Anda di halaman 1dari 2

On the Way Hijrah

“Jangan terlalu sibuk mempercantik diri demi urusan dunia. Tetapi sibuklah memperbaiki
diri demi urusan akhirat. Sebab kita tidak tau siapa yang duluan bertamu, jodoh ataukah
ajal.”

Kali ini, kami akan coba kembali merangkum beberapa ilmu Islam yang dengan harapan
sama-sama menjadi wawasan dan tabungan bersama menjadi umat yang lebih baik lagi.

Perjalanan hijrahnya seseorang. Sebelum lebih jauh menuju ke inti dari tulisan ini, baiknya kita sama-
sama coba memahami hijrah itu dapat terjadi kepada sosok-sosok yang dulunya pernah merasakan
kesakitan. Seseorang yang merasa dikhianati, atau seseorang yang sedang jatuh sejatuh-jatuhnya ke
dalam lubang kemaksiatan. Lalu setelah itu? Ia mencoba menghentikan segala perasaan yang
menjadi penyebab ia menjadi terpuruk.

Hijrah atau suatu perpindahan dari yang awalnya tidak baik menuju yang lebih baik sebenarnya
hanya dapag diperoleh dari orang-orang yang bukan hanya berdiam diri menunggu hidayah, tetapi
yang tegap berdiri meraih petunjuk bernama ‘hidayah’ yang sebenarnya sudah lama berada di
dekatnya. Jadi, ada faktor-faktor baik itu internal yang berada dalam dirinya atau pun eksternal yang
mampu mengantarkan manusia untuk meraih hidayahnya.

Teman-teman juga perlu tau jika ‘hidayah’ bukan hanya dimiliki/didapati oleh mereka yang di luar
agama Islam saja. Namun, hidayah juga dimiliki oleh orang-orang Islam. Bagaimana mereka mencari
petunjuk dari Rab nya ntuk mejadi hamba yang lebih baik lagi, itulah makna hidayah secara meluas.

Seperti yang disampaikan dari buku ‘Jarak’ yang coba kami ulas, bahwa hijrah itu tak hanya
mengubah isi caption dan statusnya menjadi lebih Islami lagi, sedangkan pergaulanmu di dunia nyata
tak ada perubahan sedikit pun. Obrolan tidak berubah، kata bahasa tidak berubah perilaku teman
baik, pun pergaulan tak ada batasan. Jika ini semua terjadi, bisa jadi yang sedang berhijrah bukan
seluruh tubuh atau pergerakan kita, tetapi hanya status media sosial belaka. Barangkali Ini sebabnya
adalah kita hanya ikut mengalir dalam arus trend masa kini hanya ingin disanjung-sanjung
masyarakat netizen hanya mengumpulkan komentar dan like semata.

Teman-teman sahabat IMIGRASI (Alilmi berbagi literasi), Mari sama-sama Kita renungkan. Bahwa tak
ada gunanya memamerkan diri di dunia maya justru dengan itu media ini semakin berpeluang untuk
menjerumuskan kita ke lembah neraka yang teramat pedih. Sadarlah wahai sahabat surga,
manfaatkanlah dunia maya kamu untuk berdakwah hanya karena Allah semata.menuntun sahabat-
sahabat lain menuju surga dengan bekal HP yang berisi dakwah atau sepatah dua kata hadis. Mari
sama-sama kita bermuhasabah diri, bahwa Jangan sampai kita menjadikan semangat yang berapi-api
itu hanya sebatas tampak dikeramaian Maya dan ditengah perbincangan masyarakat netizen saja.
Sehingga bagi kita menambah ilmu di majelis nyata tak se menarik di dunia maya.

Untuk itu ada tips berhijrah untuk menjadi pribadi yang disenangi kehadirannya dan juga di tangisi
kepergiannya.

Pertama, Niat yang lurus, ikhlas berubah karena Allah semata. Tanpa niat yang benar dan kuat,
suatu usaha akan berhenti ditengah jalan. Maka dari itu teguhkanlah niat di dalam hati untuk
mengubah diri menjadi lebih baik lagi.
Kedua, senantiasa merasa was-was jika melakukan suatu dosa. Yakinkanlah pada diri bahwa setiap
yang kita lakukan akan diketahui oleh Allah dan dicatat oleh malaikat. Sehingga Dengan begitu kita
lebih berhati-hati dalam mengambil sikap dan tindakan.

Ketiga, percaya bahwa syetan adalah musuh yang nyata yang selalu menghasut kita. Dengan sadar
akan adanya fitnah setan maka kita akan lebih waspada dalam menjalani kehidupan dan tidak
mudah terjerumus pada hasutannya.

Keempat, sempurnakanlah ibadah. Memperbanyak ibadah sekaligus Menyempurnakannya adalah


salah satu ikhtiar untuk terus berada dekat dengan Allah dan menjauhkan diri Dari hal-hal yang
dilarang Allah. Menyempurnakan disini maknanya adalah berusaha memperbaiki kualitas ibadah
kita.

Kelima, takut akan azab Allah. Dengan menanamkan sifat takut ini kita akan berpikir dua kali untuk
melakukan hal-hal yang dimurkai Allah karena dapat menerima ganjaran di akhirat nanti.

Keenam, Berharap dapat berjumpa dengan Allah dan masuk surganya. Menanamkan sifat lillah dan
keinginan besar berjumpa dengan Rab adalah salah 1 usaha kita untuk terus bersabar dan
bersemangat dalam melaksanakan suatu kebaikan.

Ketujuh, berperilaku seperti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Melihat sikap dan sifat yang
pernah diajarkan dan dilakukan oleh panutan kita Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dapat
membuat kita lebih mudah dan paham ketika sedang berada dalam tahap hijrah.

Kurang lebih inilah beberapa ikhtiar kita untuk tetap istiqamah pada jalan hijrah. Semoga dapat
diterapkan hingga menjadikan diri lebih baik lagi dari sebelumya. Dengan perlahan, jadilah
seseorang yang berlomba dari para pendosa yang memohon ampun kepada maha Kuasa.

Anda mungkin juga menyukai