Anda di halaman 1dari 32

Promoting & Social Change – Empowerment and

Citizen Participation: Key Concepts


Kelompok 7

Fatiha Augri Rahmad Pratama Refica M Sihombing


191301020 191301032 191301095

Christoffel Melti Adelin Dessy Herawati Elizabeth


Situmorang
191301105 191301182
191301197
Dessy Herawati Elizabeth
Situmorang

191301197
OPENING EXERCISE
Hal 351-352

Dalam bab ini, kita akan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan kunci ini saat kita
memikirkan tentang peran dan hubungan yang kita libatkan—sebagai psikolog
komunitas tetapi juga sebagai siswa, guru, orang tua, pemuda, orang tua, tetangga,
pekerja sosial, peneliti, profesional perawatan kesehatan, dan orang lain—dalam
mencoba memahami dan meningkatkan kualitas hidup di komunitas kita. Kami akan
memperkenalkan konsep dan alat yang dapat digunakan untuk memfasilitasi proses dan
hasil pemberdayaan,
WHAT IS EMPOWERMENT
Hal. 352-353

Dalam psikologi komunitas, Rappaport (1981) awalnya


menyarankan bahwa pemberdayaan ditujukan untuk
meningkatkan kemungkinan orang untuk mengendalikan
kehidupan mereka sendiri. Dia mendefinisikan pemberdayaan
sebagai "suatu proses, mekanisme di mana orang, organisasi,
dan komunitas memperoleh penguasaan atas urusan mereka."
The Context and Limits of Empowerment
Hal 354

Pemberdayaan bersifat kontekstual. Pemberdayaan juga dapat


dipahami sebagai memperkuat posisi dan sumber daya
seseorang dalam kelompok dengan mengorbankan kelompok
lain. Perspektif ekologi membantu kita merenungkan
kompleksitas dan dilema yang dihadapi dalam bekerja menuju
tujuan pemberdayaan. Dengan demikian, pemberdayaan
adalah proses yang kompleks dan dinamis yang berkembang
dalam konteks dan dari waktu ke waktu.
What Is Citizen Participation?
Hal 394

Ini adalah proses yang melibatkan pengambilan keputusan. Ini tidak


berarti memegang kekuasaan untuk mengontrol semua keputusan tetapi
melibatkan membuat suara seseorang didengar dan mempengaruhi
keputusan dengan cara yang demokratis. Psikolog komunitas mencari
panduan model konseptual yang menekankan hak, kompetensi, dan
hubungan kolaboratif daripada model medis tradisional yang
menekankan kebutuhan, defisit, dan hubungan hierarkis dokter-pasien.
Christoffel
191301105
Citizen Paticipation in Action
Tindakan partisipasi warga lebih efektif bila dilakukan secara kolektif
dengan orang lain dan bila didukung secara memadai dari waktu ke
waktu, Sebagai contoh:
● Kelompok anak muda di sekolah menengah Waupun , Wisconsin
● Alison Smith pada permasalahan referendum UU Pemilu Bersih

Halaman 357
Participation: Means or End?
Dalam hal ini, partisipasi merupakan saran dan tujuan.
Partisipasi warga tidak selalu merupakan sarana untuk keputusan yang lebih baik,
terutama jika konflik tidak diselesaikan atau keahlian yang valid diabaikan, tetapi
memiliki banyak keuntungan
Pemberdayaan dan partisipasi warga melibatkan pelaksanaan kekuasaan dalam
pengambilan keputusan kolektif. Perbedaan utama di antara mereka adalah bahwa
partisipasi adalah strategi atau perilaku tertentu, sedangkan pemberdayaan adalah
proses yang lebih luas

Halaman 358
MULTIPLE FORMS OF POWER

● Powe Over
● Power to
● Power From

Halaman 358-359
Integrative Power
Merupakan suatu bentuk kekuatan integratif sebagai kapasitas untuk bekerja sama, membangun kelompok, mengikat orang
bersama, dan menginspirasi kesetiaan. Smber sosial kekuatan integratif tidak terbatas

Halaman 359-360
RAHMAD PRATAMA
191301032
Three Instruments of Social Power

 Gaventa seorang aktivis sosial (1980) menggunakan konsep ilmu


politik untuk menggambarkan tiga instrumen kekuasaan sosial
dalam komunitas dan kehidupan sosial. (Sebuah contoh cerita “Sungai
Wallkill”).

 Pertama, adalah mengendalikan sumber daya yang dapat


digunakan untuk menawar, memberi penghargaan, dan
menghukum.

 Kedua, adalah saluran kontrol untuk partisipasi dalam


keputusan masyarakat.

 Ketiga, membentuk definisi masalah atau konflik publik.

