Anda di halaman 1dari 18

ISSN 1412-2936

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MASYARAKAT


PADA BUMDES
DESA ROMBASAN SUMENEP

Mohammad Amir Furqon

Moh. Amin Qudbi

UNIVERSITAS MADURA

Abstrak

Hasil perhitungan dengan menggunakan uji F di peroleh F hitung sebesar


25,573 dan apabila dikonsultasikan dengan F tabel sebesar 2,63 menunjukkan F
hitung > F tabel. Maka hipotesa penulis bahwa diduga variabel Gaya
Kepemimpinan Klasik (X1), Gaya Kepemimpinan Otokrasi (X2), dan Gaya
Kepemimpinan Demokrasi (X3) berpengaruh secara simultan terhdap variabel
terikat yaitu Kinerja Masyarakat (Y) Pada BUMDES Desa Rombasan Sumenep
dapat dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung untuk variabel Gaya
Kepemimpinan Klasik (X1) sebesar 3,547 dan jika dikonsultasikan dengan t tabel
sebesar 1,685 didapat t hitung > t tabel maka dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel Gaya Kepemimpinan Klasik (X1) berpengaruh secara parsial terhadap
Kinerja Masyarakat (Y) pada BUMDES dapat dibuktikan. Untuk variabel Gaya
Kepemimpinan Otokrasi (X2) sebesar 4,067 dan jika dikonsultasikan dengan t
tabel sebesar 1,685 didapat t hitung > t tabel maka dapat diambil kesimpulan
bahwa variabel Gaya Kepemimpinan Otokrasi (X2) berpengaruh secara parsial
terhadap Kinerja Masyarakat (Y) pada BUMDES dapat dibuktikan. Untuk variabel
Gaya Kepemimpinan Demokrasi (X3) sebesar 5,256 dan jika dikonsultasikan
dengan t tabel sebesar 1,685 didapat t hitung > t tabel maka dapat diambil
kesimpulan bahwa variabel Gaya Kepemimpinan demokrasi (X1) berpengaruh
secara parsial terhadap Kinerja Masyarakat (Y) pada BUMDES dapat dibuktikan.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji t ternyata dari ketiga variabel
tersebut variabel Gaya Kepemimpinan demokrasi (X3) nilai t nya paling besar yaitu
sebesar 5,256.
Y = 4,471 + 0,106 X1 + 0,227 X2 + 0,715 X3, nilai konstanta 4,471 yang
berarti bahwa apabila X1, X2, X3 sama dengan nol maka Kinerja Masyarakat (Y)
sebesar 4,471. Koefisien variabel Gaya Kepemimpinan Klasik (X1) sebesar 0,106
hal ini berarti bahwa bilamana variabel Gaya Kepemimpinan Klasik (X1) dinaikkan
satu - satuan maka akan menaikkan Kinerja Masyarakat (Y) sebesar 0,106.
Koefisien variabel Gaya Kepemimpinan Otokrasi (X2) sebesar 0,227 hal ini berarti
bahwa bilamana variabel Gaya Kepemimpinan Otokrasi (X2) dinaikkan satu -
satuan maka akan menaikkan Kinerja Masyarakat (Y) sebesar 0,227. Sedangkan
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018
ISSN 1412-2936

koefisien variabel Gaya Kepemimpinan Demokrasi (X3) sebesar 0,715 hal ini
berarti bahwa bilamana variabel Gaya Kepemimpinan Demokrasi (X3) dinaikkan
satu - satuan maka akan menaikkan Kinerja Masyarakat (Y) sebesar 0,715.

Key Word : Gaya Kepemimpinan, Kinerja Masyarakat. Bumdes

PENDAHULUAN kepemimpinan adalah kegiatan


mempengaruhi orang lain atau seni
1.1Latar Belakang mempengaruhi prilaku manusia baik
perorangan maupun kelompok.
Suatu organisasi didirikan karenan
mempunyai tujuan yang ingin dan harus Berdasarkan pendapat para ahli di
dicapai.Organisasi suatu pemerintahan atas maka kepemimpinan pada dasarnya
didirikan dengan tujuan untuk meliputi penggunaan pengaruh
meningkatan kesejahteraan masyarakat seseorang kepada orang lain yang di
bangsa secara optimal dan peningkatan dalamnya terdapat proses
ekonomi kepada setiap daerah melaui komunikasi,motivasi dan pengawasan
pengembangan sumber daya alam yang dengan tujuan yang ingin di capai.
dimiliki.Organisasi pemerintahan Sehingga dapat di katakan bahwa
didirikan untuk meningkatkan taraf hidup kepemimpinan yang efektif adalah
suatu bangsa yang seringkali diukur kepemimpinan yang berhubungan
dengan tinggi rendahnya pendapatan riil dengan tujuan-tujuan individu, dan
perkapita.Tujuan pembangunan ekonomi kelompok organisasi.
di samping untuk menaikkan pendapatan
nasional riil juga untuk meningkatkan BUMdes (Badan Usaha Milik Desa)
produktifitas masyarakat bangsa pada didirikan dengan tujuan dapat
khususnya. mengurangi tingkat kemiskinan di setiap
daerah dan dapat menumbuh
Namun, semua tindakan yang di kembangkan kemakmuran masyarakat
ambil dalam setiap kegiatan diprakarsai bangsa secara menyeluruh.BUMdes
dan ditentukan oleh manusia yang merupakan instrument pendayagunaan
menjadi anggota organisasi.Organisasi ekonomi lokal dengan berbagai macam
membutuhkan adanya faktor sumber jenis potensi terutama bertujuan untuk
daya manusia yang potensial baik meningkatkan kesejahteraan ekonomi
Pemimpin maupun bawahan pada pola masyarakat Desa Rombasan pada
tugas dan pengawasan yang merupakan khusunya.Melalui pengembangan usaha
penentu tercapainya tujuan organisasi. ekonomi mereka, BUMdes juga
Dan salah satu pendekatan dalam bertujuan untuk memajukan
meningkatkan produktifitas masyarakat perekonomian desa, meningkatkan
tersebut dapat dilakukan melalui praktek kesejahteraan masyarakat desa,
kepemimpinan yang handal,cerdas dan memberikan Kepemimpinan terhadap
terarah. kebutuhan masyarakat dan
meningkatkan pengelolaan asset-asset
Menurut Toha (2001:9) “ desa yang ada.Pada prinsipnya BUMdes
kepemimpinan adalah kegiatan untuk dimaksudkan untuk memperkuat
mempengaruhi orang lain, atau seni peningkatan kesempatan berusaha,
mempengaruhi prilaku manusia baik mengurangi pengangguran, sekaligus
perorangan maupun kelompok”. menjadi penggerak perekonomian di
Sedangkan menurut handoko desa.Keberadaan BUMdes juga di
(2000:97) menyatakan “bahwa tujukan untuk mendorong, memfasilitasi,
melindungi dan memberdayakan

