Anda di halaman 1dari 7

REFLEKSI

(MENEMUKAN JATI DIRI, SIAPA DIRI INI ?)

Disampaikan pada:
Pelatihan UPK se-Kabupaten Gresik
Tanggal 21 dan 22 Agustus 2013
PERTANYAAN KRITIS
BENARKAH PINJAMAN BERGULIR TELAH
MEMBERIKAN KONTRIBUSI SIGNIFIKAN
DALAM PROSES PENANGGULANGAN
KEMISKINAN MELALUI PNPM-MP ?

Dalam wujud apa kontribusinya ?,


faktanya banyak pinjaman
bermasalah, Macet, Penyelewengan
penggunaan dana, penghapusan data,
generalisasi masa bahwa dana BLM
adalah semuanya “Hibah”, siapa yang
ISU STRATEGIS
PINJAMAN BERGULIR
1. Pinjaman bergulir adalah dana “HIBAH”, sehingga tidak
perlu dipertanggungjawabkan.
2. Terjadinya “Segregasi (Keluar dari keterpaduan
program)” dan aspek pinjaman bergulir terkesan berjalan
terpisah dengan tanggungjawab terpisah pula.
3. Lebih ber-orientasi konvensional daripada media
pembelajaran masyarakat.
4. Lebih dominan pendampingan teknis ekonomis daripada
alat peningkatan kapasitas warga melalui penguatan
kelompok dan budaya “Tanggung Renteng”.
5. Lemahnya pendampingan pasca pencairan dana.
6. Lemahnya fasilitasi terhadap penerapan Aspek
“Transparansi dan akuntabilitas” di tingkat masyarakat.
PERAN, TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PELAKU DI BIDANG EKONOMI
A. BIDANG MANAJEMEN KEUANGAN
1. Mendistribusikan buku panduan/SOB Manajemen Keuangan dan
Pinjaman Bergulir kepada semua pelaku di wilayah dampingan;
2. Melakukan penguatan-penguatan Manajemen Keuangan kepada
UPK, BKM Dan Dewan Pengawas di wilayah dampingan;
3. Menyediakan bantuan teknis dan dukungan asistensi kepada
UPK-BKM dalam penanganan masalah pembukuan dan
pinjaman bergulir;
4. Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan
manajemen keuangan dan pinjaman bergulir di wilayah
dampingan secara proporsional;
5. Melakukan kegiatan evaluasi dan monitoring terhadap capaian
tingkat kolektibilitas pinjaman dan laporan keuangan;
6. Memberikan peringatan dan atau sanksi terkait dengan
transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana di masyarakat
pada wilayah dampingannya masing-masing.
LANJUTAN………
7. Bertanggungjawab terhadap pengukuran kinerja manejemen
keuangan dan pinjaman bergulir sebagaimana di syaratkan
dalam panduan umum PNPM-MP;
8. Bertanggungjawab terhadap kesalahan-kesalahan, anomali
data manajemen keuangan di wilayah dampingannya;
9. Memberikan penguatan-penguatan terhadap kelembagaan dan
perbaikan pengelolaan keuangan. Melalui kegiatan-kegiatan
ssebagai berikut:
• OJT Pinjaman bergulir BKM;
• OJT Pinjaman Bergulir UPK;
10.Penulisan Best Practice untuk masing-masing Kelurahan/BKM.
Target penulisan best practice minimal 1 Naskah (Setiap Tim
Fasilitator) setiap bulan. Tujuan yang diharapkan dari
penulisan best practice adalah sebagai media belajar bersama
untuk meningkatkan kinerja pada masa mendatang.
B. BIDANG PINJAMAN BERGULIR
1. Menjamin bahwa kegiatan pinjaman bergulir di UPK mempunyai
kinerja di atas standart/memuaskan (yaitu RR ≥ 90% atau
LAR ≤ 10% atau PAR ≤ 10% atau NPL ≤ 10%, CCr ≥ 125%, dan
ROI ≥10%);
2. Memberikan rekomendasi dalam bentuk saran atau peringatan
kepada UPK terkait dengan implementasi pengelolaan pinjaman
bergulir;
3. Melakukan Pendampingan intensif terkait dengan isu-isu strategis
dan penyelesaian masalah khususnya dibidang pinjaman bergulir;
4. Meningkatkan nilai atas seluruh aspek penilaian kinerja
SEKRETARIAT dan UPK-BKM menjadi bernilai sangat baik;
5. Meningkatkan kemampuan monitoring partisipatif dan
pengendalian terhadap pelaksanaan Review Keuangan dengan hasil
yang wajar dan diterima oleh masyarakat;
6. Pelaksanaan Audit tepat waktu dengan hasil opini minimal wajar;
7. Meningkatkan kapasitas KSM dalam penyusunan proposal dan
pelaporan;
8. Memilih 1 BKM unggulan per Tim/Kecamatan, memilih 1
Kecamatan unggulan per Kota/Kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai