Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Dr. Sri Nawangsari


I. PENGERTIAN PERSEDIAAN
Manajemen Persediaan merupakan kunci keberhasilan setiap
perusahaan, baik perusahaan manufactur maupun perusahaan
dagang.
Pendahuluan
Kebijaksanaan pengadaan bahan mentah merupakan
bagian dari kepentingan beberapa manager dalam
suatu perusahaan. Managemen Inventory atau
persediaan tidak hanya berhubungan dengan
manajer pembelian saja melainkan juga
berhubungan dengan manajer produksi.
Masalah pengendalian persediaan merupakan salah
satu masalah penting yang dihadapi perusahaan,
pada kebanyakan perusahaan persediaan
merupakan bagian besar yang tercantum dalam
neraca.
Persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil dapat
menimbulkan masalah-masalah yang pelik.
Manajemen persediaan yang efektif dapat
memberikan sumbangan kepada keuntungan
perusahaan.
Jika persediaan terlalu besar dan tidak seimbang
dengan penggunaannya, maka modal yang tertanam
di dalam inventory akan menanggung atas bunga
modal yang digunakan untuk membeli bahan
tersebut
Pengertian Persediaan
Persediaan merupakan bagian dari modal
kerja yang tertanam dalam bahan baku,
barang setengah jadi, maupun berupa barang
jadi tergantung jenis industrinya.

Persediaan merupakan elemen modal kerja


yang selalu dalam keadaan berputar, dimana
secara terus menerus mengalami perubahan
PERANAN PERSEDIAAN

Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya


barang atau bahan baku
Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan
berkualitas tidak sesuai, sehingga harus dikembalikan.
Menghilangkan pengaruh ketidakpastian (musiman)
Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi
dan pembelian
Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan
dan penawaran.
Faktor yang mempengaruhi besarnya Inventory

• Lead Time
• Frekuensi
• Jumlah dana yang tersedia
• Daya tahan material
MENGAPA PERSEDIAAN DIKELOLA?

• Persediaan merupakan investasi yang


membutuhkan modal besar.
• Mempengaruhi pelayanan ke pelanggan.
• Mempunyai pengaruh pada fungsi operasi,
pemasaran, dan fungsi keuangan.
Fungsi Pengendalian Persediaan

• Sebagai penyangga proses produksi sehingga


proses operasi dapat berjalan terus
• Menetapkan banyaknya barang yang harus
disimpan sebagai sumber daya agar tetap ada
• Menghindari kekurangan/kelebihan bahan
Biaya-biaya Dalam Persediaan
Biaya penyimpanan
(holding cost/carrying costs)
Biaya pemesanan
(order costs)
Biaya persiapan
(setup costs)
Biaya kehabisan/kekurangan bahan
(shortage costs)
BIAYA PERSEDIAAN

Biaya Penyimpanan • biaya-biaya yang berkaitan


(Holding/Carrying dengan penyimpanan atau
Cost) penahanan (carrying)
persediaan sepanjang waktu
• tertentu
biaya yang dikeluarkan
Biaya Pemesanan sehubungan dengan
(Ordering Cost) kegiatan pemesanan
bahan/barang sejak dari
penetapan pemesanan
sampai tersedianya
• biaya-biaya untuk barang
Biaya Penyetelan digudang
(Setup Cost) mempersiapkan mesin atau
proses untuk memproduksi
pesanan
Dalam pengelolaan persediaan bahan ada 2 jenis biaya
yang dipertimbangkan:
1. Biaya Pesan (Ordering Cost)
yaitu biaya yang dikeluarkan dalam proses pemesanan
suatu barang, meliputi:
- biaya selama proses pemesanan
- biaya pengiriman permintaan
- biaya penerimaan bahan
- biaya penempatan bahan kedalam gudang
- biaya proses pembayaran
R R
Biaya pesan = x O atau x S
Q Q
Dimana :
R = Kebutuhan bahan baku
Q = pembelian / unit
O = biaya pesan
S = set-up cost
Kedua jenis biaya tersebut bersifat Variabel
Kedua jenis biaya tersebut bersifat variabel.Kedua jenis
biaya tersebut bersifat Variabel
Kedua jenis biaya tersebut bersifat Variabel
2. Biaya Simpan ( Carrying cost )
yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam
rangka proses penyimpanan suatu barang yang
dibeli, meliputi :
- biaya sewa gudang
- biaya pemeliharaan bahan di gudang
- biaya modal (bunga) yang diperlukan
- biaya asuransi
- biaya keusangan barang (kadaluarsa)
Q
Biaya simpam = x C
2

Dimana:
Q = bahan yang dipesan/unit
Q/2 = rata-rata persediaan
C = biaya simpan

Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori ini bersifat


variabel terhadap frekuensi pemesanan. Artinya semakin
tinggi frekuensi pesanan, semakin besar biaya pesanan.
Besarnya Carrying Cost dapat diperhitungkan
dengan dua cara yaitu:
a. Berdasarkan persentase tertentu dari nilai
inventory rata rata (dalam rupiah)
b. Berdasarkan biaya per unit barang yang
disimpan (dari jumlah rata-rata)
FOKUS PENGELOLAAN PERSEDIAAN

• Berapa banyak yang harus dipesan


pada waktu tertentu ?
• Berapa banyak jenis persediaan yang
harus disimpan ?
• Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
DUA DASAR KEPUTUSAN DALAM EOQ

• Berapa jumlah bahan mentah yang harus


dipesan pada saat bahan tersebut perlu
dibeli kembali – Replenishment cycle
• Kapan perlu dilakukan pembelian
kembali – reorder point
Contoh Soal
• Misalkan suatu perusahaan menetapkan bahwa
safety stock sebesar 50 unit dan procurement
lead timenya selama 5 minggu sedangkan
kebutuhan material setiap minggunya sebanyak
40 unit.

• Berapakah jumlah persediaan yang harus ada di


gudang sewaktu perusahaan tersebut harus
melakukan pemesanan lagi ?
Konsep Inventory Rata-rata
Jika perusahaan merencanakan untuk
membeli bahan mentah atau bahan baku
sekali saja (permulaan) dalam satu periode,
maka besarnya inventory rata-rata adalah
50% dari jumlah yang dibeli

Jumlah persediaan satu periode


2
Konsep Inventory Rata-rata
Contoh:
Pembelian untuk penggunaan selama 1 tahun
adalah 12.000 unit. Penggunaan bahan setiap
bulan adalah 1000 unit. Berdasarkan data ini
jumlah inventory rata-rata adalah???

Jika pembelian inventory dilakukan 4x dalam


setahun, berapakah jumlah inventory rata-
ratanya???
Konsep Inventory Rata-rata
Contoh:
Inventory Rata-rata
= 50% x 12.000 unit
= 6.000 unit

Jika pembelian inventory dilakukan 4x dalam setahun


= 12.000 / 4
= 3.000 unit per pemesanan
Rata-rata Inventory
= 50% x 3.000
= 1.500 unit
Zzzzzzttttt.......ada Quiz!!!!!
• Atas persediaan yang dimiliki Phapros Co diketahui
Carrying cost sebesar 15% dari nilai average
inventory. Sedangkan procurement cost adalah
$3,5 setiap kali pesan. Jumlah material yang
dibutuhkan selama satu tahun sebanyak 10.000
unit dengan harga pembelian $5 per unitnya.

• Hitunglah Economical Order Quantity (EOQ) ! Dan


buatlah daftar/tabel pembeliannya sebanyak 5
kolom/ 5 pilihan
Contoh Soal ROP
Lamanya pesanan menurut
pengalaman adalah 6 minggu.
Kebutuhan bahan baku setiap
minggu adalah 80 unit. Safety Stock
perusahaan ditetapkan 30% dari
kebutuhan pada saat lead time.
Hitung besarnya tingkat ROP?
Contoh Soal EOQ
Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan bahan baku
sebesar 10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk
pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya
simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per
tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk
pengiriman bahan tersebut selama 10 hari
Pertanyaan:
 Hitunglah EOQ
 Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan
bahan tersebut
 Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
 Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
 Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
 Bagan persediaan perusahaan
Soal:
PT “X” merencanakan untuk melakukan
pembelian bahan selama setahun sebanyak
160.000 unit. Biaya pesan Rp 10.000 setiap kali
pesan. Biaya simpan Rp 2 per unit. Harga beli Rp
1.000 per unit. Besarnya jumlah pembelian atau
pesanan yang paling ekonomis =

EOQ =
PERHITUNGAN ECONOMICAL ORDER QUANTITY
Frekuensi
1 Kali 2 Kali 3 Kali 4 Kali 5 Kali 6 Kali
Pembelian

Inventory

Anda mungkin juga menyukai