Anda di halaman 1dari 15

Oleh : Hamzah Yudiaji S.

Kep,Ns
RABU 13 JANUARI 2021
PRINSIP PENATALAKSANAAN PASIEN PASCA
PEMBEDAHAN :
1.)KONDISI PASIEN HARUS TETAP STABIL DAN
NYAMAN.
2.)OBSERVASI TTV HARUS DI MONITORING SECARA
BENAR, AKURAT,PERIODIK DAN TERENCANA
BERDASARKAN KONDISI PENYAKIT.
3).PARAMETER UMUM TTV :
a)KESADARAN
b)TEKANAN DARAH
c)NADI
d)PERFUSI, SPO2
e)PERNAFASAN
F)PRODUKSI URINE.
PRINSIP PENATALAKSANAAN PASIEN PASCA
PEMBEDAHAN :
4).OBSERVASI KHUSUS PASCA OPERASI
a)DRAIN ( JUMLAH CAIRAN PUS/DARAH)
b)TAMPON DARAH
c)NYERI LUKA OPERASI
d)KADAR HB
e)TEMPERATUR
5). TANDA TANDA VITAL PASCA OPERASI DI
UKUR
SETIAP 30 MENIT SEKALI SELAMA 2 JAM
PERTAMA. ( CATAT DAN LAPORKAN )
A).RUANG OBSERVASI PULIH
SADAR
1. Lakukan operan petugas OK dengan
petugas RR.
2. Periksa TTV ( Kesadaran,Tensi,Nadi,
RR,SpO2. Prod Urine.) catat dalam RM.
3. Khusus pasien post SC tambahkan jumlah
perdarahan, TFU dan UC.
4. Pastikan tetesan infus sesuai kebutuhan.
5. Pastikan flow oksigen sesuai kebutuhan.
6. Baca dan pelajari rencana pemberian obat
dan cairan. (diskusikan dgn dokter anestesi)
7. Lakukan observasi apabila ada keluhan nyeri,
mual, muntah, pusing yg berlebihan.
8. Lakukan observasi TTV secara periodik (15’)
selama 2 jam pertama. Catat dalam RM
pasien.
9. Apabila dalam 2 jam keadaan stabil, aldrette
score > 8, maka pasien bisa dipindahkan ke
ruang rawat inap.
A).RUANG RAWAT INAP.
1. Lakukan operan petugas RR dengan petugas
Rawat Inap meliputi = Kesadaran, Tensi,
Nadi, RR,SpO2, Prod Urine. Keluhan pasien
seperti nyeri, mual, muntah, kembung,
pusing.(segera laporkan dr.anestesi)
2. Khusus pasien post SC tambahkan observasi
perdarahan, TFU dan UC.
3. Operkan juga program pemberian terapi
obat sesuai instruksi dokter.
4. Lakukan pengukuran dan penghitungan
Balance Cairan 24 jam. Catat dan laporkan.
Lanjutan.....
5. Di ruang rawat inap, Orientasikan pasien dengan kondisi
ruangan, petugas jaga, rencana rooming in, edukasi laktasi,
visite dokter dsb.
6. Lakukan observasi TTV secara periodik sesuai jadwal.( minimal
2-3 jam sekali atau sesuai kondisi px) Catat dalam RM pasien
dengan jelas dan benar , laporkan apabila ada abnormalitas.
7. Berikan obat dan kebutuhan cairan sesuai program terapi.
Lakukan identifikasi, minta kan TTD, setelah memberikan
obat.
Lanjutan.....
8. Pada pasien reguler, setelah lewat 24 jam
tanggung jawab px berada pada DPJP.
9.Observasi, Catat dan laporkan apabila
ditemukan dan ada keluhan Perdarahan,
nyeri, mual, muntah dan pusing dalam CPPT
pasien .( ke DPJP).
Serah Terima antar shift harus jelas dan
lengkap.
Lanjutan.....
10. Di ruang rawat inap, kolaborasikan dengan
DPJP rencana perawatan lanjutan : (Aff Infus,
Aff cateter, program terapi obat injeksi dan
obat oral, tahapan mobilisasi pasca operasi.
11.KIE untuk intake cairan secara cukup (Minum),
porsi makan habis, catat adanya keluhan lain.
12. KIE petugas terkait pemberian ASI sedini
mungkin.
13. Bantu dan KIE pasien untuk melakukan
personal hygiene sebelum pulang. ( Mandi,
ganti pembalut, BAB, BAK.)
CATATAN :
A. Pemberian minum dapat diberikan sedini
mungkin untuk pembiusan SAB (MSS),
pastikan tidak ada keluhan mual muntah.
B. Apabila infus telah dilepas maka kebutuhan
cairan harus dipenuhi 2,5 - 3 L / hari, untuk
mencegah spinal headache dan mempercepat
produksi ASI.
C. Mobilisasi bertahap, Mika Miki, Duduk,
Berdiri, Berjalan.
CATATAN
D. Evaluasi luka operasi (Nyeri, kemerahan,
bengkak, demam)
E. Pemberian anti nyeri, vitamin, dan suplemen,
Obat stimulan ASI sesuai rekomendasi DPJP.
F. KIE perencanaan pasien pulang :
1) Jaga kebersihan daerah luka operasi.
2) Jadwal kontrol ulang dan perawatan
luka operasi.
3) Obat obatan untuk di rumah.
4) Perawatan bayi di rumah (Menjemur,
ASI)

Anda mungkin juga menyukai