TUJUAN :
Meningkatkan kinerja layanan irigasi kecil, irigasi
desa dan irigasi tersier.
Maksud, Tujuan, Sasaran
SASARAN :
a.Pemberdayaan P3A/GP3A/IP3A dalam
kegiatan teknis perbaikan, rehabilitasi dan
peningkatan jaringan irigasi;
b.Perbaikan jaringan irigasi untuk
mengembalikan kondisi dan fungsi saluran
dan/atau bangunan irigasi seperti semula
secara parsial;
Maksud, Tujuan, Sasaran
c. Rehabilitasi jaringan irigasi untuk perbaikan
jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan
pelayanan irigasi seperti semula; dan
d. Peningkatan jaringan irigasi untuk meningkatkan
fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang sudah
ada atau kegiatan menambah luas areal
pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada
dengan mempertimbangkan perubahan kondisi
lingkungan daerah irigasi.
Struktur Organisasi P3-TGAI
KEMENTERIAN PUPR
DIREKTORAT JENDERAL
SUMBER DAYA AIR
P3A/GP3A/IP3A
Masyarakat Petani
Keterangan:
TENAGA PENDAMPING
Tugas/Perintah MASYARAKAT
-------- Koordinasi
4
Pendanaan P3-TGAI
Alokasi Dana P3-TGAI P3A/GP3A/IP3A :
Maksimum Rp 178 juta (sudah termasuk pajak)
untuk perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan
jaringan irigasi yang dikerjakan atau dihasilkan
sendiri oleh P3A/GP3A/IP3A secara swakelola.
Dana tersebut sudah termasuk 5 % untuk pekerjaan
persiapan koordinasi, perencanaan, rapat
pelaksanaan, pelaporan, dan dokumentasi.
Pendanaan P3-TGAI
Penyaluran Dana P3-TGAI Ke
P3A/GP3A/IP3A :
secara langsung disalurkan dari
rekening Kas Negara ke rekening
P3A/GP3A/ IP3A melalui
mekanisme LS sesuai
RKP3A/RKGP3A/RKIP3A.
Prioritas Kegiatan
Urutan Prioritas Perbaikan, Rehabilitasi dan
Peningkatan jaringan irigasi :
a. Daerah Irigasi Kecil dengan luas kurang dari 150 ha
dan/atau irigasi desa; dan
b. Jaringan Irigasi Tersier pada daerah irigasi
kewenangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
Provinsi maupun Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
(Permen. PU-PR NOMOR 14 /PRT/M/2015, tentang
Kriteria Dan Penetapan Status Daerah Irigasi)
Kegiatan poin a & b tidak boleh tumpang tindih dengan
kegiatan lain.
Pengertian
Perbaikan jaringan irigasi adalah usaha untuk
mengembalikan kondisi dan fungsi saluran dan/atau
bangunan irigasi seperti semula secara parsial.
Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan
perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikan fungsi dan
pelayanan irigasi seperti semula.
Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan
meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang
sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan
pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan
mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah
irigasi.
Jenis kegiatan berdasar Tingkat
kerusakan
Kriteria :
a. Perbaikan Jaringan Irigasi dilaksanakan pada jaringan
irigasi dengan tingkat kerusakan 21 sampai dengan 40
% yang bersifat parsial;
b. Rehabilitasi Jaringan Irigasi dilaksanakan pada
jaringan irigasi dengan tingkat kerusakan > 40 % yang
bersifat sistem; dan
c. Peningkatan Jaringan Irigasi dilaksanakan pada
jaringan irigasi dengan tingkat kerusakan < 20 % untuk
meningkatkan kondisi jaringan irigasi, meningkatkan
kapasitas, dan/atau meningkatkan luas layanan.
Prioritas kegiatan berdasar
jenis Irigasi
Lokasi Kegiatan : Pada desa yang
mempunyai Daerah Irigasi dgn. Prioritas :
a.Irigasi Permukaan;
b.Irigasi Rawa (Pasang Surut dan
Lebak);
c.Irigasi Air Tanah;
d.Irigasi Pompa; atau
e.Irigasi Tambak.
Jenis Kegiatan
Jenis Kegiatan :
a. pengerukan sedimen (tanpa menggunakan alat berat) pada saluran
pembawa dan/atau saluran pembuang;
b. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan berupa lining beton,
pasangan batu pada saluran pembawa dan/atau saluran
pembuang;
c. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan tanggul pada saluran
pembawa dan/atau saluran pembuang;
d. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan bangunan air, bangunan
bagi/sadap, box tersier, atau box kuarter; dan
e. perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan bangunan pelengkap
(misalnya: gorong-gorong, bangunan terjun, jembatan layanan,
tangga cuci, tempat mandi hewan) dan jalan inspeksi.
Larangan
Daftar Kegiatan Yang Dilarang :
a. Semua kegiatan yang dapat merusak jaringan irigasi;
b. Kegiatan yang berbahaya dan/atau merusak lingkungan;
c. Mengalihkan pekerjaan kepada pihak lain;
d. Pembelian lahan, kendaraan, dan peralatan elektronika;
e. Pembelian mesin pompa dan/atau pengeboran sumur air
tanah; dan
f. Kegiatan lainnya yang tidak sesuai dengan tujuan dan
sasaran P3-TGAI.
Tahapan Pencairan Dana P3-
TGAI
A. Pencairan Tahap Pertama (sebesar 70%
dari SPKS).
Setelah penandatanganan SPKS dan Pakta Integritas,
persyaratan :
a.Foto copy SPKS dan buku rekening P3A/GP3A/IP3A;
b.Rencana penggunaan dana sebesar 70%;
c.Surat pernyataan siap melaksanakan swakelola;
d.Kuitansi tanda terima tahap I;
e.Copy legalitas P3A minimal dengan Akta Notaris; dan
f. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
Tahapan Pencairan Dana P3-
TGAI
B. Pencairan Tahap ke Dua (sebesar 30% dari SPKS).
Kemajuan fisik paling sedikit mencapai 50%, persyaratan :
a. laporan kemajuan fisik paling sedikit 50%;
b. rencana penggunaan dana P3-TGAI sebesar 30%;
c. laporan pendukung pencairan dana berupa:
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan;
foto copy buku kas dilampiri foto copy bukti pembelian
(nota)/kuitansi; dan
foto copy absensi tenaga kerja.
d. catatan harian, laporan 2 (dua) mingguan dan bulanan; dan
e. kuitansi tanda terima tahap II.
Pelaporan P3-TGAI
A.Pelaporan P3A/GP3A/IP3A :
a. Catatan Harian;
b. Laporan 2 (dua) Mingguan;
c. Laporan Bulanan;
d. Laporan Keuangan/buku kas yang dilampiri foto copy bukti pembelian; dan
e. Dokumentasi paling sedikit progres 0%, 50% dan 100%.