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


109
ISSN 1412-2936

kegiatan perekonomian di pedesaan Badan usaha ini membuka usaha yang


yang di dasarkan pada potensi desa mendorong masyarakat supaya lebih
yang berkembang menurut Budaya produktif.Hal ini mengingat bahwa badan
Masyarakat setempat. Usaha Milik Desamempunyai tanggung
jawab sosial untuk membentuk
Untuk mencapai Visi dan Misi masyarakat produsen. Di tempuh dengan
tersebut tentunya diperlukan SDM yang mendorong masyarakat untuk lebih
berkualitas agar suatu organisasi dapat mencintai produk lokal konsumsi
mewujudkan cita – cita dan harapan masyarakat untuk produk lokal akan
masyarakat desa rombasan pada mendorong produsen lokal maju dan
khususnya. Di sini di tuntut peran berkembang. Ketika industri maju ia akan
pemimpin yang mampu menciptakan ide semakin banyak menyerap tenaga kerja
– ide yang inovatif serta berkomitmen lokal tentunya yang ujungnya adalah
guna menumbuhkan semangat kerja kesejahteraan masyarakat. Dengan
sehingga dapat meningkatkan semakin banyak orang yang dihidupinya
produktifitas serta dapat menciptakan maka akan semakin makmur suatu
kualitas ekonomi yang baik sesuai masyarakat dan ekonomi desa maju dan
dengan apa yang diharapkan. mandiri serta sejahtera.
Selain untuk memperkuat Upaya untuk menanggulanginya
pendapatan desa, BUMdes juga dapat harus menggunakan pendekatan multi
memajukan perekonomian desa serta disiplin yang berdimensi
bertujuan merubah prilaku masyarakat pemberdayaan.Pemberdayaan yang
supaya lebih produktif, atau pada tepat harus memadukan aspek aspek
akhirnya untuk peningkatan penyadaran, peningkatan kapasitas dan
kesejahteraan sosial ekonomi pendayagunaan Sumber Daya
masyarakat desa, serta mendukung Manusiasecara
optimalisasi program penanggulangan maksimal.Penanggulangan kemiskinan
kemiskinan khususnya di Desa yang bertujuan untuk melakukan
Rombasan Sumenep.pemerintah pemenuhan hak dasar, pengurangan
Kabupaten Sumenep terus mendorong beban hidup, dan perbaikan kualitas
agar di desa-desa yang potensi Sumber hidup masyarakat miskin pada
Daya Alamnya yang sangat mempuni khususnya. Upaya lain yang dilakukan
bisa di kembangkan secara bertahap dan oleh BUMdes adalah pemberdayaan
terus dilakukan inisiasi. Pendirian Badan masyarakat yang bertujuan untuk
Usaha Milik Desa (BUMdes) dimana memperkuat kapasitas kelompok
merupakan suatu kesatuan dari lembaga masyarakat konsumtif untuk terlibat
perekonomian yang ada di desa yang dalam pembangunan yang di dasarkan
terus di pelihara oleh masyarakat pada prinsip prinsip pemberdayaan
setempat menurut kearifan local. masyarakat. Pemberdayaan adalah
faktor penting untuk mempengaruhi
Desa melakukan proses masyarakat konsumtif supaya lebih
inventarisir terhadap potensi kekayaan produktif dalam upaya untuk
desa dan Sumber daya Manusianya. Hal mempengaruhi masyarakat tidaklah
ini untuk menentukan pilihan dan jenis mudah keputusan masyarakat
bidang usaha yang mau di tangani oleh merupakan suatu proses masyarakat
BUMdes karena di tengah masyarakat memutuskan untuk memilih jenis usaha
sendiri telah muncul beragam kegiatan
dari berbagai usaha yang ada atau dapat
ekonomi seperti simpan pinjam di artikan juga sebagai suatu proses
pertokoan meracang, usaha dagang, masyarakat menentukan pilihan terhadap
pertanian, peternakan, dan suatu usaha atau bisnis.
pertambangan.Demikian juga pendirian
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018

110
ISSN 1412-2936

Oleh karena itu, berdasarkan latar Produktifitas Masyarakat di Desa


belakang permasalahan diatas maka Rombasan Sumenep
penulis tertarik untuk mengambil judul 2. Untuk mengetahui faktor apakah yang
penelitian “ Pengaruh Kepemimpinan paling dominan berpengaruh terhadap
Dan SDM (Sumber Daya Manusia) produktifitas masyarakat di desa
terhadap Produktifitas Masyarakat dalam rombasan sumenep yang meliputi
mengembangkan BUMdes di Desa Kepemimpinan Dan SDM (Sumber
Rombasan Sumenep Daya Manusia)?
1.5 Manfaat Penelitian
1.2 Rumusan Masalah Manfaat yang bisa di ambil dari
adanya penelitian ini adalah sebagai
Berdasarkan latar belakang berikut:
masalah maka penulis mengemukakan 1. Bagi Badan Usaha Milik Desa
rumusan masalah pada penelitian ini (BUMdes)
adalah sebagai berikut: Sebagai bahan informasi dan
1. Apakah KEPEMIMPINAN dan SDM masukan kepada pemimpin/ketua
secara bersama-sama berpengaruh BUMdes untuk di jadikan bahan
terhadap Produktifitas Masyarakat pertimbangan dalam memenuhi
dalam mengembangkan BUMdes di kebutuhan dan harapan masyarakat.
Desa Rombasan Sumenep? 2. Bagi Peneliti
2. Variabel apakah yang paling dominan Untuk menerapkan ilmu pengetahuan
berpengaruh terhadap Produktifitas yang di peroleh dari Universitas
Masyarakat di Desa Rombasan Madura dan menambah pengetahuan
Sumenep? tentang berbagai macam masalah
yang terjadi dalam suatu organisasi
1.3 Batasan Masalah terutama yang berhubungan dengan
pengaruh Kepemimpinan dan SDM
Tujuan dari batasan masalah terhadap produktifitas Masyarakat
adalah agar masalah yang dirumuskan dalam mengembangkan BUMdes dan
memiliki batasan yang kuat dan tidak lagi sebagai pembelajaran bagi penulis
mengalami suatu kekaburan dalam sebagai tugas akhir.
memecahkan masalah. Maka batasan 3. Bagi Fakultas Ekonomi
masalah penelitian ini adalah Memberikan kontribusi akademis
kepada berbagai pihak yang berminat
1.Yang menjadi Responden adalah dalam melakukan penelitian di
Masyarakat Asli desa Rombasan yang lingkungan Fakultas Ekonomi dan
sedang mengembangkan usahanya Universitas Madura pada umumnya
yang di bentuk oleh BUMdes untuk dapat di jadikan refrensi dan
Rombasan Sumenep menambah perbendaharaan
perpustakaan.
2. yang di bahas dalam penelitian ini
4. Bagi Masyarakat
terdiri dari kepemimpinan dan SDM
Untuk menjadi acuan dan sebagai
(Sumber daya manusia).
sumber informasi bagi masyarakat
1.4 Tujuan Penelitian sehingga dapat di jadikan
pertimbangan dalam pengambilan
Berdasarkan latar belakang keputusan untuk mengembangkan
masalah dan rumusan masalah maka usahanya khususnya di Desa
tujuan penelitian ini adalah: Rombasan Sumenep.

1. Untuk mengetahui pengaruh


Kepemimpinan dan SDM terhadap

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

1.6 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran Penelitian

Pengaruh Kepemimpinan dan SDM Terhadap Produktifitas Masyarakat dalam


mengembangkan BUMdes di Desa Rombasan Sumenep

r1

Kepemimpinan (X1)
Produktifitas Masyarakat (Y)
R
SDM (X2)

r2

Sumber: BUMdes ( Badan Usaha Milik Desa) Desa Rombasan Kec. Pragaan kabupaten
Sumenep

R( ) = hubungan secara simultan ( secara langsung)

r( ) = hubungan secara parsial ( secara tidak langsung)

r adalah koefisien korelasi parsial pada factor kepemimpinan dan SDM terhadap
produktifitas masyarakat yang terdiri dari:

Variable Bebas (X1): terdiri dari Kepemimpinan dan SDM KepemimpinanMenurut


M.C Barnes (2001:155) di mana Variabel ini dibagi menjadi 3 indikator yaitu Komitmen,
Inovatif, pengawasan, Dalam meningkatkan produktifitas masyarakat.Sedangkan Variabel
SDM di bagi menjadi 3 indikator yakni Kualitas intelektual, Kualitas Spiritual, Kualitas Fisik
Dan kesehatan.

