Week 4 - Hidrologi
Week 4 - Hidrologi
Orographic
Convective
Convergence
Variabilitas Temporal dan Spatial
Curah Hujan
Pola Hujan Musiman Indonesia
Monsoonal
Pengaruh ITCZ
Pengaruh SST :
Sumber: Aldrian dan Susanto (2003) the Indonesian
Throughflow
Efek ENSO
dimana :
Q = debit puncak
C = koefisien limpasan dimana :
i = intensitas hujan tc = waktu di permukaan
A = luas wilayah tanah
Waktu saluran = waktu di
saluran
Hidrograf
Kesetimbangan Air :
Pra v. Pasca Pembangunan
Pra v. Pasca Pembangunan
Perubahan kekedapan
lahan
Efek Pembangunan :
Penurunan Kualitas Air
Efek Pembangunan :
Terhadap Air Tanah
• Recharge
berkurang karena
penutupan/
perubahan
kekedapan lahan ®
pengurangan
kuantitas air tanah
• Penurunan kualitas
air tanah akibat
aktivitas
perkotaaan
Efek Pembangunan :
Terhadap Saluran/Sungai
• Perubahan
geometri
• Peningkatan erosi
• Penurunan kualitas
air
• Degradasi stuktur
habitat dan
keanekaragaman
hayati
Efek Pembangunan :
Banjir Limpahan
• Banjir akibat debit
> kapasitas badan
air penerima
(banjir 2 dan 10
tahunan)
• Merusak properti
dan struktur
Efek Pembangunan :
Daerah Rawan Banjir
• Banjir 100 tahunan
• Sangat potensial
mengakibatkan
kerusakan dan
kehilangan jiwa
Penyebab Banjir
• Daerah banjir ®
rencana tata ruang
• Pembangunan ®
peningkatan limpasan
• Pengambilan air tanah
® penurunan muka
tanah
• Perubahan iklim ®
perubahan pola hujan
• Sampah ®
penyumbatan
Aquifer recharge:
• Pengambilan air
tanah berlebihan
• Driving head:
pompa atau
flooding
• Misal: Las Vegas,
NE muka air tanah
naik 30 ft selama
30 tahun
Sumber: Bloetscher et al. (2005)
Injeksi Air Tanah
Aquifer Reclamation:
• Injeksi ke akifer
yang
terkontaminasi
• Misal: Water
Factory 21, CA 15
tahun sukses
menaikkan muka
air tanah
• Injeksi air
tanah di
daerah
terbangun
Sumber: MS Water
Injeksi Air Tanah
• Humeceptor-trap
untuk pengumpul
air hujan
• Untuk daerah
terbangun
Sumber: MS Water
Injeksi Air Tanah
Sumber: MS Water
Sumur Resapan Rumah Tangga
Perhatikan
muka air tanah
dan kualitas air
limpasan (tidak
boleh
mencemari air
tanah) serta
struktur tanah
dan bangunan
sekitar (hindari
longsor)
Kenyataannya sistem
hidrologis daratan tidak
stationer karena:
1. Infrastruktur air,
• 12 model dengan skenario SRES A1B (IPCC) modifikasi saluran,
• Berwarna: nilai rata-rata 12 model dan ≥ 8 model sama dalam arah perubahan
drainase, perubahan
tata guna dan tutupan
• Resolusi bukan untuk analisis hidrologis
(Milly et al. 2008)
lahan.
2. Perubahan iklim.
Dampak Perubahan Non Iklim
• Peningkatan limpasan air permukaan
• Pengurangan kuantitas air tanah
• Pengurangan debit sungai pada musim kering
• Perubahan geometri sungai
• Peningkatan erosi
• Degradasi stuktur habitat dan keanekaragaman
hayati
• Banjir limpahan akibat kapasitas saluran/sungai
terlebihi
• Daerah rawan banjir besar meluas
• Penurunan kualitas air tanah dan air permukaan