Anda di halaman 1dari 5

Resensi Buku “ Udah Putusin Aja”

Oleh : Jihan Anggita Putri


Kelas : XI IPS 3

Identitas Buku
Judul : Udah Putusin Aja
Penulis : Felix Y. Siauw
Visual : Emeralda Noor Achni
Penerbit : Mizania
Tahun terbit : 2013
Cetakan ke- : VI, Mei 2013/Rajab 1434 H
Jumlah Hal. : 180
Harga : Rp50.000,00

Pendahuluan
Penulis memilih buku ini karena sangat kontroversial. Kontroversial bagi remaja-
remaja Indonesia yang berpikir masa muda itu adalah masa paling indah untuk bersenang-
senang dan menikmati satu hal yang tak pernah habis dibahas umat manusia, yaitu cinta.
Menurut penulis, buku ini sangat dibutuhkan untuk anak muda zaman sekarang, guna
menghadapi pergaulan yang tak terkendali pada generasi Z ini. Selain itu, buku ini
mengungkapkan tips dan cara menjaga pergaulan terkhusus bagi wanita.
Isi Resensi
Buku ‘Udah Putusin Aja’ menjelaskan bahwa pacaran merupakan sumber kemaksiatan
demi nafsunya. Hal tersebut sesuai dengan logika, karena logikanya orang yang melakukan
aktivitas ini adalah orang yang belum siap untuk menikah. Pacaran itu tanda beradegan dewasa
buktinya menurut BKKBN usia mulai pacaran pada 2010 di Jabodetabek adalah 12 tahun. Lihat
saja kaula muda yang berpacaran, sebagian besar adalah anak-anak yang belum cukup umur.
Masih menadah uang ke orangtua dengan seragam putih abu-abu, putih biru, bahkan putih
merah. Pacaran yang indah hanya sesaat pada awalnya, setiap manusia yang menjaga dirinya
lah yang akan merasakan nikmatnya pacaran setelah menikah. Kerugian yang menimpa sangat
dahsyat, khususnya bagi wanita. Buktinya, menurut KPAI, 62,7% remaja wanita di Indonesia,
sudah tidak lagi perawan.
Cinta adalah pemberian Allah dan karunia-Nya. Allah menanamkan rasa cinta pada
jiwa kita sebagai bentuk dari rasa cintanya kepada kita agar kita berpikir tentang-Nya. Cinta
bisa dimaknai sebagai potensi maksiat juga bisa dimaknai sebagai potensi taat, sayangnya
kaum muslimin saat ini hidup dalam persepsi yang sebagian besar salah kaprah memahami
cinta. Cinta itu agung dan suci karenanya perlu diatur dan aturannya tidak tanggung-tanggung,
langsung dari pencipta manusia Allah SWT.
Wanita dalam Islam layaknya ratu, yang tak bisa disentuh oleh sembarang pria. Jadilah
seperti berlian, berharga dan langka. Tidak seperti batu yang bisa ditemukan dimana-mana.
Wanita Muslimah adalah berliannya Islam. Tak ada seorang pun yang akan mengungkapkan
berlian mereka kepada orang asing. Sampai Ali bin Abi Thalib pun mengatakan jika seorang
wanita menangis karena disakiti oleh seorang pria, maka para malaikat akan mengutuk setiap
langkah kaki pria tersebut. Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita
salihah. Perlu muslimah pahami lelaki sejati tak pernah ajak pacaran karena nikmat sebatas
masa dunia. Menjanjikan bicara cinta kepada lawan jenis memang menarik hati. Namun
mencintai dalam keheningan itu punya daya pikat tersendiri.
Demi meneguk kenikmatan cinta ini, kalangan muda kerap melakukan aktivitas sia-sia
bernama ‘pacaran’. Suatu hubungan tak jelas antara sepasang muda-mudi yang selalu dihiasi
dengan ketidakmatangan sikap. Tentunya sikap-sikap yang dapat menimbulkan hal buruk bagi
masa depan kalangan muda nantinya. Mulai dari SMS-an, lalu diajak jalan, waktu jalan pegang-
pegangan, sampai nanti terjadi yang namanya kecelakaan paling fatal, mereka lakukan hanya
demi menikmati cinta yang selalu diidam-idamkan. Akhirnya harta yang paling berharga milik
wanita pun terbuang sia-sia.
Ditengah tren pacaran yang tengah menjamur di berbagai kalangan anak muda, buku
ini seolah melawan arus, menyatakan dengan setegas-tegasnya bahwa pacaran itu hanya untuk
orang-orang terbuang, orang-orang yang gagal merencanakan pernikahan. Buku ini diawali
dengan sebuah Pos Elektronik (Pos-El) yang dikirimkan oleh seorang remaja muda Indonesia
yang telah kehilangan kehormatanya demi menjaga hubungan cintanya dengan seorang teman
lama. Sungguh miris memang, di saat kita tahu hal seperti ini bukanlah sesuatu yang luar biasa
lagi, tapi sudah biasa karena memang telah terbiasa terjadi namun jarang diungkap saja, rahasia
umum, begitu.
Di saat semuanya tak berjalan sesuai keinginan, satu kata pamugkas untuk
mengakhirinya, “putus”. Tak ada luang untuk tanggung jawab, yang berarti segala kerugian
yang dialami kedua belah pihak selama berhubungan, ditanggung sendiri-sendiri. Pembaca
juga diajak untuk memahami cinta sebagai fitrah, bagian dari naluri-naluri yang tidak dapat
diindra, namun ada dan dituntut pemenuhannya. Islam tidak melarang manusia untuk jatuh
cinta, namun Islam mengatur agar cinta itu berjalan pada koridornya. Islam mengatur agar
makna cinta yang luas tidak jatuh pada potensi maksiat, tapi jatuh pada potensi taat karena cinta
terlalu indah jika disempitkan dengah syahwat semata. Cinta itu bebas nilai selagi netral.
Lalu bagaimana agar cinta menjadi halal? Disini dijelaskan berbagai solusi dan langkah
bagi mereka yang telah siap untuk menyegerakan menikah. Bagaimana langkah-langkah yang
seharusnya ditempuh. Dan tentu juga ada solusi bagi mereka yang belum siap. Bagaimana
untuk menahan dan memantaskan diri di dalamnya. Sebab, buku ini juga memberikan
penjelasan logis yang dapat menuntun remaja muslim muslimah agar tidak salah dalam bergaul
serta memberikan pedoman bagi orang tua untuk bisa menjaga putra putri mereka.

