Anda di halaman 1dari 3

Bismillahirahmanirrahim.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Puji syukur kehadirat Allah Swt. Semoga kita selalu dalam bimbingan dan lindungan
Allah Swt. Amin.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang permasalahan perilaku
menyimpang remaja dan cara mengatasinya.

Istilah remaja berasal dari bahasa Latin, yaitu Adolecere yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak kanak ke
masa dewasa.Ada tiga tahap pada masa remaja ini, yakni tahap remaja awal (masa
puber), tahap remaja pertengahan (remaja), dan tahap remaja akhir (usia 19 22 tahun).
Pada masa peralihan ini biasanya remaja mengalami krisis identitas karena remaja bukan
lagi kanak akan tetapi juga belum dianggap dewasa.Masa remaja merupakan proses yang
sangat rumit untuk menuju masa dewasa. Kalau kita mampu melawati masa remaja
secara normal (tidak menyimpang) maka akan meraih masa dewasa yang normal. Masa
remaja merupakan bagian dari proses menuju kedewasaan.

Masa remaja merupakan periode yang sangat penting karena perubahan perubahan yang
dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu dan akan
memengaruhi periode selanjutnya.

Apabila remaja dapat menyesuaikan diri dengan perubahan perubahan yang terjadi pada
masa remaja maka remaja akan berhasil melaluinya dan akan berhasil pula pada
perkembangan masa dewasa. Oleh karena itu, remaja sering melakukan tindakan tindakan
“cari perhatian” untuk eksistensi dirinya di lingkungan sekolah atau masyarakat.

Ciri ciri remaja yang paling menonjol adalah bersifat ingin tahu, selalu ingin mencoba
dan berkesperimen. Remaja juga cenderung tidak menyetujui nilai-nilai orang tua.
Mereka berusaha mencari identitas dirinya dengan menjauhkan diri dari orang tua. Tidak
heran jika remaja lebih banyak yang mengagumi tokoh lain di luar orang tua sebagai
idolanya.

Remaja juga sangat memperhatikan penampilan. Ia senang berdandan dan berkaca


berjam-jam. Rasa kesetiakawanan dengan kelompok sebaya tumbuh kuat. Kita dapat
melihat sendiri sekelompok remaja bergaul, mulai dari cara berpakaian, cara bicara,
sampai cara berperilaku yang sama.

Selain itu, remaja juga sangat peka terhadap stres, frustrasi, dan konflik. Pada sisi inilah
remaja memiliki peluang untuk terjerumus pada pergaulan negatif, seperti halnya
penggunaan narkoba dan pergaulan bebas (seks bebas).
Perilaku bergaul bebas jelas sangat bertentangan dengan hukum Islam. Imam Al-Gazali
mengatakan bahwa nafsu seks merupakan nafsu yang paling kuat dan paling
membangkang pada akal jika nafsu itu sudah bangkit.

Akibat-akibat yang ditimbulkannya sangatlah buruk, memalukan, dan menakutkan. Oleh


karena itu, jika kita dapat menahannya karena takut kepada Allah SWT maka kita akan
mendapatkan pahala yang besar.

Maka ada beberapa hal yang harus kita lakukan yaitu:

Pertama, kita harus memperdalam ilmu agama sehingga mampu mendekatkan diri kepada
Allah Swt jika menghadapi permasalahan.

Kedua, kita harus mampu menjaga pandangan. Mata menjadi sumber segalanya. Mata
juga bisa menjadi sumber perbuatan zina. Oleh karena itu, kita harus menjaga mata kita
dari sesuatu yang akan menjerumuskan kita pada perbuatan zina.

Ketiga, kita harus mampu memilih teman bergaul. Pergaulan memberikan pengaruh besar
terhadap perilaku kita sebagai remaja. Jika teman teman kita baik maka kita pun akan
terbawa baik. Begitu pula sebaliknya.

Karena Rasulullah shallalahu a’laihi wassalam bersabda“Perumpamaan kawan yang baik


dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat
untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan
memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau
engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan
membakar pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”.

Keempat, kita harus berani mengatakan “Tidak!” pada ajakan teman mengarah pada
perilaku menyimpang.

Kelima, Kita dapat mengalihkan energi kita untuk melakukan aktivitas yang lebih positif.

Tentunya, bangsa ini tidak ingin generasi mudanya lemah dan moralnya hancur. Bangsa
ini mengharapkan tunas-tunas muda yang kuat dan berakhlak baik. Kita harus
memulainya dari sekarang, saat usia kita mulai memasuki masa remaja.Kita dapat
memulainya dengan bergaul sehat. Menjalin hubungan sesama remaja dengan memahami
batas-batas yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Dengan demikian, niscaya kita akan
menjadi remaja yang siap menyongsong masa depan dengan ceria.

Demikianlah pidato dari saya. Mohon maaf jika ada kata kata yang kurang berkenan.
Billahi taufik wal hidayah.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai