Menghindar Dari Jebakan Riya
Menghindar Dari Jebakan Riya
dilakukan. Orang yang melawan jebakan riya’ sejatinya sedang berperang melawan
dorongan dari dalam diri sendiri. Satu energi besar yang bercampur baur, sukar
dipisahkan antara positif dan negatifnya. Persis seperti orang yang sedang menjalani
misi besar yang harus melewati hutan penuh ranjau. Satu sisi, ia dituntut untuk
terus berjalan, tak boleh berhenti apalagi kembali. Di sisi lain, ia seolah didorong
mundur oleh sekian banyak ranjau yang tersembunyi. Demikian halnya ibadah.
Jebakan riya’ sangat banyak.
Belum lagi perangkap kesombongan (takabur), gila popularitas (sum’ah), cari
perhatian (tamalluq), dan semisalnya. Tetapi, hal itu bukan alasan untuk
menghentikan ibadah. Ibadah harus tetap dijalankan perlahan seraya membenahinya
secara bertahap. Nah, untuk pembenahan ini, perlu kiranya mengenal dari mana saja
potensi riya’ dapat muncul. Bukankah absurd berhasil membersihkan diri dari
sesuatu yang tak dikenal akar-pangkalnya?
Imam al-Ghazali berkata:
Sumber: https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/6-tempat-riya-perspektif-imam-al-ghazali-3PL6t