Anda di halaman 1dari 9

PASTA

KELOMPOK 7
Novia Ayu Lestari 105131100619
Nursakina Gazali

Here is where your presentation begins


Definisi Pasta
Berdasarkan Fl IV : Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditujukan
untuk pemakaian topikal.

Menurut Fl Edisi III, pasta adalah sediaan berupa masa lembek yang dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya
dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin dan parafin cair
atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago atau sabun. Digunakan sebagai
antiseptik atau pelindung.
Karakteristik Pasta
Karakteristik dari sediaan pasta adalah :
● Daya absorbsi pasta lebih besar
● Sering digunakan untuk mengabsorbsi sekresi cairan
serosal pada tempat pemakaian.
● Tidak sesuai dengan bagian tubuh yang berbulu.
● Mengandung satu atau lebih bahan obat yang
ditujukan untuk pemakaian luar/topikal.
● Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
● Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum.
Macam-Macam Pasta
1. Pasta Berlemak
Pasta berlemak adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk). Pasta berlemak ternyata kurang
berminyak dan lebih menyerap dibandingkan dengan salep karena tingginya kadar obat yang mempunyai afinitas
terhadap air.
2. Pasta Kering
Pasta kering adalah suatu pasta bebas lemak mengandung ± 60% zat padat (serbuk). 
3. Pasta Pendingin
Pasta pendingin adalah campuran serbuk minyak lemak dan cairan berair, dikenal dengan Salep Tiga Dara.
4. Pasta Dentifriciae (Pasta Gigi)
Pasta Dentifriciae (pasta gigi) adalah suatu campuran kental terdiri dari serbuk dan Glycerinum yang digunakan untuk
pembersih gigi. 
keunggulan sediaan pasta antara lain :
1. Pasta dapat mengikat cairan lebih baik dari pada unguentum (salep).
2. Pasta lebih melekat pada kulit. Pasta memiliki sifat melindungi, membentuk lapisan yang dapat menyerap dan
menetralkan bahan kimia tertentu yang berbahaya sebelum mencapai permukaan kulit. Sifat ini karena adanya bahan
tak terlarut pada formulasi pasta.
3. Pasta dapat membentuk lapisan pelindung untuk menutupi luka pada kulit,serta mencegah luka yang lebih parah dari
kulit yang tergores.
4. Pasta memiliki kemampuan menyerap eksudat oleh sifat alami serbuk /komponen penyerap lain ketika dioleskan.
5. Pasta dapat membentuk lapisan kedap air yang buram sehingga dapat digunakan sebagai sunblock.
6. Konsistensi lebih kenyal dari unguentum.
7. Tidak memberikan rasa berminyak seperti unguentum (salep).

kerugian sediaan pasta adalah :


8. Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian
tubuh yang berbulu.
9. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
10. Dapat menyebabkan iritasi kulit.
Evaluasi Sedian Pasta
Untuk mengetahui kestabilan sediaan pasta, perlu dilakukan beberapa pengujian, yakni:
1. Organoleptik, merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra untuk mendiskripsikan bentuk atau
konsistensi (misalnya padat, serbuk, kental, cair), warna (misalnya kuning, coklat) dan bau (misalnya aromatik, tidak
berbau).
2. pH, prinsip uji derajat keasaman (pH) yakni berdasarkan pengukuran aktivitas ion hidrogen secara potensiometri/
elektrometri dengan menggunakan pH meter.
3. Viskositas, viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas, akan
makin besar tahanannya (Martin et al., 1993). 
4. Penghamburan/daya sebar, uji penghamburan diartikan sebagai kemampuan untuk disebarkan pada kulit. Penemuannya
dilakukan dengan Extensometer. Caranya yakni pasta dengan volume tertentu dibawa ke pusat antara dua lempeng
gelas, lempeng sebelah atas dalam interval waktu tertentu dibebani oleh peletakan dari anak timbang. Permukaan
penyebaran yang dihasilkan dengan menaiknya pembebanan menggambarkan suatu karakteristik untuk daya hambur
(Voigt, 1994).
5. Homogenitas.
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pada saat proses pembuatan pasta bahan aktif obat dengan
bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang diperlukan tercampur secara homogen.Persyaratannya harus homogen,
sehingga pasta yang dihasilkan mudah digunakan dan terdistribusi merata saat penggunaan pada kulit.
8. Uji Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi viskositas, akan makin
besar tahanannya. 
9. Uji Stabilitas Fisik
Stabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk untuk bertahan dalam batas yang ditetapkan dan
sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan, sifat karakteristiknya sama dengan yang dimilikinya pada saat produk
dibuat (Dirjen POM,1995).Tujuan pemeriksaan kestabilan obat adalah untuk menjamin bahwa setiap bahan obat yang
didistribusikan tetap memenuhi persyaratan yang ditetapkan meskipun sudah cukup lama dalam penyimpanan.
Ketidakstabilan formulasi dapat dilihat dari perubahan penampilan fisik, warna, rasa, dan tekstur dari formulasi
tersebut.
Cara Pembuatan Pasta
Umumnya pasta dibuat dengan cara yang sama dengan salep. Tetapi, bahan untuk menggerus dan menghaluskan
digunakan untuk membuat komponen serbuk menjadi lembut, bagian dari dasar ini sering digunakan lebih banyak dari
pada minyak mineral sebagai cairan untuk melembutkan pasta.
Untuk bahan dasar yang berbentuk setengah padat, dicairkan terlebih dahulu, setelah itu baru kemudian
dicampur dengan bahan padat dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen. Pembuatan pasta dilakukan
dengan dua metode :
a. Pencampuran komponen dari pasta dicampur bersama sama dengan segala cara sampai sediaan yang rata tercapai.
b. Peleburan semua atau beberapa komponen dari pasta dicampurkan dengan meleburkannya secara bersamaan, kemudian
didinginkan dengan pengadukan yang konstan sampai mengental. Komponen komponen yang tidak dicairkan biasanya
ditambahkan pada campuran yang sedang mengental setelah didinginkan dan diaduk.
c. Bahan dasar pasta : vaselin, lanolin, adepslanae, unguentum simplex, minyak lemak dan parafin liquidum.
d. Pembuatan : Bahan dasar yang berbentuk setengah padat dicairkan lebih dulu, baru dicampur dengan bahan padat
dalam keadaan panas agar lebih tercampur dan homogen.

Anda mungkin juga menyukai