Shooting Dessy Apriliani D.III TBU VIII A syaira Muzayyana Apa itu Performance Check Performance check atau Pemeriksaan Kinerja adalah kegiatan pemeriksaan kinerja pada suatu mesin atau alat. Fungsinya agar mengurangi kerusakan pada mesin, dan bila terjadi kerusakan, mesin dapat ditangani segara. Apa itu Trouble Shooting Berarti pemecahan masalah (dalam bahasa Indonesia), troubleshooting berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebab gangguan, serta melaksanakan perbaikannya dan mencegah gangguan terjadi kembali. Adapun tahap-tahap dalam troubleshooting : —Memastikan gangguan Periksalah tingkat gangguan tanpa menambah gangguan. Proceducer paling mendasar dalam troubleshooting adalah : • Mulai dari yang paling sederhana • Mulai dari yang paling sering terjadi • Teliti part yang terkait dengan gangguan —Tindakan perbaikan penyebab gangguan Sekalipun gangguan telah diatasi, namun apabila penyebab awal gangguan tidak diperbaiki, maka gangguan yang sama akan timbul kembali. Untuk mengatasi hal ini, maka harus diselidiki penyebab gangguan tersebut terjadi. Kebijakan Mencari Sumber Kerusakan/Gangguan a. Berfikir sebelum bertindak ● Sebelum melakukan suatu tindakan perbaikan, perhatikan setiap gejala atau tanda kerusakan ● Jangan tergesa-gesa, tetapi rencanakanlah terlebih dahulu apa yang harus dikerjakan ● Kemudian lakukanlah menurut urutan yang sebaiknya-baiknya. ● Perhatikan cara membuka atau membongkar, menyetel dan memasangnya kembali apabila anda terpaksa melakukan hal tersebut sendiri.
b. Pencegahan masuknya kotoran
● Kebersihan adalah faktor utama yang perlu diperhatikan. ● Dapat dicegah masuknya kotoran yang menyebabkan mesin tidak bekerja dengan baik, atau, bahkan justru menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
c. Bagian-bagian mesin harus diperlakukan dengan hati-hati
● Lakukanlah setiap pekerjaan dengan hati-hati dan jika ada komponen yang harus diganti, gantilah dengan yang sesuai dan berkwalitas baik. ● Perhatian khusus ditujukan pada sistim bahan bakar, permukaan bantalan, serta komponen yang dibuat dari paduan alumunium. Pemeriksaan Gangguan pada Mesin Diesel a. Mesin tidak dapat start Kemungkinan penyebab kerusakan Perbaikannya Pada waktu distart, poros mesin tidak berputar atau berputar sangat lambat dan tidak teratur. a. Sistem start udara-tekanan Isi udara tekan, perbaiki yang bocor b. Sistem start listrik Ganti baterai, perbaiki sambungannya c. Sistem start mekanis Panasi atau ganti minyak yang sesuai Alat pemanas rusak a. Kerusakan sekering Ganti yang baru b. Tegangan baterai rendah Isi baterai Tak ada penyempurnaan bahan bakar a. Tidak cukup bahan bakar Isi bahan bakar b. Pipa bahan bakar tersumbat Bershkan c. Sambungan longgar Perbaiki d. Pegas pompa patah Gsnti yang baru Nozel tidak bekerja dengan baik a. Sekrup longgar Perbaiki b. Kebocoran pada nozel Bersihkan permukaan sambungan Kemungkinan penyebab kerusakan Perbaikannya
Saat penyemprotan kurang tepat
a. Kesalahan penyetelan pada pompa Betulkan, kokohkan penyemprotan Ganti yang baru b. Kamsudah aus Kebocoran gas silinder a. Katup isap dan buang, cinct torak macet Bongkar dan perbaiki b. Pegas katup patah Ganti yag baru c. Kebocoran melalui paking kepala silinder Kokohkan baut-baut kepala silinder Kemungkinan penyebab kerusakan Perbaikannya Mesin dapat start, tapi tiba-tba mati a. Air di dalam tangki bahan bakar Bersihkan b. Lubang ventilasi , saringan, katup pompa bahan Bersihkan bakar tersumbat c. Kebocoran pada pipa bahan bakar Perbaiki d. Baut pembuangan udara pada pompa kendor kokohkan Mesin dapat distart tapi tekanan minyak pelumas tidak naik dan pada waktu mesin bekerja, tekanan minyak pelumas berkurang a. Kekurangan minyak pelumas Ditambah b. Kekentalan minyak pelumas terlalu tinggi hingga Dipanaskan atau ganti minyak yang sesuai tidak terisap oleh pompa c. Alat pengukur rusak Ganti yang baru Udara masuk ke dalam pipa, karena kekurangan Isi minyak pelumas minyak pelumas, sehingga tekanan minyak pelumas naik-turun Dapat disimpulkan : Kemungkinan-kemungkinan penyebab kerusakan dapat diatasi dengan berbagai cara, seperti yang dijelaska sebelumnya. Umumnya, bila terjadi kerusakan, maka alat yang rusak diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Bila terjadi kebocoran, terlebih dahulu mencari letak kebocoran, lalu menyimpulkan apakh akan digsnti atau diperbaiki. Bila terjadi penyumbatan, maka dilakukan pembersihan. Pembongkaran juga kadang diperlukan tergantung kondisi alat yang rusak. Kelompok 16