Oleh Kelompok 1:
1. Devi Lisnawaty Sihite
2. Flora Ester Octavia
3. Ristina Sinabutar
Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan pertumbuhan year-on-year,
sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia
pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor
informasi dan komunikasi sebesar 0,53
persen. Hal ini wajar mengingat dengan
adanya anjuran untuk tidak keluar rumah
maka banyak orang mengakses pekerjaan,
hiburan dan pendidikan melalui teknologi
informasi. Seiring hal tersebut, volume
penjualan listrik PLN ke rumah tangga
meningkat.
Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik,
jumlah wisatawan mancanegara yang datang
ke Indonesia pada Triwulan I-2020 juga turun
drastis hanya sejumlah 2,61 juta kunjungan,
berkurang 34,9 persen bila dibanding tahun
lalu. Hal ini sejalan dengan adanya larangan
penerbangan antar negara yang mulai
diberlakukan pada pertengahan Februari
lalu.Jumlah penumpang angkutan rel dan
udara juga tumbuh negative seiring dengan
diberlakukannya PSBB.
Peluang untuk bangkit
Dengan penciptaan output, nilai tambah, dan Pandemi Covid-19 ini juga telah
pendapatan dalam perekonomian, stimulus memberikan nuansa baru pada
fiskal yang digelontorkan akan menyerap rantai pasokan dunia (global supply
tambahan tenaga kerja sebesar 15 juta orang chain). Sumber pasokan dunia yang
atau 11,84 persen dari total tenaga kerja. tadinya dikuasai kurang lebih 20
Stimulus fiskal ini diharapkan dapat memberi persen oleh negara China, telah
kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi bergeser ke beberapa negara lain
Indonesia di tahun 2020 sebesar 3,24 persen. karena adanya pandemi ini. Tentu
Stimulus fiskal juga telah diikuti dengan saja untuk dapat merebut kue pada
stimulus moneter yang diberikan oleh Bank global supply chain, Indonesia harus
Indonesia dengan menurunkan tingkat bunga berbenah diri agar lebih menarik
acuan dan pelonggaran Giro Wajib Minimum investor. Penurunan tarif pajak
(GWM). Penurunan tingkat bunga acuan ini penghasilan perusahaan yang telah
diharapkan akan diikuti dengan penurunan dikeluarkan dalam Perppu I/2020
tingkat bunga pasar sehingga dapat perlu diikuti oleh pembenahan dari
mendorong investasi dan pertumbuhan sisi kepastian hukum investasi,
ekonomi. reformasi birokrasi dan iklim
ketenagakerjaan yang sehat.
Pengaruh Pandemi Covid-19 dengan UMKM Indonesia
2. Aspek perusahaan
4. Aspek UMKM
Pengaruh Pandemi Covid-19 dengan UMKM Indonesia
Tugas besar ada di pundak Pemerintah Indonesia terkait dengan pandemi COVID-19 saat
ini: pertama, menjaga keselamatan dan kesehatan masyarakat Indonesia sebagai fokus
utama dan kedua, menjaga laju pertumbuhan ekonomi.
Prediksi pertumbuhan ekonomi global perlu dijadikan input bagi pemerintah dalam
merancang kebijakan-kebijakan ekonomi terutama solusi bagi UMKM. Sejumlah lembaga
internasional telah merilis prediksi mereka akan pertumbuhan ekonomi global di 2020
seperti JP Morgan yang menyebutkan pertumbuhan ekonomi global akan minus 1,1 persen
dan International Monetary Fund (IMF) yang bahkan memprediksi pertumbuhan ekonomi
global akan minus 3 persen.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, IMF meramalkan Indonesia masih
akan mengalami pertumbuhan ekonomi positif sebesar 0,5 persen dari target awal 5
persen di 2020 sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan
ekonomi Indonesia ada di kisaran 0,3-2.8 persen di tahun 2020.10 Angka-angka tersebut,
baik jumlah UMKM dan kontribusinya serta prediksi pertumbuhan ekonomi global dan
Indonesia, perlu mendapatkan perhatian serius dan dijadikan bahan evaluasi pemerintah
untuk merancang kebijakan dan strategi yang tepat bagi eksistensi UMKM di Indonesia.
Pengembangan Ekonomi di Indonesia
Semua negara didunia saat ini sedang berlomba menghadapi gelombang serangan
wabah covid-19. Termasuk Indonesia dengan jumlah penduduk besar dan kondisi
perekonomian yang lesu perlu segera memiliki antisipasi kebijakan pemerintah yang
tepat. Meskipun sampai saat ini kebijakan pemerintah dinilai lambat dan kurang
tegas menurut beberapa pengamat kebijakan publik akan tetapi perlu diapresiasi
bahwa Pemerintah telah berupaya keras memberikan berbagai solusi bagi
masyarakat.
Cara sederhana beradaptasi dan menghadapi pandemi ini adalah dengan
menyiapkan strategi-strategi jangka pendek dan jangka panjang sambil terus
berharap vaksin virus COVID-19 segera ditemukan dan diproduksi massal. Kebijakan
jangka pendek yang dapat diterapkan adalah bantuan keuangan baik dalam bentuk
pinjaman lunak atau bantuan tunai langsung dengan melibatkan pemerintah dan
sektor swasta. Sementara strategi jangka panjang difokuskan pada pengenalan dan
penggunaan teknologi digital bagi UMKM sekaligus persiapan untuk memasuki era
Industri 4.0.