Anda di halaman 1dari 17

HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS
LATAR BELAKANG
• Dewasa ini anak berkebutuhan khusus sudah
banyak mendapat perhatian dari
masyarakat,hal ini terbukti dari banyaknya
pihak – pihak yang aktif dalam penanganannya
• Setiap anak memiliki karakteristik yang
berbeda beda maka diharuskan pula oleh guru
kelas untuk mengetahui bagai mana bentuk
pelayanan yang sesuai dengan kemampuannya
PENDIDIKAN KHUSUS
• Pendidikan bagi Peserta Didik yang
memiliki kelainan.
• Pendidikan bagi Peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan
atau bakat istimewa.
Bentuk dan Jenis Layanan Pendidikan ABK

• Pelayanan Pendidikan Segregasi


• Pelayanan Pendidikan Integrasi
• Pelayanan Pendidikan Inklusi
Hakikat Pendidikan Segregasi
 Sistem pendidikan dimana anak berkelainan
terpisah dari sistem pendidikan anak normal.
 Penyelengggaraan sistem pendidikan
segregasi dilaksanakan secara khusus dan
terpisah dari penyelenggaraan pendidikan
untuk anak norma
Bentuk layanan segregasi
1.Sistem pendidikan terpisah dari sistem
pendidikan anak normal
2.Penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan
secara khusus dan terpisah dari
penyelenggaraan  pendidikan untuk anak normal.
3. Merasa senasib sepenanggungan
4.Keinginan bersaing lebih tinggi
4 Bentuk pelayanan pendidikan segregasi

• Sekolah Luar Biasa (SLB).


• Sekolah Luar Biasa Berasrama.
• Kelas Jauh / Kelas Kunjung.
• Sekolah Dasar Luar Biasa.
Layanan Pendidikan Integrasi
Layanan Pendidikan Integrasi
• Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar
bersama-sama dengan anak normal belajar dalam
satu atap.Pada sistem keterpaduan secara penuh
dan sebagian, jumlah anak berkebutuhan khusus
dalam satu kelas maksimal 10% dari jumlah siswa
keseluruhan.Untuk membantu kesulitan yang
dialami oleh anak berkenutuhan khusus, di sekolah
terpadu disediakan Guru Pembimbing Khusus
(GPK).
Sekolah Luar Biasa
• Penyelenggaraan sekolah mulai dari tingkat persiapan sampai dengan
tingkat lanjutan diselenggarakan dalam satu unit sekolah dengan satu
kepala sekolah.
• SLB tuna netra (SLB-A),
• SLB untuk tuna rungu (SLB-B),
• SLB untuk tuna grahita (SLB-C),
• SLB untuk tuna daksa (SLB-D),
• dan SLB untuk tuna laras (SLB-E).
• Selain ada SLB yang hanya mendidik satu kelainan saja, ada pula yang
mendidik lebih dari satu kelainan, sehingga muncul SLB-BC yaitu SLB
untuk Anak tuna rungu dan tuna grahita. SLB-ABCD, yaitu SLB untuk anak
tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, dan tuna daksa.
Sekolah Luar Biasa Berasrama
Bentuk sekolah luar biasa yang dilengkapi dengan
fasilitas asrama.Bentuk satuan pendidikannya
pun juga sama dengan bentuk SLB.Terdapat
kesinambungan program pembelajaran yang
ada di sekolah dengan di asrama, sehingga
asrama merupakan empat pembinaan setelah
anak di sekolah.Pilihan sekolah yang sesuai bagi
peserta didik yang berasal dari luar daerah,
karena mereka terbatas fasilitas antar jemput.
Kelas Jauh / Kelas Kunjung
• embaga yang disediakan untuk memberi
layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan
khusus yang tinggal jauh dari SLB atau
SDLB.Tenaga guru yang bertugas di kelas
tersebut berasal dari guru SLB-SLB di
dekatnya. Mereka berfungsi sebagai guru
kunjung (itenerant teacher
Sekolah Dasar Luar BIasa
• nit sekolah yang terdiri dari berbagai kelainan
yang dididik dalam satu atap.Kurikulum yang
digunakan di SDLB adalah kurikululum yang
digunakan di SLB untuk tingkat dasar yang
disesuaikan dengan kekhususannya.Lama
pendidikan di SDLB sama dengan lama pendidikan
di SLB konvensional uuntuk tingkat dasar, yaitu
anak tuna netra, tuna grahita, dan tuna daksa
selama 6 tahun, dan anak tuna rungu 8 tahun.
Satuan Pendidikan Luar Biasa Terdiri Dari

• Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) dengan lama


pendidikan minimal 6 tahun.Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB) minimal 3
tahun.Sekolah Menengah Luar Biasa (SMALB)
minimal 3 tahun.Selain itu, pasal 6 PP No.72
Tahun 1991 juga dimungkinkan
penyelenggaraaan Taman Kanak-Kanak Luar
Biasa (TKLB) dengan lama pendidikan satu
sampai tiga tahun.
Bentuk Layanan Pendidikan
Terpadu/Integrasi
• Sistem pendidikan yang memberikan kesempatan
kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar
bersama-sama dengan anak normal belajar dalam
satu atap.Pada sistem keterpaduan secara penuh
dan sebagian, jumlah anak berkebutuhan khusus
dalam satu kelas maksimal 10% dari jumlah siswa
keseluruhan.Untuk membantu kesulitan yang
dialami oleh anak berkenutuhan khusus, di sekolah
terpadu disediakan Guru Pembimbing Khusus
(GPK).
Bentuk Keterpaduan dalam Layanan ABK

• Bentuk Kelas Biasa Kelas Biasa dengan Ruang


Bimbingan KhususBentuk Kelas Khusus
Layanan Pendidikan Inklusi
• Sekolah penyelenggara program inklusi adalah
sekolah umum yang telah memenuhi
persyaratan.Melalui pendidikan inklusi, anak
berkelainan dididik bersama-sama anak
lainnya (normal) untuk mengoptimalkan
potensi yang dimilikinya.

Anda mungkin juga menyukai