PEN Y A K I T
KEG A N A S A N BEATRICE ADIEL
CARONINA
1420120028
Pengertian Keganasan
Keganasan adalah kanker, neoplasma, atau tumor yang
tumbuh secara tidak terkontrol, dan dapat menyerang
jaringan di dekatnya dan bermetastasis, atau menyebar,
ke area lain dari tubuh.
Kanker Neoplasma/Tumor
● Kanker merupakan penyakit tidak ● Neoplasma atau Tumor adalah
menular yang ditandai dengan massa abnormal jaringan yang
adanya sel/jaringan abnormal yang pertumbuhannya berlebihan dan
bersifat ganas, tumbuh cepat tidak tidak terkoordinasi dengan
terkendali dan dapat menyebar ke pertumbuhan jaringan normal serta
tempat lain dalam tubuh penderita. terus demikian walaupun
Sel kanker bersifat ganas dan dapat rangsangan yang memicu perubahan
menginvasi serta merusak fungsi itu telah berhenti.
jaringan tersebut.
Contoh Penyakit Keganasan
01 02 03
Kanker Payudara Kanker serviks Kanker Paru
04 05 06
Kanker Usus Kanker Hati Kanker Tulang
• Latar Belakang
yang
Kanker payudara adalah keganasan sel
menyerang payudara dan merupakan
a.
penyebab kematian kedua pada wanit
Frekuensi kemoterapi menimbulkan
er
gangguan pada fungsi dan gejala kank
payudara yang dapat mempengaruhi
kan
kualitas hidup. Kualitas hidup merupa
batin
keadaan yang menyatakan kepuasan
dan kenyamanan hidup seseorang.
Kanker payudara merupakan gangguan
dalam pertumbuhan sel normal payudara
dimana sel abnormal timbul dari sel-sel
normal, berkembang biak dan
menginfiltrasi jaringan limfe dan
pembuluh darah (Nurarif&Kusuma, 2015)
Kanker Payudara
Definisi lain kanker payudara adalah penyakit keganasan
yang paling banyak menyerang wanita dan merupakan
penyebab kematian terbesar kedua setelah penyakit
kanker paru (Black & Hawks, 2014). Dengan melihat hal
tersebut, dapat dikatakan bahwa, penyakit kanker
payudara merupakan penyakit yang memiliki prevalensi
kejadian yang cukup tinggi.
Pada umumnya kanker payudara
menyerang wanita yang berusia lebih
dari 40 tahun akan tetapi penyakit ini
juga bisa menyerang pada wanita usia
kurang dari 40 tahun (Purwoastuti,
2008). Berdasarkan data WHO pada
tahun 2012 diketahui angka kejadian
kanker payudara baru sebesar 43,3%
dan merupakan kanker mematikan
kedua pada wanita setelah kanker
Terapi Terapi
Fotodinamik Komplementer
Dan Hormon dan kemoterapi
B
C
Terapi komplemeter sebagai pengembangan terapi tradisional
dan ada yang diintegrasikan dengan terapi modern yang
mempengaruhi keharmonisan individu dari aspek biologis,
psikologis, dan spiritual (Widyatuti, 2008). Jenis terapi
komplementer ada dua yaitu terapi invasif dan non
invasif.
Terapi non invasif yang dapat diterapkan untuk
pasien kanker adalah terapi jus dan progressive muscle
relaxsation (Mitchell & Chaboyer, 2010) (Onishi, 2016).
Keseluruhan permasalahan diatas biasanya juga
melibatkan aspek sosial, hubungan perkawinan, sosial
dan ekonomi.
B
C
Kompleksnya permasalahan pasien kanker, baik permasalahan
fisik maupun masalah psikososiospiritual lainnya, apabila tidak
ditangani secara komprehensif akan menurunkan kualitas hidup
pasien yang mungkin hanya tinggal beberapa minggu sampai
beberapa bulan lagi. Mayoritas pasien kanker di Keluarahan
Bandarharjo merupakan pasien kanker payudara. Tujuan utama
perawatan pasien kanker pada fase paliatif adalah
mengoptimalkan peningkatan kualitas hidup pasien dengan
mengontrol gejala-gejala fisik yang timbul baik karena
progresifitas kanker atau efek kemoterapi, dan memberikan
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan psikososiospiritual(Avisha
et al., 2017).
B
C
Progressive Muscle Relaxation
Progressive Muscle Relaxation merupakan tekhnik relaksasi
yang melibatkan pernapasan dalam dan relaksasi otot
progresif dari kelompok otot yang utama. Tekhnik bertujuan
untuk merelaksasikan fisik dan mental, mengurangi respon
terhadap stress serta mengurangi sensasi nyeri (Akmes,
2014). Peneliti sebelumnya yaitu (Pathak et al., 2013)
melaporkan bahwa PMR efektif dalam mengurangi rasa
nyeri serta kelelahan pada pasien kanker.
B
C
Progressive Muscle Relaxation
B
C
Langkah yang bisa Anda terapkan:
1. Duduk atau berbaring di ruangan yang nyaman serta
jauh dari kebisingan
2. Kencangkan otot-otot kaki selama lima detik
3. Lalu lemaskan otot-otot tersebut selama 5 detik
4. Rentangkan jari-jari kaki Anda agar tidak kram.
5. Kembali kencangkan dan lemaskan otot-otot betis
dengan durasi waktu yang sama.
B
C
Langkah yang bisa Anda terapkan:
6. Selanjutnya, kencangkan dan lemaskan otot-otot pinggul dan
bokong
7. Lalu, lakukan juga metode yang sama pada otot-otot perut dan
dada.
8. Setelah itu, kencangkan otot-otot bahu lalu lemaskan.
9. Anda lalu bisa mengencangkan otot-otot wajah dengan cara
mengerutkan wajah sambil memejamkan mata selama 5 detik
10. Lalu lemaskan otot-otot wajah selama 5 detik
11.Terakhir, lemaskan otot-otot tangan Anda dengan mengepal
tangan selama 5 detik dan melepaskan kepalan perlahan-lahan
selama 5 detik
B
C
METOD
E
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan
desain pre test dan post test, dimana responden telah menyetujui
informed consent sebelum pelaksanaan intervensi.
Terimakasih