yaroo-rukyatam yang artinya melihat. Asal
pokok pengertiannya ialah mencari kedudukan atau kemasyhuran (popularitas) agar hati orang
lain terpengaruh lalu memujinya sebab telah melihat banyaknya amal kebaikan yang telah
dikerjakannya. Seseorang kadang berbuat riya’ ketika diawal (sejak memunculkan niat) atau
ditengah-tengah perjalanan sebab setan menggodanya.
Riya’ dalam kacamata Islam adalah sebagai perusak amal, penghapus pahala dan
menjadikan tidak tersampaikannya suatu amal disisi Allah Swt. Riya’ termasuk dalam perbuatan
yang menyekutukan Allah Swt. walaupun bukan dalam bentuk yang terang-terangan. Riya’
dibagi menjadi enam golongan, yaitu orang yang melakukan riya’ dengan keimanannya, orang
yang ahli dalam menghadiri salat jamaah jumat dan jamaah lain sebab takut ejekan dan cercaan
orang lain, orang yang riya’ dengan melakukan salat-salat sunah, sesorang yang
menyempurnakan sesuatu amalan, tetapi biasanya tidak demikian jika sedang sendirian, orang
yang melakukan riya’ dengan melakukan sesuatu sekalipun ditinggalkan juga tidak mengurangi
segala sesuatu yang berhubungan dengan amalannya, dan orang yang melakukan riya’ dengan
mengerjakan berbagai tambahan yang lain dari amalan-amalan sunah.
Kebalikan dari riya’ adalah ikhlas. Ikhlas berarti niat mengharap ridho Allh saja dalam
beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Semua amal berawal dari niat awalnya. Jika
niat awalnya mengerjakan sesuatu dengan ikhlas, akan ikhlas juga mengerjakan amalan itu.
Tetapi jika nita awalnya riya’, tidak akan ikhlas melakukan suatu amalan. Sifat ikhlas bisa
sebagai salah satu cara untuk menghindari riya’.
Buku ini memiliki sampul yang menarik. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, dan
lugas. Penjabaran tentang riya’ dijabarkan secara detail sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami setiap hal yang dijabarkan. Buku ini dicetak menggunakan kertas buram yang
membuat buku ini kurang peminat karena kertasnya buram. Selain itu, penulisan kata-kata juga
asih ada yang tidak sesuai dengan EyD yang sudah ditetapkan.
Bagi pembaca yang ingin menambah wawasan tentang riya’, saya sarankan untuk
membaca buku ini. Bahasa yang digunakan jelas, singkat, dan lugas. Penjabaran tentang riya’
dijabarkan secara detail sehingga memudahkan pembaca untuk memahami setiap hal yang
dijabarkan meskipun kertas yang digunakan adalah kertas buram. Meski begitu, buku ini tetap
bisa menjadi referensi bacaan.

Astika Arreyaan 8C / 15

Anda mungkin juga menyukai