Di buku ini juga terdapat penjelasan mengapa ditulis dengan judul #UdahPutusinAja?
Bukannya lebih tepat #UdahNikahinAja atau #YukPutus? Atau segala hashtag yang
memotivasi agar menyegerakan menikah, bukannya provokasi untuk
putus? #UdahPutusinAja memang sejatinya lebih tepat bagi pelaku pacaran. Mengapa?
Sederhana saja, karena orang yang melakukan aktivitas ini adalah orang yang belum siap untuk
menikah. Logikanya, bila dia sudah siap menikah, pacaran tak perlu lagi ditempuh.

Gaya Bahasa
Buku ‘Udah Putusin Aja’ menggunakan gaya bahasa gaul, renyah, keren, logis, ringan,
dan tidak bertele-tele, namun memiliki pilihan dan paduan kata yang sangat berkualitas. yang
dikemas dalam kicauan ala twitter. Gaya bahasanya mudah dicerna, cukup familiar namun
tetap kaya akan ilmu tanpa terkesan menggurui.
Keunggulan Buku
Tampilan buku ini memang sungguh menarik! Cover dengan warna pink dan terdapat
symbol cinta tetapi kegunting, begitu serasi dengan keadaan seharusnya pasangan kalangan
muda. Isi dengan kualitas kertas seperti majalah, ilustrasi warna-warni di setiap halaman, dan
konten yang ringan namun berbobot, membawa pembaca terispirasi untuk menuntaskan buku
ini. Ada sebagian buku ini yang halamannya berwarna pink, dan ada sebagian lagi berwarna
nila. Halaman dengan warna pink mengkhususkan pembahasan dari sisi wanita. Sedangkan
halaman dengan warna nila berisi pembahasan dari sisi pria. Terdapat tampilan komik lucu
karya Emeralda Noor Achni yang sangat apik membuat buku ini merupakan maha karya yang
layak harus dibaca. Penyajiannya dengan gaya humor mudah dicerna, namun tetap kaya akan
ilmu. Argumennya masuk akal dan menginspirasi hati. Dengan lembut memberikan
pemahaman, namun tak jarang menikam tanpa ragu membeberkan fakta-fakta kesalahan yang
ada selama ini dan memberi solusi kongkrit. Keren habis dan membumi bahasanya.
Buku ini juga sangat mengispirasi bagi orang yang baru mencari jati diri ke-Islaman
yang lebih mantap. Memberikan tulisannya dengan gaya humor dan asyik disertai pantun-
pantun membuat dahi ini berkernyit. Mempertimbangkan budaya yang semakin permisif untuk
ditinggalkan karena Islam telah memberi solusi yang amat manusiawi. Saat membaca buku ini,
pembaca akan dibuat tersenyum, terkadang tertawa, terkadang menarik napas panjang. Banyak
yang tidak suka membaca buku tentang Islam karena penyampaiannnya yang monoton dan
terlalu panjang, tapi tidak dengan buku ini. Dakwahnya dipaparkan dalam konsentrasi yang pas
sehingga tidak monoton. Perbandingan harga – kualitas buku sebenarnya tidak sebanding.
Buku yang hanya dihargai sekitar 50 ribuan ini memakai kertas yang tebal dan full color pada
setiap halaman. Selain itu, dalam buku ini terdapat beberapa tips dan trik.