Hal.360
Summary Thoughts on Power

 What is the Power?

 Memegang kekuasaan melibatkan kapasitas untuk


memberikan pengaruh yang sebenarnya pada
keputusan (Riger, 1993).

 Kekuasaan paling baik dipahami dalam hubungan


(Gaventa, 1980)

 Menjalankan kekuasaan atau memiliki dampak pada


keputusan membutuhkan kontrol atas beberapa
sumber daya dan pada akhirnya, beberapa kapasitas
untuk memaksa mereka yang menolak sehingga
mereka ikut atau berkompromi.
Hal.363
How Do Citizen Become Empowered Leadership In Their Communities?

 Salah satu cara untuk memahami partisipasi dan


pemberdayaan warga adalah dengan belajar bagaimana
perkembangannya dari waktu ke waktu. (Kisah Virginia)

 Konflik dan pertumbuhan itu saling terkait

 Pengalaman dan refleksi yang kritis menghasilkan


wawasan dan pembelajaran untuk masa depan

 Dukungan sosial, saran, dan sebuah dukungan adalah


sumber daya yang utama.

“Wawasan perkembangan ini berguna untuk memahami


bagaimana partisipasi, pemberdayaan, dan komunitas
terjalin. Perspektif lain adalah mempelajari kualitas orang-
orang yang diberdayakan”.
Hal.364
Fatiha Augri
191301020
Personal Qualities for Citizen Participation and
Empowerment
(Kualitas Pribadi untuk Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat)

Critical Awareness
Pemahaman tentang bagaimana kekuasaan dan Salah satu bentuk Critical Awareness adalah memahami
kekuatan sosial politik mempengaruhi hierarki penindasan, kelompok dominan, serta mitos
kehidupan pribadi dan masyarakat sosial yang menopang hierarki kekuasaan tersebut

Critical Awareness muncul dari tiga sumber:


1. Pengalaman hidup dengan ketidakadilan
2. Refleksi atas pengalaman
3. Dialog dengan orang lain

 Hal 367
Participatory Skill
Agar partisipasi sesorang menjadi efektif, orang tersebut
memerlukan keterampilan dalam perilaku

Participatory Skill bersifat kontekstual, karena beberapa keterampilan


lebih penting dalam satu konteks daripada keterampilan yang lain. 

Sense of collective efficacy


Keyakinan bahwa warga yang bertindak secara kolektif dapat efektif
dalam meningkatkan kehidupan masyarakat

Biasanya muncul bersama dengan pengalaman pribadi dalam partisipasi warga

 Hal 368 - 369


Sense of personal participatory efficacy
Keyakinan bahwa ia secara pribadi memiliki kapasitas untuk terlibat secara efektif
dalam partisipasi warga dan pengambilan keputusan dalam masyarakat

Bersifat kontekstual dan merupakan bentuk dari self efficacy

Participatory values and commitment


Partisipasi dalam bermasyarakat didasari oleh komitmen terhadap nilai-
nilai yang dipegang teguh

Komitmen spiritual atau moral menopang partisipasi dan pemberdayaan warga

 Hal 369 - 370


Relational Connections
Pemberdayaan dan partisipasi warga tidak terjadi begitu saja dalam kehidupan sosial. Namun, karena
antar sesama warga telah terjalin ikatan atau hubungan.

Hubungan tsb memberikan dukungan sosial dalam bertetangga dan berpartisipasi dalam organisasi masyarakat

Sense of community and citizen participation in


neighborhood organization
Partisipasi dan pemberdayaan masyarakat terjalin dengan rasa kebersamaan

5 Faktor kunci kebersamaan untuk lingkungan:


1. Tetangga informal
2. Saling menjaga keamanan
3. Keluhan terhadap hal yang sama
4. Sense of collective efficacy
5. Tingkat partisipasi  Hal 370 - 371
Refica M Sihombing
191301095
EMPOWERING
PRACTICES AND
SETTINGS

Yuk Buka Buku Anda Halaman


372……..
WAJIB PAHAM !!!! Yuk Buka Halaman 373

Empowering Praktek manajemen dimana pimpinan dalam organisasi mempunyai lebih


banyak peran dalam proses pengambilan keputusan dengan tujuan
Practices penyeimbang dalam pencapaian tujuan individu dan organisasi (Wood,
Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt & Osborn, 2001)

Empowering
pengaturan mempromosikan partisipasi dan pemberdayaan
Setting warga oleh anggota mereka.

Empowered pengaturan mengerahkan kekuatan dan pengaruh dalam


Setting kehidupan masyarakat yang lebih luas.
Bagaimana sih contohnya???

• Block Booster: Capacity Building In


Neighborhood Organization
• Highlander Research and Education
Center
• Family Resource Centers
• Features of Empowering Practices and
Settings
Block Booster: Capacity Building In
Neighborhood Organization
Halm 374
● Projek yang dengan mengaplikasihkan psikologi komunitas
untuk memperkuat asosiasi blok di kota New York yang
melibatkan Lois Burgess.
● Langkah-langkah:
● 1. Melakukan survey kepada penghuni blok
● 2. Melakukan pelatihan kepemimpinan
Highlander Research and Education Center

Halm 375 Komunitas yang memberikan pengajaran dan


dukungan untuk
mengembangkan kepemimpinan dan membantu menciptakan
dan mendukung organisasi yang kuat dan demokratis yang
bekerja untuk keadilan, kesetaraan, dan keberlanjutan di
komunitas mereka sendiri dan yang bergabung dengan orang
lain untuk membangun gerakan luas untuk perubahan
lingkungan sosial, ekonomi, dan restoratif.
Family Resource
Centers
Halaman 376
● Terdapat 9 Prinsip
● 1. Staf dan keluarga bekerja sama
● 2. Staf meningkatkan kapasitas keluarga
● 3. Keluarga adalah sumber daya
● 4. Program menegaskan dan memperkuat identitas
● 5. Program bertujuan untuk mengembangkan dan membangun komu
● 6. Program mengadvokasi
● 7. Memobilisasi sumber daya formal dan informal
● 8. Program fleksibel dan terus-menerus responsive
● 9. Selalu mendukung keluarga
Melti Adelin
191301182
Features of Empowering Practices and Settings

Kualitas dari organisasi masyarakat yang memberdayakan anggotanya dilakukan melalui


fitur-fitur utama dari praktik dan pengaturan pemberdayaan yang sudah diidentifikasi
dalam studi kasus pengaturan komunitas, akun pribadi psikolog komunitas, dan ulasan
penelitian tentang organisasi lingkungan yang efektif, koalisi komunitas, dan
pemberdayaan organisasi.

Hal. 377-378
Faktor penting yang berkaitan dengan partisipasi warga dalam
keputusan komunitas yaitu:
1. Promoting a Strengths-Based Belief
System
Memberdayakan pengaturan komunitas yaitu dengan cara mempromosikan prinsip
atau keyakinan yang menentukan tujuan dari anggota serta organisasi tersebut,
memberikan makna dan inspirasi dalam sebuah tindakan, mengembangkan kekuatan,
dan mempromosikan optimisme dalam menghadapi kemunduran.

2. Fostering Social
Support
Dalam pemberdayaan, pengaturan ada sebagai kualitas dan sifat hubungan
interpersonal dalam pengaturan dan mempromosikan tentang pertukaran
dukungan sosial di antara anggota (Brown, Shepherd, Merkle, Wituk, &
Meisson, 2008; Maton, 2008).

Hal. 378
3. Developing Leadership
Pengaturan dalam pemberdayaan berkomitmen bahwa Pemimpin yang akan mengatakan
visi untuk organisasi, memberikan contoh keterampilan interpersonal dan organisasi,
berbagi kekuasaan, dan menjadi mentor pemimpin yg baru. Pengembangan kepemimpinan
adalah inti dari misi dan pekerjaan.

4. Providing Participatory Niches and Opportunity Role Structures


• Participatory Niches mempromosikan perekrutan dan pelatihan individu berguna untuk
mencari peran yang dibutuhkan oleh lingkungan, meningkatkan keterampilan
kepemimpinan anggota, dan memperkuat ikatan interpersonal mereka dalam
kelompok.
• Dalam struktur peran, anggota juga mengembangkan keterampilan dalam organisasi.

5. Keeping a Focus on Tasks and Goals


  Terlibat dalam organisasi masyarakat yang menyelesaikan sesuatu dengan tujuan yang jelas
dan pertemuan yang produktif, struktur organisasi seperti itu meningkatkan kapasitas
organisasi untuk membuat dampak dalam komunitasnya.

Hal. 378-379
6. Making Decisions Inclusively
Membuat keputusan secara inklusif ini merupakan inti dari partisipasi
warga.

7. Rewarding Participation
Pengaturan komunitas yang memberdayakan memberikan penghargaan untuk
partisipasi warga yang lebih besar daripada biayanya.

8. Promoting Diversity
Memberdayakan organisasi masyarakat yaitu dengan cara menghargai keragaman
anggota.

9. Fostering Intergroup Collaboration


Boundary spanning yaitu mengacu pada hubungan yang menghubungkan kelompok
dalam suatu organisasi, saling membantu memahami satu sama lain dan membangun
kapasitas untuk kolaborasi.

Hal. 380-381

Anda mungkin juga menyukai