Anda di halaman 1dari 9

KEPEMIMPINAN DAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DALAM KOPERASI DAN
UMKM (SDM)
KISAH MC’DONALD
Tahun 1937-an, masyarakat Amerika mulai gandrung dengan mobil, kakak beradik Dik & Mor berinovasi
dengan membuka kedai khusus yang bisa memesan dari mobil. Bisnis meraih sukses besar.
Menu andalan adalah hot-dog, gorengan (french fries), burger, roti sandwich, coca cola dan aneka salad.
Bisnis ini meledak, bahkan antrian semakin panjang hingga keluar pintu.
Inovasi dilakukan yaitu dengan menghapus pesanan dari mobill, fokus pada walk-up customer, mengurangi
daftar menu, fokus pada hamburger. Perubahan menjadi berita di media, dan mereka mendapatkan iklan gratis.
Tahun 1955, usaha mereka stuck, omsetnya tetap, dan banyak pendatang-pendatang baru yang meniru.
Akhirnya usaha itu mengalami kemunduran.
Adalah Ray Kroc yan menuangkan semua konsep yang ada di kedua kepala kakak beradik itu ke dalam
sebuah manual tertulis McDonald‟s system. Manual itu dibeli dan ia pun mendapat hak untuk memperluas
bisnis McDonald‟s dengan konsep franchise!
Dalam tempo 4 tahun, Ray Kroc berhasil membuka 100 cabang Mc Donald‟s tanpa modal sama sekali.
Semuanya dibiayai oleh para franchise.
SUKSES DENGAN
KEPEMIMPNAN
Perilaku Pemimpin Yang Efektif :
•Memberikan contoh kepada para karyawan
•Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan bagi para karyawan dan dengan bergairah mengejarnya
•Memfokuskan upaya para karyawan terhadap tujuan yang menantang dan terus mengarahkan mereka kepada tujuan tersebut
•Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan karyawan untuk mencapai tujuan mereka
•Menghargai dan mendukung para karyawan
•Berkomunikasi dengan para karyawan
•Menghargai keragaman para pekerja.
•Merayakan keberhasilan para pekerja
•Mendorong kreativitas di antara para pekerja
•Mempertahankan selera humor
•• Menatap terus masa depan
TIPE-TIPE PEMIMPIN
Pemimpin dengan tipe SANGUINIS (YANG POPULER)
• cenderung ingin popular (terkenal),
• pemimpin yang ingin disenangi oleh orang lain,
• suka pencitraan positif,
• hidupnya penuh dengan bunga warna-warni.
• Pemimpin senang sekali bicara tanpa bisa dihentikan.
• Gejolak emosinya bergelombang dan transparan,
• suatu saat ia berteriak kegirangan dan beberapa saat kemudian bisa menangis tersedusedu.
• Pemimpin dengan kepribadian sanguinis suka lupa,
• sulit berkonsentrasi,
• cenderung berpikir pendek dan hidupnya serba tidak teratur,
• kurang disiplin dengan waktu dan meja kerjanya berantakan.
• Suka memberi janji tanpa implementasi.
Pemimpin dengan tipe Melankolis (yang sempurna)
Cenderung serba teratur, rapi, terjadual, tersusun sesuai pola.
Umumnya pemimpin jenis ini suka dengan fakta-fakta, data-data, angka-angka
danmemilikirkan segala sesuatu secara mendalam.
Dalam pertemuan cenderung menganalisis, memikirkan secara mendalam,
mempertimbangkan secara matang lalu kalau bicara apa yang dikatakan betul-betul
hasil yang dipikirkan secara mendalam dan tepat.
Pemimpin dengan tipe Koleris (yang kuat)
sering sekali mengatur orang lain,
suka tunjuk-tunjuk atau perintah,
tak ingin ada penonton dalam aktivitasnya, tamu pun ia perintah melakukan sesuatu
untuknya.
Pemimpin yang goal oriented sehingga tegas, kuat, cepat dan tangkas mengerjakan
sesuatu, suka tantangan, tidak mudah menyerah, suka bertarung dan memimpin
peperangan.
Pemimpin dengan tipe Plegmatis (cinta damai)
tidak suka konflik,
disuruh apa saja ia mau lakukan meski ia tidak suka, baginya kedamaian adalah
segalanya.
Jika timbul masalah ia akan berusaha mencari solusi yang damai tanpa timbul
pertengkaran, ia mau merugi sedikit atau rela sakit, asalkan masalahnya segera selesai.
kurang bersemangat, kurang teratur dan serba dingin, cenderung diam, kalem dan
kalau memecahkan masalah umumnya sangat menyenangkan.
Dengan sabar ia mau menjadi pendengar yang baik, tapi kalau disuruh mengambil
keputusan sering menunda-nunda.
LANGKAH-LANGKAH DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN (6
LANGKAH PROSES)
1. Mendefinisikan masalah (mengenal persoalan) yaitu menetapkan apa yang menjadi
persoalan terjadinya penyimpangan
2. Menentukan pedoman pemecahan masalah seperti mencari rambu-rambu yang tepat
untuk memecahkan penyebab masalah
3. Mengidentifikasikan alternatif di mana pilihan pemecahan sedapat mungkin harus
dimunculkan
4. Mengadakan penilaian terhadap baik buruknya alternatif dengan cara atau model tertentu
5. Menilai alternatif yang terbaik dengan standar ukuran tertentu
6. Mengimplementasikan alternatif yang dipilih, yaitu penerapan keputusan beserta
resiko dan konsekuensinya agar dipertimbangkan

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen19 halaman
    Bab 3
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • 410 758 1 SM
    410 758 1 SM
    Dokumen18 halaman
    410 758 1 SM
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • 4342 11622 1 PB
    4342 11622 1 PB
    Dokumen12 halaman
    4342 11622 1 PB
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • 5438 17385 1 SM
    5438 17385 1 SM
    Dokumen13 halaman
    5438 17385 1 SM
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • 4742 11460 1 PB
    4742 11460 1 PB
    Dokumen23 halaman
    4742 11460 1 PB
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • 4 +rahayu
    4 +rahayu
    Dokumen11 halaman
    4 +rahayu
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • Pertemuan 6
    Pertemuan 6
    Dokumen16 halaman
    Pertemuan 6
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • Penerapan Good School Governance GSG Dan Pengaruhn
    Penerapan Good School Governance GSG Dan Pengaruhn
    Dokumen11 halaman
    Penerapan Good School Governance GSG Dan Pengaruhn
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat
  • Bab 4
    Bab 4
    Dokumen12 halaman
    Bab 4
    Merie Satya Angraini
    Belum ada peringkat