Variable Terikat (Y): yaitu Produktifitas Masyarakat menurut balai pengembangan


produktifitas daerah (dalam umar, 2001:11) yang mana variable ini terdiri dari 6 Idikator
Yaitu: Kreatif, Objektif, Loyalitas, Solidaritas, Optimisme, dan Tanggung Jawab.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESA Kepemimpinan merupakan hal


yang sangat penting dalam manajerial,
2.1 Landasan Teori karena dengan kepemimpinan proses
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan manajemen akan berjalan dengan baik
dan para masyarakat akan bergairah
dalam melakukan tugasnya. Devinisi

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

kepemimpinan secara luas meliputi merupakan faktor penting dalam


proses mempengaruhi dalam memberikan pengarahan kepada
menentukan tujuan organisasi masyarakat apalagi pada saat-saat
memotivasi prilaku bawahan dalam masa sekarang ini di mana semua serba
memotivasi prilaku bawahan untuk terbuka, maka kepemimpinan yang di
mencapai tujuan, mempengaruhi dan butuhkan adalah pemimpin yang bisa
memperbaiki kelompok, dan budaya. memberdayakan dan memotifasi para
Selain itu juga mempengaruhi masyarakat kepemimpinan yang bisa
interprestasi mengenai peristiwa menumbuhkan motivasi kerja
peristiwa bawahannya, mencapai masyarakat adalah kepemimpinan yang
sasaran, memelihara hubungan kerja bisa menumbuhkan rasa percaya diri
sama dan kerja kelompok dan kerja para masyarakat dalam
sama orang orang di luar kelompok. mengembangkan usahanya masing-
masing.
Menurut Robbins dan judge ( 2008:
315) menyatakan bahwa” kepemimpinan 2.1.2 Jenis – jenis kepemimpinan
adalah kemampuan untuk Adapun Gaya Kepemimpinan
mempengaruhi kelompok menuju tersebut adalah sebagai berikut:
pencapaian sasaran”. 1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan ini menghimpun
Menurut handoko ( 2009 : 97) sejumlah prilaku atau gaya
bahwa” kepemimpinan adalah kegiatan kepemimpinan yang bersifat terpusat
mempengaruhi prilaku orang lain atau kepada pemimpin satu – satunya
seni mempengaruhi prilaku manusia baik penentu, dan penguasa, pengendali
perorangan maupun kelompok”. organisasinya dan kegiatannya dalam
usaha mencapai organisasinya.
Berdasarkan pendapat para ahli di 2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
atas maka kepemimpinan pada dasarnya Gaya kepemimpina menempatkan
meliputi penggunaan pengaruh manusia sebagai faktor pendukung
seseorang kepada orang lain yang di terpenting dalam kepemimpinan yang
dalamnya terdapat proses komunikasi di lakukan mengutamakan orientasi
dari tujuan yang ingin di capai. Sehingga pada hubungan dengan anggota
dapat di katakana bahwa kepemimpinan organisasi.
yang efektif adalah kepemimpinan yang 3. Gaya Kepemimpinan Bebas
berhubungan dengan tujuan-tujuan Gaya kepemimpinan ini pada
individu, kelompok organisasi.Literature dasarnya berpandangan bahwa
literature tentang kepemimpinan anggota organisasi mampu mandiri
senantiasa memberikan penjelasan dalam membuat keputusan atau
bagaimana menjadi pemimpin yang mampu mengurus dirinya masing –
baik.Suatu organisasi akanberhasil atau masing dengan sedikit mungkin
gagal sebagian besar ditentukan oleh pengarahan atau pemberian petunjuk
kepemimpinan.Karenanya pemimpinlah dalam merealisasikan tugas pokok
yang bertanggung jawab atas kegagalan masing – masing sebagai bagian dari
pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini tugas pokok organisasi.
menunjukkan suatu kesimpulan yang
mendudukkan posisi pemimpin dalam 2.1.3 Sumber Daya Manusia
suatu organisasi pada posisi yang
terpenting demikian juga seorang Manusia merupakan sumber daya
pemimpin di manapun letaknya akan paling penting dalam usaha suatu
selalu mempunyai beban untuk organisasi, untuk mencapai keberhasilan
mempertanggungjawabkan pengelola organisasi sangat ditentukan
kepemimpinannya. Kepemimpinan oleh kegiatan pendayagunaan sumber
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018

111
ISSN 1412-2936

daya manusianya. Berikut ini adalah menetapkan program


beberapa definisi sumber daya manusia kepegawaian meliputi
menurut para ahli yaitu: Menurut Flippo pengorganisasian, pengarahan,
(2007:11) mengemukakan “bahwa pengendalian, pengadaan,
manajemen personalia adalah pengembangan, kompensasi,
perencanaan, pengorganisasian, pengintegrasian, pemeliharaan,
pengarahan, dan pengendalian dari kedisiplinan dan pemberhentian
pengadaan, pengembangan, karyawan. Program kepegawaian
kompensasi, pengintegrasian, yang baik akan membantu
pemeliharaan, dan pemberhentian tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dengan maksud terwujudnya karyawan, dan masyarakat.
tujuan suatu perusahaan, individu, b. Pengorganisasian
karyawan dan masyarakat. Sedangkan Pengorganisasian adalah kegiatan
menurut Mangkunegara (2007:2) untuk mengorganisasi semua
menyatakan “bahwa sumber daya karyawan dengan menetapkan
manusia adalah suatu pengelolaan dari pembagian kerja, hubungan kerja,
sumber daya yang ada pada individu delegasi wewenang, integrase dan
(pegawai). koordinasi dalam bagian
Manajemen sumber daya manusia organisasi (organization
secara garis besar sama yaitu bahwa, chart).Organisasi hanya
manajemen sumber daya manusia merupakan alat untuk mencapai
adalah mengatur semua tenaga kerja tujuan. Dengan organisasi yang
secara efektif dan efisien dengan baik akan membantu terwujudnya
mengembangkan kemampuan yang tujuan secara efektif.
mereka miliki dalam mewujudkan tujuan c. Pengarahan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Pengarahan (directing) adalah
Dengan memiliki tujuan tertentu maka kegiatan mengarahkan semua
tenaga kerja akan termotivasi untuk bawahan/ karyawan, agar mau
bekerja sebaik mungkin. bekerjasama dan bekerja secara
efektif dan efisien dalam
2.1.4 fungsi fungsi Sumber Daya membantu tercapainya tujuan
Manusia perusahaan,organisasi, karyawan,
dan masyarakat.Pengarahan
Fungsi sumber daya manusia dilakukan pemimpin dengan
sangat luas, hal ini disebabkan karena menugaskan agar mengerjakan
tugas dan tanggung jawab manajemen tugasnya dengan baik.
sumber daya manusia untuk mengelola d. Pengendalian
unsur-unsur manusia se efektif mungkin Pengendalian (controlling) adalah
agar memiliki suatu tenaga kerja yang kegiatan mengendalikan semua
memuaskan. Menurut Hasibuan karyawan, agar mentaati
(2007:21) Fungsi-Fungsi sumber daya peraturan-peraturan perusahaan
manusia meliputi 3 Faktor yaitu: dan bekerja sesuai
1. Kualitas Intelektual rencana.Apabila terdapat
a. Perencanaan kesalahan atau penyimpangan,
Perencanaan ( human resources diadakan tindakan perbaikan dan
planning) adalah merencanakan penyempurnaan
tenaga kerja secara efektif dan rencana.Pengendalian karyawan
efisien agar sesuai dengan meliputi kedisiplinan, perilaku,
kebutuhan perusahaan dalam kerjasama, pelaksanaan
membantu terwujudnya tujuan. pekerjaan, dan menjaga situasi
Perencanaan dilakukan dengan lingkungan pekerjaan.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

2. Kualitas Spiritual (Kejuangan) 2.1.5 Hubungan Kepemimpinan


a. Pengembangan Dengan SDM (Sumber Daya
Pengembangan (development) Manusia)
adalah proses peningkatan
keterampilan teknis, teoritis,112 Dalam suatu organisasi ataupun
konseptual, dan moral masyarakat perusahaan sumber daya merupakan
melalui pendidikan dan pelatihan factor yang sangat penting untuk
yang di berikan harus sesuai tercapainya tujuan tersebut.
dengan kebutuhan masyarakat Kepemimpinan merupakan salah satu
masa kini maupun masa depan. factor penggerak tercapainya organisasi
b. Kompensasi ataupun perusahaan.
Kompensasi (compensation)
adalah pemberian balas jasa Kepemimpinan sebagai bagian dari
langsung (indirect) uang atau kegiatan seorang manajer yang
barang kepada karyawan sebagai mempengaruhi tingkah laku orang
imbalan jasa yang diberikan perseorangan dan kelompok kearah hasil
kepada perusahaan.Prinsip yang diharapkan. Pemimpin organisasi
kompensasi adalah adil dan layak menangani sejumlah entitas yang
Adil diartikan sesuai dengan berbeda – beda organisasi sendiri,
prestasi kerjanya, layak diartikan sejumlah kelompok informal atau formal
dapat memenuhi kebutuhan di dalamnya, bahkan sejumlah lebih
primernya serta berpedoman pada besar orang perseorangan. Masing –
batas upah minimum pemerintah masing entitasnya mempunyai sejumlah
berdasarkan internal dan eksternal kebutuhan yang harus di penuhi atau
konsistensi. sasaran yang harus di capai.Pemimpin
c. Pengintegrasian (integration) merupakan kekuatan aspirasional,
adalah kegiatan untuk kekuatan semangat, dan kekuatan moral
yang kreatif. Yang mampu
mempersatukan kepentingan
organisasi dan kebutuhan mempengaruhi anggota untuk merubah
masyarakat, agar tercipta kerja sikap, sehingga mereka menjadi conform
sama yang serasi dan saling dengan keinginan pemimpin.
menguntungkan. Perusahaan Kemampuan atau kecerdasan
memperoleh laba, karyawan dapat mendorong sejumlah orang dua orang
memenuhi kebutuhan dari hasil atau lebih agar bekerja sama dalam
pekerjaannya. Pengintegrasian melaksanakan kegiatan – kegiatan yang
merupakan hal yang sangat terarah pada tujuan bersama.
penting dalam manajemen sumber Keberhasilan suatu organisasi baik
daya manusia. berbagai keseluruhan maupun berbagai
3. Kualitas Fisik Dan Kesehatan kelompok dalam suatu organisasi
d. Pemeliharaan tertentu sangat tergantung pada mutu
Pemeliharaan (maintenance) kepemimpinan yang terdapat dalam
adalah kegiatan untuk memelihara suatu organisasi tertentu, sangat
atau meningkatkan kondisi fisik, tergantung pada mutu kepemimpinan
mental, dan loyalitas , agar yang terdapat dalam organisasi yang
mereka tetap mau bekerjasama. bersangkutan.Siagian (2002:127)
Pemeliharaan yang baik akan berpendapat “bahwa kiranya dapat di
dilakukan dengan program katakana mutu kepemimpinan yang
kesejahteraan yang berdasarkan terdapat dalam suatu organisasi
kebutuhan serta berpedoman memainkan peranan yang sangat
kepada internal dan eksternal dominan dalam keberhasilan organisasi
konsistensi. tersebut dalam menyelenggarakan
Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018
113
ISSN 1412-2936

berbagai kegiatannya terutama terlihat masyarakat untuk mengetahui


dalam kinerja para pegawainya. permasalahan yang di hadapi.
b. Penelitian lapangan, sebagai satu
2.1.6 kepemimpinan yang mengacu upaya dengan melakukan survey
terhadap produktifitas masyarakat terhadap objek yang akan di teliti
untuk memperoleh data primer secara
METODE PENELITIAN
langsung melalui:
3.1 Pengertian Metode Penelitian 1. WAWANCARA
Teknik ini dilakukan dengan
3.1.1 Lokasi Penelitian melakukan Tanya jawab secara
langsung kepada respondent.Hal ini
Adapun lokasi penelitian untuk dilakukan untuk memperjelas
mengetahui pengaruh factor terhadap pertanyaan yang di anggap
Kepemimpinan BUMDES terhadap kurang jelas oleh respondent.Di
produktifitas masyarakat dalam samping itu tehnik ini untuk
mengembangkan usahanyadi desa mengetahui secara lebih mendetail
Rombasan Sumenep.Adalah beberapa alasan respondent
direncanakan hanya di kecamatan memberikan penilaian tertentu
Pragaan Kabupaten Sumenep Karena terhadap pertanyaan yang di ajukan.
yang menjadi Responden adalah 2. KUESIONER
masyarakat asli desa Rombasan Teknik pengumpulan data yang
Sumenep yang sedang mengembangkan digunakan pada penelitian ini dengan
usahanya. cara menyebarkan kuesioner kepada
para respondent. Respondent di minta
3.1.2 Jenis Penelitian untuk menanggapai dengan sikapnya
terhadap variable yang ada dengan
3.2 Populasi dan Sampel
menggunakan skala penelitian model
3.2.1 Populasi likert dengan rentangan 1 sampai 5
untuk mengidentifikasi jawaban
Populasi dalam penelitian ini sangat tidak setuju – sangat setuju.
adalah masyarakat asli Desa Rombasan
yang mengembangkan usahanya yang di Adapun skala penilaiannya sebagai
bentuk oleh BUMDes (Badan Usaha berikut:
Milik Desa) di Desa Rombasab Sumenep
a. NILAI 1 menunjukan
yan berjumlah 40 Responden.
jawaban/pendapat sangat tidak
3.4.2 Sampel setuju
b. NILAI 2 menunjukan
Sampel yang di ambil oleh peneliti jawaban/pendapat tidak setuju
dalam penelitian ini adalah seluruh c. NILAI 3 menunjukan
populasi yaitu 40 orang sehingga jawaban/pendapat cukup setuju
penelitian ini merupakan penelitian d. NILAI 4 menunjukan
populasi. jawaban/pendapat setuju
e. NILAI 5 menunjukan
3.5 Teknik Pengumpulan data jawaban/pendapat sangat setuju
Adapun tehnik pengumpulan data C. Studi kepustakaan
pada penelitian ini melalui:
Yaitu dengan mencari data dan
a. Survey pendahuluan, berupa informasi berdasarkan buku literature
penelitian secara umum terhadap dan Koran, majalah, dan lain
sebagainya.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


114
ISSN 1412-2936

3.5.1 Pengujian Instrument Data 2 0,200 – Rendah


0,399
3.6 Uji Validitas
3 0,400 – Cukup
Uji validitas data bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana validitas data 0,599
yang diperoleh dari penyebaran
kuesioner. Uji validitas data dengan 4 0,600 – Tinggi
menggunakan metode korelasi 0,799
productmoment (pearson correlation)
5 0,800 – Sangat
Data dikatakan valid apabila r 1,00 tinggi
hitung lebih besar (>) dari r table. Selain
itu juga bisa dilihat dari signifikasinya, Sumber : Yarnest (2003:96)
jika nilai signifikasinya lebih besar dari
0,05 maka data tersebut dapat dikatakan
tidak valid. Jika nilai signifikasinya lebih
3.7 Teknis Analisis dan Uji Hipotesis
kecil dari 0,05 maka data tersebut
dikatakan valid (yarnest 2003:65) selain 3.7.1Teknik analisis
itu data dikatakan valid apabila memiliki
koefisien korelasi > 300 (sudarmanto Pada penelitian ini menggunakan
2005:88) dengan demikina semua butir penghitungan dengan program SPSS.
pertanyaan atau pertanyaan tersebut Adapun analisisnya, terdiri dari dua
dapat di gunakan dan dapat dipercaya analisis yang terdiri dari analisis kualitatif
untuk mengumpulkan data yang di dan analisis yang bersifat kuantatif:
perlukan.
1. Analisis kualitatif adalah untuk
memberikan gambaran tentang objek
yang akan diteliti dengan
3.6.1Uji Reliabilitas menggunakan skala linkert sebagai
berikut :
Pengujian keandalan alat ukur
dalam penelitian ini menggunakan Sangat setuju = 4,51 s/d 5,00
reliabilitas metode cronbach alpha
(denim 2000:199) Setuju = 3,51 s/d 4,50
Pedoman untuk memberikan Cukup setuju = 2,51 s/d 3,50
interpretasi terhadap koefisien reliabilitas
(alpha) adalah sebagai berikut: Tidak setuju = 1,51 s/d 2,50

Tabel 3.1 Sangat tidak setuju = 1,00 s/d 1,50

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi


Terhadap Koefisien Reliabilitas 2. Analisis kuantitatif adalah untuk
memberikan gambaran tentang
(ALPHA) kondisi objek yang diteliti berdasarkan
perhitungan statistic yaitu dengan
NO INTERVAL KRITERIA menggunakan persamaan regresi
sederhana, menurut pendapat
1 <,200 Sangat jarwanto dan pengestu (2001:309)
rendah sebagai berikut:

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

Y = a + b₁ X₁ besarnya sumbangan dari variable bebas


yang diteliti terhadap variable tergantung.
Dimana : Nilai R² berada antara 0 dan 1 atau 0 ≤
R² ≤ 1.Bila nilai R² mendekati nilai 1
Y = variable terikat yang 115 maka dapat dikatakan semakin besar,
ditentukan oleh besarnya X berarti model yang digunakan semakin
X = variable bebas yang kuat untuk menerangkan variasi dari
menentukan besarnya Y variable tergantung.Sedangkan jika R²
nilai mendekati 0 maka model yang
b = koefisien korelasi digunakan semakin lemah dalam
menerangkan variasi dari variable
a = nilai kostanta tergantung.

sedangkan untuk memberikan


pedoman dari koefisien korelasi maka
penulis mengambil pendapat sugiono 3.7.2 Uji Hipotesis
(2001:149) sebagai berikut :
Dengan membandingkan t hitung dan t
PEDOMAN UNTUK table pada 𝛼 0,05 maka :
MEMBEDAKAN INTERPRETASI
KOEFISIEN KORELASI a. t hitung ≤ t table maka Ho diterima
dan Hi ditolak, artinya variable bebas
kurang menjelaskan variable
INTERVAL TINGKAT
terikatnya.
KOEFISIEN HUBUNGAN b. t hitung ≥ t table maka Ho ditolak Hi
diterima, artinya variable bebasnya
0,00 – 0,199 SANGAT dapat menjelaskan variable terikatnya.
RENDAH
0,20 – 0,399 HASIL PENELITIAN DAN
RENDAH PEMBAHASAN
0,40 – 0,599 4.1 Hasil Penelitian
SEDANG
0,60 – 0,799 4.1.1 Seputar Profil (BUMDES)
KUAT
BUMDES adalah sebuah badan
0,80 – 1,00 usaha masyarakat yang siap bersama
SANGAT sama menggali segala potensi yang ada
KUAT guna meningkatkan roda perekonomian
masyarakat pedesaan, agar masyarakat
Sumber data : Sugiono (2001:149) desa menjadi lebih produktif. dan
umumnya membantu dalam program
Untuk mengetahui besarnya peningkatan ekonomi nasional. Ekonomi
pengaruh yang diberikan variable bebas perdesaan menjadi bagian penting
terhadap variable terikat dalam hal ini sekaligus masih menjadi titik lemah
sering disebut dengan koefisien dalam rangka mendukung penguatan
diterminan atau R squared. Menurut ekonomi perdesaan.
sugiono (2001:129) menyebutkan
“bahwa perhitungan koefisien diterminasi Badan usaha milik desa ialah
berganda digunakan untuk mengukur usaha desa yang di bentuk atau didirikan
ketepatan dari model analisis yang oleh pemdes (pemerintah desa) yang
dibuat.nilai koefisien diterminasi kepemilikannya dilakukan oleh
berganda digunakan untuk mengukur pemerintah desa dan masyarakat, dalam

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018

116
ISSN 1412-2936

hal ini BUMDES sebagai institusi yang di Indonesia.Pemerintah desa adalah


buat oleh pemerintah desa untuk kepala desa atau yang di sebut dengan
mengelola /menampung (semua unit-unit nama lain bantu perangkat desa sebagai
usaha milik desa yang berbadan hokum unsure penyelenggara pemerintah desa.
ataupun yang tidak berbadan Badan permusyawaratan desa atau
hokum).Usaha desa adalah jenis usaha disebut dengan nama lain adalah
yang berupa Kepemimpinan ekonomi lembaga yang melaksanakan fungsi
desa seperti, usaha jasa, penyaluran pemerintahan yang anggotanya
Sembilan bahan pokok, perdagangan merupakan wakil dari penduduk desa
hasil pertanian, serta industry dan berdasarkan keterwakilan wilayah dan
kerajinan rakyat.BUMDES yang ditetapkan secara demokratis.dan
berorientasi pada usaha perantara menumbuhkembangkan ekonomi
(brokering), usaha bersama (holding), kerakyatan melalui pembinaan usaha
bisnis sosial(sosial business), bisnis mikro guna memacu pertumbuhan usaha
keuangan (financial business), dan dalam rangka peningkatan kesejahteraan
perdagangan (trading), bisnis masyarakat. Serta memperkuat
penyewaan (renting), mencakup aspek kelembagaan dan memperluas jaringan
teknis dan tegnologi, aspek keuangan kerja melaui kerja sama dengan berbagai
aspek sosial budaya, ekonomi, politik, potensi masyarakat dan bersinergi
lingkungan usaha dan lingkungan hidup. dengan lembaga-lembaga keuangan
serta lembaga-lembaga pemerintahan.
Oleh karenanya diperlukan upaya Dan mengembangkan linkage program
sistematis untuk mendorong organisasi dengan lembaga-lembaga keuangan
ini agar mampu mengelola asset sebagai agen dalam memberdayakan
ekonomi strategis di desa sekaligus usaha mikro.
mengembangkan jaringan ekonomi demi
meningkatkan daya saing ekonomi Bumdesa bersama diatur dengan
perdesaan. Dalam konteks demikian, peraturan menteri yang
BUMDES pada dasarnya merupakan menyelenggarakan urusan pemerintahan
bentuk konsolidasi atau penguatan di bidang pembangunan desa,
terhadap lembaga-lembaga ekonomi pembangunan perdesaan dan
desa.Badan usaha milik desa pemberdayaan masyarakat desa
selanjutnya disebut BUMDES adalah berkoordinasi dengan menteri yang
badan usaha yang seluruh atau sebagian menyelenggarakan urusan pemerintahan
besar modalnya dimiliki oleh desa di bidang pemerintahan dalam
melalui penyertaan secara langsung negeri.BUMDES adalah sebagai sebuah
yang berasal dari kekayaan desa yang di solusi bagi masyarakat untuk
pisahkan guna mengelola asset , jasa mengakomudasi dari dinamika hidup
Kepemimpinan, dan usaha lainnya untuk dalam kalangan produktif yang hanya
sebesar-besarnya kesejahteraan punya sedikit waktu tapi banyak
masyarakat desa. kegiatan” disamping itu dengan didukung
oleh pemerintah desa dan para
Desa adalah kesatuan masyarakat perangkat desa dengan sopan dan
hokum yang memiliki batas wilayah yang ramah melayani para masyarakat yang
berwenang untuk mengatur dan berada di desa rombasan. Saat ini
mengurus urusah pemirintahan, bumdesa (BUMDES) memiliki karyawan
kepentingan masyarakat setempat atau anggota yang siap memberikan
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak Kepemimpinan secara maksimal kepada
asal usul dan hak tradisional yang di akui para masyarakat yang akan
dan di hormati dalam system mengembangkan usahanya di desa
pemerintahan negara kesatuan republic rombasan.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

Oleh sebab itulah dengan di terdiri dari 29.634 (41,97 persen)


selenggarakannya (BUMDES) kategori tertinggal dan 2.745 (3,89
setidaknya memiliki persepsi dan persen) kategori amat teringgal.
pemahaman yang sama tentang badan
usaha milik desa. Karena adanya BUMDES yang merupakan pilar
BUMDES menjadi penting dalam kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi
konsepsi dinamisasi ekonomi desa. sebaagai lembaga sosial ( sosial
Salah satu peran BUMDES adalah selain institution) . dan komersial (commercial
memperkuat PADes, juga upaya institution). BUMDES sebagai lembaga
mendorong peningkatan masyarakat sosial yang berpihak kepda masyaraakat
yang dapat di tempuh dengan sejumlah melalui kontribusinya dalam penyediaan
cara, salah satunya adalah dengan cara Kepemimpinan sosial. Sedangkan
memberi nilai tambah produk sebagai lembaagaa komercial bertujuan
masyarakat, dalam hal produksi dan mencari keuntungan melalui penawaaran
pengembangan kemampuan SDM sumber daya lokal (barang dan jasa )
sehingga mampu memberikan nilai dalam menjalankan usahanya prinsip
tambah dalam pengelolaan asset efisiensi dan efektifitas harus selalu
ekonomi desa, mengintegrasi produk- ditekankan. BUMDES sebagia badan
produk ekonomi perdesaan sehingga hukum, di bentuk berdasarkan tata
memiliki posisi nilai tawar baik dalam perundang-undangan yang berlaku, dan
jaringan pasar,mewujudkan skala sesuai dengan kesepakatan yang
ekonomi kompetitif terhadap usaha terbangun di masyarakat desa. Dengan
ekonomi yang dikembangkan,dan demikian, Bentuk bumdes dapat
mengembangkan unsure pendukung beragam di setiap desa di indonesia.
seperti perkreditan mikro, informasi Ragam benruk ini sesuai dengan
pasar, manajemen, prasarana ekonomi karakteristik lokal, potensi, dan sumber
dan jaringan komunikasi maupun daya yang dimiliki masing-masing
dukungan pembinaan dan regulasi. desa.Peraturan lebih lanjut tentang
BUMDES di atur melalui peraturan
Pemerinth juga diharapkan dapat Daerah (Perda).
menciptakan iklim usaha yang
mendorong perkembangan Pemerintah adalah melaakukan
perekonomian secara sehat, baik dalam sosialisasi dan penyadaran kepada
meningkatkatkan kesejahteran anggota masyarakat desa melalui pemerintah
dan juga masyrakat disekitarnya, profinsi atau pemerintah kabupaten
maupun turut serta dalam membangun tentang arti penting BUMDES bagi
system perekonomian nasional sebagai peningkatan kesejahteraan
organisasi ekonomi, perkembangan Masyarakat.Melaui pemerintah desa
badan usaha milik desa (BUMDES) tidak masyarakat dimotivasi, disadarkan dan
mungkin dapat dipisahkan dari kondisi dipersiapkan untuk membangun
persaingan yang dihadapinya dengan kehidupannya sendiri.Pemerintah
pelaku-pelaku ekonomi yang lain. memfasilitasi dalam bentuk pendidikan
dan pelatihan dan pemenuhan lainnya
Menurut data kementrian negara yang dapat memperlancar
daerah pembangunan daerah tertinggal BUMDES.Selanjutnya, mekanisme
(KPDT :2009 ) terdapat 38.232 (54,14 operasionalisasi diserahkan sepenuhnya
persen) kategori desa maju, yaang terdiri kepada masyarakat desa.Untuk itu,
dari 36.793 (52,03 persen) kategori maju masyarakat desa perlu dipersiapkan
dan 1.493 (2,11 persen) kategori amat terlebih dahulu agar dapat menerima
maju. Sementara itu, desa tertinggal gagasan baru tentang lembaga
berjumlah 32.379 (45,86 persen) yang ekonomi.Dengan tetap berpegang teguh

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

pada karakteristik desa dan nilai-nilai moment (pearson correlation), (Sugiono


yang hidup daan dihormati.Pelatihan 2002:277).
kepada pihak-pihaak yang
berkepentingan terhadap peningkatan Berdasarkan hasil perhitungan
standar hidup masyarkat desa Korelasi dari Variable semua Factor
(pemerintah Desa, BPD, tokoh maka untuk mengetahui Validitas dari
masyarakat /ketua-ketua kelembagaan semua Variabel maka dilakukan uji
dipedesaan). Validitas semua Faktor yang akan di
Teliti. Variabel dinyatakan Valid apabila
4.1.3 Data Hasil Penelitian Koefisien Korelasi r>0,3.

Dari hasil angket yang Berdasarkan table, dari hasil uji


dikumpulkan dalam penelitian yang validitas ternyata semua Indicator
dilakukan terhadap masyarakat asli Desa Variable Valid karena Koefisien
Rombasan sumenep yang sedang Korelasinya>0,3 atau Valid sehingga
mengembangkan usahanya (BUMDES) indicator variabel dapat diikutkan dalam
maka diperoleh gambaran tentang proses selanjutnya.
karakteristik responden pada tingkatan
usia, jenis kelamin, adalah sebagai b.Uji Reliabilitas
berikut:
Menurut (Danim 2000:199)
a. Karakteristik Respondent Menyatakan bahwa pengujian keandalan
Berdasarkan Usia alat ukur dalam penelitian ini
menggunakan Metode Cronbach
Dari hasil jawaban Responden Alpha.Tujuan dari uji Reliabilitas adalah
dapat dijelaskan bahwa dapat di tinjau untuk mengetahui tingkat kehandalan
dari kelompok umur <20th sebanyak 14 dari instrument penelitian. Variabel dapat
responden, 20th - 29th sebanyak 22 dinyatakan handal apabila Koefisien
Responden, 30th - 35th sebanyak 43 Alpha > 0,5 dengan menggunakan
responden yang berumur 36th- 40th Metode Alpha Cronbach dengan
sebanyak 35 Responden dan yang menggunakan bantuan SPSS Program
berumur 41th - 45 th sebanyak 11 Versi 16.00.
responden
4.2Pembahasan
b. Karakteristik Responden
Berdasarkan jenis Kelamin 4.2.1 Analisa Kualitatif

