•Tahap IV
Peredaran Obat
PERKEMBANGAN OT
Menurut WHO:
10 % dari 300.000 jenis tumbuhan tinggi di seluruh dunia
diperkirakan telah digunakan sebagai OT di bbg negara
Manfaat terapeutiknya telah dibuktikan secara ilmiah pada
± 250 jenis shg dapat dibenarkan pemanfaatannya pada
pengobatan
Penelurusan obat baru pun ternyata lebih cepat
memberikan hasil melalui penelusuran metabolit jenis
tumbuhan yang terhimpun dalam sistem informasi
etnomedik
* Buletin RDN No. 31, 1996
PERKEMBANGAN DI
INDONESIA
Indonesia memiliki kondisi alam yang unik, dengan
dilalui oleh garis khatulistiwa, menjadikan tanah
Indonesia subur dan mudah ditanami
Sentra industri Simplisia di Indonesia yang sudah Maju :
- sentra jahe di Bengkulu
- sentra cabai jawa di Madura
- sentra daun kumis kucing di Sukabumi
- sentra adas dan kencur di BoyolaliTahun 1995
Kebutuhan bahan simplisia kering sekitar 13,000
ton/tahun u/keperluan IOT
* Buletin RDN No. 31, 1996
PRODUK FARMASI DARI BAHAN
ALAM
OBAT MODERN
Bahan Baku obat modern adalah :
a. Atropin dari Atropa belladona
b. Kokain Erythroxylon coca
c. Kinin dari Cinchona succirubra
d. Kofein dari Coffea arabica
e. Efedrin dari Ephedra sinica, dll
BAHAN EKSIPIEN (PEMBANTU) DARI
BAHAN ALAM
1. Amilum
2. Gom Arab
3. Tragakan
4. Laktosa
5. Sukrosa
6. Vanilin, dll
SEDIAAN JADI
1. Jamu
2. Obat Herbal Terstandar
KRITERIA ???
3. Fitofarmaka
4. Obat Modern
MENGAPA PERLU
DILAKUKAN
STANDARDISASI OBAT?
Agar memenuhi
persyaratan mutu dan
keamanan pada saat
digunakan,
pengobatan, dan
kualitasnya terjaga
Obat Bahan
Alam ??
TAHAP -TAHAP PENGEMBANGAN
OBAT TRADISIONAL
1. Pemilihan simplisia
2. Skrining Fitokimia
3. Uji farmakodinamik
4. Uji toksisitas pada hewan coba
5. Pengembangan formulasi (sediaan obat)
6. Uji klinis pada manusia
PEMILIHAN SIMPLISIA
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai
bahan obat yang belum mengalami pengolahan apapun
juga, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah
dikeringkan (MMI)
Persyaratan minimal harus dipenuhi untuk menjamin :
- Keseragaman senyawa aktif
- Keamanan dalam penggunaan
- Kegunaan/khasiat
Kultivasi Metabolit
Tumbuhan Liar
sekunder
Daerah tempat tumbuh
Pengumpul
Pengumpulan Waktu panen
Bagian tumbuhan yang dipanen
Sortasi basah Cara sortasi
PROSES
Cara penyimpanan
Penyimpanan
Tempat
Tujuan utama :
Menentukan efektivitas obat dalam mengurangi dan
menghilangkan penyakit
Mencari efek samping dan gejala toksik yang tidak
muncul pada uji dengan hewan atau pada sukarelawan
sehat
Uji farmakologi klinis
Tahap II (lanjutan)
Tambahan data :
Pola absorpsi obat
Eksresi obat
Metabolit obat yang kemungkinan terjadi
Efek samping yang timbul
Tingkat dosis (pasien tidak tahan efek toksik /
pengaruh bahaya obat) → untuk batas keamanan
Uji farmakologi klinis
Tahap III
Dokter-dokter praktek swasta diikutsertakan bersama-
sama dengan ahli klinis berpengalaman → untuk
menentukan manfaat obat baru di kalangan dokter
swasta
Dapat melibatkan ribuan pasien
Uji farmakologi klinis
Tahap III (lanjutan) :
Dokter-dokter praktek swasta yang ikut serta melaporkan penemuan
kepada badan penyelidik
Melaporkan informasi dan evaluasi kepada instansi pemerintah
yang berwenang (Badan POM)
Instansi pemerintah yang berwenang mengevaluasi dan hasilnya
disebarkan kepada dokter-dokter swasta yang ikut dalam penelitian
Jika data tidak menjamin, uji klinis dapat dihentikan
Jika selama 3 tahap uji, obat cukup aman dan terapi baik
→ dapat dituliskan surat permohonan registrasi obat kepada
Instansi pemerintah yang berwenang
Uji farmakologi klinis
Tahap III (lanjutan) :