Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Temperatur dan Suhu

Temperatur adalah ukuran panas-dinginnya


dari suatu benda. Panas-dinginnya suatu benda
berkaitan dengan energi termis yang
terkandung dalam benda tersebut. Makin besar
energi termisnya, makin besar temperaturnya.
Temperatur disebut juga suhu. Suhu
menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya,
semakin tinggi suhu suatu benda, semakin
panas benda tersebut.
Suhu secara mikroskopis

Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi


yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam
suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam
bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom
penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. 
Macam-Macam Skala Termometer

• Celcius
• Reamur
• Fahrenheit
• Kelvin
Suhu Secara Kualitatif
Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa
suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah
benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara
kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan
menggunakan termometer. Suhu dapat diukur dengan
menggunakan termometer yang berisi air raksa atau
alkohol. Kata termometer ini diambil dari dua kata
yaitu thermo yang artinya panas dan meter yang
artinya mengukur (to measure).
Cara Penghitungan Suhu
Cara mudah untuk mengubah dari Celsius,
Fahrenheit, dan Reamur adalah dengan mengingat
perbandingan C:F:R = 5:9:4. Caranya, adalah (Skala
tujuan)/(Skala awal)xSuhu. Dari Celsius ke
Fahrenheit setelah menggunakan cara itu,
ditambahkan 32.
Contoh:
100 °C pada skala Fahrenheit adalah 9/5 x 100 + 32 =
212 °F
77 °F pada skala Celsius adalah 5/9 x (77-32) = 25 °C
Kontak termal
Dua buah benda dikatakan dalam keadaan
kontak termal bila energi termal dapat
bertukar diantara kedua benda tanpa adanya
usaha yang dilakukan
Energi Termal
bentuk energi dasar, dimana semua energi dapat dikonversi
secara penuh menjadi energi panas (kalor). Energi termal ialah
salah satu dari macam-macam energi. Pengonversian dari
energi termal ke energi lain dibatasi oleh hukum
termodinamika kedua. Bentuk energi transisi dan energi termal
ialah energi panas dan dapat pula bentuk dari energi ini
tersimpan sebagai kalor “laten” atau kalor “sensibel” yang
berbentuk entalpi.
Kesetimbangan Thermal    
situasi yang mana dua benda yang dalam keadaan kontak
thermal menukarkan energi termal dalam jumlah yang sama.
Waktu yang diperlukan untuk mencapai kesetimbangan
thermal tergantung sifat benda tersebut. Pada saat
kesetimbangan thermal ke dua benda mempunyai temperatur
yang sama
Faktor yang memengaruhi suhu
A. Sudut Datangnya Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi
dan sore hari, sedangkan sudut terbesar pada waktu
siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut
datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk
oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan
bumi. Semakin besar sudut datangnya sinar matahari,
maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu
yang diterima bumi semakin tinggi. Sebaliknya,
semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti
semakin miring datangnya sinar dan suhu yang
diterima bumi semakin rendah.
B.TinggiRendahnyaTempat
Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di
tempat tersebut akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya
semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan
semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan
adanya perbedaan tinggi rendah suatu daerah disebut amplitudo. 
Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan
termometer. Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai tekanan udara sama disebut Garis isotherm.
Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu
udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada
ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu daerah dengan
ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C ×
-0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C. 
Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan
derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap
wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi
rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.
C.    Angin dan Arus Laut
Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur
udara. Misalnya, angin dan arus dari daerah yang dingin, akan
menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga akan
menjadi dingin.

D.    Lamanya Penyinaran


Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung
dari letak garis lintangnya. Semakin rendah letak garis
lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan
sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas
penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya
semakin rendah. Indonesia yang terletak di daerah lintang
rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari
relatif lebih lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup
tinggi.
E.    Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari
ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan (mendung)
maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini
disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan
kemampuan awan menyerap panas matahari. 
Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan
cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan
lautan lebih lambat menerima panas dan lambat pula
melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari
diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada
malam hari akan semakin dingin.

Anda mungkin juga menyukai