Dari hasil jawaban responden Berdasarkan data hasil angket


dapat dijelaskan bahwa sebagian besar yang telah dikumpulkan maka dapat
yang menjadi responden adalah dijelaskan distribusi jawaban responden
perempuan dengan jumlah responden 80 dari:
dan Laki-Laki dengan jumlah 45
Responden. a. Variable Kepemimpinan (X) dengan
indicator sebagai berikut:
4.1.4 Uji Validitas dan UJi Reliabilitas 1. Akurasi Kepemimpinan

a. Uji Validitas Berdarsarkan tanggapan


Respondent yang menjawab cukup
Uji Validitas data bertujuan untuk setuju sebanyak 27 orang atau 21,6%
mengetahui sejauh mana Validitas data Responden yang menjawab setuju
yang diperoleh dari penyebaran sebanyak 28 orang atau 22,4% dan yang
Kuesioner. Uji Validitas data menjawab sangat setuju sebanyak 70
menggunakan metode korelasi product orang atau 56% dari tanggapan

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018

118
ISSN 1412-2936

respondent tentang akurasi atau 22,4% dan Respondent yang


Kepemimpinan diberikan sebagian besar menjawab sangat setuju sebanyak 42
Respondent menyatakan sangat setuju. orang atau 33,6% dapat disimpulkan
Hal ini menunjukan bahwa masyarakat bahwa sebagian besar Respondent
mendapatkan suatu Kepemimpinan menyatakan cukup setuju bahwa
benar-benar dirasakan akan BUMDES memberikan kemudahan
Kepemimpinan oleh BUMDES sesuai Kepemimpinan yang secara maksimal
dengan sasaran dan tujuan. kepada para masyarakat.

2. Kesopanan / keramahan 6. Kenyamanan

Berdasarkan table tanggapaan Berdasarkan tabel menunjukan


Respondent, Responden yang menjawab Respondent yang menjawab tidak setuju
Cukup setuju sebanyak 37 orang atau sebanyak 1 orang atau 8%, Respondent
29,6% Responden yang menjawab yang menjawab cukup setuju sebanyak
Setuju sebanyak 57 orang atau 45,6% 33 orang atau 26,4%,Respondent yang
dan yang menjawab Sangat setuju menjawab setuju sebanyak 61 orang
sebanyak 31 orang atau 24,8% atau 48,8% dan Respondent yang
menjawab sangat setuju sebanyak 30
3. Tanggung Jawab orang atau 24% dapat disimpulkan
sebagian besar responden menyatakan
Berdasarkan table Responden yang setuju bahwa Kepemimpinan kepada
menjawab Cukup setuju sebanyak 25 setiap masyarakat yang
orang atau 20,0%, Responden yang mengembangkan usahanya BUMDES
menjawab setuju 31 orang atau 24.8%, mudah dan nyaman. BUMDES
dan yang menjawab sangat setuju menciptakan sistem Kepemimpinan yang
sebanyak 69 orang atau 55.2% memberikan kenyamanan kepada
4. Kelengkapan masyarakat sehingga masyarakat yang
sedang mengembangkan usaha merasa
Berdasarkan table Responden yang enak dan nyaman. Setiap masyarakat
menjawab Cukup setuju sebanyak yang mau bergabung dengan BUMDES
43orang atau 34.4℅ Responden yang dalam upaya untuk mendapatkan
menjawab Setuju sebanyak 37 orang Kepemimpinan berupa informasi baru
atau 29.6℅ dan yang menjawab Sangat tentang usaha atau bisnis yang bisa
setuju sebanyak 45 orang atau 36℅ dikembangkan di desa sehingga
dapat di simpulkan bahwa sebagian masyarakat harus dimanjakan dan
besar Responden menyatakan setuju diberikan kemudahan Kepemimpinan
bahwa BUMDES menyediakan sarana sehingga para masyarakat yang ingin
kelengkapan penunjang Kepemimpinan mengembangkaan usahanya tidak
diantaranya tersedianya tempat parker merasa kesulitan serta para masyarakat
yang memadai adanya pendingin bisa mendapatkan suatu informasi yang
ruangan atau AC, pengaturan lay out sangat inovatif dalam mengembangkan
yang menarik dan penataan ruangan dan usahanya dan dapat meningkat
tempat barang yang baik. keuntungan yang lebih dari usaha yang
sedang dikembangkan. Untuk itu seluruh
5. Kemudahan pengurus BUMDES beserta ketua harus
bertanggung jawab dalam memberikan
Tabel menunjukan bahwa Kepemimpinan dan informasi kepada
Respondent yang menjawab cukup para masyarakat yang datang sebagai
setuju sebanyak 55 orang atau suatu wujud dari Kepemimpinan yang
44%,sedangkan Respondent yang diberikan.Sehingga para masyarakat
menjawab setuju sebanyak 28 orang

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018

119
ISSN 1412-2936

merasa puas terhadap segala jasa dan Berdasarkan table menunjukan


informasi penting yang dapat diterima bahwa Responden yang menjawab
oleh para masyarakat. Cukup setuju sebanyak 35 orang atau
28℅ Responden yang menjawab Setuju
b. Variable kinerja masyarakat dengan sebyak 27 orang atau 21,6℅ dan
indicator sebagai berikut: Responden yang menjawab Sangat
setuju sebanyak 63 orang atau 50,4℅ .
1. Mengembangkan usahanya dengan
baik
5. Menekuni Usahanya dengan Baik
Tabel menunjukan bahwa
Responden yang menjawab Cukup Berdasarkan table menunjukan
setuju sebanyak 31 orang atau 24,8℅ bahwa Responden yang menjawab
Responden yang menjawab Setuju Cukup setuju sebanyak 33 orang atau
sebanyak 26 orang atau 20,8℅ dan yang 26,4℅ Responden yang menjawab
menjawab Sangat setuju sebanyak 68 Setuju sebanyak 34 orang atau 27,2℅
orang atau 54,4℅. Dapta disimpulkan dan Responden yang menjawab Sangat
bahwa sebagian besar Responden setuju sebanyak 58 orang atau 46,4℅
menyatakan Sangat setuju bahwa para Dapat di simpulkan bahwa sebagian
masyarakat yang bergabung dengan besar Responden menyatakan Sangat
BUMDES akan mengembangkan setuju.
usahanya dengan baik karena
mendapatkan layanan sesuai dengan 6. Loyalitas
layanan yang di harapkan.
Berdasarkan table menunjukan
2. Bersedia merawat dan bahwa Responden yang menjawab
mengembangkan potensi desa cukup setuju sebanyak 28 orang atau
22,4℅ Responden yang menjawab
Table menunjukan bahwa Setuju sebanyak 34 orang atau 27,2℅
Responden yang menjawab Tidak setuju dan yang menjawab Sangat setuju
sebanyak 6 orang atau 4,8℅ sebanyak 63 orang atau 50,4℅. Dapat
Responden yang menjawab Cukup disimpulkan bahwa sebagian besar
setuju sebanyak 37 orang atau 29,6℅ Responden menyatakan Sangat setuju.
Responden yang menjawab Setuju
sebanyak 42 orang atau 33,6℅ dan 4.2.2 Analisa Kuantitatif
yang menjawab Sangat setuju sebanyak
40 orang atau 32,0℅. Untuk mengetahui hubungan dan
pengaruh antara variable bebas dengan
3. Berbagi Informasi Kepada Orang variable terikat yaitu dengan
Lain menggunakan perhitungan statistic
dengan menggunakan regresi linear
Table di atas menunjukan bahwa berganda. Dengan menggunakan
Responden yang menjawab Cukup bantuan program SPSS for windows
setuju sebanyak 31 orang atau 24,8℅ versi 16.00 dapat diketahui sebagai
Responden yang menjawab Setuju berikut:
sebanyak 31 orang atau 24,8℅ dan
Responden yang menjawab Sangat a. Hasil Perhitungan Korelasi
setuju sebanyak 63 orang atau 50,4℅.
Dari hasil perhitungan korelasi
4. Meningkatkan Ekonomi Melalui seperti table korelasi, menunjukan
Potensi Desa hubungan antara variable bebas dengan
variable terikat dapat dijelaskan bahwa
korelasi Kepemimpinan terhadap

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

produktifitas masyarakat sebesar 0,853 t hitung untuk Variabel Kepemimpinan


atau 85,3℅, hal ini menunjukan bahwa (X) yang terdiri dari Akurasi
Kepemimpinan mempunyai pengaruh Kepemimpinan,
kuat terhadap Produktifitas Masyarakat Kesopanan,Kepemimpinan, Tanggung
dalam mengembangkan usaha Jawab Kepemimpinan, Kelengkapan
(BUMdes) di Desa Rombasan Sumenep Kepemimpinan, Kemudahan
Kepemimpinan, dan Kenyamanan
b. Hasil Perhitungan R dan R Square Kepemimpinan sebesar 7,014 dan kalau
dikonsultasikan dengan t table sebesar
Hasil perhitungan R dan R Square 1,645 di dapat t hitung > t table maka
memberikan informasi tentang
dapat diambil kesimpulan bahwa dugaan
hubungan atau korelasi antara bahwa Variabel Kepemimpinan
Variabel bebas Kepemimpinan berpengaruh terhadap Produktifitas
dengan Variabel terikat yaitu Masyarakat dalam mengembangkan
produktifitas masyarakat. Nilai R atau usahanya di Desa Rombasan dibuktikan
multiple R Sebesar 0,853 atau 85,3℅ kebenarannya, hal ini dapat dilihat dari
yaitu menggambarkan hubungan nilai t hitung lebih besar dari table.
antara variable bebas bersifat searah
dan kuat. Sedangkan nilai R Squared KESIMPULAN DAN SARAN
atau diterminan R sebesar 0,727
atau 72,7℅ artinya 28,3℅ 5.1 Kesimpulan
dipengaruhi oleh factor lain yang
tidak di teliti pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka peneliti dapat
c.Koefisien membuat kesimpulan sebagai berikut:

Berdasarkan table coefficients, a. Dari hasil analisis statistic ternyata


dapat di susun persamaan regresi linear Kepemimpinan berpengaruh terhadap
berganda sebagai berikut: Produktifitas Masyarakat dalam
mengembangkan usaha di Desa
Y= 1,676 + 0,571X Rombasan Sumenep adapun
pengaruh yang diberikan oleh
Nilai konstanta sebesar 676 1, hal Variabel tersebut sebesar 0,853 atau
ini berarti bahwa pada saat X sama 85,3℅
dengan NOL maka produktifitas
masyarakat dalam mengembangkan b. Nilai Uji t atau t hitung untuk
usahanya yang di desa rombasan Kepemimpinan sebesar 7,014 dengan
sumenep sebesar 1,676. probabilitas 0,00 dengan probabilitas
4.2.3 Uji Hipotesis 0,00 sedangkan nilai t tabel sebesar
1,645 dan taraf nyata sebesar 0,05
a. Uji t maka dapat diambil suatu kesimpulan
dugaan bahwa Kepemimpinan
Uji t atau t tes adalah bertujuan berpengaruh terhadap Produktifitas
untuk menguji signifikansi variable Masyarakat dalam mengembangkan
dependen terhadap variable usahanya di Desa Rombasan dapat
independent.Untuk membuktikan dibuktikan kebenarannya.
kebenaran dari Hipotesis yang ada
dalam penelitian ini maka perlu 5.2 Saran – saran
dibuktikan dengan melakukan uji a. Hendaknya Badan Usaha Milik Desa
Hipotesa yaitu dengan menggunakan uji (BUMdes) selalu meningkatkan
t atau t tes. Uji Hipotesis atau Uji t Kepemimpinan kepada para
berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Masyarakat sehingga dapat

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018


ISSN 1412-2936

memberikan kepuasan dengan rasa Fu’ad mas’ud 2004, “ survai diagnosis


puas maka produktifitas masyarakat organisasional,” badan penerbit
dapat meningkat. universitas diponegoro semarang.
b. Hendaknya pihak badan usaha milik
Desa (BUMdes) untuk lebih proaktif H. hadari Nawawi, 2003 “Kepemimpinan
dalam memberikan informasi tentang Mengefektifkan Organisasi,” Gajah Mada
usaha/bisnis beserta Universitas Press, Yogyakarta.
Kepemimpinannya yang ditawarkan
kepada masyarakat. H. hadari nawawi 2005 “ Manajemen
Sumber Daya Manusia ( Untuk Bisnis
DAFTAR PUSTAKA yang kompetitif)” Gajah Mada Universitas
press, Yogyakarta.
Buchari, Alma Prof. DR. H. 2005.
Manajemen pemasaran, edisi revisi CV. Keputusan Menteri Pendaya Gunaan
Alfa beta Bandung Aparatur RI nomor
25/KEP/M.PAN/04/2002 tentang
Armanu Thoyib, 2005, “ Hubungan pedoman Pengembangan Budaya Kerja
Kepemimpinan Budaya, strategi, dan Aparatur Negara.
Kinerja: pendekatan konsep ,: Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan, vol. 7, Kreitner, Robert, dan knicki, Angelo,
No. 1, maret 2005, h. 60-73 2005 “Prilaku Organisasi” buku 1,
EdisiKelima, salemba Empat Jakarta.
Cokroaminoto, 2007, “ membangun
kinerja (memakai kinerja karyawan),” Kreitner, Robert dan knicki “Prilaku
google /15012008/ Organisasi” Buku 2, Edisi Kelima,
Cokroaminoto.wordpres.com/20070523/ Salemba Empat, Jakarta.
Memaknai Kinerja Karyawan.
Luthans, fred, 2006, “Prilaku Organisasi”
Cooper, R Donald & c. William Emory, edisi sepuluh penerbit, andi Yogyakarta.
2006, “Metode Penelitian Bisnis”,
penerbit Erlangga jilid 1, edisi kelima. Mahmudi, 2005.“ Manajemen Kinerja
Dwicahyono dan Imam Ghazali, 2002, Sektor Public”, Akademi Manajemen
perudasaan YKPN
“Pengaruh Jabatan Budaya
Organisasional, dan Konflik peran Mathis Robert L dan Jackson, john H,
terhadap Hubungan Kepuasan Kerja, 2001, “Manajemen Sumber Daya
dengan Komitmen Organisasi: Studi Manusia” Buku 1, Salemba Empat
Empiris di kantor Akuntan Public,” jurnal Jakarta.
Risert Akuntasi Indonesia vol. 5 No. 3,
September 2002, h. 341-364 Miftah Toha 1983, “Prilaku Organisasi”
Konsep Dasar Dan Aplikasinya, Edisi 1
Flippo, Edwin B, 1994,”Manajemen PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Personalia”, Edisi keenam, jilid2,
Penerbit Erlangga Jakarta. Melayu S.P Hasibuan. 1996. Organisasi
dan Motivasi, Dasar Peningkatan
Produktifitas, Jakarta : Bumi Aksara
Putra.

Makro, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 3 No. 1│Mei 2018

121

Anda mungkin juga menyukai