Anda di halaman 1dari 13

Demam Tifoid

BIMBINGAN CMO DIGESTIF 2021


Definisi

Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi yang dapat masuk melalui makanan dan minuman yang
terkontaminasi.
Etiologi
Salmonella typhi (S.typhi), S. paratyphi A, S. para-typhii B (Schottmuelleri ), S. paratyphi C
(Hirscheldii)
Epidemiologi
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) Surveillance Preventable Disease Typhoid
and Other Invasive Salmonellosis, diperkirakan ada 11-21 juta kasus demam tifoid dan sekitar
128.000- 161.000 kematian tiap tahun, dibandingkan dengan perkiraan 6 juta kasus demam
paratifoid dan 54.000 kematian setiap tahunnya. Mayoritas kasus terjadi di Asia Selatan,
Tenggara dan Afrika sub-Sahara.
Insidens penyakit ini di negara maju sebesar kurang dari 0.2/100.000 penduduk, sedangkan di
negara berkembang mencapai lebih dari 500/100.000 penduduk.
Angka kejadian demam tifoid di Amerika Serikat pada kelompok usia 45-64 tahun adalah 23
pasien (7,44%) dan pada kelompok usia >65 tahun adalah 6 pasien (1,94%) dari total 309 pasien
pada tahun 2015.
Indonesia 600.000 kasus/tahun
Patofisologi
Jaringan Limfatik

Makanan/minuman Berkembang biak di usus Organ


terkontaminasi (Peyer Patch)

Sistem
Retikuloendotelial
Manifestasi Klinis
 
◦ Demam naik secara bertahap dan berlanjut ( >37,5
◦ Sakit kepala
◦ Lidah yang kotor
◦ Gejala gastrointestinal (nyeri perut, mual dan muntah, konstipasi atau diare)
◦ Bradikardia relative
◦ Hepatosplenomegali
◦ Leukopeni
◦ Menggigil, diaphoresis, anoreksia, batuk, lemah tenggorokan, pusing, dan nyeri otot sering terjadi
sebelum timbulnya demam.
Fase Demam Tifoid
1. Fase prodormal, pada fase ini belum ada tanda-tanda gejala penyakit, terjadi pada minggu-
minggu pertama (dari mulai penderita terinfeksi kuman) sampai dengan awal minggu kedua.
Pada fase ini terjadi bakterimia primer (pertama).
2. Fase klinis (minggu 2), pada fase ini, terlihat gejala-gejala klinis dari penyakit demam tifoid
tetapi pada fase ini bakterimia mulai menurun. Gejala klinis yang mulai tampak diantaranya
adalah pusing, panas dapat mencapai 40 ‘C, denyut nadi lemah, malaise, anoreksia, perut terasa
tidak enak, diare dan sembelit yang berganti-ganti.
3. Fase Komplikasi (minggu 3)
4. Fase penyembuhan (minggu 4)
Penegakan Diagnosis
o Anamnesis
o Gejala Klinis
o Serologis
oPCR
o Gold standard : (Biakan spesimen darah, feses, dan urin berdasarkan durasi demam)
Tatalaksana
•Pengobatan antibiotik (kloramfenikol, ampisilin, TMP-SMX, seftriakson, sefepim, dan
siprofloksasin untuk anak usia di atas 14 tahun).
•Untuk pengobatan karier diberikan ampisilin/amoksisilin + probenisid selama 4–6 minggu atau
TMP-SMX.
•Simptomatik
•Kortikosteroid diberikan bila ditemukan gangguan kesadaran, syok, demam berkepanjangan, dan
manifestasi klinis berat tanpa ditemukan perdarahan.
•Terapi suportif terutama untuk mempertahankan keseimbangan air, asam basa, dan elektrolit,
serta nutrisi lainnya.
•Pembedahan dilakukan pada keadaan perforasi, karier dengan kolelitiasis atau kolesistitis.
Komplikasi

Komplikasi demam tifoid terjadi intra dan ekstra intestinal berupa perdarahan
usus (1–10%), perforasi (0,5–3%), pneumonia (10%), miokarditis toksik,
gangguan syaraf, endokarditis, parotitis, orkitis, pielonefritis, sindrom nefrotik,
limfadenitis supuratifa, dan hepatitis.
Prognosis dan Pencegahan
Prognosis pada umumnya baik pada demam tifoid tanpa komplikasi.
Pencegahan berupa perbaikan sanitasi, pengobatan karier, dan vaksinasi.
pertanyaan
1. berapa lama demam tifoid biasanya sembuh dan factor yang mempengaruhi terjadi
komplikasi
2. apakah vaksin efektif untuk demam tifoid

Anda mungkin juga menyukai