Inilah yang paling menarik, buku ini juga memberi sanggahan untuk alasan-alasan yang
sering jadi pembenaran para remaja dalam menjalani pacaran. Misalnya :
“ Pacaran nggak ngapa-ngapain kok, Cuma pegangan tangan. “

Tau nggak, “ cuma “ itu kata yang berbahaya. Karena semua kemaksiatan awalnya juga “
cuma “. Selingkuh itu awalnya, ya, “ cuma “ teman. Hamil itu juga awalnya “ cuma “
pegangan.

Buku ini juga memberikan penjelasan sesuai gaya kicauan di twitter, misalnya :

1. Pacaran selalu dimulai dengan pengorbanan dan diakhiri saat ada korban | sebelum
semua terjadi, baik kiranya akhiri sekarang
2. Hindarkan dia dari maksiat yang hantarkan dia pada siksa neraka, itulah sayang |
Melindungi kehormatanya dengan jauhkan rayuanmu, itulah cinta
3. Lelaki terhormat takkan pertaruhkan kehormatan wanita | Dia melindunginya dengan
menundukkan pandangan atau mengambilnya dengan pernikahan
4. Lelaki sejati bukan yang banyak janji, tapi yang berani datangi wali | atau menahan
diri dari perkataan tak pasti

Kekurangan
Sangat sulit untuk menemukan kelemahan dari buku ini. Namun, resensi tentu harus
berimbang, maka kita bisa menyentil sedikit penampilan dari buku ini yang terlalu ‘pink’
sehingga menguatkan kesan bahwa buku ini hanya diperuntukkan bagi pembaca perempuan,
ditambah lagi dengan pembahasan awal mengenai bahaya laten pacaran, yang mungkin agak
membuat kaum adam yang membacanya merasa tidak nyaman. Entah karena memang kata-
kata yang terlalu tajam menusuk, atau karena terlalu menuduh semua pria itu jahat.
Pesan Moral

Jangan bangga dengan status pacaran (alias hubungan haram), jangan bangga dengan
pasangan zinamu. Jika kamu mencintai seseorang, maka nikahi dia dan jangan hanya bermain-
main dengannya. Jangan menjalin hubungan yang haram (pacaran) dengan tujuan untuk
menjadikannya halal suatu hari nanti. Siapa yang bisa menjamin kamu masih hidup di hari
esok? karena kisah cinta terlarang (pacaran) berakhir saat menikah, sementara kisah cinta sejati
yang halal dimulai saat menikah dan berakhir dengan masuk surga bersama-sama.
Lihatlah hadist Rasul yang berbunyi "Tidaklah seorang laki-laki yang berduaan dengan seorang
wanita bukan mahram, kecuali yang ketiganya adalah setan." Mengapa mengejar cinta yang
haram sementara Allah sudah menuliskan sebuah kisah cinta yang halal untukmu. Sadarlah
wahai kaum wanita, kau begitu mulia. Maka, wahai wanita, jagalah kehormatanmu. Hendaknya
para orang tua, jagalah anak-anakmu dari pergaulan yang menjerumuskan kepada hal-hal yang
negatif.

Penutup
Felix Y. Siauw, penulis buku berjudul Udah Putusin Aja! yang tenar dengan gaya
kicauan Twitternya, dan karya-karya motivasional dan sejarah yang inspiratif. Melalui buku
ini dia ingin memaparkan bagaimana memuliakan cinta dengan jalan yang dimuliakan Islam.
Bukan dengan pacaran yang sudah menjadi dan digandrungi oleh remaja-remaja Islam
Indonesia. Mengingat begitu tinggi sakralnya pernikahan yang tidak boleh tercemar dengan
pacaran. “Untuk mendidik cinta agar bersemi dalam taat, bukan direndahkan oleh maksiat.
Agar pemilik cinta tehormat bukan dirundung laknat”.
Buku ini terbagai dalam 11 bab dengan pembahasan bertahap. Mulai dari adanya
penjelasan rasa cinta, kemudian mengulas habis tentang perasaan suka kepada lawan jenis.
Kemudian dilanjutkan pandangan pacaran dalam Islam yang terlarang, dan untuk kaum hawa
diberikan peringatan dini secara langsung dan tegas. Bahaya pacaran memang lebih banyak
menyelubungi wanita. Baru kemudian ia menuntun pria yang mengaku lelaki untuk bersikap
jantan menghadapi orang tua dari pasangannya, bukan malah menariknya ke dalam jurang ilusi
bernama pacaran. Sasaran tembak buku ini sebenarnya adalah anak muda terutama wanita,
namun bahasa membumi, kelengkapan isi, dan kekocakan ilustrasi membuat buku ini tetap
cocok untuk kalangan lain. Akhirnya memberikan penjelasan karena Islam telah memberikan
jalan sesuai fitroh melalui tahapan yaitu menikah.
Buku ini wajib dibaca sebelum jatuh cinta, dosis dakwahnya baik untuk muda mudi
yang sedang abu-abu karena cinta, juga bagi muda mudi yang saat ini tengah menjalin
hubungan special karena cinta, atau juga untuk para orang tua yang saking cintanya harus bisa
mendidik putra putri mereka melek akan cinta yang sebenar cinta. Buku ini terbukti fenomenal.

Anda mungkin juga menyukai