Anda di halaman 1dari 1

a.

Tidak lebih dari 5 halaman


b. CANTUMKAN SUMBER REFERENSI ANDA BERBENTUK FOOTNOTE .
c. Makalah dikirim ke alamat surel: yuseprafiqi@unsil.ac.id paling lambat HARI RABU
8 April 2020

1. Setelah bisnis siap dijalankan, perlu dipertanyakan kembali apakah bisnis tersebut telah
memperhatikan aspek hukum? Karena bisnis dengan hukum tidak dapat dipisahkan
seperti bisnis dengan komponen-komponen lainnya. Selain hukum mengandung
pengertian aturan-aturan yang dapat diberlakukan untuk mengatur hubungan-hubungan
antar manusia dan antara manusia dengan masyarakatnya, bisnis juga mengandung
pengertian keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara
teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau jasa-
jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan
dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Pertanyaan:

a. Apa pengertian hukum, bisnis, hukum perdata dan hukum dagang?


b. bagaimana kaitannya antara asek hukum dalam bisnis dan fiqih muamalah?

2. Code de Commerce  menjadi cikal bakal hukum dagang di Belanda dan Indonesia.
Sebagai negara bekas jajahan Prancis, Belanda memberlakukan Wetboek van
Koophandel yang diadaptasi dari Code de Commerce. Meski telah dipublikasikan sejak
1847, penerapan Wetboek van Koophandel baru berlangsung sejak 1 Mei 1848. Lalu
Belanda menjajah Indonesia dan turut mempengaruhi perkembangan hukum dagang di
Indonesia. Akhirnya lahirlah Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang
diadaptasi dari Wetboek van Kopphandel yang kemudian menjadi salah satu sumber dari
hukum dagang Indonesia.
Pertanyaan:

a. Bagaimanakah konsep hukum dagang dalam peraturan perundang-undangan di


Indonesia
b. Jelaskan perbedaan antara: perniagaan, perusahaan dan pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai