Anda di halaman 1dari 9

Masalah gizi

pada
kerja/pekerja
KELOMPOK I
1. Sri Rahayu Lamusu
2. Tantri Bonenehu
3. Erlanda Puhi
4. Refki Walangadi
5. saputri Laparaga
Gizi pada tenaga kerja
 Sebagai tenaga kerja yang berperan penting dalam kemajuan perusahaan, maka
kebutuhan gizi bagi tenaga kerja juga harus dipenuhi dan disesuaikan dengan
beban kerja yang diampu oleh tenaga kerja tersebut. Jika keadaan atau status
gizi seorang tenaga kerja baik maka kapastitas kerja dan ketahanan tubuh
pekerja tersebut lebih baik, dan sebaliknya jika keadaan atau status gizi pekerja
buruk di tambah dengan beban kerja yang tidak sesuai dapat mengganggu
pekerjaan dari pekerjaan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi masalah gizi pada
pekerja
Berbagai faktor yang memengaruhi keadaan gizi tenaga kerja seperti :
 jenis kegiatan (beban kerja)
 faktor internal tenaga kerja (jenis kelamin, usia, keadaan fisiologis.
 tingkat kesehatan dan kebiasaan makan).
 serta lingkungan kerja (meliputi: fisik, kimia, biologi, fisiologi, psikologi dan ergonomi).
Masalah gizi pada tenaga kerja

Status gizi bagi tenaga kerja dapat


menentukan kualitas fisik dan imun
tenaga kerja. Dimana gizi berperan
sebagai zat pembangun dan asupan
energi saat tubuh kelelahan setelah
bekerja, serta juga dapat meningkatkan Namun, dalam pelaksanaannya sendiri masih
motivasi saat melakukan pekerjaan sering ditemukan permasalahn terkait
yang menentukan produktivitas kerja. pemenuhan gizi bagi tenaga.
Belum adanya pemberian insentif
Permasalahan gizi pada tenaga kerja makan dalam bentuk uang, hal ini
khususnya di Indonesia diantaranya membuat pekerja menjadi ingin
pola makan tenaga kerja yang kurang menghemat uang dengan tidak
baik atau tidak teratur seperti masih makan makanan yang cukup gizi
sering ditemui tenaga kerja yang untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
tidak sarapan pagi. Selain itu juga Serta masih belum jelasnya
belum tersedianya ruangan makan pembagian antara waktu istirahat
khusus bagi pekerja, sehingga dengan waktu bekerja bagi tenaga
pekerja kesulitan mencari tempat kerja yang membuat pekerja justru
makan atau tempat beristirahat saat tidak melakukan istirahat yang
waktu makan. berakibat pada kelelahan dalam
bekerja
Produktivitas kerja

Beban kerja tinggi yang tidak


Tiap beban kerja dan pekerjaan seimbang dengan makanan degan gizi
membutuhkan tenaga yang bersumber cukup setiap hari dapat menyebabkan
dari makanan, dalam kaitan dengan tenaga kerja mengalami kekurangan
gizi kerja, nutrisi yang diperlukan oleh tenaga, lemas, dan tidak bersemangat
tenaga kerja tidak berbeda dengan yang dalam melakukan pekerjaannya. Yang
dibutuhkan oleh orang lain dan dalam berakibat pada tidak tercapainya target
kegiatan lain. atau prosuktivitas dari tenaga kerja
tesebut
Status gizi yang dimiliki
pekerja memiliki kaitan erat
dengan produktivitas.
Keberadaan gizi kerja Bagi tenaga kerja, gizi
penting karena status gizi dengan kalori yang
akan merepresentasikan
kualitas fisik serta imunitas memadai menjadi syarat
pekerja, sebagai komponen utama yang menentukan
zat pembangun dan masukan tingkat produktivitas kerja,
energi ketika tubuh merasa antara kesehatan, status
lelah akibat bekerja, serta
dapat meningkatkan motivasi gizi dan produktivitas
atau semangat dalam bekerja kerja terdapat korelasi
yang akan menentukan yang sangat nyata.
produktivitas kerja.
Status gizi dan produktivitas kerja
 asupan gizi yang optimal akan menjadikan status gizi yang normal pula. Adanya status gizi yang tidak
normal (gizi kurang atau gizi berlebih) dapat disebabkan berbagai faktor seperti jam makan yang kurang
teratur, kebiasaan tidak sarapan dan kurangnya waktu istirahat ketika bekerja. permasalahan gizi
seringkali terjadi tanpa disadari, terutama oleh pekerja.
Cara mengatasi masalah gizi pada pekerja
 Cara mengatasi masalah ini yaitu dengan mengadakan pengaturan jam makan pekerja yang serentak
ketika waktu istirahat, hal tersebut juga dapat membedakan waktu istirahat dan wktu kerja yang selama
ini kerap mengalami overlapping. Pendidikan gizi juga penting untuk dilakukan agar pekerja memiliki
pengetahuan yang dapat menggugah kesadaran akan pentingnya asupan gizi yang sesuai dengan
kebutuhan tubuhnya. Adanya penyelenggaraan makan bersama di perusahaan jika dijalankan bersama
pemantauan status gizi (status gizi kurang atau status gizi lebih) dengan pengadaan kegiatan fisik
(olahraga) akan sangat optimal jika dijalankan. Intervensi status gizi diketahui dapat meningkatkan
pendapatan perusahaan dengan mengurangi absenteisme dan kehilangan produktivitas.

Anda mungkin juga menyukai